Ditemukan 341 data
15 — 16
Pasal84 ayat( ) dan ( 2 ) serta Pasal 149 huruf b dan Pasal 152 Kompilasi HukumIslam, berhak atau tidaknya Penggugat Rekonvensi atas nafkah yang digugatnyaitu sangat bergantung pada ada atau tidaknya prilaku nusyuz pada diri Penggugatrekonvensi;Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai ketentuan Pasal 84 ayat (4 ).Kompilasi Hukum Islam terlebih dahulu Majelis akan menimbang prihal ada atautidaknya prilaku nusyuz yang dimaksud pada diri Penggugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa pakar Hukum Islam lbnu Taimiyah
dalam FATAWAnya mendefinisikan nusyuz sebagai tindakan seorang istri yang tidakmengindahkan kewajibannya untuk taat kepada suami, seperti menolak untukbergaul intim, keluar rumah tanpa ijin suaminya dan perbuatan lain yangmencerminkan ketidak patuhannya kepada suam ;Menimbang, bahwa Majelis sepakat dengan pendapatlbnu Taimiyah diatas dan mengambil alih sebagai pendapatnya sendini ;Menimbang, bahwa selama kurang lebih 9 bulan terakhir Tergugatrekonvensi tidak memberikan nafkah dan Tergugat Rekonvensi
15 — 0
ayat ( 4 ), (5 ) dan ( 7 ), Pasal 84 ayat(1 ) dan (2 ) serta Pasal 149 huruf b dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, berhak atautidaknya Penggugat atas nafkah yang digugatnya itu sangat bergantung pada ada atautidaknya prilaku nusyuz pada diriPenggugat ; Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai ketentuan Pasal 84 ayat ( 4 ) KompilasiHukum Islam terlebih dahulu Majelis akan menimbang prihal ada atau tidaknya prilaku nusyuz yang dimaksud pada diri Penggugat ;Menimbang, bahwa pakar Hukum Islam Ibnu Taimiyah
dalam FATAWA nyamendefinisikan nusyuz sebagai tindakan seorang istri yang tidak mengindahkan kewajibannyauntuk taat kepada suami, seperti menolak untuk bergaul intim, keluar rumah tanpa ijinsuaminya dan perbuatan lain yang mencerminkan ketidak patuhannya kepada suami Menimbang, bahwa Majelis sepakat dengan pendapat Ibnu Taimiyah di atas danmengambil alih sebagai pendapatnya sendiri ; Menimbang, bahwa walaupun selama kurang lebih 1 tahun terakhir Penggugat telahmeninggalkan tempat kediaman bersama
14 — 6
Pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu' AlFatawa Juz 29 halaman 351:Ginall Lgl Si le gislas Ugins gl ke 35I OW I5Js"Jika sang suami impoten atau kehilangan pelir, maka mayoritas ulamaberpendapat bahwa istri memiliki hak fasakh."2.
34 — 35
Hal ini sejalan denganperkataan Ibnu Taimiyah dalam Majmu AlFatawa Meneruskan lebih kuatdaripada memulai10.
Hal ini sejalan denganperkataan Ibnu Taimiyah dalam Majmu AlFatawa Meneruskan lebih kuatdaripada memulai;6.
