Ditemukan 61419 data
115 — 35
Menyatakan Terdakwa ANWARI alias ANWAR alias KAI WARI bin KARNI alias ARKARNI (Alm) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar;2.
adalah obat, bahan obat, obat tradisional dankosmetika dan sediaan farmasi / obat yang di produksi oleh pabrik harusmempunyai izin edar dari badan POM, kemudian didistribusikan melaluiPBF (Perdagangan Besar Farmasi) kemudian sarana pelayanankesehatan seperti Apotek atau toko obat dapat memesan tersebutkepada PBF melalui surat pesanan berdasarkan izin yang dimilikinya.Halaman 6 dari 60, Putusan No. 266/Pid.Sus/2017/PN BjbBahwa terdakwa bersamasama dengan saksi MUHAMMAD MARZUKIAls ANANG Bin SYAFRIE
serta terdakwa ANWARI AlsANWARI Als ANWAR Als KAI WARI Bin ARKANI (Alm) tidak memilikikeahlian dan kewenangan yaitu terdakwa ANWARI Als ANWARI AlsANWAR Als KAI WARI Bin ARKANI (Alm) hanya berlatar pendidikanterakhir SD (Tidak Tamat), dan terdakwa tidak mempunyai latar belakangpendidikan kefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apotekerdan terdakwa juga tidak mempunyai sertifikasi uji kompetensi sebagaitenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwa telah mengedarkansediaan farmasi atau
Tidak Tamat), dan terdakwa tidak mempunyai latar belakangpendidikan kefarmasian baik sebagai Apoteker maupun Asisten Apotekerdan terdakwa juga tidak mempunyai sertifikasi uji kompetensi sebagaitenaga farmasi dan terdakwa telah mengakui bahwa telah mengedarkansediaan farmasi atau menjual obat obat tersebut diatas kepada oranglain dengan cara menjual dan melayani pembeli obat keras dengan tidakmenggunakan resep dokter.sonseons Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 196
Dengan Sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Ad.1.
menjual obat obattersebut diatas kepada orang lain dengan cara menjual dan melayanipembeli obat keras dengan tidak menggunakan resep dokter.Bahwa benar sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obattradisional dan kosmetika dan sediaan farmasi / obat yang di produksioleh pabrik harus mempunyai izin edar dari badan POM, kemudiandidistribusikan melalui PBF (Perdagangan Besar Farmasi) kemudiansarana pelayanan kesehatan seperti Apotek atau toko obat dapatmemesan tersebut kepada PBF melalui surat pesanan
29 — 6
dan atau alat kesehatan yangtidak memiliki ijin edar ;e Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 Desember 2011 sekitarjam 19.00 wib telah melakukan penangkapan terhadapSOBIRIN bin SUAIDI (Terdakwa) di Jl.Raya Pegandon,Ds.Penanggulan, Kec.Pegandon, Kab.Kendal ;e Bahwa alasan saksi menangkap SOBIRIN Bin SUAIDI karenatelah mengedarkan sediaan farmasi berupa pil warna putih(code 15) tanpa ada ijin dari yang berwenang ;e Bahwa saksi tahu kalau terdakwa SOBIRIN mengedarkansediaan farmasi dari informasi masyarakat
dan ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar ;Bahwa pada hari Selasa tanggal 13 Desember 2011 sekitarjam 19.00 wib telah melakukan penangkapan terhadapSOBIRIN bin SUAIDI (Terdakwa) di Jl.Raya Pegandon,Ds.Penanggulan, Kec.Pegandon, Kab.Kendal ;Bahwa alasan saksi menangkap SOBIRIN Bin SUAIDI karenatelah mengedarkan sediaan farmasi berupa pil warna putih(code 15) tanpa ada ijin dari yang berwenang ;Bahwa saksi tahu kalau terdakwa SOBIRIN mengedarkansediaan farmasi dari informasi masyarakat
SOBIRIN (terdakwa) ;Bahwa saksi selain membeli sediaan farmasi berupa pil warnaputih (code 15) dari terdakwa SOBIRIN, saksi juga pernahmembeli kepada sdr.
berupa code 15di Apotik Sena milik nya ;5 : DWI CAHYANINGSIH, SE Binti KARYONO : PAGE 1Bahwa Saksi sebagai PNS dan bekerja di Dinas Kesehatan Kota dibagian Farmasi (Farmasi makanan dan Minuman) di Kendal .Saksi bekerja mulai tahun 1985 sampai sekarang ;Bahwa saksi sebagai Asisten Apoteker dan ahli dalam obatobatan ;Bahwa saksi pernah diperiksa di Kantor Polisi sebagai ahlifarmasi ;Bahwa saksi diperiksa dalam perkara ini sebagai ahli masalahobatobatan, dimana dalam perkara ini dikategorikan sebagaidengan
sengaja memproduksi atau) mengedarkan sediaanfarmasi dan atau alat kesehatan tidak memenuhi standar danatau persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan danmutu) dan atau) dengan sengaja memproduksi atauPAGE 1mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yangtidak memiliki ijin edar ;Bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat,bahan obat, obat trasional dan kosmetik, menurut UURI No. 36tahun 2009 ;Bahwa benar barang bukti yang disita oleh Polisi berupa pilwarna putih termasuk sediaan
HERLINA, SH.
