Ditemukan 959 data
146 — 59
Jadi jika tidak ada suatu kesengajaan danmotifasi disitu maka tidak ada dolus malus (niat jahat), dan jika tidak ada dolusmalus untuk delikdelik yang mensyaratkan adanya kesengajaan maka disitutidak ada bentuk kesalahan maka salah satu elemen dari pertanggungjawaban pidana itu menjadi tidak terpenuhi;Bahwa jika mengacu pada UU Tindak Pidana Korupsi kita bisa melihat dalamketentuan Pasal 32 yang disebutkan secara eksplisit menyatakan bahwa tidakselamanya kerugian negara itu adalah suatu tindak pidana
tersebut tidak dapat dijeratterhadap pasal tersebut kecuali pasal itu mensyaratkan adanya suatu kelalaianatau kealpaan, kedua harus bisa memilah tanggung jawab secara administratifdan tanggung jawab secara pidana, jika seorang Pejabat TUN menerbitkansuatu keputusan secara administratif pejabat tersebut bertanggung jawabtetapi tidak dalam konteks pidana, kecuali ada suapmenyuap dalam haltersebut sebab hukum pidana yang dicari adalah kebenaran materiilsebagaimana syarat kesengajaan menentukan do/us malus
fakta harus didasarkan pada dataatau suatu keterangan yang tidak benar, dan data yang tidak benar ini harusdibuktikan terlebin dahulu kebenarannya, jika data tersebut tidak benar makaterjadi kesesatan fakta.Bahwa jika berbicara dalam konteks tindak pidana korupsi memo untukmempermudah suatu pengurusan bukan merupakan suatu tindak pidanakorupsi selama pemberi memo tidak pernah menerima dan meminta imbalanapapun, karena inti dari kesengajaan adalah weten and wellen untuk itu adayang namanya dolus malus
Daerah;Bahwa pasal 14 UndangUndang Tindak Pidana Korupsi merupakan opstekel(halangan) untuk mempeluas ruang lingkup tindak pidana korupsi, artinyamembatasi diri agar setiap perbuatan tidak dijerat dalam UndangUndangTindak Pidana Korupsi;Bahwa pada intinya dalam kesesatan fakta bahwa decision maker ketikamengambil suatu keputusan tidak mengetahui bahwa data atau fakta yangdisampaikan kepadanya sebetulnya tidak demikian, selama decision makertidak mengetahui ada fakta yang disesatkan tidak ada dolus malus
Hendri Edison,SH.MH
Terdakwa:
SALATIELI LAOLI
156 — 34
Adapun untuk kerugian keuangan negara, harusdinyatakan secara jelas dalam hasil audit;Bahwa dalam teori kesengajaan, terdapat bentuk kesengajaan yang dikenaldengan istilah dolus malus. Dolus Malus adalah dalam hal seseorangmelakukan suatu tindak pidana tidak saja hanya ia menghendakitindakannya itu, tetapi juga menginsyafi bahwa tindakannya itu dilarangoleh undangundang dan diancam dengan pidana.
diwajibkan untuk membuktikan bahwa pelaku betulbetul menginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang dan diancam olehundangundang.Sehingga untuk membuktikan kesengajannya, penegak hukum harusmembuktikan adanya willen en weten atau bahwa seseorang menghendakiperbuatan tersebut dengan sengaja (willen) dan ia mengetahui bahwaperbuatan tersebut merupakan perbuatan yang dilarang atau diancamundangundang (weten)Dalam hal pelaksanaan suatu aturan, kalau dilaksanakan dengan iktikadbaik maka tidak ada dolus malus
Kalau tidak ada dolus malus maka tidakada kesengajaan. Kalau tidak ada kesengajaan maka tidak ada tindakpidana;Bahwa terkait adanya rekomendasi BPKRI atas hasil pemeriksaankeuangan suatu instansi pemerintah ternyata menyebutkan adanyapemborosan dan atas rekomendasi tersebut kKemudian Peraturan Bupatiyang dianggap sebagai dasar hukum dilakukannya pemborosan tersebutkemudian dibatalkan, menunjukkan adanya itikad baik (te goeder throw)dari Bupati yang membatalkan Peraturan Bupati tersebut.
