Ditemukan 61419 data

Urut Berdasarkan
 
Penelusuran terkait : Farmasi -farmasi
Register : 24-07-2018 — Putus : 15-08-2018 — Upload : 04-10-2018
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 412/Pid.Sus/2018/PN Gpr
Tanggal 15 Agustus 2018 — Penuntut Umum:
1.SYAECHA DIANA, SH
2.ADHI SATYO WICAKSONO, SH
Terdakwa:
DANY SETYO IRAWAN Als GENDONG Bin UDI IRATAJI
303
    1. Menyatakan terdakwa Dany Setyo Irawan als.Gendong bin Udi Irataji telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/ atau persyaratan keamanan khasiat dan mutu ;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut diatas oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 11 (sebelas) bulan dan denda Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah ) dengan ketentuan apabila
    Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi ataukesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 197 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.ATAUKedua:Bahwa ia terdakwa DANY SETYO IRAWAN Als GENDON BinUDIIRATAJI pada waktu dan tempat sebagaimana dalam
    Pil LL tersebutpengamannya harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidangfarmasi.Bahwa terdakwa dalam menyimpan peredaran sediaan farmasi berupa piljenis LL tersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanparesep dokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi danterdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi ataukesehatan.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 196 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.Menimbang, bahwa
    sudahmendapat ijin dari Pemerintah.Bahwa benar menurut Ahli barang bukti berupa pil warna putih denganlogo LL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat yang disita dari terdakwatersebut dikemasannya tidak ada label/identitas yang melekat.Bahwa benar efek samping dari penggunaan sediaan farmasi berupa pilLL tersebut adalah meningkatkan daya tahan tubuh akan tetapi jikapenggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter maka dapat berakibatburuk pada kesehatan
    Kediri.Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi dan terdakwatidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatanMenimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yangdiajukan diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut:Halaman 9 dari 16 Putusan Nomor 412/Pid.Sus/2018/PN GprBahwa anggota kepolisian melakukan penangkapan terhadap
    Kediri.Bahwa terdakwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa pil jenis LLtersebut tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang serta tanpa resepdokter dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang farmasi dan terdakwatidak pernah memperoleh pendidikan di bidang farmasi atau kesehatanBahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistiknomor : Lab. 4274/NOF/2018 tanggal 09 Mei 2018 yang diperiksa oleh sdr.Arif Andi Setyawan, S.Si, MT didapat kesimpulan bahwa barang bukti nomor4150/2018
Register : 02-06-2021 — Putus : 26-07-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN SUMBER Nomor 156/Pid.Sus/2021/PN Sbr
Tanggal 26 Juli 2021 — Penuntut Umum:
FITRI AYU RESPANI. SH
Terdakwa:
M. ABDUL FAIZ Als FAIS Bin AKHMAD SURYADI
4011
  • Abdul Faiz als Fais Bin Akhmad Suryadi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;

    2.

