Ditemukan 61419 data
1.TEGUH BASUKI HERU YUWONO. SH.,MH
2.ARDHAN RIZAN PRAWIRA, S.H.
Terdakwa:
EFENDI Alias BIRING Bin SULIYANTO
27 — 5
M E N G A D I L I:
- Menyatakan Terdakwa Efendi Alias Biring Bin Suliyanto telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar, sebagaimana dalam dakwaan Primair;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa
dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan serta denda sejumlah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 1000 (seribu) butir sediaan farmasi
jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y;
- 400 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y
- 119 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y;
- 1 (satu) buah kresek warna hitam;
- 1 (satu) buah handphone
membeli sediaan farmasi obat keras jenis Trihexyphenidil atassuruhan saudara Bima Yudia Wicaksono (DPO) tersebut kepada Terdakwaseharga Rp 170.000,00 (seratus tujuh puluh ribu rupiah) per 100 (seratus)butir dan pada waktu itu saksi membeli sebanyak 400 (empat ratus) butirsediaan farmasi jenis trinexyphenidil;Bahwa selanjutnya saksi menyerahkan sediaan farmasi jenis trinexyphenidilkepada saudara Bima Yudia Wicaksono (DPO) dan oleh saudara Bima YudiaWicaksono (DPO) 125 (Seratus dua puluh lima) butir
untuk layak diedarkan adalahsediaan farmasi atau alat kesehatan harus aman, berkhasiat, bermanfaat,bermutu, terjangkau oleh masyarakat dan alat kesehatan harus memenuhistandart kesehatan dan Tidak semua orang berhak mengadakan, menyimpandan mengedarkan sediaan farmasi yang termasuk obat keras atau daftar Gdan alat kesehatan, melainkan harus mendapatkan ijin dari yang berwenangkarena pembinaannya, mengendalikan, penyimpanan, promosi danperedaran diawasi oleh pemerintah;Bahwa sediaan farmasi warna
barang sediaan farmasi jenis Trihexyphenidil dan juga serahterima uang untuk kemudian dijual lagi kepada pembelinya; Bahwa barang sediaan farmasi jenis Trihexyphenidyl yang didapat dari SdrMas Brow (DPO) yang kemudian dijual kembali; Bahwa Terdakwa telah menjual sediaan farmasi jenis trinexyphenidil kepadasaksi Mohammad Oktavian Nurriza Bin Sunaryo sebanyak 400 (empat ratusbutir) dengan harga Rp 170.000,00 (seratus tujuh puluh ribu rupiah) per 100(seratus) butir; Bahwa Terdakwa mengedarkan sedian
farmasi jenis trinexyphenidil tidakmendapatkan ijin dari aparat berwenang;Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan saksi yang meringankan(a de charge);Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagaiberikut: 1000 (seribu) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil dengan bentukbulat warna putih ada logo bertuliskan Y; 400 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trinexypehnidil denganbentuk bulat warna putih ada logo bertuliskan Y 119 (empat ratus) butir sediaan farmasi jenis Trihexypehnidil
kediaman terdakwa danterdakwamembenarkan bahwa terdakwa pada hari jumat tanggal tanggal 19 Oktober2018 sekira pukul 14.00 WIB telah menjual sediaan farmasi jenis trinexyphenidildan terdakwa juga mengakui masih menyimpan sediaan farmasi jenistrinexyphenidil didalam lemari pakaian terdakwa.
Dirampas untuk dimusnahkan;
111 — 56
dan/atau alat kesehatan yang tidakmemili8ki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 tahun2009 tentang kesehatan yakni sediaaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkansetelah mendapat izin edar.
pekerjaaankefarmasian ; sediaan farmasi adalah obat, obat tradisional, kosmetika dan alatKesehatan sedangkan praktek kefarmasian adalah tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasianseperti pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanandan pendistribusiane Bahwa dasar hukumnya adalah : UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan danpasal 40 UU No. 23 tahun 1992 tentang sediaan farmasi ;e Bahwa yang dapat melakukan kefarmasian adalah
yang mempunyai keahlian danmendapat ijin dari pemerintah ;e Bahwa keahlian yang dimaksud dalam bidang kefarmasian adalah Apoteker, tenagamedis farmasi lainya seperti S1 Farmasi, D3 Farmasi dan SMF ;e Bahwa sedian farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatijin sehingga dalam perkara ini terdakwa Asma alias Cumma tidak berhakmelakukan praktek kefarmasian tersebut sehingga harus diproses sesuai denganketentuannya yaitu pasal 197 jo pasal 106 ayat(1) UU No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alatkesehatan : 3.
atas setiap perbuatannya dan dengan demikian, unsur I: Barang siapa, telah terbukti ;Mengenai unsur II Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan Menimbang bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, obattradisional, kosmetika dan alat kesehatan sedangkan praktek kefarmasian adalah tenagakesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pekerjaankefarmasian seperti pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan
KUSTRIYO, S.H.M.H
Terdakwa:
CASNO Alias NANDONG Bin CANDRI Alm
84 — 15
M E N G A D I L I:
- Menyatakan terdakwa Casno Alias Nandong Bin Candri (alm), telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) dan dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard dan atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu, sebagaimana dalam dakwaan kesatu dan
Terdakwa mengedarkan Pil Dextro (DMP) dan PilTrihexyphenidyl yang termasuk Sediaan Farmasi tanpa memiliki izin edar daripihak berwenang.
danayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah,perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa awalnya pada hari Selasa tanggal 31 Juni 2020 sekira jam 18.00Wib bertempat di sekitar daerah Lawang gada Kota Cirebon, terdakwamembeli Pil Trihexyphenidyl dan Pil Dextro (DMP) dari Sdr.
tahun 1998 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatanyang dimaksud dengan peredaran yaitu setiap kegiatan atau serangkaiankegiatan penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baikdalam rangka perdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan;Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, pasal 1 yang dimaksud dengan :a.
Terdakwa mengedarkan Pil Dextro (DMP) dan PilTrinexyphenidyl yang termasuk Sediaan Farmasi tanpa memiliki izin edardari pihak berwenang.
Menyatakan terdakwa Casno Alias Nandong Bin Candri (alm), telahterbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidanadengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) dan dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard danatau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu,sebagaimana dalam dakwaan kesatu dan kedua;2.
67 — 27
BALI CITRA FAJARmelakukan presentasi didepan Mahasiswa UNLAM Banjarbaru jurusanFarmasi dan sekitar satu minggu kemudian saksi HERNIDA Als NIDA BintiHERIYADI ditemani Terdakwa kembali melakukan presentasi didepanMahasiswa dan dan dosen UNLAM Banjarbaru jurusan Farmasi diKampus Fakultas Farmasi UNLAM Banjarbaru;Bahwa pada saat presentasi tersebut saksi HERNIDA Als NIDA BintiHERIYADI berkata dan menjanjikan kepada Mahasiswa UNLAMBanjarbaru jurusan farmasi dengan harga murah dibanding travel lainnya,
kain, warna dan desainnya sendiri "dan untukmeyakinkan Mahasiswa UNLAM Banjarbaru jurusan farmasi Terdakwajuga berkata kalo gak percaya coba aja lihat di internet apakah ada atautidak ada travel CV.
BALI CITRA FAJARmelakukan presentasi didepan Mahasiswa UNLAM Banjarbaru jurusanFarmasi dan sekitar satu minggu kemudian saksi HERNIDA Als NIDABinti HERIYADI ditemani Terdakwa kembali melakukan presentasididepan Mahasiswa dan dan dosen UNLAM Banjarbaru jurusanFarmasi di Kampus Fakultas Farmasi UNLAM Banjarbaru;Bahwa pada saat presentasi tersebut saksi HERNIDA Als NIDA BintiHERIYADI berkata dan menjanjikan kepada Mahasiswa UNLAMBanjarbaru jurusan farmasi dengan harga murah dibanding travellainnya,
kain, warna dandesainnya sendiri dan untuk meyakinkan Mahasiswa UNLAMBanjarbaru jurusan farmasi Terdakwa juga berkata kalo gak percayacoba aja lihat di internet apakah ada atau tidak ada travel CV.
jurusan Farmasi;e Bahwa uang sebesar Rp. 220.550.000, (dua ratus dua puluh juta limaratus lima puluh ribu rupiah) untuk memberangkatkan MahasiswaUNLAM Banjarbaru jurusan Farmasi untuk perjalanan wisata ke Jakarta,bogor dan Bandung telah digunakan saksi HERNIDA Als NIDA BintiHERIYADI dan Terdakwa yang pada saat itu dalam penguasaanmereka tanpa seijin dan kehendak Mahasiswa UNLAM Banjarbarujurusan Farmasi yang mengikuti study tour atau wisata yang telahmembayar dan menyerahkan uang miliknya tersebut
31 — 19
JAMAN tersebut di atas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta Rupiah) dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;3.
Selanjutnyapara saksi melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan dalam diri terdakwa ditemukansediaan farmasi jenis Carnophen sebanyak 17 (tujuh belas) keping atau 170 (seratus tujuhpuluh) butir dan uang tunai sejumlah Rp. 30.000, (tiga puluh ribu rupiah) hasil penjualansediaan farmasi jenis Carnophen yang disimpan di dalam saku celana terdakwa.Kemudian para saksi menanyakan perihal izin menjual maupun izin mengedarkan sediaanfarmasi kepada terdakwa, namun terdakwa tidak dapat menunjukkan surat
izin tersebut.Terdakwa melakukan jual beli sediaan farmasi sudah berlangsung selama + (satu)minggu.
Terdakwa membeli sediaan farmasi jenis Carnophen tersebut di PasarBanjarmasin dan sebagian ada yang mengantarkan ke rumah terdakwa dengan harga Rp.220.000, (dua ratus dua puluh ribu rupiah) per box atau 10 (sepuluh) keping dan dijualkembali dengan harga Rp. 25.000, (dua puluh lima ribu rupiah) per keping nya. Hasilkeuntungan yang diperoleh terdakwa dipergunakan untuk keperluan sehariw Bahwa sediaan farmasi jenis Carnophen Produksi PT.
