Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.Bahwa atas replik yang diajukan oleh Penggugat, pihak Tergugatmengajukan duplik sebagai berikut :1.Bahwa Tergugat menolak dengan tegas gugatan dari replik yang diajukanPenggugat kecuali mengenai halhal yang secara tegas diakui akankebenarannya dan Tergugat tetap pada jawaban dan gugatanbalik/Rekonvensi;Bahwa Tergugat tetap masih ingin mempertahankan demi anakanak danmasa depannya;Bahwa perselisihan yang dikatakan oleh Penggugat sebenarnya bukanlah darihati

MENETAPKAN:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menetapkan SOLOO LOI (Pemohon) sebagai wali dari anak-anak almarhum Yesaya Zagoto dan Almarhumah Darihati Loi yakni :

1. Elsabda Setia Zagoto, Status Hubungan Dalam Keluarga Anak Kandung, Jenis Kelamin Laki-laki, lahir di Telukdalam pada tanggal 17-09-2006 sebagaimana dalam Kutipan

Bahwa kata pisah yang terucap bukanlah katakata yang berasal darihati, melainkan hanya dari emosi sesaat dari Tergugat. Pada kenyataannyaTergugat tidak ingin dan tidak ada niat sama sekali untuk berpisah denganPenggugat.;7. Bahwa setalah pertengkaran tersebut Tergugat mulai menjaga diri dalamberucap dan bertindak dalam kehidupan berumah tangga dengan Penggugat agarbisa dimaafkan dan berharap dapat rukun kembali dengan Penggugat.;8.

Putusan Nomor 153/Pid.B/2019/PN Cjr.haruslah benarbenar bertujuan menyelesaikan permasalahan sehinggamemberi kecenderungan agar pasca putusan, keseimbangan masyarakat bisakembali mendekati seperti sedia kala (restitutio in integrum);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatunhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

Penggugat memohon kepada yang mulia, yang terhormat Majelis Hakimyang terhormat agar bisa memutuskan seadiladilnya karena pikiran danbatin Penggugat dan anak jadi tersiksa jika punya kepala rumah tanggayang tidak bisa dicontoh, panutan, dan pemimpin yang baik, dan Penggugatmohon kepada yang mulia, Majelis Hakim agar secara lisan saja tidak perlusecara tulisan karena kalau tulisan pasti Tergugat diajari dan bukan darihati, jadi Penggugat mohon kepada yang mulia dan Majelis Hakim yangterhormat agar

dengan kepala dingin, setelah penggugat pulang baru saya ajakbicara baikbaik.6 Itu tidak benar, seperti yang sudah saya katakan di atas,saya sangat sayangsamaistri saya, setiap 2 (dua minggu sekali) saya pulang dari jakarta,selalu saya beri uang belanja tetapi penggugat tidak mau,terkadang anaknyayang suruh nerima uang tersebut, setiap saya tanya kenapa tidak maumenerima uang dari Saya, penggugat katakan ya tidak mau Saja.... selalumengatakan seperti itu.7 Itu salah, saya selalu mengajak komunikasi darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatunhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan dan pendidikanyang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasa menyesalsehingga ia tidak akan mengulangi perobuatannya dan kembali kepadamasyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung, 2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

lain, putusan yang dijatuhkanharuslah benarbenar bertujuan menyelesaikan permasalahan sehinggamemberi kecenderungan agar pasca putusan, keseimbangan masyarakat bisakembali mendekati seperti sedia kala (restitutio in integrum);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana,doktrin mengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukanuntuk balas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan dan pendidikanyang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasa menyesalsehingga ia tidak akan mengulangi perobuatannya dan kembali kepadamasyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung, 2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

dengan kepala dingin, setelah penggugat pulang baru saya ajakbicara baikbaik.6 Itu tidak benar, seperti yang Sudah saya katakan di atas,saya sangat sayangsamaistri saya, setiap 2 (dua minggu sekali) saya pulang dari jakarta,selalu saya beri uang belanja tetapi penggugat tidak mau,terkadang anaknyayang suruh nerima uang tersebut, setiap saya tanya kenapa tidak maumenerima uang dari Saya, penggugat katakan ya tidak mau saja.... selalumengatakan seperti itu.7 Itu salah, saya selalu mengajak komunikasi darihati

menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Hal. 15 dari 17 Putusan No.212/Pid.B/2018/PN.MGLMenimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan dan pendidikanyang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasa menyesalsehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembali kepadamasyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung, 2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

perlakuan dan pendidikanyang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasa menyesalsehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembali kepadamasyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung, 2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

Putusan No.484/Pdt.G/2020/PA.JPdengan orang Tua Para Termohon ( Ibu Kandung Para Termohon ),bahwa Almarhum XXXXXXXXXX sepengetahuan Para Termohontelah menikah dengan XXXXXXXXXX.Bahwa oleh sebab itu Para Termohon mohon sekali lagi kejujuran darihati Pemohon, berapa kali Almarhum Novendrta bin Julyan menikahsetelah bercerai.Sehingga dasar pernikahan yang dipakai sebagai dasar atau dalilPermohonan Pemohon tidak valid/ tidak Sah, karena pada saatpernikahan yang dilangsungkan pada tanggal 03 Desember

perlakuan danpendidikan yang diberikan selama menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembalikepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukbpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati

menjalani hukuman, terpidana merasamenyesal sehingga ia tidak akan mengulangi perbuatannya dan kembaliHal. 14 dari 17 Putusan No.208/Pid.Sus/2018/PN.MGLkepada masyarakat sebagai orang yang baik dan berguna (Leden Marpaung,2005 : 4);Menimbang, bahwa atas dasar prinsipprinsip penjatuhan pidana, doktrinmengajarkan bahwa suatu pemidanaan bukanlah sematamata ditujukan untukpalas dendam melainkan untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat danpemidanaan harus berdasarkan pada rasa keadilan hukum yang bertolak darihati