Ditemukan 105948 data
11 — 6
ule ule prio awlaodl 5Artinya: menolak kemudharatan lebih diutamakan daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan.Hal. 14 dari 17 hal. Putusan Nomor 293/Pdt.G/2021/MS.BirMenimbang, bahwa berdasarkan halhal yang telah dipertimbangkandi atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang diajukanoleh Pemohon telah memenuhi unsurunsur dalam ketentuan Pasal 39UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan unsurunsur ketentuan Pasal 19huruf (6) dan huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo.
8 — 0
ule ule pric swlaoll >11Artinya: Mencegah kemudharatan harus lebih diutamakan daripada menarikkemaslahatan,oleh karena itu perceraian adalah jalan yang terbaik bagi Pemohon dan Termohon.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,maka Majelis Hakim berpendapat permohonan Pemohon harus dinyatakan telahberalasan karena telah bersesuaian dengan alasanalasan perceraian, sebagaimanadimaksudkan dalam Pasal 39 ayat (2) Undangundang Nomor Tahun 1974 Jo.
12 — 2
ule ule prio rwlasll 552Menolak kemafsadatan itu) adalah lebih utama dari pada menarikkemaslahatanMenimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, maka cukup alasanbagi Pengadilan Agama untuk mengabulkan gugatan Penggugat, hal ini sesualdengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 1287/K/AG/1999 tanggal 8Juni 1999 yang mengandung abstraksi hukum bahwa bilamana suami isteridalam kehidupan rumah tangganya telah terjadi percekcokan yang terusHal 13 dari 16 halaman Putusan Nomor 0243/Pdt.G/2017/PA Spt.menerus
20 — 9
antaraErwin Saifuddin Cholikbin Alimudin alias Ali dan Maria Novianti alias Agila Fariza Mufiabinti SilvesterMeak sudah lama saling mengenal, sudah lama berhubungan dekat sebagaipacar, sehingga apabila hal ini dibiarkan terusmenerus dan tidak diikat dalamsebuah tali perkawinan, dikhawatirkan akan terjadi fitnah ataupun halhal negatifHal 15 dari 17 hal Penetapan Nomor 0039/Padt.P/2017/PA.Murlain yang tidak diinginkan, karenanya berdasarkan Qo'idah Fiqhiyah dalam KitabAsybah wan Nadhaair halaman 62 :laodl ule
ule prio awlasll s 52Artinya Menolak kerusakan didahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatanmaka permohonan Pemohon telah cukup beralasan dan memenuhi ketentuanhukum syara maupun hukum positif yang berlaku, dengan demikian permohonanPemohon dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan danberdasarkan pasal 89 ayat (1) UndangUndang No. 7 tahun 1989 TentangPeradilan Agama, semua biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon;Memperhatikan segala peraturan perundangundangan
26 — 12
Tahun 1991 yaitu rumah tanggayang sakinah, mawaddah dan rahmah telah sulit untuk diwujudkan.Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut di atasMajelis Hakim menilai bahwa jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat adalah perceraian, sebab kalau masalah rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak diselesaikan maka akan lebih besarmafsadatnya dari pada maslahatnya, hal ini sesuai dengan kaedah figh dari kitab Albayan halaman 38 yang berbunyi.a Lacd I ul> ule
17 — 11
bagikeduanya;Menimbang, bahwa jika perkawinan tersebut dipaksakan tetap berlanjut,Majelis Hakim berpendapat hal tersebut hanya akan menambah penderitaanbaik terhadap Penggugat ataupun Terggugat serta mudharat yang lebih besardibanding dengan mashlahat yang akan didapat disebabkan kondisi dankeadaan sebagaimana telah terungkap dalam fakta persidangan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim kaidah ushul fikin sebagaiberikut:lac ule
ule prio awlasll 549Artinya: Mencegah kerusakan/kemudhartaan lebih didahulukan daripadamengupayakan kebaikan/kemashlahatan,Menimbang, bahwa sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor:379/K/AG/1995 tanggal 26 maret 1997, menyatakan bahwa: suami isteri yangtidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi,maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta dan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan
22 — 15
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berpikir;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan yang telah rapuh tersebut, jikadipaksa untuk diteruskan maka berpotensi membawa mafsadat yang lebihbesar daripada masalahahnya, dan hal ini perlu dihindari, sesuai dengankaidah fikin yang berbunyi:lac ule ule p rio awlasll s 52Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana tersebut diatas dan
89 — 29
Qaidah Figih dalam kitab A/Asybah wan Nadhair halaman 63 yangberbunyi sebagai berikut:Ulaall ule ule prio awlasll 9Artinya: Menolak kemafsadatan (kerusakan) lebih utama daripadamenarik (mempertahankan) kebaikan;2. Pendapat ulama figh dalam Kitab Ghayatu! Maram Lisy Syaikhil Majdyyang berbunyi sebagai berikut;aall volall ale glb oo aro il arty prc risul Is!