Selanjutnya para saksi melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan dalandiri terdakwa ditemukan sediaan farmasi jenis Carnophen sebanyak 17 (tujuh belagwwkeping atau 170 (seratus tujuh puluh) butir dan uang tunai seyjumlah Rp. 30.000, (tig=puluh ribu rupiah) hasil penjualan sediaan farmasi jenis Carnophen yang disimpan ddalam saku celana terdakwa.
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis akanmempertimbangkannya sebagai berikut:Ad. 1.
1.ADI SUPARNA,SH
2.IRWAN SUKMANA, SH., MH
Terdakwa:
MARDI HIDAYAT ALS ADUL BIN JUMAAH
126 — 8
MENGADILI:
1. Menyatakan terdakwa Mardi Hidayat alias Adul Bin Jumaahtersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edar sebagaimana dalam dakwaan primer ;
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan ;
3. Menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa sebesar Rp3.000.000,00
Menyatakan terdakwa Mardi Hidayat alias Adul Bin Jumaah telah terbuktisecara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengajamemproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar sebagaimana Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1)dalam dakwaan primer Penuntut Umum ;2.
dan ketentuan tenagakefarmasian sudah diatur dalam PERMENKES RI No. 889/MENKES/PER/V/2011 tentang registrasi, izin praktik dan izin kerja tenagakefarmasian ;Halaman 7 dari 19 Putusan Nomor 304/Pid.Sus/2017/PN RtaBahwa untuk sediaan farmasi tidak boleh dijual belikan secara bebas apalagidijual dirumahrumah penduduk, obat/bahan sediaan farmasi hanya bolehdiperjualbelikan difasilitas pelayanan kefarmasian (Apotek, toko obat berizin,rumah sakit atau fasilitas distribusi/penyalur) ;Bahwa yang dimaksud
mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana tercantum dalam Pasal197 UU RI No. 36 Tahun 2009 yaitu sesuai dengan Pasal 106 ayat (1)sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelahmendapatkan izin berupa nomor registrasi dari BPOM dan titik berat objekpada Pasal 197 yaitu sediaan farmasi (barangnya) dan dipertegas padaPasal 106 UU RI No. 36 Tahun 2009 ;Bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang
Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut :Ad.1.
Mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan mengedarkann sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar adalahmengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang belumdidaftarkan izin edarnya atau yang sudah dicabut/dibatalkan izin edarnya ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkapdipersidangan
ZANUAR IRKHAM, S.H
Terdakwa:
HENDRA WIJAYA Als. BANDRO Bin RIFAI
28 — 3
BANDRO Bin RIFAI tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa obat yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana dakwaan kedua Penuntut Umum.
pengaturan baik didalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, dalam rangka promosi dan peredarannyapada orang yang memiliki keahlian serta Kewenangan;Bahwa terdakwa bukan seorang tenaga kesehatan yang memilikikeahlian dan kewenangan dalam menyimpan serta mengedarkansediaan farmasi berupa obat dengan bentuk pil yang berlogoLLsehingga dengan demikian terdakwa tidak memiliki izin dari pihakyang berwenang dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa obatdengan bentuk pil yang berlogo LL; Bahwa sediaan farmasi
pengaturan baik didalam pengadaan,penyimpanan, pengolahan, dalam rangka promosi dan peredarannyapada orang yang memiliki keahlian serta Kewenangan;Bahwa terdakwa bukan seorang tenaga kesehatan yang memilikikeahlian dan kewenangan dalam menyimpan serta mengedarkansediaan farmasi berupa obat dengan bentuk pil yang berlogoLLsehingga dengan demikian terdakwa tidak memiliki izin dari pihakyang berwenang dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa obatdengan bentuk pil yang berlogo LL; Bahwa terhadap sediaan
farmasi bentuk pil dengan logo LL tersebuttidak diketahui namanya, khasiat atau kemanfaatan dan mutu karenaHalaman 6 dari 21 Putusan Nomor 198Pid.Sus/2021/PN Gprsediaan farmasi tersebut dikemasannya tidak ada identitas/label yangmelekat; Bahwa terhadap barang bukti berupa pil jenis LL yang didapatkan padasaat penangkapan dan penggeledahan terhadap terdakwa danterhadap sdri.
,Apt., yangtelah diberikan dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut:Bahwa pendidikan terakhir Ahli adalah S1 Apoteker dan sekarangAhli bekerja sebagai Kasi Kefarmasian makanan dan minuman DinasKesehatan Kabuapten Kediri;Bahwa ahli menerangkan jika regulasi atau pengaturan terhadapperedaran sediaan farmasi mengacu pada aturan hukum didalamUndangundang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat tersebutsesuai pasal 98 UU no. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan;Bahwa peredaran sediaan farmasi harus memiliki izin edarsebagaimana ketentuan didalam Pasal 108 UU No. 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan yaitu yang berhak atau boleh mengadakan,menyimpan, mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasiyang berupa obat harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahliandan kewenangan;Bahwa Sediaan farmasi berupa obat dengan
1.LUSYA MARHAENDRASTIANA, S.H
2.ZANUAR IRKHAM, S.H
Terdakwa:
HARJITO PUJO SANTOSO Bin Alm. SURYADI
24 — 6
Suryadi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan.