32 — 8
Filosofi atau wisdom dari rumusan initiada lain demi kepentingan dan kemaslahatan anakdi masa mendatang dengan berpijak pada kaidahfiqhiyah: al hukmu yattabiu al mashlahah arrajihah (hukum mengikuti kepentingan(kemashlahatan) yang lebih kuat) ;Menimbang, bahwa Ibn Taimiyah berpendapatanak yang lahir di luar perkawinan (al walad azzina) dapat dihubungkan nasabnya dengan ayahkandungnya (azzani) , dengan alasan bahwa Syarimemerintahkan untuk melindungi keturunan,memelihara anak dan membina mereka dengan
SAOR SIREGAR
70 — 27
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P1 berupa Foto CopyKartu Tanda Penduduk Nomor 1409082108770001, yang dikeluarkan olehProvinsi Riau Kabupaten Kuantan Singingi, tanggal 05072013, P4 berupa FotoCopy Kutipan Akta Kelahiran Nomor 1732/KDCS/2005 yang dikeluarkan olehKepala Bagian Bina Kependudukan/Pegawai Pencatatan Sipil KabupatenTapanuli tanggal 24102005 dan P6 berupa Foto Copy Surat Tanda TamatBelajar atas nama SAOR SIREGAR yang dikeluarkan Sekolah MenengahEkonomi Tingkat Atas (SMEA) Swasta Ibnu Taimiyah
87 — 33
suaminya, danselama berpisah tidak terjalin hubungan suami istri lahir batin dengan baik,sehingga Penggugat tidak melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istridengan baik, berdasarkan pernyataan Tergugat, bahwa kepergian penggugattersebut tanpa izin Tergugat, tidak ditanggapi oleh Penggugat dengan jelas, danjuga selama berpisahnya Penggugat dengan Tergugat, Penggugat tidakmelaksanakan kewajibannya sebagai istri dengan baik;Menimbang, bahwa hal tersebut sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam lonu Taimiyah
18 — 3
Ibnu Taimiyah berkata : Barangsiapa menggauli wanita dengan keadaan yang ia yakin bahwapernikahannya (sah), maka nasab (anak) diikutkan kepadanya, dandengannya berkaitlah masalah mushaharah (kekerabatan) dengankesepakatan ulama sesuai yang saya ketahui, meskipun pada hakikatnyapernikahannya itu bathil di hadapan Allah dan RasulNya.
7 — 1
Menimbang, bahwa atas gugatan nafkah madliyah tersebut, majelis berpendapat perlumengetahui ada atau tidaknya perilaku nusyuz dari dirt Termohon, maka majelis merujuk padaketentuan pasal 83 ayat (1) dan (2) serta pasal 84 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, seorang istri dapatdianggap nusyuz apabila ia tidak mau melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai seorang istri,yakni berbakti lahir dan batin kepada suami didalam batasbatas yang dibenarkan hukum Islam;Menimbang, bahwa majelis sependapat dengan Ibnu Taimiyah
11 — 10
Pasal 84ayat( 1 ) dan ( 2 ) serta Pasal 149 huruf b dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam,berhak atau tidaknya Penggugat Rekonvensi atas nafkah yang digugatnya itu sangatbergantung pada ada atau tidaknya prilaku nusyuz pada diri Penggugat rekonvensi;Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai ketentuan Pasal 84 ayat (4 ).Kompilasi Hukum Islam terlebih dahulu Majelis akan menimbang perihal ada atautidaknya prilaku nusyuz yang dimaksud pada diri Penggugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa pakar Hukum Islam Ibnu Taimiyah
dalam FATAWA nyamendefinisikan nusyuz sebagai tindakan seorang istri yang tidak mengindahkankewajibannya untuk taat kepada suami, seperti menolak untuk bergaul intim, keluarrumah tanpa ijin suaminya dan perbuatan lain yang mencerminkan ketidak patuhannyakepada suami ;Menimbang, bahwa Majelis sepakat dengan pendapat Ibnu Taimiyah di atasdan mengambil alih sebagai pendapatnya sendini ;Menimbang, bahwa selama kurang 2 (dua) tahun terakhir Tergugatrekonvensi dengan Penggugat Rekonvensi telah pisah ranjang
12 — 2
Maka apabila telah nyataterjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid (rusak) ataupernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadi dengan caracaraakad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan di dalam akta pernikahansecara resmi, dapatlah ditetapkan bahwa nasab anak yang dilahirkan olehperempuan tersebut sebagai anak dari suami isteri (yang bersangkutan);2 Ibnu Taimiyah berkata : Barangsiapa menggauli wanita dengan keadaan yang ia yakin bahwapernikahannya (sah), maka nasab (anak) diikutkan
19 — 3
Maka apabilatelah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid(rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadidengan caracara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan didalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapbkan bahwanasab anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anakdari suami istri (yang bersangkutan),Hal 7 dari 9 Penetapan Pengadilan Agama Rantau, Nomor 0046/Pdt.P/2017/PA.Rtu2. lonu Taimiyah berkata : Barangsiapa menggauli wanita
