Ditemukan 289 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 14-09-2020 — Putus : 21-09-2020 — Upload : 22-09-2020
Putusan PA KOTO BARU Nomor 172/Pdt.P/2020/PA.KBr
Tanggal 21 September 2020 — Pemohon melawan Termohon
143
  • bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, anakPemohon, calon suami anak Pemohon, bukti surat dan saksisaksi yang telahdiajukan di persidangan, keadaan kedekatan anak Pemohon dengan calonpasangannya, sehingga pertimbangan moralitas, agama, adat dan sosial lebihdikedepankan, agar perilaku yang menyimpang dari kebiasaan kesalahan dandosa akibat berhubungan tersebut tidak lebih jauh lagi serta demi kemaslahatanhubungan keduanya;Menimbang, bahwa kondisi sebagaimana tersebut di atas, sejalandengan praktik aplikatif
    dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebin baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:ad yo whol aolArtinya: Mencegah lebih uttama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon mempelai denganterpenuhinya
Register : 05-10-2020 — Putus : 12-10-2020 — Upload : 12-10-2020
Putusan PA KOTO BARU Nomor 192/Pdt.P/2020/PA.KBr
Tanggal 12 Oktober 2020 — Pemohon melawan Termohon
2820
  • keterangan Para Pemohon, anakPara Pemohon, calon suami anak Para Pemohon, bukti surat dan saksisaksiyang telah diajukan di persidangan, keadaan kedekatan anak Para Pemohondengan calon pasangannya, sehingga pertimbangan moralitas, agama, adatdan sosial lebih dikedepankan, agar perilaku yang menyimpang dari kebiasaankesalahan dan dosa akibat berhubungan tersebut tidak lebih jauh lagi sertademi kemaslahatan hubungan keduanya;Menimbang, bahwa kondisi sebagaimana tersebut di atas, sejalandengan praktik aplikatif
    dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebin baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:atl Ge oll cullArtinya: Mencegah lebih utama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon mempelai denganterpenuhinya
Register : 21-09-2020 — Putus : 28-09-2020 — Upload : 28-09-2020
Putusan PA KOTO BARU Nomor 178/Pdt.P/2020/PA.KBr
Tanggal 28 September 2020 — Pemohon melawan Termohon
183
  • KBryang telah diajukan di persidangan, keadaan kedekatan anak Para Pemohondengan calon pasangannya, sehingga pertimbangan moralitas, agama, adatdan sosial lebih dikedepankan, agar perilaku yang menyimpang dari kebiasaankesalahan dan dosa akibat berhubungan tersebut tidak lebih jauh lagi sertademi kemaslahatan hubungan keduanya;Menimbang, bahwa kondisi sebagaimana tersebut di atas, sejalandengan praktik aplikatif dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebin baik daripada
    sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:atl Ge oll cullArtinya: Mencegah lebih utama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon mempelai denganterpenuhinya magasid syariah yang akan menghindarkan keduanya bergaullebih jauh, agar tidak terjerumus
Register : 09-04-2012 — Putus : 23-05-2012 — Upload : 31-07-2012
Putusan PTA MEDAN Nomor 49/Pdt.G/2012/PTA.Mdn
Tanggal 23 Mei 2012 — PEMBANDING V TERBANDING
2314
  • pihakpihak in casu alatalat bukti, berkesimpulan dan berkeyakinanbahwa perselisihan antara kedua belah pihak telah sampai ke puncaknyasehingga kehidupan rumah tangga telah pecah dan sulit untuk dibinakembali;Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertamatersebut telah bersesuaian dengan pemahaman dalam YurisprudensiMahkamah Agung RI terhadap ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam yang sifatnya sangat normatif tidak aplikatif
Register : 01-08-2012 — Putus : 20-09-2012 — Upload : 10-10-2012
Putusan PTA MEDAN Nomor 90Pdt.G/2012/PTA.Mdn