IMAMMUKTI, S.Si., M.Si, Apt, dkk diperoleh kesimpulan bahwa barang buktinomor: 00366/2019/NOFseperti tersebut dalam (I) adalah benar tabletdengan bahan aktif Triheksifenidil HCI, mempunyai efek sebagai antiparkinson, tidak termasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapitermasuk dalam daftar obat keras;Bahwa dalam mengedarkan sediaan farmasi berupa obat jenis LLtersebut, Terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan dalambidang farmasi dan Terdakwa tidak pernah memperoleh pendidikan dibidang farmasi
Ahli Niken Dewi Pamikatsih, S.Si., Apt dibacakan pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut :Bahwa Ahli berlatar belakang pendidikan S1 Farmasi/Apoteker dansekarang menjabat sebagai Kasi Kefarmasian dan Penyehatan MakananMinuman di Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.Bahwa Ahli mengetahui tentang sediaan farmasi adalah obat, obattradisional dan kosmetik.Bahwa berdasar pasal 98 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, bagi setiap orang yang tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi bagi setiap orangyang tidak memiliki keahlian dan kewenangan.Bahwa yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi yang berupa obatdan bahan baku obat adalah tenaga kesehatan yang terdiri dari Apotekerdan tenaga kefarmasian yang mempunyai keahlian dan kewenangansesual dengan ketentuan peraturan perundang undangan pasal 108UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
PN GprBahwa barang bukti pil jenis dobel L tersebut merupakan sediaanfarmasi yang berupa obat yang kemasannya tida ada label / identitasyang melekat.Bahwa pil jenis dobel L tersebut merupakan sediaan farmasi berupaobat dengan bahan aktif Triheksinifenidil HCL tersebut pengamanannyaharus dengan tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan serta sediaan farmasi tersebut mendapat jjin edar,sedangkan untuk penggunaannya harus dengan resep dokter.Bahwa sediaan farmasi pil jenis dobel L tersebut
berupa pil jenis LL tersebut pengamannya harustenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidang farmasi, yangpenggunaannya harus dengan resep dokter.
151 — 94
Dekan Fakultas Farmasi USU Prof.
MAREL MANDIRI dan Farmasi Lanjutan adalah PT.
Dr.Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Dr.
, Farmasi Lanjutan untuk Fakultas Farmasi USU yangdianggarkan dalam APBN dan APBNP Tahun Anggaran 2010 merupakanperjuangan dari saksi Prof.
BENY HARKAT ,SH,SE
Terdakwa:
RIAN INDRA NUGRAHA alias RIAN bin ABDUL MANAN
36 — 7
RIAN bin ABDUL MANAN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar dari yang berwenang , sebagaimana dakwaan alternatif kedua ;
- Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (Sembilan) bulan dan Denda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) apabila denda tersebut tidak dibayar
Saksi menerangkan bahwa mengetahui tindak pidana menjualatau mengedarkan sediaan farmasi yang dilakukan oleh TerdakwaRIAN INDRA NUGRAHA als RIAN Bin ABDUL MANAN karenaterdakwa RIAN INDRA NUGRAHA als RIAN Bin ABDUL MANANmembeli sediaan farmasi jenis obat warna putih bertuliskan Y (doubleY) dari saksi dan bisanya saksi ditangkap oleh Polisi karenapengembangan perkara dari Terdakwa RIAN INDRA NUGRAHA alsRIAN Bin ABDUL MANAN.
Saksi menerangkan bahwa yang saksi tahu Terdakwa RIANINDRA NUGRAHA als RIAN Bin ABDUL MANAN tidak mempunyaikeahlian dalam bidan farmasi serta tidak mempunyai izin untukmengedarkan sediaan farmasi tersebut . Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan ; Bahwa saksi membenarkan keterangannya yang diberikan dipenyidikan (BAP) ;Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkan.4.
Saksi menerangkan bahwa mengetahui tindak pidana menjual ataumengedarkan sediaan farmasi yang dilakukan oleh Terdakwa RIANINDRA NUGRAHA als RIAN Bin ABDUL MANAN karena terdakwa RIANINDRA NUGRAHA als RIAN Bin ABDUL MANAN ternyata membellisediaan farmasi jenis obat warna putih bertuliskan Y (double Y) dari sdr.Halaman 16 dari 28 Putusan Nomor 306/Pid.B/2018/PN Sbr.ABDUL ROHMAT dan bisanya saksi ditangkap oleh Polisi karenapengembangan perkara dari Terdakwa RIAN INDRA NUGRAHA alsRIAN Bin ABDUL MANAN
izin untuk mengedarkansediaan farmasi tersebut .
