Ditemukan 3505 data
30 — 4
As Suyuthi , alAsybah Wa alNazhair, hal; 62/17Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak terjalin harmonis hanya akan membuat salahsatu pihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzulm),maka hal tersebut merupakan bukti adanya kemudhorotan dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat, maka sudah sepatutnya kemadhorotan tersebutdihilangkan.
26 — 13
As Suyuthi , alAsybah WaalNazhair, hal, 62/17Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak harmonis hanya akan membuat salah satupihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzu/m),maka hal tersebut merupakan bukti adanya kemudhoratan dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, maka sudah sepatutnya kemadhoratantersebut dihilangkan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengambil alin pendapat Dr.Musthafa AsSibai dalam Kitab AlMarah bainal Fiqh
14 — 3
Rekonvensi telah menjalin hidup bersamadalam satu perkawinan selama kurang lebih 1 bulan, telah bergaulsebagaimana layaknya suami istri, dan Penggugat Rekonvensi juga tidakpernah melakukan suatu perbuatan tercela terklasifikasi nusyuz, maka MajelisHakim sepakat menetapkan bahwa Penggugat Rekonvensi berhak danmemenuhi syarat syar/ mendapatkan nafkah madliyah;Menimbang, bahwa berdasarkan' pertimbangan tersebut diatasPenggugat Rekonvensi berhak mendapatkan nafkah madhiyah hal manasejalan dengan pendapat Suyuthi
11 — 2
As Suyuthi, alAsybah Wa alNazhair, hal; 62/17Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak terjalin harmonis hanya akan membuat salahsatu pihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzulm),maka hal tersebut merupakan bukti adanya kemudhorotan dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat, maka sudah sepatutnya kemadhorotan tersebutdihilangkan.
18 — 11
As Suyuthi , alAsybah WaalNazhair, hal, 62/17Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak harmonis hanya akan membuat salah satupihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzulm),maka hal tersebut merupakan bukti adanya kemudhoratan dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, maka sudah sepatutnya kemadhoratantersebut dihilangkan;Hal. 21 dari 25 Hal. Putusan No.351/Pat.G/2021/PA.
14 — 8
Apabila berlawanan antara satu mafsadatdengan mashlahat, maka yang didahulukan adalah mencegah mafsadatnya..As Suyuthi , alAsybah Wa alNazhair, hal; 62/17.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengambil alin pendapat Dr.Musthafa AsSibai dalam Kitab AlMarah bainal Figh wal Qanun halaman 100yang artinya sebagai berikut Sesungguhnya kehidupan suami !
93 — 29
dapatmenimbulkan kemadharatan, namun mempertimbangkan kemadharatan lainyang ditimbulkan apabila anak Para Pemohon dan calon suami tidak segeradinikahkan, terhadap hal ini Hakim berpendapat bahwa kemadharatan yangHal 21 dari 23 Penetapan Perkara Nomor 115/Pdt.P/2020/PA.Lbjditimbulkan akibat perkawinan tersebut adalah lebih minim dibandingkemadharatan yang ditimbulkan apabila anak Para Pemohon dan calon suamitidak segera dinikahkan, hal mana telah sesuai dengan kaidah fikih yangdikodifikasikan oleh Imam Suyuthi
19 — 9
AS Suyuthi, alAsybah Wa alNazhair, hal; 62/17Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak harmonis hanya akan membuat salah satu pihakatau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzulm), maka halCease < vai xn ss Rp oemMINE GAD KR SADA
16 — 7
As Suyuthi : alAsybahWa alNazhair, halaman 62/176).Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan alasan perceraian yang didalilkanPenggugat dalam surat gugatannya dinyatakan terobukti dan beralasan hukumsesuai dengan maksud Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 Jo.
191 — 43
Wildan Suyuthi, SH MH Sita Eksekusi Praktek Kejurusitaan Pengadilan,Penerbit PT. Tatanusa, Cetakan I 2005, halaman 61, yang selanjutnya pada fotokopibukti surat tersebut diberi tanda T3;Fotokopi M.
46 — 14
As Suyuthi , alAsybah Wa alNazhair, hal;62/17.Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak harmonis hanya akan membuat salah satu pihakatau kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzulm), maka hal tersebutmerupakan bukti adanya kemudharatan dalam rumah tangga Penggugat danTergugat, maka sudah sepatutnya kemudharatan tersebut dihilangkan.