    Riyan sebagai calon pembeli sediian farmasi jenispil Tramadol, lalu terdakwa dihampiri oleh Sdr. Ato, Sdr. Yasin, Sdr.
    Bahwa pesanan sediian farmasi jenis obat tersebut dikirimkanmelalui jasa ekspedisi TIKI. Bahwa terdakwa mendapat sediian farmasi jenisobat berupa pil Trihexyphenidhyl dan Tramadol dengan harga Rp. 1.500,dan Rp. 4.000, perbutirnya, dan terdakwa menjual kembali dengan hargaRp. 2.000, dan Rp. 6.000,.
    Bahwa Terdakwa mendapatkan sediaan farmasi jenis obat atau PilTrihexyphenidy perbutirnya seharga Rp.1.500, (Seribu lima ratus rupiah),Pil Tramadol perbutirnya seharga Rp. 4.000, (empat ribu rupiah). Bahwa Terdakwa menjual sediaan farmasi jenis obat atau PilTrinexyphenidy perbutirnya seharga Rp. 2.000, (dua ribu rupiah), PilTramadol perbutirnya seharga Rp. 6.000, (enam ribu rupiah).
    Hendri Hermawan, terdakwa telah menjual sediaan farmasi jenisobat berupa pil Tramadol sebanyak 10 kali.Bahwa pemenuhan unsur inisemakin diperkuat pula dengan adanya fakta hukum bahwa mengetahui jikaHalaman 23 dari 26 Putusan Nomor 156/Pid.Sus/2021/PN Sbrterdakwa adalah penjual yang mengedarkan sediaan farmasi atau obatobatanjenis Trihexyphenidyl dan Tramadol harus memiliki jin dari pihak yangberwenang dan haruslah memiliki ijin edar.Dengan demikian, Unsur mengedarkan sediaan farmasi telah terpenuhii
Register : 15-04-2019 — Putus : 20-05-2019 — Upload : 04-07-2019
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 154/Pid.Sus/2019/PN Gpr
Tanggal 20 Mei 2019 — Penuntut Umum:
1.RIBUT SUPRIATIN, SH
2.YUDO WAHONO, SH
Terdakwa:
METALIAN ANDRI TRI WAHYUDI Bin JADI
317
  • Dan ketika sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 40 (empat puluh)butir telah berada dalam penguasaan terdakwa, maka sekitar pukul 21.00WIB ketika terdakwa mengantar saksi Agus Setyo Budi kerumahnya makaterdakwa menitipkan sediaan farmasi berupa pil LL kepada saksi AgusSetyo Budi untuk diedarkan/dijual.
    Pagu, Kabupaten Kediri; Bahwa awalnya saksi dan tim telah melakukan penangkapan terhadapsaksi Slamet Widodo Bin (Aim) Tukijan dan didapatkan barang buktiyakni sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 18 (delapan belas) butiryang mana sediaan farmasi berupa pil LL tersebut didapatkan dari saksiAgus Setyo Budi Bin Suparman dan didapatkan barang bukti berupaHalaman 6 dari 17 Putusan Nomor 154/Pid.Sus/2019/PN Gprsediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 11 (Sebelas) butir, dimana baiksediaan farmasi yang
    sudah 2 (dua) kali menerima sediaan farmasi berupa pil LLdari terdakwa dan sudah 2 (dua) kali menjual sediaan farmasi berupa pilLL kepada saksi Slamet Widodo.
    dan jika saksi Agus Setyo Budi BinSuparman ingin meminum sediaan farmasi berupa pil LL makadipersilankan oleh terdakwa.
Register : 10-11-2021 — Putus : 29-11-2021 — Upload : 15-12-2021
Putusan PN SUKADANA Nomor 391/Pid.Sus/2021/PN Sdn
Tanggal 29 Nopember 2021 — Penuntut Umum:
Arge Arif Suprabowo, SH
Terdakwa:
ARMANDA SAPUTRA Bin ASRUL
9622
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan Terdakwa Armanda Saputra Bin Asrul tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu Penuntut Umum;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan pidana
    dan alat kesehatan harus memenuhi standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah sebagaimana diatur dalam Pasal 196 Jo.
    , menyimpan,mengolah, memproduksi, dan mengedarkan obat dan bahan yang berhasiatobat, ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
    104 ayat (1) UndangUndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pengamanan sediaan farmasi danalat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yangdisebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidakmemenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/ataukhasiat/kemanfaatan;Menimbang bahwa Pasal 108 ayat (1) UndangUndang Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan tentang praktik kefarmasiaan yangmeliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi
    ; b. fasilitas distribusi berupa PBF, PBF Cabang, daninstalasi farmasi; dan c.
    , Instalasi Farmasi RumahHalaman 16 dari 21 Putusan Nomor 391/Pid.Sus/2021/PN SdnSakit, Instalasi Farmasi Klinik, dan Toko Obat sesuai ketentuan peraturanperundangundangan;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum di persidangan Terdakwabukan merupakan tenaga Kesehatan/ tenaga farmasi serta tidak memiliki izindalam menjual obat yang mengandung Trihexyphenidyl;Menimbang bahwa apabila fakta hukum tersebut diatas dihubungkandengan ketentuanketentuan dalam mengedarkan sediaan farmasi yang harusmemenuhi
Register : 31-10-2019 — Putus : 27-11-2019 — Upload : 10-12-2019
Putusan PN SUMBER Nomor 336/Pid.Sus/2019/PN Sbr
Tanggal 27 Nopember 2019 — Penuntut Umum:
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
MOH PRAYOGA ZEN MUBAROK Als PENYEK Bin M. RASIAN WITANTO
268
  • RASIAN WITANTO tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dakwaan Alternatif Kedua;
  • Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MOH PRAYOGA ZEN MUBAROK Als PENYEK Bin M.
    penjara selama : 1 (satu) tahun, dan pidana denda sebesar Rp.2.000.000,-(dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, akan diganti dengan pidana kurungan selama : 1 (satu) bulan;
  • Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
  • Menetapkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ;
  • Menetapkan, barang bukti berupa :
    • 13 lempeng atau 130 butir sediaan farmasi
      tersebut kepada orang lain dengan cara datang kerumahdan ada yang memesan melalui telepon, selain kepada Sdr Arip terdakwajuga menjual sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl kepada Sdr Bayu AldiAls Bayu Bin Kuswandi (dalam berkas dan penuntutan terpisah ) terakhirSdr Bayu membeli sediaan farmasi tersebut pada tanggal 28 Juni 2019,terdakwa mendapatkan sediaan farmasi tersebut dengan cara membelikepada Sdr Obet (DPO) di warung klontongan di kesambi, dan terkahirterdakwa membeli terihex tersebut pada
      tanggal 01 Juli 2019 sekitar pukul 17.00 Sdr AripMunandar datang kerumah Terdakwa untuk membeli 10 butir obat jenistrinex seharga Rp. 45.000 selain kepada Sdr Arip terdakwa menjualHalaman 6 Put Nomor 336/Pid.Sus./2019/PN Sbrsediaan farmasi tersebut kepada orang lain dengan cara datang kerumahdan ada yang memesan melalui telepon, selain kepada Sdr Arip terdakwajuga menjual sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl kepada Sdr Bayu AldiAls Bayu Bin Kuswandi; Bahwa terakhir Sdr Bayu membeli sediaan farmasi
      Bayu membeli sediaan farmasi tersebut pada tanggal28 Juni 2019;Bahwa terdakwa mendapatkan sediaan farmasi tersebut dengan caramembeli kepada Sdr Obet (DPO) di warung klontongan di kesambi, danterkahir terdakwa membeli terihex tersebut pada tanggal 01 Juli 2019sebanyak 15 lempeng seharga 330.000 dan 3 Box 30 lempeng untukpesanan Sdr Bayu;Bahwa terdakwa sudah menjual sediaan farmasi tersebut kurang lebih 1tahun;Bahwa keuntungan terdakwa per satu lempeng atau per 10 butir sebanyakRp.23.000;;Halaman
      jenis Trihexyphenidyl kepada Sdr Bayu AldiAls Bayu Bin Kuswandi;Bahwa terakhir Sdr Bayu membeli sediaan farmasi tersebut pada tanggal28 Juni 2019;Bahwa terdakwa mendapatkan sediaan farmasi tersebut dengan caramembeli kepada Sdr Obet (DPO) di warung klontongan di kesambi, danterkahir terdakwa membeli terihex tersebut pada tanggal 01 Juli 2019sebanyak 15 lempeng seharga 330.000 dan 3 Box 30 lempeng untukpesanan Sdr Bayu;Bahwa terdakwa sudah menjual sediaan farmasi tersebut kurang lebih 1tahun;Bahwa
Register : 07-05-2019 — Putus : 01-07-2019 — Upload : 03-07-2019
Putusan PN MAJALENGKA Nomor 95/Pid.Sus/2019/PN Mjl
Tanggal 1 Juli 2019 — Penuntut Umum:
Agus R Senjaya S.H.
Terdakwa:
DIMAS SAEFUL NUGRAHA BIN PEPEN SUPENDI
4112
  • Menyatakan Terdakwa DIMAS SAEFUL NUGRAHA Bin PEPEN SUPENDI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan farmasi tanpa izin edar;

    2.