Terdakwa:
MUKROM ADHARI ALIAS BIN SOMANTRI
55 — 25
- Menyatakan terdakwa MUKROM ADHARI ALIAS UKOM BIN SOMANTRI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangannya serta tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MUKROM ADHARI ALIAS UKOM BIN SOMANTRI dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp.3.000.000,00 (Tiga juta rupiah) dengan ketentuan apabila
Bahwa mendapatkan sediaan farmasi jenis tablet Tramadol HCl50 mg dan tablet kuning bertuliskan huruf MF dengan cara membelisecara tunai kepada terdakwa. Bahwa didalam membeli sediaan farmasi jenis tablet TramadolHCl 50 mg dan tablet Tablet Kuning bertuliskan huruf MF dariterdakwa pada hari Rabu tanggal 30 Desember 2020 sekira jam15.30 wib di rumah saksi di Jalan Sambongjaya, Kp. SambongjayaRt. 001 Rw. 013 Kel. Sambongjaya Kec.
dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi Bahwa terdakwa masih mengenali barang bukti yangdiperlihatkan dipersidangan.
Bahwa benar terdakwa bukan tenaga kesehatan dan terdakwatidak memiliki keahlian serta kewenangan mengadakan, menyimpan,mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yangberkhasiat obat dan pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi ;Halaman 17 dari 24 Putusan Nomor 93/Pid.Sus/2021/PN Tsm11.
98 Ayat (2) "Setiap orangyang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahanyang berkhasiat obat dan Ayat (3) ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah.Menimbang, bahwa fakta fakta Hukum menunjukkan terdakwa bukansebagai tenaga kefarmasian karena tidak terdaftar di Dinas
Menyatakan terdakwa MUKROM ADHARI ALIAS UKOM BINSOMANTRI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakpidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dankewenangannya serta tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi2.
32 — 4
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RAFIE Bin RAMLAN tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar ; ------------------------------------------------------------------------2.
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD RAFIE Bin RAMLAN, telah terbuktisecara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana telah dengansengaja mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki izin edar dari pihak yang berwenang melanggar Pasal 197jo Pasal 106 ayat (1) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan sebagaimana dalam dakwaan Primair Penuntut Umum; 2.
Hermawan dan saksi Muhammad Noor besertaanggota Polres Tapin yang mendapat laporan bahwaterdakwaMuhammad Rafi'e Bin Ramlan mengedarkan sediaan farmasi yang tidakmemiliki ijin edar, kKemudian hari Selasa tanggal 24 Nopember 2015sekitar pukul 15.00 wita saksi beserta anggota Polres Tapin menujuDesa Tungkap Rt.01 Rw.01 Kecamatan Binuang Kabupaten Tapintepatnya diwarung dan medapati terdakwa sedang melakukan transaksidengan pengendara motor yang mana setelah bertransaksi pengendarasepeda motor tersebut
Bahwa sediaan farmasi jenis Dekstrometorphan yang terdakwa edarkansudah dibatalkan izin edarnya berdasarkan Surat dari Kepala BadanPOM RI No.
Bahwa sediaan farmasi jenis Dekstrometorphan yang terdakwa edarkansudah dibatalkan izin edarnya berdasarkan Surat dari Kepala BadanHalaman 5 dari 18 Putusan Nomor 18/Pid.Sus/2016/PN. RtaPOM RI No.
, jadi tidaksemua orang diperbolehkan praktik kefarmasian , karena sudah diatursyarat dan ketentuannya didalam PERMENKES REPUBLIK INDONESIANomor 889/MENKES/PER/V/2011, tentang Registrasi,Izin Praktik danIjin kerja Tenaga Kefarmasian Bahwa AHLI menerangkan untuk bahan sediaan farmasi tidak bolehdijual belikan secara bebas dimasyarakat, sediaan farmasi hanya bolehdiperjualbelikan difasilitas pelayanan kefarmasian (Apotek,toko obatberijin, Rumah Sakit atau difasilitas distribusi/penyalur (PBF) ; Bahwa
RIBUT SUPRIATIN, SH
Terdakwa:
CACUK FEBRIANTO Bin MULYONO
18 — 4
M E N G A D I L I :
- Menyatakan Terdakwa CACUK FERBRIANTO Bin MULYONO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana " Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi yang tidak memiliki izin edar " sebagaimana dakwaan Primair;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 8 (delapan
Terdakwa meletakkan nang pembayaranditempat yang sama ketika mengambil sediaan farmasi berupa pil LLtersebut.
Terdakwa meletakkan uang pembayaranditempat yang sama ketika mengambil sediaan farmasi berupa pil LLtersebut;3. Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 300 (tiga ratus) butir atauyang berada dalam 12 (dua belas) plastic klip telah berada dalampenguasaan Terdakwa maka disimpan oleh Terdakwa dalam bekas kalengpermen, dan Terdakwa mulai mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pi LLtersebut;4.
Bahwa setiap kali mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL Terdakwamengkonsumsi sebanyak 6 (enam) butir atau sediaan farmasi berupa pil LLtersebut telah dikonsumsi sendiri sebanyak 30 (tiga puluh) butir.5.
