Halhal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan danketeranganketerangan para Saksi dibawah sumpah.Memperhatikan : Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukankepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militerberpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana dalamdakwaan Subsidair :Penganiayaan ringan sebagaimana dirumuskan dan diancamdengan pidana yang tercantum dalam pasal 352 ayat (1) KUHP.Dan oleh karenanya Oditur Militer

Soesilo.KUHP Serta KomentarKomentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politea: Bogor, 1993memberikan contoh penganiayaan ringan bahwa A menempeleng BPut. No : 55/Pid/2017/PT.KPG. Hal 20tiga kali. Meskipun B merasa sakit, tetapi tidak menghalanginya untukbekerja seharihari. Maka, penafsiran a contraris kata penganiayaanadalah perbuatan yang menimbulkan/ menyebabkan penyakit atauhalangan untuk menjalankan pekerjaan.

tetap padapembelaannya, maka Majelis Hakim tidak akanmenanggapinya secara khusus.Bahwa Terdakwa hanya dapat dinyatakan terbukti bersalahapabila perbuatan Terdakwa telah memenuhi semua unsurdari pasal tindak pidana yang didakwakan, serta kepadaTerdakwa dapat pula dipertanggung jawabkan atas segalaperbuatannya.Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan OditurMiliter dihadapkan ke persidangan dengan dakwaantunggal yakni pasal 352 ayat (1) KUHP.Bahwa di dalam pasal 352 (1) KUHP di kwalifikasikansebagai Penganiayaan

ringan yang terdapat dalamrumusan unsur pasalnya adalah Penganiayaan yang tidakmenimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankanHal. 36 dari 49 Hal.

KUHP merupakan undangundang yangmengatur kesusilaan secara luas karena dalam BAB XIV diatur mengenaikejahatan terhadap kesusilaan, dan ruang lingkup kesusilaan yang diaturmencakup penyebarluasan muatan pornografi, perzinahan, percabulan,pengemisan oleh anak, penganiayaan ringan terhadap hewan, dantermasuk perjudian. UndangUndang Nomor 44 Tahun 2008 tentangPornografi (UU Pornografi) memberikan gambaran mengenai ruanglingkup konten yang melanggar kesusilaan secara lebih sempit.

Soesiloperbuatanperbuatannya itu harus sama atau sama macamnya, misalnya pencuriandengan pencurian, termasuk pula segala macam pencurian dari yang teringan sampaiyang terberat, penggelapan dengan penggelapan mulai dari yang teringan sampaidengan yang terberat, penganiayaan dengan penganiayaan meliputi semua bentukpenganiayaan, dari penganiayaan ringan sampai penganiayaan berat ;Menimbang, bahwa selanjutnya beberapa tindak pidana yang sejenis bisa disebutsebagai perbuatan berlanjut apabila dipenuhi

kalau ituhanya pendapat korban saja maka dokter tidak boleh mengemukakannya dalamvisum karena itu dinilaia dalah kesimpulan dokternya, yang ternyata juga dari faktayang majelis ketemukan dipersidangan dihubungkan dengan keterangan saksi adecharge ternyata ada melihat koroban besok harinya masih bisa bekerja termasukdiperiksa di Lakalantas,d an sempat juga membuat dan memperpanjang SIM nyayang mati, sehingga dengan fakta ini maka kepada para terdakwa seharusnyadapat dikenakan pasal; 352 KUHP selaku penganiayaan

ringan, akan tetapiakrena hal itu tidak didakwakan kepada para terdakwa maka tidak oprludipertimbangkan lagi akan hal itu, sehingga sebagai akhir permohonan penasehathukum para terdakwa memohon kerungan hukuman maka dengan memperhatikanhalhal yang memberatkan dan meringankan hukuman maka dengan sendirinya28permohonan tersebut akan terjawab sebagaimana dalam amar putusan dalamperkara aquo nantinya;Menimbang bahwa, selama pemeriksaan di persidangan dimana pada diripara terdakwa Pengadilan tidak menemukan

Agara, atau setidaktidaknya di suatu tempat yangtermasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Militer 101 Banda Acehtelan melakukan tindak pidana : Penganiayaan ringan yang dilakukansecara bersamasama, dengan caracara sebagai berikut:a.Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun2016 melalui pendidikan Secata PK di Rindam IM Matai BandaAceh, lulus dilantik pangkat Prada dilanjutkan mengikuti DikjurInfanteri di Rindam IM Matai Banda Aceh dan setelah selesaiditempatkan di Brigif 7/RR Galang Kab