    6 dari 21 Nomor 67/Pid.B/2019/PN MlInstalasi Farmasi Rumah Sakit, oleh tenaga kefarmasian sesual PP 51tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.
    Farmasi Rumah Sakit, oleh tenaga kefarmasian sesuai PP 51tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.
    Farmasi Rumah Sakit, oleh tenaga kefarmasian sesual PP 51tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.
    Bahwa benar pendidikan ahli awalnya SMF (Sekolah Menengah Farmasi)di Cirebon lulus tahun 1994, sekitar tahun 1994 sampai 2004 saksi bekerjadi perusahaan Farmasi swasta di daerah Cirebon, lalu tahun 2004 juga ahlimasuk PTT (Pegawai tidak tetap) di puskesmas Sindangwangi Kab.Majalengka dan diangkat menjadi PNS tahun 2006, kemudian saksimelanjutkan kuliah di YPIB Cirebon lulus tahun 2011 dengan gelar S.Fram(Sarjana Farmasi, setelah itu saksi melanjutkan study profesi Apoteker diSekolah Tinggi Farmasi
    Bahwa benar terdakwa mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenisTrihexyphenidyl dan Tramadol dengan cara terdakwa yang sehariharibekerja sebagai wiraswasta tidak mempunyai apotik dan juga bukansebagai tenaga farmasi sehingga tidak mempunyai keahlian dankewenangan untuk menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi berupaobat jenis Trihexyphenidyl dan Tramadol.
Register : 26-04-2017 — Putus : 10-05-2017 — Upload : 29-06-2020
Putusan PT SURABAYA Nomor 282/PID.SUS/2017/PT SBY
Tanggal 10 Mei 2017 — Pembanding/Penuntut Umum II : ADHI SATYO WICAKSONO, SH
Terbanding/Terdakwa : ABU YAZID ABDULLOH Als ABU Bin ALI RIDHO
8832
  • Cox barang berupa sediaan farmasi berupa obatjenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenissabusabu sebanyak 1 (Satu) paket telah diletakkan di pot bunga yangdibungkus menggunakan tas kresek warna hitam, setelah terdakwamenemukan barang berupa sediaan farmasi berupa obat jenis pil warnaputin dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenis sabusabusebanyak 1 (satu) paket selanjutnya atas arahan saudara Ardiansyah Als.Cox uang pembelian diletakkan di pot bunga yang terletak di
    obat tanpa identitas/label yang melekat yakni : nama produk,daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama danalamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsaserta mendapat jjin edar dari Pemerintah Republik Indonesia yangmemiliki izin industri farmasi;Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putihdengan logo 123 (seratus dua puluh tiga) butir yang disimpan di dalamkaleng bekas tempat rokok Gudang Garam Surya pada saat dilakukanpemeriksaan
    Cox barang berupa sediaan farmasi berupa obatjenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenissabusabu sebanyak 1 (Satu) paket telah diletakkan di pot bunga yangdibungkus menggunakan tas kresek warna hitam, setelah terdakwaHalaman 5 dari 15 Perkara Nomor 282/PID.SUS/2017/PT SBYmenemukan barang berupa sediaan farmasi berupa obat jenis pil warnaputin dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenis sabusabusebanyak 1 (Satu) paket selanjutnya atas arahan saudara Ardiansyah Als.Cox uang
    disimpan terdakwa adalah sediaan farmasi yangberupa obat tanpa identitas/label yang melekat yakni : nama produk,daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama danalamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsaserta mendapat ijin edar dari Pemerintah Republik Indonesia yangmemiliki izin industri farmasi;Bahwa barang bukti sediaan farmasi berupa obat berbentuk pil warna putihdengan logo 123 (seratus dua puluh tiga) butir yang disimpan di dalamkaleng bekas tempat
    Cox barang berupa sediaan farmasi berupa obatjenis pil warna putih dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenissabusabu sebanyak 1 (Satu) paket telah diletakkan di pot bunga yangdibungkus menggunakan tas kresek warna hitam, setelah terdakwamenemukan barang berupa sediaan farmasi berupa obat jenis pil warnaputin dengan logo LL ditengahnya dan narkotika jenis sabusabusebanyak 1 (Satu) paket selanjutnya atas arahan saudara Ardiansyah Als.Cox uang pembelian diletakkan di pot bunga yang terletak di
Register : 13-11-2014 — Putus : 24-12-2014 — Upload : 19-01-2015
Putusan PN MARABAHAN Nomor 239/Pid.Sus/2014/PN Mrh
Tanggal 24 Desember 2014 — MADRAYANI Als MADRE Bin HASIM (Alm)
8034
  • Menyatakan terdakwa MADRAYANI Als MADRE Bin HASIM (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MADRAYANI Als MADRE Bin HASIM (Alm) dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) Bulan ;3.
    Menetapkan barang bukti berupa : 7 (tujuh) keping dan 5 (lima) butir atau 75 (tujuh puluh lima) butir sediaan farmasi jenis Carnophen, Dirampas untuk dimusnahkan ; Uang sebesar Rp 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah), Dirampas untuk Negara ; 6. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
    uang tersebut kemudian terdakwa menjawab bahwasediaan farmasi jenis Carnophen beserta uang tersebut adalah miliknya;e@ =6Bahwa benar, terdakwa telah melakukan jual beli sediaan farmasi jenis Carnophenselama + 1 (satu) bulan dan terdakwa tidak memiliki izin menjual maupun izinmengedarkan sediaan farmasi tersebut;e@ Bahwa benar, terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Carnophen dari SaudaraUSAI seharga Rp 240.000, (dua ratus empat puluh ribu rupiah) per box.
    Selainmembeli obat sediaan farmasi jenis Carnophen dari Saudara USAT terdakwa jugamembeli sediaan farmasi jenis Carnophen dari Saudara HAMDAN seharga Rp25.000, (dua puluh lima ribu rupiah) per keping;e@ =6=Bahwa benar, terdakwa menjual kembali sediaan farmasi jenis Carnophen kepadawarga sekitar dengan harga Rp 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping dan Rp3.000, (tiga ribu rupiah) per butir.
    tersebut kemudian terdakwa menjawab bahwasediaan farmasi jenis Carnophen beserta uang tersebut adalah miliknya;Bahwa benar, terdakwa telah melakukan jual beli sediaan farmasi jenis Carnophenselama + 1 (satu) bulan dan terdakwa tidak memiliki izin menjual maupun izinmengedarkan sediaan farmasi tersebut;Bahwa benar, terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Carnophen dari SaudaraUSAI seharga Rp 240.000, (dua ratus empat puluh ribu rupiah) per box.
    Selainmembeli obat sediaan farmasi jenis Carnophen dari Saudara USAT terdakwa jugamembeli sediaan farmasi jenis Carnophen dari Saudara HAMDAN seharga Rp25.000, (dua puluh lima ribu rupiah) per keping;Bahwa benar, terdakwa menjual kembali sediaan farmasi jenis Carnophen kepadawarga sekitar dengan harga Rp 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping dan Rp3.000, (tiga ribu rupiah) per butir.
Putus : 25-05-2014 — Upload : 03-02-2015
Putusan PN LUMAJANG Nomor 136/Pid.SUS/2014/PN.Lmj
Tanggal 25 Mei 2014 — MOCH. GOZALI alias MAMAT bin SARIMEN
366
  • GOZALI alias MAMAT bin SARIMEN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sedian farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar, khasiat dan mutu .;-2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan ; 3.
    Gozali mengedarkan obatobatansediaan farmasi jenis Trilhexyphenidyl (trek) kemudian para saksi dari PolresLumajang menuju TKP untuk melakukan pengintaian setelah terdakwa beradadidalam rumah sdr.
    Randik Niangga Wisatya dirumahnya dimanaterdakwa memiliki dan mengedarkan obatobatan sediaan farmasi jenisTrilhexyphenidyl (trex) tanpa dilengkapi dokumen yang syah ;= Bahwa terdakwa menjual obat keras sediaan farmasi jenis Trilhexyphenidy (trex)tanpa mempunyai ijin edar serta berdasarkan keterangan Ahli Indah Kusumawati,S.Si, Apt menerangkan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, terjangkau oleh masyarakat dan alat kesehatan harusmemenuhi standart kesehatan