ditempat yang samaketika mengambil sediaan farmasi berupa pil LL tersebut;Bahwa sediaan farmasi berupa pil LL sebanyak 300 (tiga ratus) butir atau yangberada dalam 12 (dua belas) plastic klip telah berada dalam penguasaanTerdakwa maka disimpan oleh Terdakwa dalam bekas kaleng permen, danTerdakwa mulai mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL tersebut dimanasetiap kali mengkonsumsi sediaan farmasi berupa pil LL TerdakwaHalaman 15 dari 19 Putusan Nomor266/Pid.Sus/2020/PN.Gprmengkonsumsi sebanyak
Rozy Haromain, S.H
Terdakwa:
Abul Qoshim Junaid Karmuma biun Karsono
42 — 7
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa ABUL QOSHIM JUNAID KARMUMA Bin KARSONO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak dengan sengaja mengedarkan sediaan Farmasi yang tidak memenuhi standar sebagaimana dakwaan altenatif kedua Penuntut Umum;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ABUL QOSHIM JUNAID KARMUMA Bin
Teanggarang, Kabupaten Bondowoso, atau setidaktidaknya padasuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bondowoso, dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alatkesehatan yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana dimaksud dalam pasal106 (1) UU No 36 tahun 2009 (Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanyadapat diedarkan setelah mendapat ijin edar), yang dilakukan oleh Terdakwadengan cara sebagai berikut: Bahwa, berawal Terdakwa Abul Qoshim Junaid Karmuma bin Karsonomembeli
Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, karenamengedarkan sediaan farmasi pil warna kuning logo DMP.
Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, karenamengedarkan sediaan farmasi pil warna kuning logo DMP. Bahwa, benar Terdakwa mengedarkan sediaan farmasi pil warna kuningLogo DMP tersebut dengan cara menjual bebas kepada masyarakarumum sesuai pesanan pembeli dalam bentuk kaleng atau berjumlah 1000butir dengan harga Rp.700.000..
Bahwa benar Terdakwa menjual pil warna putih logo Y tersebut denganmaksud untuk mendapat keuntungan dari menjual atau mengedarkansediaan farmasi tersebut.
Agus Mujoko,SH
Terdakwa:
DIDIN Bin NANANG
141 — 31
- Menyatakan Terdakwa DIDIN Bin NANANG bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin . sebagaimana dalam Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan: Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum ;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa DIDIN Bin NANANG dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dikurangi selama dalam tahanan sementara dan denda sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta
WAWAN melihatseseorang yang membeli obat obatan sediaan farmasi yang mengakubernama Sdr.
ROYADI melihatseseorang yang membeli obat obatan sediaan farmasi yang mengakubernama Sdr.
Setiap pendirian Industri Farmasi wajib memperoleh IzinIndustri Farmasi dari Kementerian Kesehatan dan untuk memperolehnyaharus mendapatkan persetujuan prinsip/izin prinsip dari Badan POM. IzinIndustri Farmasi merupakan izin untuk beroperasi atau berkegiatansebagai industri farmasi.
Yang berhakmemproduksi sediaan farmasi tersebut adalah industri farmasi yangmemiliki izin sebagai Industri Farmasi dan telah memiliki Izin Produksi.Sementara yang berhak mengedarkannya adalah badan usaha yangtelah memiliki izin sebagai Pedagang Besar Farmasi atau Apotek atauInstalasi Farmasi Sarana Pelayanan Kesehatan.Bahwa untuk perseorangan yang tidak memiliki jin produksi ataukeahlian di bidang farmasi atau melakukan kegiatan produksi ataumengedarkan obat melanggar pasal 197 UndangUndang RI No
Yang berhak memproduksi atau mengedarkan ataumenjual sediaan farmasi tersebut adalah industri farmasi yang memilikiizin dan sediaan farmasi yang dihasilkan telah memiliki izin edar sertamemiliki Kewenangan untuk mengedarkan sesuai dengan peraturan yangberlaku.
1.SUPRIYADI AHMAD, SH.
2.I KETUT GDE DAME NEGARA, SH
Terdakwa:
WAHYUDI BIn LAHAJI
20 — 4
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa WAHYUDI Bin LAHAJI tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar sebagaimana dalam dakwaan primair;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut diatas, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan denda sejumlah Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut
Menyatakan TerdakwaWAHYUDI Bin LAHAJI bersalah melakukan tindakpidana "Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memilikiizin edar" sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 UU RINo.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam surat dakwaan primair;2.
Rp. 100.000, (Seratus ribu rupiah),selang 2 (dua) hari kemudian saksi HENDRA ADI LUKMANA membeli lagi pilTrex sebanyak 29 (dua puluh sembilan) butir kepada terdakwa dengan hargaRp. 100.000, (Seratus ribu rupiah);e Selanjutnya saksi FAHAJRIN HAYDAR MUHAMMAD anggota PolsekWongsorejo mendapat informasi terdakwa mengedarkan/menjual obatsediaan farmasi dengan bahan Triheksifenidil HCI (pil Trex), Kemudian saksiFAHAJRIN HAYDAR MUHAMMAD bersama tim melakukan Penyelidikandan mengamankan saksi HENDRA ADI
Fahajrin Haydar Muhammad,dibawah sumpah pada pokoknyamenerangkan sebagai berikut: Bahwa Saksi mengerti dirinya diajukan kepersidangan sehubungandengan telah terjadinya peredaran sediaan farmasi tanpa ijin edaryangdilakukan Terdakwa pada hari Senin tanggal 7 Januari 2019 sekirapukul 18.30 Wib bertempat di SPBU Alasmalang, Desa Alasrejo,Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi; Benar awalnya Saksi mengamankan saksi Hendra Adi Lukmana karenatelah membeli sediaan farmasi jenis Trihexyphenidil (pil
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualat kesehatan yang tidak memiliki ijin edar;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1. Setiap orang.Menimbang, bahwa pengertian setiap orang adalah orangperseorangan ataukorporasi.