Tanggal 20 September 2012 — PEMBANDING v TERBANDING
2514
  • DALAM KONPENSI.Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala uraianpertimbangan sebagaimana ternyata dalam putusan Pengadilan HakimTingkat Pertama, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agamamenyatakan tidak sependapat dengan alasan bahwa Majelis HakimTingkat Pertama memutuskan belum sesuai dengan pemahaman dalamYurisprudensi Mahkamah Agung RI terhadap ketentuan pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam yang sifatnya sangat normative, tidak aplikatif
Register : 15-10-2012 — Putus : 06-11-2012 — Upload : 11-12-2012
Putusan PTA MEDAN Nomor 115/Pdt.G/2012/PTA.Mdn
Tanggal 6 Nopember 2012 — PEMBANDING v TERBANDING
3415
  • bahwa pada dasarnya Tergugat/Pembanding jugamengakui telah terjadi pertengkaran dan perselisihan dalam rumah tanggapada tahun 2009, walaupun penyebabnya tidak semua benar sebagaimanadiutarakan oleh Penggugat/Terbanding;Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertamatersebut telah bersesuaian dengan pemahaman dalam yurisprudensiMahkamah Agung RI terhadap ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) KHI yang sifatnyasangat normatif tidak aplikatif
Putus : 24-04-2013 — Upload : 02-07-2013
Putusan PN WONOSOBO Nomor 24/Pid.B/2013/PN.WSB
Tanggal 24 April 2013 — Pidana
776
  • Wnsbtuntutan pidana Penuntut Umum tersebut apabila dikaji dan dianalisis, maka di satusisi kebijakan formulatif pembentuk KUHAP tidak ada memberikan pedomanpemidanaan kepada Hakim sebagai kebijakan aplikatif di dalam penjatuhan pidanamaupun lamanya pemidanaan sehingga rentan menimbulkan disparitas pemidanaan,sedangkan di sisi lain Penuntut Umum hanya dengan tolok ukur formal legalistikmengikuti kebijakan formulatif pembentuk KUHAP guna menentukan formatkeadilan amar/diktum tuntutannya kepada Terdakwa
    Sedangkan di sisi lainnya, dari aspek keadilan pada kebijakanaplikatif akan menimbulkan permasalahan krusial karena kebijakan formulatif tidakada membuat pedoman pemidanaan dalam hal apa, dalam keadaan bagaimana dandalam hal konstruksi bagaimana Hakim sebagai kebijakan aplikatif dapat memilihmenjatuhkan hukuman kepada terdakwa antara pidana mati, pidana penjara seumurhidup ataukah pidana penjara waktu tertentu yang dipandang tepat, layak, adil danmanusiawi untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa
    pidana oleh karena bertitiktolak dari pembentuk KUHAP sebagai pemegang kebijakan formulatif makadalam ketentuan Pasal 184 KUHAP tidak ada gradasi atau urutan terhadap alatbukti semuanya bersifat sederajat atau neben antara alat bukti saksi, ahli,surat , petunjuk dan keterangan terdakwa sehingga kebijakan formulatif daripembentuk Rancangan UndangUndang KUHAP sebagai ius constituendum/das sollen memberikan perubahan mengenai urutan alat bukti sehinggapandangan Majelis Hakim sebagai pelaksana kebijakan aplikatif
    Terhadap aspek ini, terlepas lamanya amar/diktum tuntutan pidana Penuntut Umum tersebut apabila dikaji dan dianalisi, makadi satu sisi kebijakan formulatif pembentuk KUHAP tidak ada memberikanpedoman pemidanaan kepada Hakim sebagai kebijakan aplikatif di dalampenjatuhan pidana maupun lamanya pemidanaan sehingga rentan menimbulkandisparitas pemidanaan, sedangkan di sisi lain Penuntut Umum hanya dengan tolokukur formal legalistik mengikuti kebijakan formulatif pembentuk KUHAP gunamenentukan format
    Sedangkan di sisilainnya, dari aspek keadilan pada kebijakan aplikatif akan menimbulkanpermasalahan krusial karena kebijakan formulatif tidak ada membuat pedomanpemidanaan dalam hal apa, dalam keadaan bagaimana dan dalam hal konstruksibagaimana Hakim sebagai kebijakan aplikatif dapat memilih menjatuhkanhukuman kepada terdakwa antara pidana mati, pidana penjara seumur hidupataukah pidana penjara waktu tertentu yang dipandang tepat, layak, adil danmanusiawi untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa ;