    pengujianpengujian dan memenuhi syarat untuk diedarkan dan caraperedaran obat yang ada ijin edar dari produsen sampai kepada pedagang farmasi,kunsumen (pemakai) yaitu Pedagang farmasi membuat pesanan obat kepadaprodusen obat lalu produsen mengirim pesanan obat kepada pedagang farmasidisertai faktur, pedagang farmasi menjual obatnya ke apotik sesuai pesanan,pendistribusian obat ke apotik disertai faktur dan apotik menjual kepada konsumenatau pemakai dengan menggunakan resep Dokter ; = Bahwa berdasarkan
    Randik Niangga Wisatya dirumahnya dimanaterdakwa memiliki dan mengedarkan obatobatan sediaan farmasi jenisTrilhexyphenidyl (trex) tanpa dilengkapi dokumen yang syah ;= Bahwa terdakwa menjual obat keras sediaan farmasi jenis Trilhexyphenidy (trex)tanpa mempunyai iin edar kemudian dari hasil penjualan obatobatan jenisTrilhexyphenidyl dan berdasarkan keterangan Ahli Indah Kusumawati, S.Si, Aptmenerangkan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, terjangkau oleh masyarakat
    yang memproduksi sediaan farmasi setelahmelalui pengujianpengujian dan memenuhi syarat untuk diedarkan dan caraperedaran obat yang ada ijin edar dari produsen sampai kepada pedagang farmasi,kunsumen (pemakai) yaitu Pedagang farmasi membuat pesanan obat kepadaprodusen obat lalu produsen mengirim pesanan obat kepada pedagang farmasidisertai faktur, pedagang farmasi menjual obatnya ke apotik sesuai pesanan,pendistribusian obat ke apotik disertai faktur dan apotik menjual kepada konsumenatau pemakai
Putus : 04-12-2014 — Upload : 27-01-2017
Putusan PT BANDA ACEH Nomor 30/PID-TIPIKOR/2014/PT-BNA
Tanggal 4 Desember 2014 — SYARIFAH ALAWIYAH BINTI SAYED ISMAIL;
5829
  • Nota Penugasan dari Direktur Akademi Farmasi BandaAceh kepada Syarifah Alawiyah / Nip.1959 1014 1988112 001;2. Proposal Hibah Akademi Farmasi Dinas KesehatanPemerintah Aceh Tahun 2012;3. Laporan Pertanggung jawaban Dana Hibah PemerintahAceh Tahun 2012 Akademi Farmasi Banda Aceh;4. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL)ke Pulau Jawa tahun Akademi 2011/2012;.5. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL)ke Medan tahun Akademi 2011/2012;6.
    Tanda penerimaan pembayaran biaya perjalanan dinasdalam rangka membimbing praktek belajar lapanganmahasiswa Akademi Farmasi Banda Aceh tahunAkademik 2011/2012;7. Kwitansi nomor:059/1X/KW/2012 tanggal 25 September2012,dan Bon/faktur no: 059 09 tanggal25 September 2012 Hal 47 dari Hal 48 Putusan No.30/Pid.Tipikor/2014/PT.BNA8. Kwitansi nomor : 026/PN/KW/III/2012 dan bon/fakturnomor: 05 Maret 2012, dan bon/faktor No.189 / PN /III / 2012 tanggal 25 September 2012;9.
    Satu buah buku cek No.AS517051 s/d AS517060;Dikembalikan kepada Akademi Farmasi melaluiTerdakwa;13. Berkas pencairan dana kepada Akademi Farmasi BandaAceh beserta surat perintah pencairan dana (SP2D)No. 0025650 /LS-PPKA/2012 tanggal23 Oktober 2012dikembalikan kepada DPKKA melalui Silvy Rafisa,SE;14. Kwitansi No.5 dan no.21 atas nama FINA MAYA DEWIdikembalikan kepada Fina Maya Dewi;15. Kwitansi No.5 dan no.17 atas nama ASRA RUSI RIDLAdikembalikan kepada Asra Rusi Ridla;16.
    Biaya Perjalanan dinas Pembimbing ke Pabrik Farmasidi pulau jawa sejumlah Rp. 5.500. 000, (lima jutaHal 25 dari Hal 48 Putusan No.30/Pid.Tipikor/2014/PT.BNAlima ratus ribu rupiah) dengan rincian 1 Orang xRp. 5.500.000 = Rp. 5.500.000 ,;Biaya perjalana dinas Dosen ke Pabrik Farmasi dipulau jawa (Bandung) RP. 5.260.000 x 1 (satu) orang;Biaya perjalanan dinas Dosen ke Pabrik Farmasi diPulau jawa (Jogjakarta)Rp. 6.850.000 x 1 orang =Rp. 6.850.000, ;Biaya perjalana dinas Dosen pabrik farmasi dipulaujawa
    Akademi Farmasi Acehyang selama ini sangat kekurangan alatalat yangmenunjang Laboratorium.b) Pasal 4 ayat (1) dan (2) menyatakan(1).
    Nota Penugasan dari Direktur Akademi Farmasi BandaAceh kepada Syarifah Alawiyah / Nip.1959 101 41988112 OO1;2. Proposal Hibah Akademi Farmasi Dinas KesehatanPemerintah Aceh Tahun 2012;3. Laporan Pertanggungjawaban Dana Hibah PemerintahAceh Tahun 2012 Akademi Farmasi Banda Aceh;4. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL) kePulau Jawa tahun Akademi 2011/2012;.5. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL) keMedan tahun Akademi 2011/2012;6.
    Nota Penugasan dari Direktur Akademi Farmasi BandaAceh kepada Syarifah Alawiyah/Nip. 195910141988112001;2. Proposal Hibah Akademi Farmasi Dinas KesehatanPemerintah Aceh Tahun 2012;3. Laporan Pertanggungjawaban Dana Hibah PemerintahAceh Tahun 2012 Akademi Farmasi Banda Aceh;4. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL) kePulau Jawa tahun Akademi 2011/2012;.5. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL) keMedan tahun Akademi 2011/2012;6.
    Nota Penugasan dari Direktur Akademi Farmasi BandaAceh kepada Syarifah Alawiyah / Nip.1959 1014 1988112 O01;2. Proposal Hibah Akademi Farmasi Dinas KesehatanPemerintah Aceh Tahun 2012;3. Laporan Pertanggung jawaban Dana Hibah PemerintahAceh Tahun 2012 Akademi Farmasi Banda Aceh;4. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL)ke Pulau Jawa tahun Akademi 2011/2012;.5. Pengembalian Dana Praktek Belajar Lapangan (PBL)ke Medan tahun Akademi 2011/2012;6.
Register : 05-10-2012 — Putus : 06-12-2012 — Upload : 28-01-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 220/PidSus/2012/PN.Kdi
Tanggal 6 Desember 2012 — SETYO WIDODO Als. DOLIT BIN SUKIDI
253
  • Menyatakan barang bukti berupa : sediaan farmasi pil jenis LL/Artanesebanyak 20.240 (dua puluh ribu dua ratus empat puluh) butir dalam taskresek plastic warna hitam dirampas untuk dimusnahkan ;4.
    Dolit Bin Sukidi membelisediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 20.000 (dua puluh ribu) butir seharga Rp.2.800.000,(dua juta delapan ratus ribu rupiah) dari saksi Kholil Bin Jadiselanjutnya terdakwa telah menjual sediaan farmasi berupa pil LL tersebut dan3tersisa sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir dan disimpan terdakwa dilemaribaju dalam kamar kemudian terdakwa Setyo Widodo Als.
    Dolit Bin Sukidi dalam memiliki danmenyimpan sediaan farmasi berupa pil LL tidak memiliki kewenangan dankeahlian karena terdakwa bukan seorang tenaga kefarmasian.Bahwa sediaan farmasi berupa pil jenis LL yang telah dimiliki dan disimpanoleh terdakwa merupakan obat keras sebagaimana Berita Acara pemeriksaanLaboratorium Kriminalistik dari Puslabfor Bareskrim Polri LaboratoriumForensik Cabang Surabaya Nomor LAB : 5607/NOF/2012 tertanggal 09 Agustus2012 dengan hasil pemeriksaan merupakan tablet dengan
    Dolit Bin Sukidi didapatkan barang bukti sediaan farmasi pil LLsebanyak 20.250 (dua puluh ribu dua ratus lima puluh) butir.Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal196 UndangUndang R.I.
    Dolit Bin Sukidi membeli sediaan farmasi pil jenis LLsebanyak 20.000 (dua puluh ribu) butir seharga Rp. 2.800.000,(dua juta delapanratus ribu rupiah) dari saksi Kholil Bin Jadi selanjutnya terdakwa telah menjualsediaan farmasi berupa pil LL tersebut dan tersisa sebanyak 250 (dua ratus limapuluh) butir dan disimpan terdakwa dilemari baju dalam kamar kemudianterdakwa Setyo Widodo Als.
Register : 15-10-2020 — Putus : 26-11-2020 — Upload : 01-12-2020
Putusan PN MATARAM Nomor 722/Pid.Sus/2020/PN Mtr
Tanggal 26 Nopember 2020 — Penuntut Umum:
1.DEWI ZULAIKHO, SH.,MH
2.SARI YUNI PRAMANTHI,SH.
3.PINTONO HARTOYO, SH
Terdakwa:
LILIK YULIANTI
8634
  • MENGADILI:

    1. Menyatakan terdakwa LILIK YULIANTI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan;
    3. Memerintahkan pidana tersebut tidak usah dijalani, kecuali jika dikemudian
    saatmelakukan transaksi pembelian sediaan farmasi berupa produkkecantikan tanpa izin edar di depan supermarket Ruby; Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti bahwa produkkecantikan yang dibelinya tidak terdaftar dalam BPOM; Bahwa saksi tidak mengetahui darimana asal produk kecantikantersebut, saksi hanya mengetahui terdakwa menjual produk tersebut; Bahwa terdakwa meyakini saksi bahwa produk yang dipakainyaaman, karena terdakwa memakai sendiri produk tersebut; Bahwa saksi juga menjual sediaan farmasi
    baik; Bahwa Izin Edar adalah persetujuan pendaftaran dimanaproduk tersebut harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan,kemanfaatan dan persetujuan pendaftaran ini dikeluarkan oleh KepalaBadan POM RI; Bahwa semua sSediaan farmasi harus memiliki izin edar sebelumberedar di pasaran berkaitan dengan ketentuan jaminan mutu, keamanandan khasiat produk tersebut; Bahwa sediaan farmasi berupa kosmetika tanpa izin edartentunya tidak melalui prosedur perizinan sesuai ketentuan yang berlaku,sehingga tidak ada
    Kode X bisa diisi dengan huruf A,B,C,D,E tergantung dari benuamana kosmetika tersebut diproduksi;= Bahwa sediaan farmasi yang memiliki izin edar, BPOM rutinmelakukan pengawasan; Bahwa terdakwa tidak boleh mengedarkan produk Kosmetikayang tidak memiliki izin edar; Bahwa barang bukti yang ditunjukkan oleh penyidik dalampemeriksaan BAP Ahli serta sebagaimana ditunjukkan dalampersidangan barang bukti tersebut tergolong sediaan farmasi berupakosmetika tanpa izin edar; Bahwa BPOM tidak pernah mengeluarkan
    Bahwa barang bukti tersebut yang ada didalam rumah terdakwa adalahmilik terdakwa sendiri; Bahwa terdakwa tidak pernah melakukan peracikan kosmetika tersebut; Bahwa terdakwa memperoleh sediaan farmasi berupa kosmetika tanpaizin edar dari saksi Hadijah alias Intan, dengan cara melalui situs jual belionline di facebook; Bahwa terdakwa mulai melakukan penjualan sediaan farmasi berupakosmetika tersebut sejak akhir bulan Agustus 2019;Halaman 10 dari 18 Putusan Nomor 722/Pid.Sus/2020/PN Mtr Bahwa terdakwa
    Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarMenimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Register : 13-04-2016 — Putus : 11-05-2016 — Upload : 13-10-2016
Putusan PN MARABAHAN Nomor 98/Pid.Sus/2016/PN.Mrh
Tanggal 11 Mei 2016 — - ARDIANSYAH Bin H. UTUH
4835
  • UTUH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ARDIANSYAH Bin H. UTUH dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) Bulan dan denda sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) Bulan ;3.
    mengakui sediaan farmasi jenis Carnophen adalah miliknyayang dibeli di Pasar Lima Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapanpuluh ribu rupiah) per box atau 10 keping Carnophen dan diual kembali olehterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping.
    Sehingga,terdakwa memperoleh keuntungan sebesar Rp. 12.000, (dua belas ribu rupiah) perkeping Carnophen;e Bahwa benar, terdakwa mengaku berjualan sediaan farmasi jenis Carophen sudah 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki izm menjual maupun izin mengedarkansediaan farmasi tersebut ;Menimbang, bahwa selain itu Penuntut Umum juga telah mengajukan barang buktiberupa :e 262 (dua ratus enam puluh dua) butir obat Carnophen ;e 1 (satu) buah dompet warna abuabu ;e Uang sebesar Rp. 50.000, (lima puluh ribu
    mengakui sediaan farmasi jenis Carnophen adalah miliknyayang dibeli di Pasar Lima Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapanpuluh ribu rupiah) per box atau 10 keping Carnophen dan dijual kembali olehterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per keping.
    Sehingga,terdakwa memperoleh keuntungan sebesar Rp. 12.000, (dua belas ribu rupiah) perkeping Carnophen;e Bahwa benar, terdakwa mengaku berjualan sediaan farmasi jenis Carophen sudah 2(dua) bulan dan terdakwa tidak memiliki iz menjual maupun izin mengedarkansediaan farmasi tersebut ;Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka terhadap segalahal yang terjadi selama persidangan terutama tentang keterangan saksisaksi dan keteranganterdakwa yang tidak dimuat dalam putusan ini sebagaimana
    Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Carnophendari Banjarmasin dengan harga Rp. 180.000, (seratus delapan puluh ribu rupiah) per 1(satu) box/10 (sepuluh) kepingnya dan diyual lagi kepada pembeli yang datang kerumahterdakwa dengan harga Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) per kepingnya. Sehingga,keuntungan yang diperoleh terdakwa per kepingnya adalah Rp. 12.000, (dua belas riburupiah). Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Register : 21-11-2019 — Putus : 20-11-2019 — Upload : 21-11-2019
Putusan PN CIREBON Nomor 156/Pid.Sus/2019/PN.Cbn
Tanggal 20 Nopember 2019 — HERIANTO Als GALANG bin KOSIM Lawan Penuntut Umum ANDRI SETIA PRADANA,S.H.
5312
  • MENGADILI: Menyatakan Terdakwa Herianto als Galang bin Kosim tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, kemanfaatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dan turut serta dengan sengaja mengedarkan sedaiaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) sebagaimana dalam dakwaan pertama dan
    Obat jenis pil Trinex dengan harga Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)sebanyak 100 (seratus) butir;Bahwa Saksi membeli obatobatan obatobatan sediaan farmasi jenis pilTramado, pil Trihex dan pil Dextro kirakira tiga minggu sebelum diamankandengan cara berlemu secara langsung dengan Terdakwa Herianto als Galangbin Kosim di tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya melalui komunikasimelalui handphone;Bahwa obatobatan sediaan farmasi tersebut Saksi beli dari Terdakwa Heriantoals Galang bin Kosim dengan
    maksud untuk dijual kembali kepada orangorangyang mencan untuk digunakan;Bahwa obatobatan sediaan farmasi tersebut Saksi jual kembali dengan harga:1.
    dan kewenangan dalam menjual obatobatan sediaan farmasi jenis pil Tramadol, pil Trihex dan pil Dextro tersebut Bahwa Saksi tidak mempunyai ijin pihak bernwenang untuk memiliki dan menjualobatobatan sediaan farmasi jenis pil Tramadol, pil Trhex dan pil Dextrotersebut;Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan benar dan tidakkeberatan;Halaman 13 dari 39 Putusan Nomor 156/Pid.Sus/2019/PN CbnMenimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagaiberikut:1.
    Nomor 156/Pid.Sus/2019/PN CbnBahwa obatobatan sediaan farmasi tersebut Terdakwa jual kembali kepadalbnu Mukti bin Mustamid dengan harga:1.
    Tato Haryanto bin Saiman;Bahwa Terdakwa adalah kurir dari saksi Tato Haryanto bin Saiman dalammenjual obatobatan sediaan farmasi tersebut;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian dan kewenangan dalam menju alobatobatan sediaan farmasi jenis pil Tramadol, pil Trihex dan pil Dextrotersebut;Bahwa Terdakwa tidak mempunyai ijin pihak berwenang untuk memiliki danmenjual obatobatan sediaan farmasi jenis pil Tramadol, pil Trinex dan pilDextro tersebut;Bahwa Terdakwa tahu perbuatan Terdakwa menjual obatobatan
Register : 12-09-2018 — Putus : 07-11-2018 — Upload : 04-12-2018
Putusan PN SAMPANG Nomor 150/Pid.Sus/2018/PN Spg
Tanggal 7 Nopember 2018 — Penuntut Umum:
EKA ROSE INDRAWATI, SH
Terdakwa:
NASIHATUL QODIR JAILANI BIN H.ACH.MAFFUD
697
  • MENGADILI