Bahwa benarTerdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan serta ijin untuk mengedarkansediaan farmasi berupa pil trex tersebut;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur dengan sengajamengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar telah terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 197 UU RINo.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslahHalaman 11 dari 14 Putusan Nomor 246/Pid.Sus/2019/PNBywdinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
30 — 4
Bahwa menurut Undangundang yang mempunyai hak dan kewenanganuntuk melakukan pekerjaan kefarmasian adalah badan usaha yang memilikijin dari pejabat yang berwenang ; Bahwa untuk memproduksi sediaaan farmasi hanya boleh diproduksi olehbadan usaha yang memiliki ijin, termasuk didalamnya tenaga apoteker, danharus ada ijin yang diatur oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI ; Bahwa tidak dibenarkan mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar daripejabat yang berwenang dalam hal ini Dinas Kesehatan, karena
Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / ataualat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan / atau persyaratankeamanan, khastat atau kemanfaatan, dan mutu; Ad.1.
Bahwa tidak dibenarkan mengedarkan sediaan farmasi tanpajin edar dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Dinas Kesehatan, karenasediaan farmasi tersebut sebelum beredar harus lolos Uji Laboratorium dan harus mendapatkan/mempunyai ijin edar ;Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi ahli sediaan Farmasi yangtidak memenuhi standar maupun keamanan yaitu adalah sediaan farmasi yangmempunyai kadar zat berkhasiat di bawah standar yang ditetapkan dalamfarmacope Indonesia baik itu. pembuatan termasuk pengendalian
mutusediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusianatau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional;Menimbang, bahwa dari keterangan ahli tersebut diatas dapatdisimpulkan bahwa sediaan farmasi yang dalam hal ini berupa obat, dari sejakdiproduksi/ pembuatan kemudian didistribusikan, disimpan, dikelola hinggasampai diterima oleh masyarakat luas harus benarbenar dalam pengendalianmutu yang terjaga keamanannya
Menyatakan terdakwa TUGIHARTINI Binti TUKIJO telah terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan SengajaMengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memenuhi Standar DanPersyaratan Keamanan, Khasiat Atau Kemanfaatan Dan Mutu ; 2.
62 — 35
murid tersebut menunjukkan bukti kwitansi dari sekolahSMK Farmasi Yayasan Pendidikan Bhumi Husada Jakarta yangtelah dibayarkan kepada terdakwa.Bahwa terdakwa mengaku sekira bulan Februari 2011 s/d Maret2012 telah menggunakan uang/mengambil uang milik sekolahdengan cara ketika terdakwa bekerja dan menghimbau kepadapara siswa dan siswi SMK Farmasi Yayasan Pendidikan BhumiHusada Jakarta agar membayar uang sekolah dimanapembayaran tersebut dapat dititipkan atau dibayarkan melaluiterdakwa hingga akhirnya
Cilandak JakartaSelatan dengan cara : Bahwa terdakwa Theresia Yuliastutie, S.Pd adalah guru di SMK Farmasi YayasanPendidikan Bhumi Husada Jakarta yang mulai bekerja sejak bulan Oktober 2010sesuai dengan Surat Keputusan Yayasan Bhumi Husada Jakarta No. 23/S.KEP/YBH/I/2011 tanggal 01 Februari 2011 tentang pengangkatan guru bimbingankonseling (BK) Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bhumi Husada Jakarta.e Bahwa terdakwa sebagai guru BK (bimbingan konseling) di SMK FarmasiYayasan Pendidikan Bhumi Husada
YBHJ hingga berjumlah + Rp. 148.475.500, (seratus empat puluhdelapan juta empat ratus tujuh puluh lima ribu lima ratus rupiah)e Bahwa akibat perbuatan terdakwa THERESIA YULIASTUTIE, S.Pd yang telahmempergunakan uang sekolah SMK Farmasi YBHJ (Yayasan Bhumi HusadaJakarta) untuk kepentingan pribadi terdakwa tanpa seizin dari pemilik/pihaksekolah sehingga mengakibatkan kerugian sekolah SMK Farmasi YBHJ (YayasanBhumi Husada Jakarta) yang telah dilakukan oleh Audit keuangan terhadapkegiatan uang sekolah
Cilandak Jakarta Selatan.Bahwa terdakwa Theresia Yuliastutie, S.Pd adalah guru di SMK Farmasi YayasanPendidikan Bhumi Husada Jakarta yang mulai bekerja sejak bulan Oktober 2010sesuai dengan Surat Keputusan Yayasan Bhumi Husada Jakarta No. 23/S.KEP/YBH/I/2011 tanggal 01 Februari 2011 tentang pengangkatan guru bimbingankonseling (BK) Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bhumi Husada Jakarta.Bahwa pada saat pembagian raport tengah semester, ada beberapa para orang tuamurid yang hadir mengajukan protes
84 — 28
Menyatakan Terdakwa Sugiyati Als Ugik Binti Sudar tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana bersama sama dengan sengaja memproduksi sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar, sebagaimana didakwakan dalam dakwaan pertama primair;2.
Tenaga kefarmasian dimaksud terdiri dariApoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (SarjanaFarmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, TenagaMenengah Farmasi (Asisten Apoteker);bahwa Untuk menyelenggarakan kegiatan pengadaan,penyimpanan dan penyaluran vaksin, harus memiliki izinsebagai Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagaimanadisebutkan dalam ketentuan Peraturan Menteri KesehatanNomor 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PedagangBesar Farmasi sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Kesehatan Nomor
PBF yang telah menerapkan CDOB diberikansertifikat CDOB oleh Kepala Badan;bahwa Persyaratan dalam melakukan peredaransediaan farmasi :Penyaluran sediaan farmasi sebagaimana dimaksud dalam PP No. 72 tahun 1998tentang Pengamanan Sediaan Farmasi, hanya dapat dilakukan oleh badan usahayang telah memiliki izin sebagai penyalur dari Menteri untuk menyalurkansediaan farmasi yang berupa bahan obat, obat dan alat kesehatan.