Terdakwa menerangkan bahwa bisanya diamankan oleh Polisi karenaSaya telah menjual atau /mengedarkan sediaan farmasi jenis obat berupaobat warna putin bertuliskan Y (double Y).
33 — 31 — Berkekuatan Hukum Tetap
No. 2049 K/Pid.Sus/2013dipasarkan oleh Terdakwa, kemudian untuk memenuhi permintaankonsumen, Terdakwa juga telah membeli obat tradisional tersebut dari H.Juwarno dan Terdakwa juga membeli obat kuat galax dan otot madu dariToko Sanjaya;Bahwa sediaan farmasi yang boleh beredar dan diedarkan kepadamasyarakat atau konsumen harus mendapat ijin dari Badan POM RI danapabila sediaan farmasi tersebut telah memiliki ijin edar maka dalamkemasan sediaan farmasi tersebut dicantumkan kode DBL untuk obatbebas,
tanggal 25 Mei2009 sekira jam 11.30 WIB atau setidaktidaknya pada sekitar waktu itu dalambulan Mei tahun 2009 bertempat di Toko Jamu lboe Jalan Simokerto 16Surabaya atau setidak tidaknya pada suatu tempat dalam wilayah hukumPengadilan Negeri Surabaya, dengan sengaja memproduksi dan ataumengedarkan sediaan farmasi berupa obat tradisional yang tidak memenuhistandard dan atau persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat(2) yaitu Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmetika serta
No. 2049 K/Pid.Sus/2013Juwarno dan Terdakwa juga membeli obat kuat galax dan otot madu dariToko Sanjaya;Bahwa sediaan farmasi yang boleh beredar dan diedarkan kepadamasyarakat atau konsumen harus mendapat ijin dari Badan POM RI danapabila sediaan farmasi tersebut telah memiliki ijin edar maka dalamkemasan sediaan farmasi tersebut dicantumkan kode DBL untuk obatbebas, kode DTL untuk obat bebas terbatas, dan kode DKL untuk obatkeras yang kesemuanya kodekode tersebut diikuti dengan 12 angkanomor registrasi
Menyatakan Terdakwa POK MIAO TEK terbukti bersalahsecara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan tanpa izin edarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1) yaitu Sediaan farmasidan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edarsebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (2) huruf cUndang Undang R.I Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;2.
(satu juta rupiah)/Subsidair 1 (satu) bulan penjarakarena Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar, dibuat berdasarkanpertimbangan hukum yang benar, kecuali mengenai pidana pengganti denda.Hal. 11 dari 14 hal. Put.
104 — 88 — Berkekuatan Hukum Tetap
(ZPHL) atas pembelian saham PT WIGO Distribusisehingga dikoreksi harga pembelian yang dianggap melebihi harga wajar;Bahwa oleh karena itu, Penelaah menghitung kembali harga wajar dalam pembeliansaham PT WIGO Distribusi Farmasi sebagai berikut:a bahwa berdasarkan share purchase agreement pada tanggal 27 Juni 2005diketahui bahwa Zuellig Pharma Holdings Ltd. membeli 30% saham PTWIGO Distribusi Farmasi milik PT Darya Varia Laboratoria Tbk. sebesarRp.38,1 milyar.
Bahwaperjanjian jual beli saham PT Wigo Distribusi Farmasi yang dimiliki olehZuellig Pharma Holdings Ltd hanya berselang 3 (tiga) hari (4 Agustus2005 s.d.7 Agustus 2005) dari RUPS. Bahwa hal tersebut menunjukkanbahwa dalam RUPS tersebut juga dibahas mengenai adanya keinginanuntuk membeli saham PT WIGO Distribusi Farmasi.
Bahwa diketahuipemilik saham PT WIGO Distribusi Farmasi adalah Zuellig PharmaHoldings Ltd sebesar 100% setelah diakuisisinya saham PT WIGODistribusi Farmasi yang dimiliki oleh PT Darya Varia.
sebagai berikut:Bahwa berdasarkan share purchase agreement tanggal 27 Juni 2005diketahui Zuellig Pharma Holdings Ltd membeli saham 30% PT WIGODistribusi Farmasi milik PT Darya Varia Laboratoria Tbk sebesar Rp38, 1Milyar.
bahwa harga wajar141516pembelian saham PT WIGO Distribusi Farmasi oleh TermohonPeninjauan Kembali semula Pemohon Banding dari Zuellig PharmaHoldings Ltd adalah sebesar Rp127.000.000.000,00.
24 — 2
KODOK bin SUPRAYITNO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan pekerjaan farmasi yang tidak memenuhi standart dan persyaratan keamanan ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 2 (dua) tahun dan denda Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan kurungan selama: 1 (satu) bulan ;3.
KODOK bin SUPRAYITNO,seterbukti bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidakmemenuhi standart dan / atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfatan dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat(2) UURI. No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;2. Menjatuhkan.....2.