23 — 5
As Suyuthi, alAsybah Wa alNazhair, hal;62/17.Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak harmonis hanya akan membuat salah satupihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzulm), makahal tersebut merupakan bukti adanya kemudhoratan dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon, maka sudah sepatutnya kemudhoratan tersebutdihilangkan.
37 — 13
As Suyuthi , alAsybah Wa alNazhair, hal; 62/17Hal. 21 dari 24 Hal.
35 — 3
keadaan tidak ada pilihan lain dan sangat terpaksa harus dilangsungkanperkawinan, namun dengan ditemukannya fakta bahwa senyatanya anakPemohon belum hamil, maka Hakim berpendapat fakta tersebut merupakansalah satu alasan yang sangat mendesak dan menikahkan keduanya akanlebih maslahat baik untuk anak Pemohon dan calon Suami anak Pemohon danuntuk menghindari dari halhal yang tidak diinginkan, hal ini sejalan dengnkaidah ushul figh, yang tertera pada kitab A/Asybah wan Nazhoir karya ImamJalaluddin Al Suyuthi
Ayuandira binti Harmain
Tergugat:
Muhammad Khoiron bin Ruslan
63 — 29
(As Suyuthi , alAsybah Wa alNazhair, halaman 62/176).Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam Al Quran Surat ArRum ayat 21 dan juga ketentuan pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dinyatakan bahwa tujuanperkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddahdan rahmah dan jika Penggugat dan Tergugat selaku pasangan suami isteritelah ternyata sudah tidak lagi timbul sikap saling mencintai, saling pengertiandan saling melindungi dan bahkan
42 — 3
keadaan tidak ada pilihan lain dan sangat terpaksa harus dilangsungkanperkawinan, namun dengan ditemukannya fakta bahwa senyatanya anakPemohon belum hamil, maka Hakim berpendapat fakta tersebut merupakansalah satu alasan yang sangat mendesak dan menikahkan keduanya akanlebih maslahat baik untuk anak Pemohon dan calon Suami anak Pemohon danuntuk menghindari dari halhal yang tidak diinginkan, hal ini sejalan dengnkaidah ushul figh, yang tertera pada kitab AlAsybah wan Nazhoir karya ImamJalaluddin Al Suyuthi
40 — 30
As Suyuthi , alAsybah Wa alNazhair, hal; 62/17Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat denganmeneruskan rumah tangga yang sudah tidak harmonis hanya akanmembuat salah satu pihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaanteraniaya (dzulm), maka hal tersebut merupakan bukti adanyakemudhoratan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, maka sudahsepatutnya kemadhoratan tersebut dihilangkan.
244 — 115
As Suyuthi ,alAsybah Wa alNazhair,halalaman 62/176Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, karena Penggugat pertama kali mengajukan gugatan cerai talak satubain shugra ke Pengadilan Agama, maka petitum gugatan Penggugatmengenai menjatuhkan thalak tersebut telah memenuhi ketentuan Hukum, olehkarena itu patut untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Hukum Islam yang sejalandengan bunyi Pasal 119 ayat (2) hurup (c) KHI, maka thalak yang patut terjadiantara
124 — 63
dapatmenimbulkan kemadharatan, namun mempertimbangkan kemadharatan lainyang ditimbulkan apabila anak Para Pemohon dan calon suami tidak segeradinikahkan, terhadap hal ini Hakim berpendapat bahwa kemadharatan yangditimbulkan akibat perkawinan tersebut adalah lebih minim dibandingkemadharatan yang ditimbulkan apabila anak Para Pemohon dan calon suamitidak segera dinikahkan, hal mana telah sesuai dengan kaidah fikih yangHal 21 dari 23 Penetapan Perkara Nomor 108/Padt.P/2020/PA.Lbjdikodifikasikan oleh Imam Suyuthi
49 — 21
memenuhiketentuan usia nikah sesuai peraturan perundangundangan dapatmenimbulkan kemadharatan, namun mempertimbangkan kemadharatan lainyang ditimbulkan apabila anak Para Pemohon dan calon istri tidak segeradinikahkan, terhadap hal ini Hakim berpendapat bahwa kemadharatan yangditimbulkan akibat perkawinan tersebut adalah lebih minim dibandingkemadharatan yang ditimbulkan apabila anak Para Pemohon dan calon istritidak segera dinikahkan, hal mana telah sesuai dengan kaidah fikin yangdikodifikasikan oleh Imam Suyuthi