Berdasarkanketentuan PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan kefarmasian, disebutkanHalaman 41 dari 72 Putusan Nomor 1499/Pid.Sus/2016/PN Bksbahwa Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yangdigunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan Farmasi, yaituPedagang Besar Farmasi dan Instalasi Sediaan Farmasi.Penyerahan sediaan farmasi: dilakukan oleh fasilitas pelayanan kefarmasian yangterdiri dari: apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat
Tenaga kefarmasian dimaksud terdiri dariApoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (SarjanaHalaman 43 dari 72 Putusan Nomor 1499/Pid.Sus/2016/PN BksaFarmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, TenagaMenengah Farmasi (Asisten Apoteker);bahwa Untuk menyelenggarakan kegiatan pengadaan,penyimpanan dan penyaluran vaksin, harus memiliki izinsebagai Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagaimanadisebutkan dalam ketentuan Peraturan Menteri KesehatanNomor 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PedagangBesar Farmasi sebagaimana
Berdasarkanketentuan PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan kefarmasian, disebutkanbahwa Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yangdigunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan Farmasi, yaituPedagang Besar Farmasi dan Instalasi Sediaan Farmasi.Penyerahan sediaan farmasi: dilakukan oleh fasilitas pelayanan kefarmasian yangterdiri dari: apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat,atau praktek bersama (PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
35 — 8
Kediri, terdakwa DEVIN HARINDA bin HARTONOmendapatkan atau membeli sediaan farmasi pil jenis LL yaitu berasal darisaksi EKO RUSMANTO als.
Bahwa sediaan farmasi berupa piljenis LL / Artane sebanyak 61 (enam puluh satu) butir tersebut adalah obatkeras..........keras sebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab.:2000/NOF/2012 tanggal 19 Maret 2012.
Kediri, terdakwa DEVIN HARINDA binHARTONO mendapatkan atau membeli sediaan farmasi pil jenis LL yaituberasal dari saksi EKO RUSMANTO als.
Bahwa sediaan farmasi berupa piljenis LL / Artane sebanyak 61 (enam puluh satu) butir tersebut adalah obatKeras sebagaimana hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab.:2000/NOF/2012 tanggal 19 Maret 2012.
Menyatakan Terdakwa : DEVIN HARINDA bin HARTONO. terbukti secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: Tanpa keahliandan kewenangan mengedarkan dan menyimpan sediaan farmasi yangtidak memenuhi standart dan/ atau persyaratan keamanan dan mutu ;2. Menjatuhkan....2.
Terbanding/Terdakwa : RIZKY ANDRIYAN FIRNANDA Als MANDA Bin SUBANDI
53 — 23
Balong panggang Gresik atau setidaktidaknya di tempatyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gresik yangHalaman 4 dari 12 Putusan Nomor 1471/PID SUS/2021/PT SBYberwenang memeriksa dan mengadili tidak memiliki keahlian dankewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikandan mengedarkan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi, Perbuatan mana terdakwa lakukan dengancara antara lain sebagai berikut:Bahwa berawal pada hari Sabtu
Menyatakan terhadap barang bukti berupa : 1.440 (seribu tiga ratus empat puluh) butir sediaan farmasi jenispil logo LL, dengan rincian : (a) 1 (Satu) plastik yang berisi sediaanfarmasi jenis pil logo LL sebanyak 600 (enam ratus) butir, (b) 4(empat) plastik yang berisi sediaan farmasi jenis pil logo LL sebanyak@ 50 (lima puluh) total 200 (dua ratus) butir, (c) 1 (Satu) plastik yangberisi sediaan farmasi jenis pil logo LL sebanyak 100 (Seratus) bultir,(d) 6 (enam) plastik yang berisi sediaan farmasi
jenis pil logo LLdibalut kertas sebanyak @ 50 (lima puluh) total 300 (tiga ratus) butir,(e) 1 (Satu) plastik yang berisi sediaan farmasi jenis pil logo LL dibalutkertas sebanyak 40 (empat puluh) butir, (f) 2 (dua) plastik yang berisisediaan farmasi jenis pil logo LL dibalut kertas @100 (seratus) total200 (dua ratus) butir. 1 (Satu) pack plastik klip. 1 (Satu) buah HP merk SAMSUNG warna biru beserta SIM cardnya.
jenis pillogo LL, dengan rincian : (a) 1 (Satu) plastik yang berisi sediaanfarmasi jenis pil logo LL sebanyak 600 (enam ratus) butir, (b) 4(empat) plastik yang berisi sediaan farmasi jenis pil logo LL sebanyak@ 50 (lima puluh) total 200 (dua ratus) butir, (c) 1 (Satu) plastik yangberisi sediaan farmasi jenis pil logo LL sebanyak 100 (Seratus) bultir,(d) 6 (enam) plastik yang berisi sediaan farmasi jenis pil logo LLdibalut kertas sebanyak @ 50 (lima puluh) total 300 (tiga ratus) butir,(e) 1 (Satu
) plastik yang berisi sediaan farmasi jenis pil logo LL dibalutkertas sebanyak 40 (empat puluh) butir, (f) 2 (dua) plastik yang berisisediaan farmasi jenis pil logo LL dibalut kertas @100 (seratus) total200 (dua ratus) butir; 1 (satu) pack plastik klip.Dirampas untuk dimusnahkan: 1 (satu) buah HP merk SAMSUNG warna biru beserta SIM card nya; Uang tunai Rp. 95.000,00 (Sembilan puluh lima ribu rupiah);Dirampas untuk negara;Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkaraHalaman 8 dari 12 Putusan
KENDAR SUDARYANA,.SH
Terdakwa:
WAHYUDIN Als BAYU Bin EMAN
37 — 19
MENGADILI:
- Menyatakan terdakwa WAHYUDIN Als BAYU Bin EMAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan serta tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi sebagaimana dakwaan Kesatu Penuntut Umum.
- Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus plastik khas JNE didalamnya terdapat 1 (satu) buah dus kecil yang dililit lakban warna coklat yang didalamnya berisikan 1.000 (seribu) butir sediaan Farmasi jenis Obat tablet bulat warna kuning bertuliskan MF yang diduga obat hexymer yang dibungkus menggunakan plastik transparan;
Dirampas untuk dimusnahkan.
mengedarkan sediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuningyang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymer, kemudian terdakwatidak memberitahu/menjelaskan bagaimana kegunaan/mutu dan cara pakaisediaan farmasi jenis obat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MFyang diduga jenis obat Hexymer tersebut, kemudian terdakwa tidakmengetahui efek samping dari pemakaian sediaan farmasi jenis obat tabletbulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obat Hexymertersebut.
farmasi jenis obat Heximer kepadaterdakwa tersebut yaitu sudah 2 (dua) kali; Bahwa saksi menyimpan, membawa dan mengedarkan sediaan farmasi jenisobat tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MF yang diduga jenis obatHexymer tersebut terdakwa tidak memiliki izin dari pemerintah atau pihakterkait lainnya;Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwaketerangan saksi benar;5.
; Bahwa adapun kandungan tablet bulat berwarna kuning yang bertuliskan MFyang diduga obat jenis Hexymer tersebut yaitu Trihexyphenidyl; Bahwa untuk mendapatkan sediaan farmasi yang diduga obat jenis Hexymertersebut harus menggunakan resep dari dokter;Bahwa yang memiliki kKewenangan untuk menyimpan dan mengedarkansediaan farmasi yang diduga obat jenis Hexymer tersebut yaitu Apotek,Puskesmas dan Instalasi farmasi rumah sakit; Bahwa efek atau dampak penggunaan sediaan farmasi jenis obat Hexymertersebut
Terdakwa mengedarkan sediaan farmasitersebut dengan sengaja karena terdakwa mengharapkan keuntungan.Terdakwa bukan pihak yang berhak untuk mengedarkan sediaan farmasi makaterdakwa mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dan kewenangan sertatanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi, dengan demikian makaunsur dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa keahlian dankewenangan serta tanpa memenuhi standar mutu pelayanan farmasi telahterpenuhi;Ad.3.
Bahwa maksud dan tujuan terdakwa membeli sediaan farmasi jenis obatHexymer kepada Saudara FAJRUL (DPO) tersebut yaitu untuk terdakwaserahkan kepada saksi Rudi; Bahwa sediaan farmasi jenis obat Hexymer dalam pembelian pertamasebanyak 100 (seratus) butir dengan harga Rp.100.000 (seratus riburupiah) tersebut milik terdakwa; Bahwa terdakwa diberi/dikasin sediaan farmasi jenis obat Hexymer darisaksi RUDI Bin SAEPULOH sebanyak 20 (dua puluh) butir, yang manasudah habis terdakwa gunakan/konsumsi sendiri
77 — 6
- Menyatakan Anak Dimas Maulana Bin Santoso telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Yang Tidak Memiliki Ijin Edar;
- Mengenakan tindakan kepada Dimas Maulana Bin Santoso berupa mengembalikan anak Dimas Maulana Bin Santoso kepada orang tua dan pelatihan kerja selama 3 (tiga) bulan di Bengkel Mobil Erwin
Bahwa anak memperoleh obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl dari saksi Try Adutya Candra (yang dituntut dalam berkasHalaman 6 dari 16 Putusan Nomor 14/Pid.SusAnak/2019/PN Bywterpisah) dalam 1 (Satu) tik obat trihexyphenidyl dapat harga dari saksiTry Adutya Candra seharga Rp. 25.000, (dua puluh lima ribu rupiah).
Bahwa pada saat saksi melakukan penangkapan terhadap anak,anak bukan merupakan petugas yang berwenang dan tidak memiliki ijinedar sediaan farmasi yang tergolong dalam obat daftar G.. Terhadap keterangan saksi tersebut Anak memberikan pendapatketerangan saksi tersebut benar dan tidak keberatan;2.
Bahwa anak memperoleh obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl dari saksi Try Adutya Candra (yang dituntut dalam berkasterpisah) dalam 1 (Satu) tik obat trihexyphenidyl dapat harga dari saksiTry Adutya Candra seharga Rp. 25.000, (dua puluh lima ribu rupiah).
Penganjuran KecamatanBanyuwangi Kabupaten Banyuwangi, anak diamankan oleh petugaskepolisian karena kedapatan mengedarkan sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl.
Bahwa anak memperoleh obat sediaan farmasi jenistrinexyphenidyl dari saksi Try Adutya Candra (yang dituntut dalam berkasterpisah) dalam 1 (satu) tik obat trihexyphenidyl dapat harga dari saksiTry Adutya Candra seharga Rp. 25.000, (dua puluh lima ribu rupiah).