Kedirisediaan farmasi pil jenis LL tersebut dijual sebanak 300 (tiga ratus) butirkepada sdr. WENA seharga Rp.90.000, (sembilan puluh ribu rupiah) =,selanjutnya pada hari Selasa tanggal 06 September 2011sekira jam 12.00wibdidepan lapangan bola Desa Katang, Kec. Ngasem, Kab. Kediri,terdakwa EKA BAGIO als. KODOK menjual pil jenis LL tersebut kepadasdr.
Ngadiluwih, KabupatenKedirimembeli sediaan farmasi pil jenis LL sebanyak 3000 butir sehargaRp.570.000,dari sdr.
KODOK bin SUPRAYITNOtelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Mengedarkan pekerjaan farmasi yang tidak memenuhistandart dan persyaratan keamanan ;2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, oleh karena itu dengan pidanapenjara selama: 2 (dua) tahun dan denda Rp.500.000, (lima ratus riburupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar makadiganti dengan kurungan selama: I (satu) bulan ;3.
48 — 37
Menyatakan terdakwa Sije Alias Mama Roy Binti Lauji tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu;2.
atau obatyang dilarang diedarkan tanopa menggunakan resep dokter;Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa menjual sediaan obat tersebut berawaldari saudara Cakra yang telah membeli sediaan farmasi atau obat yangdilarang diedarkan tanopa menggunakan resep dokter dari Terdakwa;Bahwa sediaan farmasi atau obat yang dijual oleh Terdakwa adalahTramadol;Bahwa Saksi membeli obat Tramadol untuk Saksi konsumsi bersamadengan teman Saksi yang lain;Bahwa sebelumnya Saksi sudah sering membeli obat Tramadol dariTerdakwa
atau obatyang dilarang diedarkan tanoba menggunakan resep dokter;Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa menjual sediaan obat tersebut berawaldari saudara Cakra yang telah membeli sediaan farmasi atau obat yangdilarang diedarkan tanopa menggunakan resep dokter dari Terdakwa;Bahwa sediaan farmasi atau obat yang dijual oleh Terdakwa adalahTramadol;Bahwa Saksi membeli obat Tramadol untuk Saksi konsumsi bersamadengan teman Saksi yang lain;Bahwa sebelumnya Saksi sudah sering membeli obat Tramadol dariTerdakwa
lainnya;Bahwa sediaan farmasi termasuk golongan obat bebas, keras dannarkotika serta obat tradisional dan kosmetik, sedangkan golongan obat ada6 (enam) macam yaitu golongan obat bebas, golongan obat bebas terbatasdan golongan obat keras antara lain prikotropika, narkotika, dan golonganprecursor farmasi;Bahwa barang bukti yang ditemukan pada Terdakwa adalah obat jenisTramadol yang merupakan obat sediaan farmasi golongan obat keras;Bahwa komposisi kandungan obat Tramadol tersebut adalah 50 (lima puluh
lainnya;Menimbang, bahwa saksi ahli Shanty, S.Si., Apt., di persidangan telahmenerangkan bahwa sediaan farmasi adalah termasuk golongan obat bebas,keras dan narkotika serta obat tradisional dan kosmetik, sedangkan golonganobat ada 6 (enam) macam yaitu golongan obat bebas, golongan obat bebasterbatas dan golongan obat keras antara lain prikotropika, narkotika, dangolongan precursor farmasi, dan barang bukti yang ditemukan pada Terdakwaadalah obat jenis Tramadol yang merupakan obat sediaan farmasi
RIBUT SUPRIATIN, SH
Terdakwa:
CACUK FEBRIANTO Bin MULYONO
19 — 4
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa CACUK FERBRIANTO Bin MULYONO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar " sebagaimana dakwaan Primair;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 8 (delapan
Terdakwa meletakkan nang pembayaranditempat yang sama ketika mengambil sediaan farmasi berupa pil LLtersebut.
Terdakwa meletakkan uang pembayaranditempat yang sama ketika mengambil sediaan farmasi berupa pil LLtersebut;3. Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 300 (tiga ratus) butir atauyang berada dalam 12 (dua belas) plastic klip telah berada dalampenguasaan Terdakwa maka disimpan oleh Terdakwa dalam bekas kalengpermen, dan Terdakwa mulai mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pi LLtersebut;4.
Bahwa setiap kali mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL Terdakwamengkonsumsi sebanyak 6 (enam) butir atau sediaan farmasi berupa pil LLtersebut telah dikonsumsi sendiri sebanyak 30 (tiga puluh) butir.5.
ditempat yang samaketika mengambil sediaan farmasi berupa pil LL tersebut;Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 300 (tiga ratus) butir atau yangberada dalam 12 (dua belas) plastic klip telah berada dalam penguasaanTerdakwa maka disimpan oleh Terdakwa dalam bekas kaleng permen, danTerdakwa mulai mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL tersebut dimanasetiap kali mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL TerdakwaHalaman 15 dari 19 Putusan Nomor266/Pid.Sus/2020/PN.Gprmengkonsumsi sebanyak
Agus Mujoko,SH
Terdakwa:
DIDIN Bin NANANG
141 — 31
- Menyatakan Terdakwa DIDIN Bin NANANG bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin . sebagaimana dalam Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan: Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum ;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa DIDIN Bin NANANG dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dikurangi selama dalam tahanan sementara dan denda sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta
WAWAN melihatseseorang yang membeli obat obatan sediaan farmasi yang mengakubernama Sdr.