    1.Menyatakan terdakwa NASIHATUL QODIR JAILANI BIN H.ACH.MAFFUD telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi syarat standar mutu pelayanan farmasi.

    2.Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dengan denda sebesar Rp.5.000.000,-(lma juta rupiah )subsidair 1(satu) bulan kurungan ;

    3.

    5.Menetapkan barang bukti berupa :

    - 27(dua pulh tujuh)butir sefdiaan farmasi berupa pil berlogo "Y"warna putih ;

    -2(dua)sobekan kertas aluminium foil rokok warna kuning ;

    -5(lima)sobekan kertas aluminium foil rokok warna silver ;

    -1(satu)bungkus rokok Clas mild warna putih ;

    Dirampas untuk dimusnahkan .

    Sus/2018/PN Spgtindak pidana "dengan sengaja mengedarkan sedian farmasi yang tidakmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan, dan mutu karena tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan obat dan bahan bahan berkhasiat obat, dan ketentuanmengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransedian farmasi dan alat kesehatan harus menuhi standar mutupelayananfarmasi yang ditetatapbkan dengan peraturan
    Spg Bahwa terdakwa mengaku cara mengambil sedian farmasi berupa pilberlogo "Y" tersebut yaitu dengan cara bertemu di Jalan Bolak BantengSurabaya bersama RISKY ; Bahwa terdakwa membeli sediaan farmasi berupa pil berlogo "Y" tersebutkepada RISKY seharga Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah) dan terdakwamendapat pil berlogo "Y" sebanyak 1000 (seribu) butir ; Bahwa saksi saat penangkapan hanya menemukan pil "Y" sebanyak 27(dua puluh tujuh) butir, karma 973 (sembilan ratus tujuh puluh tiga)butirnya oleh
    (lima puluh ribu rupiah) dan1 (satu) buah bungkus rokok Class Mild warna putih yang saat itu ditaruhdiatas tanah oleh terdakwa dengan tangan kanannya ; Bahwa selanjutnya membawa terdakwa ke Kantor Pokes Sampang untukpemeriksaan lebih lanjut ; Bahwa saksi saat melakukan interogasi terhadap terdakwa bersamarekan saksi, terdakwa mengaku mendapat sedian farmasi berupa pilberlogo "Y" tersebut dari seseorang yang bernama RISKY (dalam daftarpencarian) ; Bahwa terdakwa mengaku cara mengambil sedian farmasi
    Bahwa terdakwa mendapatkan sediaan farmasi berupa pil berlogo Y'tersebut dari seseorang yang bernama RISKY (dalam daftar pencarian). Bahwa cara terdakwa mendapatkan sediaan farmasi berupa pil berlogo'Y' tersebut yaitu dengan cara bertemu RISKY di Jalan Bolak BantengSurabaya yang terdakwa beli seharga Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah)sebanyak 1000 (seribu) butir.
    Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian dan ijin dari pihak berwenangdalam menjual/mengedarkan pil berlogo Y' dan tujuan terdakwamengedarkan pil sediaan farmasi berlogo 'Y' tersebut untuk tambahanpenghasilan untuk membeli rokok.
Register : 29-07-2013 — Putus : 09-09-2013 — Upload : 11-10-2013
Putusan PN KAB KEDIRI Nomor 168/Pid.Sus/2013/PN.Kdi
Tanggal 9 September 2013 — SUNDARI bin WARNI
334
  • Kediri, setiap orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edarsebagaimana dimaksud dalam asal 106 ayat (1) UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentangKesehatan.
    Kediri, setiap orang yang dengan sengaja memroduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/ atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/ataupersyaratan keamanan, kasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3), UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :Berawal terdakwa yang sebelumnya mendaatkan sediaan farmasi pil jenis LLtersebut yang pertama kalinya pada hari Selasa tanggal 28Mei
    AZIZ SAMSURIZAL. keterangannya sebagaimana dalam beritaacara pemeriksaan Penyidik dibacakan yang menerangkan pada pokoknya :Bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan baku obat, obat tradisional dankosmetik.Bahwa yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan, mengoleh,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obat danbahan baku obat harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan sesuai dengan peraturan perundangundangan.Bahwa sediaan farmasi berupa obat atau bahan yang
    WAWAN sebanyak 100 butir dengan harga Rp. 70.000,(tujuh puluh ribu rupiah).Bahwa maksud dan tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi berupa obatjenis pil LL tersebut untuk mencari keuntungan berupa uang yaitu apabila100 butir sediaan farmasi berupa pil jenis LL tersebut habis terjual makakeuntungan yang diperoleh terdakwa sebesar Rp.5.000, (lima ribu rupiah).Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Juni 2013 sekitar pukul 22.00 wibbertempat di depan Pasar Gringging Kecamatan Grogol Kabupaten Kediriterdakwa
    Dengan sengaja, memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar.1.
Register : 29-09-2011 — Putus : 02-11-2011 — Upload : 26-05-2015
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 963/Pid.B/2011/PN.BWI
Tanggal 2 Nopember 2011 — ENY FAJAR ARIYANI Binti SUTARJO,
485
  • Menyatakan terdakwa: ENY FAJAR ARIYANI Binti SUTARJO, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR;2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 11 (sebelas) bulan, denda rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);3. Menetapakan bahwa, apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;4.
    Lelkol Istiqlal No. 59 Banyuwangi terdakwa telah ditangkapkarena diduga membawa, memiliki, mengedarkan sediaan farmasi jenisTriheksifenidil.Bahwa benar saat terdakwa ditangkap akan membesuk Sdr.
    Dani Eka P yangsaat itu sedang menjalani hukuman, dan terdakwa membawa 450 butirsediaan farmasi jenis Triheksifenidil yang terdakwa bungkus dalam rokoksampurna mild sebanyak 3 bungkus dan disimpan dibalik baju yang terdakwakenakan.Bahwa benar selain 450 butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil yangterdakwa bawa ke Lapas Banyuwangi, masih ada 500 sediaan farmasi jenisTriheksifenidil yang terdakwa simpan didalam almari gantung didalamkamar pribadi terdakwa .Bahwa benar terdakwa memperoleh 950 butir
    sediaan farmasi jenisTriheksifenidil dengan cara membeli seharga Rp. 1.000.000, dari Sdr.
    Bahwa sediaan farmasi jenis Triheksifenidil milikterdakwa selain yang dibawa di Lapas banyuwangi sebanyak 450 butir, masih adasebanyak 500 butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil yang terdakwa simpan didalamalamari gantung didalam kamar pribadi terdakwa. Bahwa terdakwa mendapatkan 950butir sediaan farmasi jenis Triheksifenidil tersebut dari membeli seharga Rp. 1.000.000,dari Sdr.