Register : 25-11-2019 — Putus : 03-12-2019 — Upload : 05-12-2019
Putusan PA KOTO BARU Nomor 98/Pdt.P/2019/PA.KBr
Tanggal 3 Desember 2019 — Pemohon melawan Termohon
312
  • bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, anak Pemohon,calon suami anak Pemohon, bukti surat dan saksisaksi yang telah diajukan dipersidangan, keadaan kedekatan anak Pemohon dengan calon pasangannya,sehingga pertimbangan moralitas, agama, adat dan sosial lebih dikedepankan,agar perilaku yang menyimpang dari kebiasaan kesalahan dan dosa akibatberhubungan tersebut tidak lebih jauh lagi serta demi kemaslahatan hubungankeduanya;Menimbang, bahwa kondisi sebagaimana tersebut di atas, sejalandengan praktik aplikatif
    dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebih baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:et ll ce ls) cullArtinya: Mencegah lebih utama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon mempelai denganterpenuhinya
Register : 26-11-2019 — Putus : 03-12-2019 — Upload : 05-12-2019
Putusan PA KOTO BARU Nomor 102/Pdt.P/2019/PA.KBr
Tanggal 3 Desember 2019 — Pemohon melawan Termohon
304
  • bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, anakPemohon, calon suami anak Pemohon, bukti surat dan saksisaksi yang telahdiajukan di persidangan, keadaan kedekatan anak Pemohon dengan calonpasangannya, sehingga pertimbangan moralitas, agama, adat dan sosial lebihdikedepankan, agar perilaku yang menyimpang dari kebiasaan kesalahan dandosa akibat berhubungan tersebut tidak lebih jauh lagi serta demi kemaslahatanhubungan keduanya;Menimbang, bahwa kondisi sebagaimana tersebut di atas, sejalandengan praktik aplikatif
    dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebih baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:el Oe ls!
Register : 08-09-2020 — Putus : 16-09-2020 — Upload : 16-09-2020
Putusan PA KOTO BARU Nomor 170/Pdt.P/2020/PA.KBr
Tanggal 16 September 2020 — Pemohon melawan Termohon
143
  • KBrdengan praktik aplikatif dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebin baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:all oe cll cialArtinya: Mencegah lebih utama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon
Register : 13-10-2020 — Putus : 26-10-2020 — Upload : 26-10-2020
Putusan PA KOTO BARU Nomor 200/Pdt.P/2020/PA.KBr
Tanggal 26 Oktober 2020 — Pemohon melawan Termohon
317
  • KBrdengan praktik aplikatif dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebin baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:all oe cll cialArtinya: Mencegah lebih utama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon
Register : 23-07-2012 — Putus : 27-09-2012 — Upload : 10-10-2012
Putusan PTA MEDAN Nomor 88/Pdt.G/2012/PTA.Mdn
Tanggal 27 September 2012 — PEMBANDING v TERBANDING
2311
  • pihakpihak in casu alatalat bukti, berkesimpulandan berkeyakinan bahwa perselisihan antara kedua belah pihak telahsampai kepuncaknya sehingga kehidupan rumah tangga telah pecah dansulit untuk dibina kembali;Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertamatersebut telah bersesuaian dengan pemahaman dalam YurisprudensiMahkamah Agung RI terhadap ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam yang sifatnya sangat normatif tidak aplikatif
Register : 30-07-2015 — Putus : 02-09-2015 — Upload : 17-12-2015
Putusan PA GIRI MENANG Nomor 301/Pdt.G/2015/PA.GM
Tanggal 2 September 2015 — PEMOHON-Pemohon TERMOHON-Termohon
