Ditemukan 16313 data
36 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:2 BN GBS andl Shai Ge peel ee alt de Lype atl OLE poe olOEY ye jeedl gl lc) ee yt CleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3: Kitab Syarqowi Ala AtTahrir halaman Juz II 302:UR ZH i GG GR @ fitArtinya: Barangsiapa mengantungkan talak dengan
21 — 12
yang terdapat di dalam Kitab alFigh alIslami waAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:Halaman 15 dari 17 putusan NomoroY osL gWb glauU ola!
12 — 4
yang terdapat di dalam Kitab alFigh alIslami waAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:oY os gWb glauU ola!
44 — 17
Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam yakniantara Suami istri terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerusyang sudah tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi sebagai Suami istri.Menimbang, bahwa dengan adanya alasan perceraian yang didukungketerangan saksisaksi, maka Majelis memandang perlu mengetengahkan13 dari 16 H mPutusan Nomor: 10/Pdt.G/2017/PA Mrkpendapat ahli fikih Wahbah Az Zuhaily dalam kitab alFigh allslamy waAdillatuhu IX halaman 482 dan diambil alin menjadi pertimbangan
65 — 61
Meskipun ibu lebih berhak dalammengasuh, tapi bila ia tidak dapat melaksanakannya maka hak asuh dapat sajadiberikan kepada ayah si anak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mengutip pendapat Wahbah alZuhaily (videFigh alIslami wa Adillatuhu, hlm. 61) dan Sayyid Sabig (vide Fiqh AlSunnah, him238), yang selanjutnya diambil sebagai pendapat Majelis Hakim, yang berpandanganbahwa hak menjadi kKewenangan ibu, ayah ataupun anak. Hadhanah merupakan hakbersyarikat antara ayah, ibu dan anak secara bersamaan.
38 — 36
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:clbeall 1S yo D5l wala 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
49 — 55
Kitab alFigh allslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527,karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi :SMU 9 lLua> arg Wl bls TwraiyMaksudnya: "perceraian karena adanya perselisihan tajam atauadanya kemudaratan, sebagai pencegahan atas terjadinyapersengketaan, sehingga dengan perceraian tersebut, kehidupanperkawinan tidak akan menjadi neraka dan bencana;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, maka telah terdapat cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim untukmengabulkan permohonan
59 — 13
yang sah;Menimbang, bahwa menurut Ulama Malikiyah di dalam kitab MausuahalFighiyyah alKuwaitiyyah bahwa nusyuz terjadi jika istri menolakbersenangsenang dengan suami, termasuk juga keluar rumah tanpa izinsuami ke suatu tempat yang istri tahu suaminya tidak senang kalau istrinyapergi kesitu, sementara Jika suami mampu mencegah istrinya dari awal (namuntidak suami lakukan) atau mampu mengembalikannya dengan damai ataulewat Hakim, maka istri tidak terkatagori melakukan nusyuz;Menimbang, bahwa menurut Wahbah
yangmembuat salah satu dari pasangan suami istri benci dan pergi dari rumahtanpa izinsuami bukan untuk mencari keadilan kepada hakim.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dari saksi 1 dan saksi 2yang diajukan Penggugat yang menerangkan bahwa benar Tergugat telahmengusir Penggugat dari kediaman bersama, bukan sematamata untukmeninggalkan Tergugat tanpa alasan, maka Majelis Hakim berpendapat Pasal84 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam tidak terpenuhi, dan hal tersebut telahsesuai dengan pendapat dari Wahbah
37 — 14
Bahwa, terhadap tuntutan Penggugat agar Tergugat memberikan Nafkahselama proses perceraian ini hingga memperoleh Putusan berkekuatanHukum tetap adalah tidak sejalan dengan hukum karena Penggugat telahmeninggalkan kediaman Bersama, sehingga menurut Fikih Islam : WaAdillatuhu alih wahbah azzuhaili, maka dalam hal ini Penggugat yangmengabaikan kewajiban sebagai Seorang istri. maka berdasarkan Pasal 80Ayat (7) Komoilasi Hukum Islam, diterangkan suami dalam hal ini Tergugattidak dapat dibebankan kewajiban
Penggugat memilih ingin hidup sendiri tanpa naungan Tergugatsebagai suaminya;Bahwa, daiil Penggugat yang mendasari nafkah istri selama dalam berlangsungnyagugatari perceraian, pengadilan dapat menentukan nasib nafkah yang yang harusditanggung suami sesuai Pasal 136 ayat (2) huruf (a) KompHasi Hukum islamtersebut, dalam hal ini patutlah kepada yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksadan mengadili perkara ini menotak tuntutan provisi yang demikian, sebagaimanamenurut Fikih Islam ; Wa Adillatuhu alih wahbah
8 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
50 — 1
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BE GS yell Jha ge jell Gee oe all fe Ly pce atl SU poeArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakHim 16 dari 21 hlm Putusan No. 444/Pdt.G/2020/PA.
