Ditemukan 105948 data
10 — 4
ule ule p rie rwliodll,>Artinya : Menghindari yang merusak lebih didahulukan daripada mengambil yangbaik;Menimbang, bahwa Rasullulan SAW., sangat menganjurkan kepadaummatnya untuk hidup rukun dan harmonis dalam sebuah rumah tangga, akan tetapijika ada halhal tertentu diluar kKemampuan suami isteri, yang mengakibatkanPenggugat dan Tergugat tidak harmonis maka Rasullulanh SAW., memberikantawaran dalam hadisNya yang berbunyi : Putusan No.137/G/2018/PA.Lwk Hal. 13 dari 16hal.GMb aUl aie Jed!
18 — 3
sudah sedemikian rupasifatnya, maka perlu dicarikan jalan keluarnya (way out), maka perceraianadalah solusi yang terbaik bagi Penggugat dan Tergugat, agar keduanyaterlepas dari beban penderitaan lahir dan bathin yang berkepanjangan yangkalau dipaksakan juga untuk mempertahankannya, patut diduga bahwa hal ituakan menimbulkan mafsadah yang lebih besar dari maslahatnya, pada halmenolak mafsadah lebih diutamakan dari mencapai kemaslahatan, ketentuantersebut sesuai dengan kaidah Fikih yang berbunyi:Mhac ule
ule prio rwlaoll , >Artinya: Mencegah halhal yang negatif lebih didahulukan dari pada mengejarhalhal yang positif;Menimbang, bahwa dengan demikian terpenuhilah esensi dari pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam tahun 1991;Menimbang, bahwa oleh karena itu tidak ada manfaatnya lagi untukmempertahankan ikatan perkawinan di antara Penggugat dan Tergugat, ikatanmana dipandang lebih baik untuk dilepaskan, perceraian merupakan jalanterbaik,
58 — 16
ule ule prio aw lao! sy.Putusan Nomor 0061/Pdt.G/2014/MS.
18 — 13
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berpikir;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan yang telah rapuh tersebut, jikadipaksa untuk diteruskan maka berpotensi membawa mafsadat yang lebihbesar daripada masalahahnya, dan hal ini perlu dihindari, sesuai dengankaidah fikih yang berbunyi:lac ule ule p rio awlasll s 5.Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta sebagaimana tersebut di atas danberdasarkan
12 — 5
ule ule p rio awladil>Artinya : Menghindari yang merusak lebih didahulukan daripada mengambilyang baik;Menimbang, bahwa Rasullulah SAW, sangat menganjurkan kepadaummatnya untuk hidup rukun dan harmonis dalam sebuah rumah tangga, akantetapi jika ada halhal tertentu. diluar kemampuan suami isteri, yangmengakibatkan Penggugat dan Tergugat tidak harmonis maka Rasullulah SAW,memberikan tawaran dalam hadisNya yang berbunyi : Putusan No. 481/G/2015/PA.Lwk Hal. 11dari 15 hal.vba aU ais SMe! Gas!
51 — 12
ule ule prai aw lao! s 50Artinya : Menghilangkan madharat/bahaya harus didahulukan untukmencari maslahat atau kebaikan;Menimbang secara sosiologis majelis berpendapat bahwa cacat badanseseorang tidak secara otomatis menghalangi atau menjadi halangan untukseseorang berkarya dan bekerja, karena pemerintah dan masyarakat saat inimengakui dan memberikan akses yang sama terhadap orangorang yang secaralahir tidak lengkap atau cacat (disabilitas) dengan orangorang kebanyakanlainnya.
16 — 2
ule ule prio rwlisll 59Artinya: Menolak kesusahan (madlarat) itu harus didahulukan (diutamakan) daripada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa permohonan pengesahan nikah yang diajukan olehPemohon dan Pemohon II tersebut telah mempunyai alasan dan kepentinganyang jelas serta kongkrit, yang dalam hal ini adalah untuk mendapatkan bukunikah guna mengurus halhal lain yang dirasa perlu. bagi administrasikependudukan Pemohon dan Pemohon II serta akte kelahiran anakanak yangdilahirkan dalam pernikahan
33 — 12
ule ule prio swlaodl 1Hal. 14 dari 17 Hal., Putusan Nomor 1040/Pat.G/2019/PA.