505 — 139
tetapi menurut para Sarjana lainnya yangmenganut teori perkiraan (voor stellings theorie) telah menyangkal teorikehendak tersebut dengan mengemukakan alasan, bahwa seseorang hanyadapat mengharapkan suatu wujud perbuatan tertentu untuk suatu akibat yangakan timbul dari perbuatan itu tidak mungkin ia secara tepat menghendakinyapaling tidak ia bisa mengharapkan atau memperkirakannya;Halaman 116 dari 164 HalamanMenimbang, bahwa menurut doktrin ada dua jenis kesengajaanmenurut sifatnya, Pertama : Dolus malus
dilarang;Menimbang, bahwa akan tetapi menurut para Sarjana lainnya yangmenganut teori perkiraan (voor stellings theorie) telah menyangkal teorikehendak tersebut dengan mengemukakan alasan, bahwa seseorang hanyadapat mengharapkan suatu wujud perbuatan tertentu untuk suatu akibat yangakan timbul dari perbuatan itu tidak mungkin ia secara tepat menghendakinyapaling tidak ia bisa mengharapkan atau memperkirakannya;Menimbang, bahwa menurut doktrin ada dua jenis kesengajaanmenurut sifatnya, Pertama : Dolus malus
152 — 45
Tergugat Il s/d Tergugat VIL ,Bahwa dalam Kredit Sindikasi dimaksud, antara Pengeugat sebagai kreditur(participan) dengan Tergugat I sebagai Agen juga memperjanjikan akan kewajibankewajiban dari Tergugat I sebagai Agen ;Bahwa ternyata Tergugat I selaku Debitur dalam Perjanjian Kredit Sindikast dimaksudtelah lalai melaksanakan kewajiban untuk membayar lunas hutangnya sehingPengeugat belum menerima pembayaran hutang yang menjadi hak penggugat secbesarRp. 33.830.625.166, (tiga puluh tiga miliar delapan malus
87 — 37
Artinya, seseorang yangmelakukan suatu. tindakan dengan sengaja harus menghendaki sertamenginsyafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya;Menimbang, bahwa kesengajaan menurut sifatnya ada 2 (dua) jenis,yaitu dolus malus, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidanatidak saja ia hanya menghendaki tindakannya itu, tetapi juga ia menginsyafibahwa tindakannya itu dilarang oleh undangundang dan diancam denganHalaman 33 dari 55 Putusan Nomor 149/Pid.B/2016/PN Mtrpidana.
1.I KETUT HASTA DANA,SH,MH
2.MUSLIM, SH
Terdakwa:
DHAFA AHMAD PUTRA SUFYAN
337 — 475
Bersamasama berarti adakerjasama diantara para pelaku, sedangkan bersekutu berarti adanya niat yangsama dari para pelaku untuk melakukan kerjasama sebagai suatu tindak pidana.Artinya, yang harus dibuktikan tidak hanya adanya kerjasama tetapi juga harusdibuktikan adanya kesamaan dolus malus (niat jahat) untuk melakukanperbuatan tersebut;Menimbang, bahwa di persidangan terungkap fakta hukum bahwa padaTerdakwa melakukan transaksi jual beli kartu perdana dengan Saksi TAUFIKsejak akhir 2015.