ROYADI melihatseseorang yang membeli obat obatan sediaan farmasi yang mengakubernama Sdr.
Setiap pendirian Industri Farmasi wajib memperoleh IzinIndustri Farmasi dari Kementerian Kesehatan dan untuk memperolehnyaharus mendapatkan persetujuan prinsip/izin prinsip dari Badan POM. IzinIndustri Farmasi merupakan izin untuk beroperasi atau berkegiatansebagai industri farmasi.
Yang berhakmemproduksi sediaan farmasi tersebut adalah industri farmasi yangmemiliki izin sebagai Industri Farmasi dan telah memiliki Izin Produksi.Sementara yang berhak mengedarkannya adalah badan usaha yangtelah memiliki izin sebagai Pedagang Besar Farmasi atau Apotek atauInstalasi Farmasi Sarana Pelayanan Kesehatan.Bahwa untuk perseorangan yang tidak memiliki jin produksi ataukeahlian di bidang farmasi atau melakukan kegiatan produksi ataumengedarkan obat melanggar pasal 197 UndangUndang RI No
Yang berhak memproduksi atau mengedarkan ataumenjual sediaan farmasi tersebut adalah industri farmasi yang memilikiizin dan sediaan farmasi yang dihasilkan telah memiliki izin edar sertamemiliki Kewenangan untuk mengedarkan sesuai dengan peraturan yangberlaku.
116 — 21
FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
dan oleh dasar itu saksi mengatakandimana Bapak butuh lalu dikatakan Rektor kami ingin ada Laboratoriummini Farmasi karena Fakultas Farmasi ini belum ada Laboratoriumnya.Bahwa setelah itu kami diantar ke ruaangan Dekan Fakultas Farmasi dandisitulah berkenalan dengan Prof.
Pertama maupun Farmasi Lanjutan hanya sebagaiformalitas saja.
Pebruari 2010 dari Dekan Fakultas Farmasi USU Prof.
D. LINTANG ASHARI,SH
Terdakwa:
SYAHIR SYADZALI Bin SYADZALI Alm
60 — 145
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa Syahrir Syadzali bin Syadzali (alm) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;
- Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan 15 (lima belas) hari dan denda sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu)
mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) atauTanpa Ijin Edar / Nomor Pendaftaran fiktif5 Pil Anti Sakit Gigi Sediaan Farmasi berupa Obat TradisionalPlus Pak Tani mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) atauTanpa Ijin Edar / Nomor Pendaftaran fiktif6 Daun Tapak Sediaan Farmasi berupa Obat TradisionalLiman mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) atauTanpa Ijin Edar / Nomor Pendaftaran fiktif7 Pil Anti Sakit Gigi Sediaan Farmasi berupa Obat Tanpa jinEdar8 Super Joss Asam Sediaan Farmasi berupa Obat Tanpa JjinUrat Edar9
Pil Anti Alergi dan Sediaan Farmasi berupa Obat Tanpa jinGatal Edar10 Pil Kecetit Super Sediaan Farmasi berupa Obat Tanpa jinAmpuh Edar11 Dus dengan Sediaan Farmasi berupa Obat Illegal dantulisan Fimestan tanpa ijin edar ; logo kaplet barang buktiForte berisi Obat tertulis FM, sedangkan pada kaplet ponstanPonstan produksi asli berlogo tulisan PDPfizer12 Dus polos berisi Sediaan Farmasi berupa Obat Illegal danobat Ponstan tanpa ijin edar; logo kaplet barang buktiproduksi Pfizer tertulis FM, sedangkan
(BKO) atauTanpa Ijin Edar / Nomor Pendaftaran fiktif6 Daun Tapak Sediaan Farmasi berupa Obat TradisionalLiman mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) atauTanpa Ijin Edar / Nomor Pendaftaran fiktif7 Pil Anti Sakit Gigi Sediaan Farmasi berupa Obat Tanpa Ijin Edar8 Super Joss Asam Sediaan Farmasi berupa Obat Tanpa Ijin EdarUrat9 Pil Anti Alergi dan Sediaan Farmasi berupa Obat Tanpa Ijin EdarGatal10 Pil Kecetit Super Sediaan Farmasi berupa Obat Tanpa Ijin EdarAmpuh11 Dus dengan Sediaan Farmasi berupa Obat
Super Joss Asam Urat 20 (dua puluh) sachet Sediaan Farmasi berupaObat Tanpa Ijin Edar;10. Pil Anti Alergi dan Gatal 262 (dua ratus enam puluh dua) sachetSediaan Farmasi berupa Obat Tanpa Ijin Edar;11. Pil Kecetit Super Ampuh 168 (seratus enam puluh delapan) sachetSediaan Farmasi berupa Obat Tanpa Ijin Edar;12.
danAlat Kesehatan, adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluranatau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangkaperdagangan, bukan perdagangan atau pemindahtanganan;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalahobat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
KENDAR SUDARYANA,.SH
Terdakwa:
WAHYUDIN Als BAYU Bin EMAN
37 — 19
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa WAHYUDIN Als BAYU Bin EMAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan serta tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi sebagaimana dakwaan Kesatu Penuntut Umum.