34 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:ball As je Uji el 63Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
19 — 6
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:ball le yo U5 wala 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
17 — 3
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:ball de jo S5i et 63Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
19 — 1
Wahbah az Zuhaili dalam kitab Al Figh Allslami wa adillatuhu juz VIIhalaman 320:OS abo! Aas g SM ol) Sagal cle Gel alas Gla ali ads si yl GLA Gukil(53845 ginalArtinya: Pembenan mutah itu agar istn terhibur hatinya, dapat mengurangiHal. 13 dari 17 hal. Put. No. 4087/Pdt.G/2016/PA Bwikepedihan akibat cerai talak dan untuk menumbuhkan keinginanrukun kembali sebagai suami istn, jika talak itu bukan bain kubra.3.
17 — 13
di bangun pasca perceraian, terutama jika antaraPenggugat dan Tergugat berkeinginan untuk rujuk kembali, maka gunakejelasan terhadap hal tersebut, Majelis Hakim perlu menentukan talak yangjatuh dari perceraian antara Penggugat dan Tergugat, baik dari jenis, maupunbilangan talaknya;Menimbang, bahwa dalam menentukan jenis talak Tergugat yang akandijatunkan terhadap Penggugat, Majelis Hakim memandang perlu untukmengutip dalil syary yang terdapat di dalam Kitab alFigh alIslami waAdillatuhu, karangan Wahbah
25 — 1
Wahbah azZuhaili, dalamkitab alFighul Islamiyyu wa Adillatuhd, Juz Vil, halaman 527 dan 529 sebagaiberikut :Y sizg Ei Laie pia ol Glau g,,0/ ASL! jlly: pil, Bal! alle Aogitg , SSbg Lame arg WI dbo! qraiUlama Malikiyyah membolehkan perceraian karena perselisihan dankemudaratan, untuk mencegah perseteruan, dan agar kehidupan rumah tanggatidak menjadi neraka dan bencana. Rasulullah saw pun telah bersabda : Tidakboleh ada bahaya, dan tidak boleh membahayakan.Putusan Nomor 508/Pdt.G/2021/PA. Pwk.
11 — 2
Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonissering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena Tergugat kurangbertanggung jawab masalah ekonomi dimana Tergugat tidak memberikan nafkahkepada Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sampai sekarangtelah berjalan lebih Kurang dua tahun lamanya; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih Wahbah
11 — 3
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnya Figh Allslami Waadillatuhu juzVil halaman 320 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim sebeberikut :Ux906 Shbecg Virb IW egies Bo lel pli bo$1.
22 — 1
Wahbah Az Zuhaili 7 h.673:ye ails bly loolysl a Laiug , dpwII gle poi ill pile! 594 CullVg aul yo 52 Volld arasuly ai jally prll da>5 Qulul Ws esi aballdori sds ols post Y sd pwIl Gi oo Cull dlls oy uo youMall cals, dw! poll Sail Vo) 3 QhLusY! ole alll lgasil polesJog 56 alll yiol IM, boll oy der y9 bss Ul> yo vil wis lol inDailaww Jlis awl glu!