499
  • Pengadilan, oleh karena Termohon tidak hadir dipersidangan, maka proses mediasi tidak dapat dilaksanakan, namun demikianMajelis Hakim telah berupaya menasehati Pemohon, namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan Itsbat Nikahkomulasi cerai talak, dan terhadap permohonan Pemohon tersebut akandipertimbangkan oleh Majelis Hakim setelah Majelis Hakim memaparkan halhal dibawah ini;Pertama :Bahwa tujuan hukum Islam dalam melaksanakanpernikahan/perkawinan baik secara normatif maupun aplikatif
Register : 05-07-2012 — Putus : 27-09-2012 — Upload : 10-10-2012
Putusan PTA MEDAN Nomor 78/Pdt.G/2012/PTA.Mdn
Tanggal 27 September 2012 — PEMBANDING V TERBANDING
2010
  • disampaikan oleh pihakpihak in casu alatalat bukti, berkesimpulandan berkeyakinan bahwa perselisihan antara kedua belah pihak telahsampai kepuncaknya sehingga kehidupan rumah tangga telah pecah dansulit untuk dibina kembali;Menimbang, bahwa pertimbangan majelis hakim tingkat pertamatersebut telah bersesuaian dengan pemahaman dalamyurisprudensiMahkamah Agung RI terhadap ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) KHI yang sifatnyasangat normatif tidak aplikatif
Register : 02-09-2020 — Putus : 09-09-2020 — Upload : 09-09-2020
Putusan PA KOTO BARU Nomor 162/Pdt.P/2020/PA.KBr
Tanggal 9 September 2020 — Pemohon melawan Termohon
173
  • 19 dari 22 halaman, Penetapan Nomor 162/Padt.P/2020/PA.KBrIl, bukti Surat dan saksisaksi yang telah diajukan di persidangan, keadaankedekatan anak Pemohon dan Pemohon II dengan calon pasangannya,sehingga pertimbangan moralitas, agama, adat dan sosial lebih dikedepankan,agar perilaku yang menyimpang dari kebiasaan kesalahan dan dosa akibatberhubungan tersebut tidak lebih jauh lagi serta demi kemaslahatan hubungankeduanya;Menimbang, bahwa kondisi sebagaimana tersebut di atas, sejalandengan praktik aplikatif
    dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebin baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:adil yo wel aoaArtinya: Mencegah lebih uttama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon mempelai denganterpenuhinya
Register : 26-08-2020 — Putus : 02-09-2020 — Upload : 02-09-2020
Putusan PA KOTO BARU Nomor 160/Pdt.P/2020/PA.KBr
Tanggal 2 September 2020 — Pemohon melawan Termohon
156
  • Pemohon dan Pemohon Il, calon suami anak Pemohon danPemohon Il, bukti surat dan saksisaksi yang telah diajukan di persidangan,keadaan kedekatan anak Pemohon dan Pemohon Il dengan calonpasangannya, sehingga pertimbangan moralitas, agama, adat dan sosial lebihdikedepankan, agar perilaku yang menyimpang dari kebiasaan kesalahan dandosa akibat berhubungan tersebut tidak lebih jauh lagi serta demi kemaslahatanhubungan keduanya;Menimbang, bahwa kondisi sebagaimana tersebut di atas, sejalandengan praktik aplikatif
    dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebin baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut pemikiran spekulatif, antisipatifproyektif, dan progresif,seperti berikut:eS os lh cilArtinya: Mencegah lebih utama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon mempelai denganterpenuhinya magasid
Register : 03-08-2021 — Putus : 16-08-2021 — Upload : 16-08-2021
Putusan PA SUKABUMI Nomor 132/Pdt.P/2021/PA.Smi
Tanggal 16 Agustus 2021 — Pemohon melawan Termohon
156
  • berdasarkan keterangan Pemohon, anakPemohon, calon suami anak Pemohon, bukti surat dan saksisaksi yang telahdiajukan di persidangan, keadaan kedekatan anak Pemohon dengan calonpasangannya, sehingga pertimbangan moralitas, agama, adat dan sosial lebihdikedepankan, agar perilaku yang menyimpang dari kebiasaan kesalahan dandosa akibat berhubungan tersebut tidak lebih jauh lagi serta GPEMOHON IIkemaslahatan hubungan keduanya;Menimbang, bahwa kondisi sebagaimana tersebut di atas, sejalandengan praktik aplikatif