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus plastik khas JNE didalamnya terdapat 1 (satu) buah dus kecil yang dililit lakban warna coklat yang didalamnya berisikan 1.000 (seribu) butir sediaan Farmasi jenis Obat tablet bulat warna kuning bertuliskan MF yang diduga obat hexymer yang dibungkus menggunakan plastik transparan;
Dirampas untuk dimusnahkan.
mengedarkan sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuningyang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer, kemudian terdakwatidak memberitahu/menjelaskan bagaimana kegunaan/mutu dan cara pakaisediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MFyang diduga jenis obat Hexymer tersebut, kemudian terdakwa tidakmengetahui efek samping dari pemakaian sediaan farmasi jenis obat tabletbulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymertersebut.
farmasi jenis obat Heximer kepadaterdakwa tersebut yaitu sudah 2 (dua) kali; Bahwa saksi menyimpan, membawa dan mengedarkan sediaan farmasi jenisobat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obatHexymer tersebut terdakwa tidak memiliki izin dari pemerintah atau pihakterkait lainnya;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwaketerangan saksi benar;5.
; Bahwa adapun kandungan tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MFyang diduga obat jenis Hexymer tersebut yaitu Trihexyphenidyl; Bahwa untuk mendapatkan sediaan farmasi yang diduga obat jenis Hexymertersebut harus menggunakan resep dari dokter;Bahwa yang memiliki kKewenangan untuk menyimpan dan mengedarkansediaan farmasi yang diduga obat jenis Hexymer tersebut yaitu Apotek,Puskesmas dan Instalasi farmasi rumah sakit; Bahwa efek atau dampak penggunaan sediaan farmasi jenis obat Hexymertersebut
Terdakwa mengedarkan sediaan farmasitersebut dengan sengaja karena terdakwa mengharapkan keuntungan.Terdakwa bukan pihak yang berhak untuk mengedarkan sediaan farmasi makaterdakwa mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan sertatanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi, dengan demikian makaunsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dankewenangan serta tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi telahterpenuhi;Ad.3.
Bahwa maksud dan tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi jenis obatHexymer kepada Saudara FAJRUL (DPO) tersebut yaitu untuk terdakwaserahkan kepada saksi Rudi; Bahwa sediaan farmasi jenis obat Hexymer dalam pembelian pertamasebanyak 100 (seratus) butir dengan harga Rp.100.000 (seratus riburupiah) tersebut milik terdakwa; Bahwa terdakwa diberi/dikasin sediaan farmasi jenis obat Hexymer darisaksi RUDI Bin SAEPULOH sebanyak 20 (dua puluh) butir, yang manasudah habis terdakwa gunakan/konsumsi sendiri
1.I MADE ADI SUDIANTARA, S.H
2.IDA HARYANI . SH
Terdakwa:
MOH. SOLIKIN Als KARDI Bin KARTONO
26 — 6
SOLIKIN alias KARDI tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan denda sejumlah Rp1.000.000.00 (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan
) mengamankan saksipembeli bernama DEDY PRIYANTO yang pernah membeli sediaan farmasi danatau / alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar yaitu jenis trilhexiphenidylkepada Terdakwa MOH.
saksi RAGANG EKOPRASETYO (Petugas Kepolisian Polres Banyuwangi) mengamankan saksipembeli bernama DEDY PRIYANTO (Terdakwa dilakukan Penuntutan secaraterpisah) yang pernah membeli sediaan farmasi jenis trilhexiphenidyl yang tidakmemenuhi standard dan / atau persyarat keamanan, khasiat atau kemanpaatan,dan mutu' kepada Terdakwa MOH.
SOLIKIN aliasKARDI bin KARNOTO;Bahwa ketika saksi DEDY PRIYANTO dilakukan penggeledahanditemukan memiliki 7 (tujuh) butir sediaan farmasi jneis trilhexiphenidy!Halaman 5 dari 13 Putusan Nomor 206/Pid.Sus/2019/PN Byw2.dengan alasan untuk dikonsumsinya, ketika diintrograsimemperoleh/membeli dari Terdakwa MOH.
Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi danatau alat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalamPasal 106 ayat (1);Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1.
Putusan Nomor 206/Pid.Sus/2019/PN Bywyaitu mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin, sehingga perbuatan tersebut dilakukanoleh Terdakwa dengan sengaja;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka majelis hakimberpendapat unsur elemen dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki ijin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1), telah terpenuhi.Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi pula;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 197 Undangundang no.36