66 — 65
Dari uraian fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapatbahwa unsur ke1 Barangsiapa telah terpenuhi.Bahwa mengenai unsur ke2 Dengan sengaja merampasnyawa orang lain Majelis mengemukakan pendapatnya sebagaiberikut : Bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut sifatnyaada 2 jenis kesengajaan menurut E.Y Kanter, SH dan S.R Sianturi,SH dalam bukunya ASASASAS HUKUM PIDANA DI INDONESIADAN PENERAPANYA dalam halaman 171, dolus malus, yaitudalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidana, tidak saja iamenghendaki
FITRI AISYAH, SH
Terdakwa:
ZAKARIA alias JAKA
57 — 11
Kehendak (de wil) dapat ditujukan terhadap :a. perbuatan yang dilarang,b. akibat yang dilarang,Dahulu dikenal dolus malus yang mengartikan kesengajaan (opzet) sebagaiperbuatan yang dikehendaki dan si pelaku menginsafi bahwa perbuatan itudilarang dan diancam hukuman.
148 — 75
Artinya, seseorang yangmelakukan suatu. tindakan dengan sengaja harus menghendaki sertamenginsyafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya;Menimbang, bahwa kesengajaan menurut sifatnya ada 2 (dua) jenis,yaitu dolus malus, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidanatidak saja ia hanya menghendaki tindakannya itu, tetapi juga ia menginsyafibahwa tindakannya itu dilarang oleh undangundang dan diancam denganpidana.
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum II : RADITYO WISNU AJI. SH, LL.M
Terbanding/Penuntut Umum I : ANDRI KURNIAWAN, SH
129 — 63
apalagi faktanya Terdakwa tidak mengetahui kalau diatasbidang tanah yang telah diterbitkan Surat Penguasaan Fisik Bidang TanahNomor : 593.21/143/LR, tanggal 26 Maret 2016 atas nama Jusriyan(Terdakwa) tersebut telah terbit Sertipikat Hak Milik Nomor :101 atas namaAkhmad Fathoni, sehingga tidak dapat dibuktikan adanya Dolus Malusdalam perbuatan Terdakwa yang merupakan unsur mutlak dalammelakukan perbuatan pidana, khususnya dalam bentuk kesalahan berupakesengajaan, sehingga dengan tidak adanya dolus malus
61 — 59
mengenai unsur kedua Dengan sengaja",Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagaiberikut :Menurut Memori van Toelithting (MvI) atau memoripenjelasan, yang dimaksud Dengan sengaja adalahmenghendaki dan menginsyafi terjadinya suatutindakan beserta akibatnya artinya bahwaseseorang melakukan suatu' tindakan sengaja ituharus menghendaki serta menginsyafi tindakannyatersebut dengan~i kata lain kesengajaan ituditujukan terhadap suatu tindakan.Ditinjau.Ditinjau dari sifatnya : Kesengajaan terbagiDolus malus
32 — 3
SATOCHID KERTANEGARA, S.H.dalam bukunya: HUKUM PIDANA KUMPULAN KULIAW, halaman 303disebutkan bahwa Jika dianut ajaran DOLUS MALUS maka PenuntuUmum dan Hakim diberi beban berat karena Hakim harus membuktikan seorangyang melakukan sesuatu perbuatan yang dilarang dan diancam hukuman olehundangundang tidak saja menghendaki perbuatan itu, akan tetapi juga harusdibuktikan bahwa orang itu insyaf bahwa perbuatan yang dilakukannya adalahperbuatan yang dilarang dan diancam hukuman oleh undangundang.
138 — 63
Artinya, yang harus dibuktikan tidak hanya adanyakerjasama tetapi juga harus dibuktikan adanya kesamaan dolus malus (niatjahat) untuk melakukan perbuatan tersebut. Pompe berpendapat bahwa pelakuturut serta melakukan ada 3 kemungkinan: Pertama, mereka masingmasingmemenuhi semua unsur dalam delik. Kedua, salah seorang memenuhi semuaunsur delik, sedangkan yang lain tidak. Ketiga, tidak seorangoun memenuhiunsurunsur delik seluruhnya, tetapi mereka secara bersamasama mewujudkanitu.