84 — 36
Landa Alias Jon melanjutkanperjalanan hingga di perempatan Masjid Tanjung, terdakwa berbelok menujuPantai Ule, lalu korban Husain M. Landa Alias Jon bertanya : kita ini maukemana?
Landa Alias Jon melanjutkanperjalanan hingga di perempatan Masjid Tanjung, terdakwa berbelok menujuPantai Ule, lalu korban Husain M. Landa Alias Jon bertanya : kita ini maukemana?, dan dijawab terdakwa : kita jalan dulu, selanjutnya terdakwa menujuarah lingkugan Kedo, lalu terdakwa melihat rumah kosong milik saksi EduardusHal 16 dari 27 hal, Put.
16 — 3
:Jl poy yy YArtinya : Tidak boleh menimbulkan kemudharatan dansaling membuatkemudharatan;Kaidah figih yang terdapat di dalam Al Asybah Wan Nazhair halaman 62, yangberbunyi:hacJ ule ule pric awl!
26 — 5
ule ule prio xwlasll >Artinya: Mencegah bahaya lebih utama daripada menarik datangnyakebaikan;Menimbang, bahwa perkara a quo adalah bidang perkawinan, makasesuai Pasal 89 ayat (1) UU No. 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubahdengan UU No. 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan UU No. 50 tahun2009 Tentang Peradilan Agama, semua biaya yang timbul dalam perkara inidibebankan kepada Pemohon;Mengingat dan memperhatikan Hukum Islam dan segala peraturan sertaperundangundangan yang berlaku yang berkaitan
15 — 8
dan diprioritaskan,oleh karena itu dalam hal ini Majelis berpendapat sepanjang memenuhi rukundan syarat pernikahan menurut ketentuan syariat Islam Ssebagaimana tersebutdi atas guna menghindari dampak negatif yang ditimbulkannya harus lebihdiutamakan daripada menjaga ketertiban prosedur dan administrasi perkawinan(maslahah), hal ini sesuai pula dengan kaidah figh yang berbunyi:Wlacd ule wt prio uwlasll 5Artinya: Menolak kesusahan (madlarat) itu harus didahulukan (diutamakan)daripada mengambil kemaslahatan
:le Udo a pas ol plole dure jh agus ule airy j ails 946 YoLgslgissl .Artinya : Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagaiisteri Seorang lakilaki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungan suamiisteri selama tidak ada bukti tentang putus nya perkawinan:Menimbang, keberlangsungan perkawinan Pemohon dan Pemohon Ilyang sampai saat diajukan pengesahan/itsbat nikah ini menjadi indikasitetapnya suatu hubungan perkawinan Pemohon dan Pemohon Il, yangmerupakan dasar bagi Pengadilan untuk menyatakan
12 — 6
ule ule prio swlaodl 1Hal. 13 dari 18 Hal., Putusan Nomor 115/Pdt.G/2019/PA.Bor.Menghindari mafsadat (kerusakan) lebih diutamakan dari mencarikemaslahatan;Menimbang, bahwa para saksi yang dihadapkan ke persidangantersebut di atas, yang nota bene adalah berasal dari pihak keluargaPemohon dan Termohon atau orangorang yang dekat dengan mereka, jugatidak sanggup untuk merukunkan Pemohon dan Termohon lagi, (vide Pasal22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Juncto Pasal 76 Ayat(1) UndangUndang
39 — 16
Tmgyang untuk selanjutnya diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim yangmenyatakan:Lacs ule ule p rio aw le Is) 9Artinya: "Menolak kemafsadatan lebih didahulukan dari pada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa terhadap kasus ini, Majelis Hakim sependapatdengan ahli hukum Islam sebagaimana dalam Kitab Ghoyatul Marom LissyaihilMayidi yang diambil alin Majelis menjadi pertimbangan hukum sebagai berikut:ale oll gro azgul arty pre ri!