Tergugat mantan narapidana sebagaimana Putusan PengadilanNegeri Bangkinang Perkara Nomor 71/Pid.C/2020/PN Bkn atas TindakPidana Penganiayaan Ringan;5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat denganTergugat terjadi pada tanggal 2 Bulan Februari tahun 2021, ketika ituPenggugat meminta tas berwarna merah milik Penggugat yang diambil olehTergugat, lalu Tergugat memukulkan tas tersebut kepada Penggugat, sertamerusak tas tersebut.

mempertimbangkan unsurunsur daritindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer maka terlebihdahulu Majelis Hakim memandang perlu untuk menanggapi, meneliti,menganalisis dan mempertimbangkan Tuntutan Oditur Militer,maupun permohonan Terdakwa sehingga putusan Majelis Hakim inidapat dipandang bersifat objektif, lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Bahwa dalam uraian tuntutannya Oditur Militer menyatakanTerdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana : Penganiayaan

ringan sebagaimana diatur dalamPasal 352 ayat (1) Kitab UndangUndang Hukum Pidana.Bahwa mengenai terbuktinya semua unsurunsur tindak pidana yangdidakwakan Oditur Militer sebagaimana dikemukakan dalamtuntutannya, Majelis Hakim akan membuktikan dan menguraikansendiri sebagaimana fakta yang ditemukan dan terungkap dalampersidangan, demikian pula mengenai pidana yang dimohonkan olehHal 20 dari 29 Hal Putusan Nomor : 97K/PM III18/AD/VIII/2019MenimbangMenimbangMenimbangMenimbangMenimbangOditur Militer

Soesilo perbuatanperbuatannya itu harus sama atau samamacamnya, misalnya pencurian dengan pencurian, termasuk pula segalamacam pencurian dari yang teringan sampai yang terberat, penggelapandengan penggelapan mulai dari yang teringan sampai dengan yang terberat,penganiayaan dengan penganiayaan meliputi semua bentuk penganiayaan,dari penganiayaan ringan sampai penganiayaan berat;Menimbang, bahwa menurut Lamintang (LedenMarpaung, 2005:37),memberikanpenjelasan tentang pembentukan Pasal 64KUHP dimuat

Unsur kedua : Yang membuat orang lain luka/sakit.Bahwa tuntutan yang dibuat Oditur Militer dengan Pasal 351 ayat (1)KUHP tidak tepat dan tidak memahami karena bertentangan denganPasal 352 KUHP yaitu Penganiayaan ringan, sebagaimana fakta dipersidangan bahwa setelah ditendang Terdakwa dan dipukul SaksiTambahan, Saksi1 masih bisa melakukan pekerjaan seharihari.Terhadap pembelaan/pledoi Penasehat Hukum Terdakwa tersebut,Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : bahwa mengenaipenguraian unsur Yang

perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untukmenimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain.Mengandung unsurunsur sebagai berikut :Unsur kesatu : Barang siapa.Unsur kedua : Dengan sengaja mengakibatkan rasa sakit atau luka pada tubuhorang lain.Subsidair :Bahwa pada dakwaan Subsidair adalah kualifikasi Penganiayaan ringanmempunyai pengertian sebagai berikut : Bahwa didalam pasal 352 ayat 1 KUHP tidak terdapat rumusan unsurunsur tindak pidana, yang ada hanya kualifikasi dari perbuatan (dalam halini penganiayaan

ringan) dan akibat yang ditimbulkan atas perbuatan itu19Menimbang(dalam hal ini yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untukmenjalalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian.

KUHP Serta KomentarKomentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politea: Bogor, 1993memberikan contoh penganiayaan ringan bahwa A menempeleng Btiga kali. Meskipun B merasa sakit, tetapi tidak menghalanginya untukbekerja seharihari. Maka, penafsiran a contraris kata penganiayaanadalah perbuatan yang menimbulkan/ menyebabkan penyakit atauhalangan untuk menjalankan pekerjaan.

DIDIK HERU PAMUNGKAS,Kapten Inf NRP 21960043170676, terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana: Penganiayaan ringan.2.

menjadi cidera atau lukaakibat dianiaya sehingga ia tidak bisauntuk menjalankan pekerjaannya dalambermain musik maka hal tersebutmasuk dalam kategori penganiayaan,disini menurut ketentuan Pasal 351 ayat(1) KUHP karena akibat penganiayaanyang sudah terjadi, tugas jabatan ataupencariannya menjadi terganggu olehrasa sakit yang dideritanya, akan tetapiapabila perbuatan aniaya yang tidakmenghalanginya dalam menjalankantugas jabatan atau pencarian setelahperbuatan terjadi maka ini masuk dalamkategori Penganiayaan

ringan.