1.LESTARI, SH.
2.ZANUAR IRKHAM, S.H
Terdakwa:
MOHAMAD FAUZI Als BAMBANG Bin SABAR
21 — 4
MENGADILI:
- Menyatakan Terdakwa MOHAMAD FAUZI Alias BAMBANG Bin SABAR, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standard keamaan , khasiat dan mutu";
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp3.000.000,00
kefarmasian secara terbatas, misalnya dokter, dokter gigi, bidan danperawat yang dilaksanakan sesuai ketentuan ; Bahwa tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksud Apoteker adalah sarjana farmasi yang telahlulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apotekersedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantuapoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas sarjanafarmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi dan
tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker ; Bahwa sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yangdiperbolehkan dalam pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi danperedarannya adalah yang sudah memenuhi syarat farmakope Indonesiaatau buku standar lainnya dan sudah mendapat ijin pemerintah ; Bahwa menurut pendapat ahli barang bukti pil warna putih dengan logoLL tersebut adalah sediaan farmasi yang berupa obat ; Bahwa apabila Terdakwa bukan tenaga kefarmasian atau tenagakesehatan tertentu, maka
Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Halaman 7 dari 16 Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2020/PN Gpr Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obat tersebuttidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dan kemanfaatannyaapabila dikonsumsi ; Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannya harusaman, berkhasiaat/
, adalah bahwa proses produksi atauperedaran sediaan farmasi tersebut harus memenuhi standar yang ditetapkanberdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku sehinga apabila dalam prosesproduksi, pengolahan, dan peredarannya tidak sesuai dengan ketentuan yangberlaku maka dianggap sebagai perbuatan melawan hukum;Menimbang, bahwa standar dalam produksi dan peredaran sediaanfarmasi termasuk pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu
Dida Prasetyo sebanyak total 70 (tujuh puluh butir) butir dengan total hargaRp145.000,00 (Seratus empat puluh lima ribu rupiah) adalah bentuk perbuatanmengedarkan sediaan farmasi namun Terdakwa tidak memiliki izin edar dansediaan farmasi berupa pil LL yang didapatkan pada saat penangkapanterhadap Terdakwa berada didalam plastik tanpa adanya label sehingga pil LLtersebut tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat ataukemanfaatan dan mutu;Halaman 13 dari 16 Putusan Nomor 227/Pid.Sus
Sofi Yuliana, S.H.
Terdakwa:
Firmany Ugis R Alias Yugis Bin Adi Mulyono
33 — 11
- Menyatakan terdakwa Firmany Ugis R Alias Yugis Bin Adi Mulyono tersebut diatas, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu" sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan
, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.(4) Pemerintah berkewajiban membina, mengatur, mengendalikan, danmengawasi pengadaan, penyimpanan, promosi, dan pengedaran sebagaimanadimaksud pada ayat (3);Menimbang, bahwa setelah memperhatikan kedua pasal tersebut diatas, ternyata tidak hanya dalam ketentuan pidananya (pasal 196) yangmencantumkan rumusan delik, namun juga dalam pasal yang ditujuk oleh
Karena dalam ketentuan umum yakni pasal 1Halaman 10 dari 16 Putusan Nomor 109/Pid.Sus/2018/PN Sitangka 4 Undangundang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yangdimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional,dan kosmetika.Menimbang, bahwa selanjutnya pasal 196 juga menunjuk kepada pasal98 ayat (3) yang isinya menyebutkan bahwa ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan
Dengan sengaja, memproduksi, mengolah, menyimpan,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi;3.
Maka dengan demikian, unsur setiap orangtelah terpenuhi;Ad.2 Unsur, dengan sengaja, memproduksi, mengolah, menyimpan,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum sebagaimana telahdiuraikan di atas, Terdakwa yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dibidang kefarmasian, menjual obat berupa pil yang di dalamnya terkandungsediaan farmasi Triheksifenidil kepada informan Polisi sebanyak 30 (tiga puluh)butir seharga Rp60.000,00 (enam puluh ribu rupiah)
Terdakwajuga tidak memiliki keahlian dalam bidang farmasi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 196 jo.
48 — 15
maksud dari pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat sertapengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional; Bahwa yang berhak mengeluarkan sediaan farmasi untuk golongan obatbebas, bebas terbatas dapat dikeluarkan oleh toko obat yang mempunyaiyin yang dikeluarkaan oleh kantor Dinas Kesehatan di wilayah
yang tidak memenuhi standar maupun keamananyaitu adalah sediaan farmasi yang mempunyai kadar zat berkhasiat dibawah standar yang ditetapkan dalam farmacope Indonesia baik itupembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat,pengelolaan obat, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat,bahan obat dan obat tradisional;Bahwa yang dimaksud tidak memiliki keahlian atau kewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian adalah
Tentang Unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memiliki izinedar;Menimbang, bahwa ~ unsur imi bersifat alternatif, sehingga unsur inidinyatakan telah terpenuhi bilamana salah satu alternatif perbuatan tersebut dapatdibuktikan;Menimbang, bahwa elemen dengan sengaja artinya adalah tahu dandikehendaki.
danalat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah ;Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan 106 UndangUndang RINomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa :(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatizin edar ;(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhipersyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan ;(3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar
dan memerintahkan penarikan dariperedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh izinedar, yang kemudian terbukti tidak memenuhi persyaratan mutu dan/ataukeamanan dan/atau kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai denganketentuan peraturan perundangundangan ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahi SURYA WAYHUDI,S.Si Apt.