    Lelkol Istiqlal No. 59 Banyuwangi terdakwamembawa, memiliki, dan mengedarkan sediaan farmasi jenis Triheksifenidil. Bahwabenar saat terdakwa ditangkap akan membesuk Sdr. Dani Eka P yang saat itu sedangmenjalani hukuman, dan terdakwa membawa 450 butir sediaan farmasi jenisTriheksifenidil yang terdakwa bungkus dalam rokok sampurna mild sebanyak 3 bungkusdan disimpan dibalik baju yang terdakwa kenakan.
Register : 28-05-2015 — Putus : 06-07-2015 — Upload : 10-08-2015
Putusan PN KAB MADIUN Nomor 140/PID.Sus/2015/PN.Mjy
Tanggal 6 Juli 2015 — EKO WAHYU WIDODO ALIAS SUPRI BIN SAERUN
7910
  • Menyatakan Terdakwa EKO WAHYU WIDODO ALIAS SUPRI BIN SAERUN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan persyaratan keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu 2.
    ;Bahwa saksi sebagai Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman DinkesKabupaten Madiun;Bahwa Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;Bahwa Alat Kesehatan adalah instrument apparatus mesin dan atau alat implanyang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah mendiagnosis,menyembuhkan dan meringankan penyakit, memulihkan kesehatan padamanusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh;Bahwa praktik kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
    yangmempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan perundangundangan pasal 108 UU No. 36 tahun 2009 ttg kesehatan;Bahwa terkait dengan barang bukti yang ditunjukkan dipersidangan, menurutahli tidak memiliki ijin edar karena tidak dalam kemasan aslinya;Bahwa sediaan farmasi yang diedarkan dalam keadaan seperti ini tidak dapatdipertanggungjawabkan keamanannya, khasiat/manfaat serta mutunya apalagidilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;Bahwa peredaran obat atau farmasi
    adalah dari perusahaan obat atau alatkesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanankesehatan lain seperti rumah sakit, balai pengobatan;Bahwa persyaratan keamanan suatu sediaan farmasi harus sesuai dengan standarobat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalam Farmakobe Edisi IV jika obattidak sesuai dengan aturan farmakobe maka dikatakan obat tersebut tidakmemenuhi standar/palsu;Bahwa produk
    yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;Bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaan obat atau alatkesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanankesehatan lain seperti rumah sakit, balai pengobatan;Bahwa persyaratan keamanan suatu sediaan farmasi harus sesuai dengan standarobat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalam Farmakobe Edisi IV jika obattidak sesuai dengan aturan farmakobe
    dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan;14Menimbang, bahwa peredaran obat atau farmasi adalah dari perusahaan obatatau alat kesehatan ke pedagang besar farmasi, gudang farmasi dinas kesehatan melaluitender, apotik, toko obat berijin (obat bebas terbatas) dan sarana pelayanan kesehatanlain seperti rumah sakit, balai pengobatan dan persyaratan keamanan suatu sediaanfarmasi harus sesuai dengan standar obat yang berlaku di Indonesia yang diatur dalamFarmakobe Edisi IV jika obat
Register : 29-10-2015 — Putus : 07-12-2015 — Upload : 08-03-2016
Putusan PN MARTAPURA Nomor 329/Pid.Sus/2015/PN Mtp
Tanggal 7 Desember 2015 — HASANUDDIN alias AMAT KENTUNG bin ABIDIN;
569
  • Menyatakan Terdakwa HASANUDDIN alias AMAT KENTUNG bin ABIDIN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Izin Edar sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;2.
    29 Oktober 2015tentang penetapan hari sidang;e Berkas perkara dan suratsurat lain yang bersangkutan;Setelah mendengar keterangan Saksisaksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti suratdan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yangpada pokoknya sebagai berikut:1 Menyatakan ia Terdakwa HASANUDDIN alias AMAT KENTUNG bin ABIDIN telahterbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana mengedarkansediaan farmasi
    berupa 14 (empat belas) butir dan 100 (seratus) butir obat Carnophen yangmengandung Karisoprodol yang telah dibatalkan izin edarnya oleh Keputusan Kepala BadanPengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.04.1.35.06.13.3535 tanggal 27 Juni 2013 atausetidaktidaknya sediaan farmasi tersebut tidak memiliki izin edar, yang dilakukan oleh Terdakwadengan cara dan perbuatan antara lain sebagai berikut:Berawal pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 sekira jam 10.00 WITA ketika saksiASHARIANTO Alias YANTO selaku
    dimaksud serta Terdakwa tidak memiliki keahlian di bidangkefarmasian;Akhirnya perbuatan Terdakwa yang telah mengedarkan sediaan farmasi berupa 14(empat belas) butir obat Carnophen kepada saksi RUZAINI Bin FAHRUJI, dan 100(seratus) butir obat Carnophen yang ada dalam penguasaannya, yang seluruhnyamengandung Karisoprodol dan telah dibatalkan izin edarnya atau setidaktidaknyasediaan farmasi tersebut tidak memiliki izin edar, untuk selanjutnya diserahkan kepadapihak Kepolisian Sektor Karang Intan untuk
    dimaksud serta Terdakwa tidak memiliki keahlian di bidangkefarmasian;Akhirnya perbuatan Terdakwa yang mencoba mengedarkan sediaan farmasi berupa 100(seratus) butir obat Carnophen yang mengandung Karisoprodol dan belum sempatdijualnya untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak Kepolisian Sektor Karang Intanuntuk diproses lebih lanjut.Perbuatan terdakwa HASANUDDIN Alias AMAT KENTUNG Bin ABIDIN sebagaimanadiatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 Jo.
    Universitas IslamIndonesia lulus tahun 2003 kemudian profesi Apoteker lulus tahun 2004, kemudianAhli diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2005 pada Dinas KesehatanKabupaten Banjar selanjutnya menjadi Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatandi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sejak tahun 2009 dan sekarang ahli menjabatsebagai Kepala UPT Gudang Farmasi Kabupaten Banjar;e Bahwa Ahli menerangkan yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahanobat, obat tradisional dan kosmetika
Register : 15-06-2020 — Putus : 30-07-2020 — Upload : 12-08-2021
Putusan PN BALE BANDUNG Nomor 377/Pid.Sus/2020/PN Blb
Tanggal 30 Juli 2020 — Penuntut Umum:
HERYANTO HAMONANGAN,S.H
Terdakwa:
JODY ANGGARA Bin REZA RINALDI
266
  • M E N G A D I L I :