unsur ini, menurut yurisprudensipenganiayaan adalah dengan sengaja melakukan suatu perbuatan yangmenyebabkan perasaan tidak enak, atau penderitaan atau rasa sakit atau luka;Menimbang, bahwa apabila penganiayaan tidak menjadikan sakit atautidak terhalang untuk melakukan pekerjaannya sehari hari maka menurut R.Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang Undang Hukum Pidana sertakomentarkomentarnya lengkap pasal demi pasal terbitan POLITEIA BOGORtahun 1980 masuk ke dalam Pasal 352 ayat (1) yaitu Penganiayaan

ringan;Menimbang, bahwa dengan demikian yang menjadi permasalahan adalahapakah benar Terdakwa telah dengan sengaja melakukan perbuatan yangHalaman 20 dari 29Putusan Nomor 178/Pid.B/2016/PN.Idmmenyebabkan perasaan tidak enak atau penderitaan atau rasa sakit atau lukaterhadap saksi ERWIN OKA Bin JAYADI sehingga saksi ERWIN OKA Bin JAYADImenjadi terhalang untuk melaksanakan pekerjaannya seharihari;Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti Surat visum etrepertum nomor: 182.2/51/Puskesmas yang

Terdakwa terbukti Ssecara sah dan meyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana :"Penganiayaan ringan", sebagaimana diatur dan diancamdengan pidana menurut pasal 352 Ayat (1) KUHP.b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhipidana :Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan.c. Menetapkan barang bukti berupa:1) Berupa barang : 1 (Satu) buah helm merek ZEUS warna hitam.Dikembalikan kepada yang berhak.2) Berupa Surat :a) 1 (satu) lembar Visum Et Repertum a.n.

dengan demikian pembelaan Penasehat HukumTerdakwa beralasan diterima untuk sebagian, bahwa perbuatan Terdakwatermasuk kategori penganiayaan berdasarkan akibat yang ditimbulkannya yaituluka dan sakit dibagian leher dan pinggang serta terhalang melaksanakanpekerjaan seharihari apalagi saksi korban merupakan ibu rumah tangga yangjuga melakukan pekerjaan berat seperti menjemur padi yang jika tergangguKesehatan di bagian pinggang tentunya akan mempengaruhi kualitas kinerjanyatersebut dan bukan jenis penganiayaan

ringan seperti yang diutarakanpenasehat hukum terdakwa dalam pledoinya;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas maka unsurpenganiayaan dalam dakwaan subsidair telah terpenuhi dan terbukti;Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidakmenemukan halhal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harusmempertanggungjawabkan perbuatannya;Halaman 28 dari 31 Putusan Nomor 45/Pid.B/2021/PN SimMenimbang, bahwa oleh karena

hal pertama yangharus dibuktikan adalah adanya beberapa perbuatan berupa kejahatan ataupelanggaran, dimana hukum mensyaratkan perbuatanperbuatan tersebutharus sejenis, yang mana perbuatanperbuatan itu harus sama atau samamacamnya, misalnya pencurian dengan pencurian, termasuk pula segalamacam pencurian dari yang teringan sampai yang terberat, penggelapandengan penggelapan mulai dari yang teringan sampai dengan yang terberat,penganiayaan dengan penganiayaan meliputi semua bentuk penganiayaan,dari penganiayaan

ringan sampai penganiayaan berat;Menimbang, bahwa beberapa tindak pidana yang sejenis bisa disebutsebagai perbuatan berlanjut apabila dipenuhi syarat lanjutannya, yakni berasalHalaman 24 dari 30 Putusan Nomor 155/Pid.B/2020/PN Stgdari satu keputusan kehendak dan dilakukan dalam tenggang waktu yang tidakterlalu lama;Menimbang, dengan demikian bahwa perbuatan pidana yang berlanjutharus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: Harus ada kesatuan kehendak; Mengenai peristiwa yang sama; Jarak antara rangkaian

lanjut dalam putusan ini.Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapibeberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat HukumDalam Pledoinya dengan mengemukankan pendapatnyasebagai berikutBahwa dalam Pledoinya Penasihat Hukum hanya memohonkeringanan hukuman (Clemention) sehingga Majelis Hakimakan mempertimbangkan dalam putusan ini.Bahwa oleh karena tindak pidana yang didakwakanoleh Oditur Militer disusun secara Subsidairitas yaitupada Dakwaan Primer tentang penganiayaan dan DakwaanSubsidair tentang penganiayaan

ringan dalam KUHP tidakmenguraikan unsur unsur tentang penganiayaan tetapihanya menyebut kwalifikasinya saja yaitu) penganiayaandan penganiayaan ringan.Bahwa dengan tidak adanya ketentuan didalamundang undang maka apa yang diartikan denganpenganiayaan ini ditafsirkan didalam dokrin adalahsetiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untukmenimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.Bahwa apabila dilihat dari Yurisprodensi, yangdiartikan dengan penganiayaan itu adalah sesuatuperbuatan yang disengaja