Terbanding/Terdakwa : ISWANDI Bin M JAMIL
53 — 24
Bahwa terdakwa mengelola sendiri Toko Mulia yang menjual obat atausediaan farmasi sementara terdakwa tidak memiliki Keahlian khusus atausertifikasi di bidang farmasi untuk melayani pembelian obat kepadakonsumen yang datang untuk membeli obat yang tergolong dalam obatKeras tanpa menggunakan resep dokter maupun diawasi oleh Apoteker. Berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Laboratorium Balai BesarPengawas Obat dan Makanan di Bandung No. Contoh18.093.99.05.01.0111.
Bahwa terdakwa mengelola sendiri Toko Mulia yang menjual obat atausediaan farmasi sementara terdakwa tidak memiliki keahlian khusus atausertifikasi di bidang farmasi untuk melayani pembelian obat kepadakonsumen yang datang untuk membeli obat yang tergolong dalam obatKeras tanpa menggunakan resep dokter maupun diawasi oleh Apoteker. Berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Laboratorium Balai Besar PengawasObat dan Makanan di Bandung No. Contoh : 18.093.99.05.01.0111.
berupa Obattramadol tanpa disertai kelengkapan berupa persyaratan keamanan, khasiatatau kemanfaatan, dan mutu dimana terdakwa menjual dalam kemasanbungku plastikBahwa terdakwa mendirikan Toko Obat dan Kosmetik TOKO MULIA yangbergerak di bidang penjualan obatobatan dan kosmetik berbagai jenis yangmulai beroperasi sejak tanggal 06 Nopember 2018 yang tidak memiliki ijinpenyaluran sediaan farmasi berupa Obat Trmadol.Bahwa terdakwa mengelola sendiri Toko Mulia yang menjual obat atausediaan farmasi sementara
berupa Obat Tramadol.Bahwa terdakwa mengelola sendiri Toko Mulia yang menjual obat atausediaan farmasi sementara terdakwa tidak memiliki kKeahlian khusus atausertifikasi di bidang farmasi untuk melayani pembelian obat kepadaHalaman 11 dari 18 halaman Putusan Nomor 167/PID.SUS/2019/PT.BDGkonsumen yang datang untuk membeli obat yang tergolong dalam obatKeras tanpa menggunakan resep dokter maupun diawasi oleh Apoteker.
, pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaransediaan farmasi harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasisebagaimana didakwakan Penuntut Umum pada dakwaan PertamaPrimair;.
ELITA INAS PUTRIHARTIWI, S.H.
Terdakwa:
MUHAMMAD FIRMANSYAH Als EMAN Bin HATTA
37 — 12
M E N G A D I L I:
- Menyatakan Terdakwa Muhammad Firmansyah Als Eman Bin Hatta tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa ijin edar;
- Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) Tahun dan denda sejumlah Rp200.000.000,00 (dua ratus juta Rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak
dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 96 (sembilan puluh enam) butir sediaan farmasi berbentuk obat warna putih;
- 1 (satu) buah plastic warna putih.
Kemudian setelah dilakukan penangkapan ditemukan 92 (Sembilan puluhdua) butir sediaan farmasi berupa obat warna putih, uang hasil penjualan obat sediaanHalaman 3 dari 13 Putusan Nomor 72/Pid.Sus/2021/PN Ktbfarmasi senilai Rp. 105.000, (Sseratus lima ribu rupiah) dan 1 (satu) buah kantongplastik warna putih transparan yang akan terdakwa gunakan untuk menyimpan obatsediaan farmasi.Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan petugas Kepolisian diketahui bahwa 92(sembilan puluh dua) butir sediaan farmasi
berupa obat warna putin yang ditemukananggota kepolisian adalah sisa dari obat sediaan farmasi yang telah terdakwa jual.Adapun cara terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi tersebut yaitu dari Sdr.BETET (DPO) yang dititipbkan kepada terdakwa untuk dijual kembali.Berdasarkan keterangan Ahli MARIA KRISTINA, S.FARM, Apt Anak Dari CANDRAGUNAWAN dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli bahwa barang bukti yang ditemukanpada penguasaan terdakwa tersebut merupakan sediaan farmasi terlihat dari kKemasanprimer
dengan bungkus strip packaging yang tujuannya untuk mengemas secaralangsung berupa sediaan farmasi yaitu obat jenis tablet dalam daftar G yangberdasarkan keahlian Ahli MARIA KRISTINA, S.FARM, Apt Anak Dari CANDRAGUNAWAN mirip dengan sediaan farmasi berupa obat Carnophen Zenith.Berdasarkan keterangan Ahli MARIA KRISTINA, S.FARM, Apt Anak Dari CANDRAGUNAWAN dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli bahwa barang bukti berupa obatsediaan farmasi tersebut tidak memiliki izin edar karena label tidak lengkap
obat warna putih yang ditemukananggota kepolisian adalah sisa dari obat sediaan farmasi yang telah terdakwa jual.Adapun cara terdakwa mendapatkan obat sediaan farmasi tersebut yaitu dari Sdr.BETET (DPO) yang dititipbkan kepada terdakwa untuk dijual Kembali.Berdasarkan keterangan Ahli MARIA KRISTINA, S.FARM, Apt Anak Dari CANDRAGUNAWAN dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli bahwa barang bukti yang ditemukanpada penguasaan terdakwa tersebut merupakan sediaan farmasi terlihat dari kKemasanprimer dengan
Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD FIRMANSYAH Als EMAN Bin HATTAtersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa Ijin edar;2.