16 — 6
berbuny/i:lacs ule ule prio rxwlasll 552Artinya: Menolak mafsadah harus didahulukan daripada menarikmanfaat;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut,permohonan Pemohon sebagaimana petitum nomor 1 dan 2 mempunyaialasan hukum karenanya patut untuk dikabulkan dengan memberikandispensasi kawin kepada anak Pemohon yang bernama Yukma Hirgia bintiSolihin untuk menikah dengan seorang lakilaki (calon Suaminya) yangbernama Kiki Supriadi bin Satar ;Menimbang, bahwa perkara ini mengenai perkawinan makaberdasarkan
31 — 8
Perbuatantersebut terdakwa lakukan dengancara sebagai berikut: Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, bermula terdakwa pada hari Senintanggal 18 maret 2013 terdakwa di hubungi melalui Hp oleh LUBIS (Dpo)dengan mengatakan "Di, kita bertemu sebentar, ada perlu" alu dijawabterdakwa "Tya, ketemu dimana" dijawab kembali LUBIS (Dpo) "kita ketemu diKedai Kopi Ule Kareng" selanjutnya terdakwa menuju ke tempat yang yangtelah disepakati di kedai kopi ule kareng, setelah bertemu dengan LUBIS (Dpo),lalu
84 — 36
Landa Alias Jon melanjutkanperjalanan hingga di perempatan Masjid Tanjung, terdakwa berbelok menujuPantai Ule, lalu korban Husain M. Landa Alias Jon bertanya : kita ini maukemana?
Landa Alias Jon melanjutkanperjalanan hingga di perempatan Masjid Tanjung, terdakwa berbelok menujuPantai Ule, lalu korban Husain M. Landa Alias Jon bertanya : kita ini maukemana?, dan dijawab terdakwa : kita jalan dulu, selanjutnya terdakwa menujuarah lingkugan Kedo, lalu terdakwa melihat rumah kosong milik saksi EduardusHal 16 dari 27 hal, Put.
20 — 5
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islamtidak akan terwujud dalam rumah tangga kedua belah pihak, dan Majelis Hakimmemandang bahwa perceraian adalah jalan keluar terbaik yang lebih kecilmadlorotnya dari pada membiarkan kedua belah pihak berada dalam konflikrumah tangga yang teruSs menerus, hal ini perlu dihindari sesuai qaedahushuliyah yang untuk selanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakimyang menyatakan:Putusan No 727/Pdt.G/2021/PA SkhHal 13 dari 17 halamanbadd ule ule rio aw lid I 559Artinya:
10 — 4
565") yiitinis (yn lad 14Artinya :Apabila dua mafsadah bertentangan, maha perhatikan manayang lebih besar mudaratnya dengan mengerjakan yang lebihringan mudaratnya;Menimbang, bahwa Rasulullan SAW dalam hadist nya yangtertuang dalam Sunan Ibnu Majah, Kitab alAhkam, Hadits nomor 2331menyatakan :Jl jue V5 570 YArtinya: Tidak boleh memudharatkan diri sendiri dan tidak boleh pulamembahayakan orang lain;Menimbang, bahwa demikian juga dalam Kaidah fiqhtyah yangberbunyi:edlics ule ule pric jlasI!
11 — 6
ule ule prio awlaodl 5Artinya: menolak kemudharatan lebih diutamakan daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan.Hal. 14 dari 17 hal. Putusan Nomor 293/Pdt.G/2021/MS.BirMenimbang, bahwa berdasarkan halhal yang telah dipertimbangkandi atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang diajukanoleh Pemohon telah memenuhi unsurunsur dalam ketentuan Pasal 39UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan unsurunsur ketentuan Pasal 19huruf (6) dan huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo.