    dalam kehidupan sosial seharihari dikenal dengangerakan preventif lebin baik daripada sikap reaktif, dalam gerakan aplikatif,kaidah ini menuntut PPEMOHON Ilkiran spekulatif, antisipatifproyektif, danprogresif, seperti berikut:ad yo Wel aslArtinya: Mencegah lebih uttama daripada menghilangkanMenimbang, bahwa dengan uraian dan penjelasan tersebut di atas,Hakim dihadapkan pada dua pertimbangan antara memenuhi legal formalpernikahan sebagaimana keinginan atas batasan umur calon mempelai denganterpenuhinya
Register : 24-07-2013 — Putus : 22-08-2013 — Upload : 12-09-2013
Putusan PTA BANTEN Nomor 50/Pdt.G/2013/PTA Btn
Tanggal 22 Agustus 2013 — PEMBANDING X TERBANDING
2712
  • , ini berarti aspek kemanfaatan hukum sebagai bentukpertanggung jawaban secara sosiologis tidak terpenuhi;Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat banding berpendapatpertimbangan majelis hakim tingkat pertama tentang perceraian yang didasarkanpada alasan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 19 huruf (f) dimana antaraPemohon dan Termohon telah terjadi pertengkaran dan perselisihan yang terusmenerus dan tidak adanya harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga,aturan ini sangat normatif tidak aplikatif
Register : 04-10-2012 — Putus : 05-11-2012 — Upload : 07-12-2012
Putusan PTA BANTEN Nomor 70/Pdt.G/2012/PTA Btn/2012
Tanggal 5 Nopember 2012 — PEMBANDING X TERBANDING
5315
  • Aturan ini sangatnormatif tidak aplikatif sehingga yusrisprudensi Mahkamah Agung memahami pasaltersebut dengan indikator:1. Terjadi ketidak harmonisan rumah tangga dalam bentuk pertengkaran mulut, fisikatau tidak terjalin komunikasi antara suami istri;2. Suami istri sudah pisah meja atau pisah ranjang (tempat tinggal);3.
Register : 12-06-2019 — Putus : 02-10-2019 — Upload : 16-12-2019
Putusan PTUN KENDARI Nomor 19/G/2019/PTUN.Kdi
Tanggal 2 Oktober 2019 — LA ODE MUH. GUNTUR ADIAKSI (PENGGUGAT) VS KEPALA KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI TENGGARA (TERGUGAT)
17747
  • Aplikatif yaitu setiap putusan sidang KEPP dapat dilaksanakan sebaikbaiknya.Dapat diuraikan bahwa putusan sidang KEPP dapat dilaksanakan jika prosesHalaman 11 dari 44 halaman Putusan No. 19/G/2019/PTUN.Kdipersidangannya dilakukan secara fair namun sebaliknya jika dalam pelaksanaansidang ditemukan sejumlah kejanggalan sebagaimana diuraikan pada huruf bdanc di atas tentunya tidak sepatutnya putusan dapat dilaksan akan ;e.
    persangkaannya, begitupun sebaliknya bahwaPenggugat yang menyangkali perbuatannya diberi hak untuk mengajukanalat bukti, saksi meringankan dan Ahli guna menguatkan dailildalilbantahannya, namun hal tersebut tidak dilakukan oleh Penggugat; Halaman 25 dari 44 halaman Putusan No. 19/G/2019/PTUN.Kdi>,~~Dengan demikian, maka dalildalil Penggugat terkait asumsi bahwa Tergugatmelanggar prinsip persamaan hak sangat tidak berlasan dan karenanyaharus ditolak atau setidaktidaknya dikesampingkan ; 4) Asas Aplikatif
    >,~~Bahwa yang dimaksud dengan aplikatif dalam ketentuan pasal 3 huruf ePeraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polnadalah setiap putusan Sidang KKEP dapat dilaksanakan dengan sebaikLea Ye y ener crete teen ene RIE Roe eR EHSBahwa putusan KKEP yang menjatuhnkan hukuman kepada Penggugatberupa Rekomendasi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari dinas Polnitelah dilaksanakan dengan sebaikbaiknya oleh semua fungsi yangberkompeten dalam proses penegakan pelanggaran Kode Etik Profesi