45 — 6
Sehingga dengan demikian unsurBarang siapa, dalam Pasal 374 KUHPidana, telah terbukti dan terpenuhi secara sahdan meyakinkan;Menimbang, bahwa unsur keduaDengan sengaja, Dengan sengaja menurutsifatnya ada dua jenis kesengajaan, Pertama disebut juga dengan Dolus Malus yaitu dalamhal seseorang melakukan suatu tindak pidana, tidak saja ia hanya menghendakitindakannya itu, tetapi juga menginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang oleh Undangundang dan diancam dengan pidana.
575 — 467
Doko tersebut;Menimbang, bahwa unsur yang ketiga Dengan sengaja,Menurut sifatnya ada dua jenis kesengajaan, Pertama disebutjuga dengan Dolus Malus yaitu' dalam hal seseorang melakukansuatu. tindak pidana, tidak saja ta hanya menghendakitindakannya itu, tetapi juga menginsyafi bahwa tindakannyaitu. dilarang oleh Undangundang dan diancam dengan pidana.Kedua disebut juga dengan Kleurloos Begrip atau kesengajaanyang tidak mempunyai sifat tertentu yaitu) dalam hal seseorang48melakukan suatu tindak pidana
71 — 40
Dikatakan, bahwa sengaja disiniberarti dolus malus, artinya sengaja untuk berbuat jahat. Jadi menurutpendirian yang pertama, untuk adanya kesengajaan perlu bahwa si pelakumenyadari bahwa perbuatannya dilarang.
EKO WAHYU PRAYITNO, SH.
Terdakwa:
RINA WIJAYANTI
89 — 18
seseorang, tapi tindakanyang dilakukan lebih dari satu untuk mencapai tujuan tersebut (dolus generalis),melakukan sesuatu yang muncul dengan tibatiba (dolus repentinus), yang munculseketika dengan memperhatikan situasi dan kondisi (hastemut), yang dilakukandengan rencana terlebih dahulu (dolus premeditatus atau beratene mut), yangditempatkan terlalu jauh sebelum tindakan dilakukan (do/us antecendens), terhadapsuatu perbuatan yang sudah terjadi (dolus subsequens), yang dilakukan dengan niatjahat (do/us malus
Persyaratan adanya dolus malus identik dengan kesengajaanberwarna; Menimbang, bahwa siapa yang menyebabkan timbulnya keadaan terlarang,dia wajib mengakhiri keadaan terlarang itu, jika tidak ada tindakan mengakhirikeadaan terlarang itu, maka dialah yang harus bertanggungjawab dan dipidana atas penciptaan keadaan terlarang itu;Menimbang, bahwa karena dalam pasal 2 UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UUNomor 20 Tahun 2001 tidak dituliskan frasa kata bentuk kesengajaan seperti dalamPasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999
HANIS ARISTYA HERMAWAN, S.H.
Terdakwa:
FERRY HARDANTO
160 — 63
Syarat dolus malus identik dengankesengajaan berwarna.Terhadap keterangan ahli tersebut, Terdakwa menyatakan tidak tahu;Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikanketerangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa Terdakwa kenal dengan pelapor atas nama EKO ROHMATFERDIANSYAH, akan tetapi terdakwa tidak ada hubungan keluarga denganyang bersangkutan.
42 — 16
menurut para sarjana lainnya yangmenganut Teori Perkiraan (Voor Stellings Theorie) telah menyangkal teorikehendak tersebut, dengan mengemukakan alasan bahwa seseorang hanya dapatmengharapkan suatu wujud perbuatan tertentu untuk suatu akibat yang (akan)timbul dari perbuatan itu, tidak mungkin ia secara tepat menghendakinya palingtidak ia dapat mengharapkan atau memperkirakannya.49Menimbang, bahwa menurut doktrin, ada dua jenis kesengajaan yang dapatdibedakan menurut sifatnya, yakni :Pertama : dolus malus
232 — 153
Dolus Malus yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakpidana tidak saja ia hanya menghendaki tindakannya, tetapi ia jugamenginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang oleh undangundang dandiancam dengan pidana.2.