8 — 0
ule ule pric swlaoll >11Artinya: Mencegah kemudharatan harus lebih diutamakan daripada menarikkemaslahatan,oleh karena itu perceraian adalah jalan yang terbaik bagi Pemohon dan Termohon.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,maka Majelis Hakim berpendapat permohonan Pemohon harus dinyatakan telahberalasan karena telah bersesuaian dengan alasanalasan perceraian, sebagaimanadimaksudkan dalam Pasal 39 ayat (2) Undangundang Nomor Tahun 1974 Jo.
12 — 2
ule ule prio rwlasll 552Menolak kemafsadatan itu) adalah lebih utama dari pada menarikkemaslahatanMenimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, maka cukup alasanbagi Pengadilan Agama untuk mengabulkan gugatan Penggugat, hal ini sesualdengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 1287/K/AG/1999 tanggal 8Juni 1999 yang mengandung abstraksi hukum bahwa bilamana suami isteridalam kehidupan rumah tangganya telah terjadi percekcokan yang terusHal 13 dari 16 halaman Putusan Nomor 0243/Pdt.G/2017/PA Spt.menerus
20 — 9
antaraErwin Saifuddin Cholikbin Alimudin alias Ali dan Maria Novianti alias Agila Fariza Mufiabinti SilvesterMeak sudah lama saling mengenal, sudah lama berhubungan dekat sebagaipacar, sehingga apabila hal ini dibiarkan terusmenerus dan tidak diikat dalamsebuah tali perkawinan, dikhawatirkan akan terjadi fitnah ataupun halhal negatifHal 15 dari 17 hal Penetapan Nomor 0039/Padt.P/2017/PA.Murlain yang tidak diinginkan, karenanya berdasarkan Qo'idah Fiqhiyah dalam KitabAsybah wan Nadhaair halaman 62 :laodl ule
ule prio awlasll s 52Artinya Menolak kerusakan didahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatanmaka permohonan Pemohon telah cukup beralasan dan memenuhi ketentuanhukum syara maupun hukum positif yang berlaku, dengan demikian permohonanPemohon dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan danberdasarkan pasal 89 ayat (1) UndangUndang No. 7 tahun 1989 TentangPeradilan Agama, semua biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon;Memperhatikan segala peraturan perundangundangan
26 — 12
Tahun 1991 yaitu rumah tanggayang sakinah, mawaddah dan rahmah telah sulit untuk diwujudkan.Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut di atasMajelis Hakim menilai bahwa jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat adalah perceraian, sebab kalau masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak diselesaikan maka akan lebih besarmafsadatnya dari pada maslahatnya, hal ini sesuai dengan kaedah figh dari kitab Albayan halaman 38 yang berbunyi.a Lacd I ul> ule
17 — 11
bagikeduanya;Menimbang, bahwa jika perkawinan tersebut dipaksakan tetap berlanjut,Majelis Hakim berpendapat hal tersebut hanya akan menambah penderitaanbaik terhadap Penggugat ataupun Terggugat serta mudharat yang lebih besardibanding dengan mashlahat yang akan didapat disebabkan kondisi dankeadaan sebagaimana telah terungkap dalam fakta persidangan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim kaidah ushul fikin sebagaiberikut:lac ule
ule prio awlasll 549Artinya: Mencegah kerusakan/kemudhartaan lebih didahulukan daripadamengupayakan kebaikan/kemashlahatan,Menimbang, bahwa sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor:379/K/AG/1995 tanggal 26 maret 1997, menyatakan bahwa: suami isteri yangtidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi,maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta dan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan
22 — 15
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berpikir;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan yang telah rapuh tersebut, jikadipaksa untuk diteruskan maka berpotensi membawa mafsadat yang lebihbesar daripada masalahahnya, dan hal ini perlu dihindari, sesuai dengankaidah fikin yang berbunyi:lac ule ule p rio awlasll s 52Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana tersebut diatas dan