12 — 4
ule ule pric awlasl 5Artinya: Menolak kerusakan haruslah diutamakan dari pada mengambilkebaikan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangpertimbangan diatas,maka permohon Pemohon untuk diberi izin menjatuhkan talak terhadapTermohon dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 UndangUndang Nomor 7Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Panitera Pengadilan AgamaBangkinang diperintahkan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talakkepada Pegawai Pencatat Nikah dimana Pemohon dan Termohon bertempattinggal
13 — 2
lebihutama untuk dilindungi dan diprioritaskan, oleh karena itu dalam hal ini Majelisberpendapat bahwa melindungi hakhak dasar anak yang telah dilahirkan dariperkawinan sepanjang memenuhi rukun dan syarat pernikahan menurutketentuan syariat Islam sebagaimana tersebut di atas guna menghindaridampak negatif (mafsadat) yang ditimbulkannya harus lebih diutamakandaripada menjaga ketertiban prosedur dan administrasi perkawinan (maslahah),sesuai pula dengan kaidah figh yang berbunyi sebagai berikut:lao ule
ule prio xwlaall s 49Artinya : Menolak kesusahan (madlarat) itu harus didahulukan (diutamakan)dari pada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa permohonan pengesahan nikah yang diajukan olehPemohon dan Pemohon II tersebut telah mempunyai alasan dan kepentinganyang jelas serta kongkrit, yang dalam hal ini adalah untuk mendapatkan bukunikah guna mengurus halhal lain yang dirasa perlu bagi administrasikependudukan Pemohon dan Pemohon II serta akte kelahiran anakanak yangdilahirkan dalam pernikahan
18 — 16
hanya akan menambah penderitaanbaik terhadap Penggugat ataupun Tergugat serta mudharat yang lebih besardibanding dengan mashlahat yang akan didapat disebabkan kondisi dankeadaan sebagaimana telah terungkap dalam fakta persidangan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danHal 13 Putusan Nomor 146/Pdt.G/2022/PA.GMmengambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim kaidah ushul fikih danketentuan hukum Islam yang termuat di dalam Kitab Figh asSunnah Juz IIhalaman 290 sebagai berikut:lac ule
ule prio awlasll 549Artinya: Mencegah kerusakan/kemudhartaan lebih didahulukan daripadamengupayakan kebaikan/kemashlahatan,OSs Tol SL sclel azo auw Goll sat bless cad Islecvolall jacg loglliol yu dyrusll plos aro Gly loo slai L aalb gall login clo VI ysArtinya: Apabila tuduhan istri telah terbukti di hadapan Hakim denganberdasarkan buktibukti yang diajukan oleh isteri atau pengakuan darisuami, dan penderitaan yang dirasakan merupakan hal yangmenyebabkan rumah tangga antara kedua belah pihak tidak
9 — 6
ule ule pric xwlaoll 1,2 (mencapai maslahat dan menolakmafsadat) mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk didalamnya hukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untukkebaikan, keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun diakhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripada maslahatyang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahatbagi kedua belah pihak
17 — 2
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berpikir;Menimbang, bahwa mempertahankan perkawinan seperti itu (rumahtangga yang sudah pecah/retak) bisa menimbulkan dan mengakibatkan akibatnegatif bagi semua pihak dan kesemuanya itu bisa mendatangkan mudharat,oleh karena itu harus dicari kemaslahatannya (yang terbaik), hal ini sesuai puladengan kaidah figh yang berbunyi sebagai berikut:Halaman 13 dari 16 putusan Nomor 345/Pdt.G/2021/PA.Pnlaodl ule ule prio swleslll
13 — 6
:alacJ ule ule x80 rawlaall syArtinva : Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahat.Menimbang bahwa dalam kehidupan rumah tangga antara Pemohondengan Termohon ternyata telah kehilangan cinta dan kasih sayang serta ikatanlahir batin yang kokoh dan sulit untuk dirukunkan kembali, sehingga keutuhanrumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak dapatdipertahankan lagi, demikian pula Pemohon telah menunjukkan tekad bulat danketetapan hatinya untuk bercerai dengan Termohon