18 — 6
Maka apabilatelah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid(rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadidengan caracara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan didalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapkan bahwanasab anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anakdari suami isin (yang bersangkutan),2. lonu Taimiyah berkata : Barangsiapa menggauli wanita dengan keadaan yang ia yakin bahvapernikahannya (sah), maka nasab (anak) diikutkan
17 — 3
Maka apabilatelah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid(rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadidengan caracara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan didalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapkan bahvwanasab anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anakdan suami isteni (yang bersangkutan);2. lonu Taimiyah berkata : Barangsiapa menggauli wanita dengan keadaan yang ia yakin bahvapernikahannya (sah), maka nasab (anak) diikutkan
17 — 4
Maka apabilatelah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid(rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadidengan caracara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan didalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapbkan bahwanasab anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anakdari suami isteri (yang bersangkutan);2. lbnu Taimiyah berkata : Barangsiapa menggauli wanita dengan keadaan yang ia yakin bahwapernikahannya (sah), maka nasab (anak) diikutkan
18 — 3
Maka apabilatelah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid(rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadidengan caracara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan didalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapkan bahvwanasab anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anakdan suami ister (yang bersangkutan);2. lonu Taimiyah berkata : Barangsiapa menggauli wanita dengan keadaan yang ia yakin bahvapernikahannya (sah), maka nasab (anak) diikutkan
23 — 6
Diantaranya adalah Abu BakrHal. 9 dari 13 hal Putusan Nomor 278/Padt.G/2018/PA Sjdalam kitabnya atTanbih dan alMajd lbnu Taimiyah dalam alMuharrar.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, Tergugat pergimeninggalkan kediaman bersama selama 6 (enam) bulan tanpa salingmempedulikan dan komunikasi lagi, oleh karena itu) Majelis Hakimberkesimpulan, meskipun perpisahan Penggugat dengan Tergugat masihtermasuk relatif singkat, namun sikap Tergugat meninggalkan rumah kediamanbersama menjadi indikasi
103 — 15
Pemohon seorang jejaka danPemohon II seorang janda cerai;Menimbang, bahwa Pemohon selaku ayah kandung dan Pemohon Ilselaku Ibu kandung menyatakan sejak lahir hingga sekarang, anak tersebut diasuh, di rawat dan tinggal bersama para Pemohon, dan selama itu pula tidakada pihakpihak lain yang berkeberatan dengan anak tersebut;halaman 9 dari 11 halaman, Putusan Nomor 0082/Pdt.P/2019/PA.MnMenimbang, bahwa terkait dengan pertimbangan tersebut di atas sejalanpula dengan pendapat pakar hukum Islam lbnu Taimiyah
46 — 29 — Berkekuatan Hukum Tetap
Istri meninggalkan Suami tidak ada nafkah baginya dan layakmendapat azab.Seorang Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akankecerdasannya dan sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu,penghafal Al Quran dan Ribuan Hadits, ahli Tafsir dan Fiqh dariHarran, Turki;yaitu lonu Taimiyah sampai berkata: Jika istri keluar rumah suamitanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah dan pakaian.
/bnu Taimiyah(12631328)Adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh berpijak pada garisgaris yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintahNya danmenjauhi segala laranganNya. la pernah berkata: Jika dibenakkusedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalahyang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebihatau kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah ituterpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid atau dimadrasah.
21 — 2
Maka apabilatelah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid(rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadidengan caracara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan didalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapkan bahwanasab anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anakdan suami ister (yang bersangkutan);2. lonu Taimiyah berkata : Barangsiapa menggauli wanita dengan keadaan yang ia yakin bahvapernikahannya (sah), maka nasab (anak) diikutkan