    1. Menyatakan bahwa Terdakwa Jody Anggara bin Reza Rinaldi, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
    2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara
    Polim yangdititipkan oleh Terdakwa untuk dijual/diedarkan lagi; Bahwa saksi membenarkan obat/sediaan farmasi (diperlihatkandipersidangan); Bahwa obat/sediaan farmasi mau dijual olen saksi ke orangorangyang saksi sudah kenal dan orangorang yang tinggal disekitaran saksi; Bahwa saksi menjual obat/sediaan farmasi tersebut yaitu untukobat/sediaan farmasi jenis Tramadol HCL seharga Rp. 60.000,00 (enampuluh ribu rupiah) per stripnya yang berisi 10 (Sepuluh) butir sedangkanuntuk jenis Hexymer dijual seharga
    sediaan farmasi tersebut dengancara dititipbkan oleh Terdakwa, milik Sdr.
    Polim yangdititipkan oleh Terdakwa ke saksi untuk dijual/diedarkan lagi; Bahwa Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan dipersidangan); Bahwa obat/sediaan farmasi mau dijual oleh Terdakwa ke orangdewasa; Bahwa Terdakwa menjual obat/sediaan farmasi tersebut yaituuntuk obat/sediaan farmasi jenis Tramadol HCL seharga Rp. 60.000,00(enam puluh ribu rupiah) per stripnya yang berisi 10 (Sepuluh) butirsedangkan untuk jenis Hexymer dijual seharga Rp.10.000,00 (Sepuluhribu rupiah) per 3 (tiga
    Bandung Barat; Bahwa Terdakwa tidak tahu obat/sediaan farmasi tersebuttermasuk golongan obat apa dan tidak tahu efeknya; Bahwa Terdakwa belum pernah memakai obat/sediaan farmasitersebut; Bahwa untuk memakai obat/sediaan farmsi tersebut harus denganresep dari dokter; Bahwa Terdakwa bukan seorang dokter; Bahwa Terdakwa mengetahui obat/sediaan farmasi tersebutsudah tidak ada izin edarnya; Bahwa Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan dipersidangan); Bahwa obat/sediaan farmasi tersebut
    Bandung Barat; Bahwa benar Terdakwa tidak tahu obat/sediaan farmasi tersebuttermasuk golongan obat apa dan tidak tahu efeknya; Bahwa benar Terdakwa belum pernah memakai obat/sediaanfarmasi tersebut; Bahwa benar untuk memakai obat/sediaan farmsi tersebut harusdengan resep dari dokter; Bahwa benar Terdakwa mengetahui obat/sediaan farmasi tersebutsudah tidak ada izin edarnya; Bahwa benar Terdakwa membenarkan obat/sediaan farmasi(diperlinatkan dipersidangan); Bahwa benar obat/sediaan farmasi tersebut