Ditemukan 340 data
31 — 0
atas, maka jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suamiistrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wanNadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:UJI 1g olus
18 — 6
jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suami istrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:TW 245 Usd ly olus
10 — 0
jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon danTermohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkanmafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:(62 +45 Usd lg olus
8 — 0
perkawinan maka justru akanmenimbulkan madlarat yang lebih besar, karena satu sama lain sudah tidak salingmemenyintai untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis, tetapi malah salingmembiarkan dan tidak memperdulikan, maka untuk menghindari terjadinya mafsadatyang lebih besar jalan keluar yang terbaik adalah menceraikan kedua belah pihak supayamasingmasing dapat menentukan masa depannya sendirisendiri yanglebih baik, hal inisesuai qaidah Fiqhiyyah dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman 62:lp olus
14 — 2
harapan untuk hidup rukun dalamrumah tangga;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga tersebut di atas,maka jelas kedua belah pihak tidak dapat melaksanakan hak dankewajibannya masingmasing sebagai suami dan ataupun sebagai istersebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugattersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan kemadlaratan(bahaya) bagi keduanya, sebagaimana Qaidah Ushul Figh yang berbunyi:lg olus
5 — 0
Maka Majelis Hakim sependapat denganqaidah Fighiyyah yang berbunyi sebagai berikut :25 ail ly olus VI) WJ Lead! Ue Yo Wel aw Leal! IoArtinya: Menolak mafsadat harus lebih didahulukan untuk mendatangkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas,maka permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon telahmemenuhi alasan hukum sebagaimana ketentuan pasal 19 huruf ( f ) PeraturanPemerintah nomor 9 tahun 1975 jo.
4 — 0
dalamikatan perkawinan justru akan menimbulkan kesengsaraan yang lebih berat danberkepanjangan bagi kedua belah pihak serta tidak ada kepastian nasibnya secarahukum, terutama bagi Penggugat, oleh karena itu solusi terbaik adalah perceraian agarkedua belah pihak terlepas dari perkawinan yang membelenggu, dapat keluar danmenentukan nasib masa depan masingmasing yang lebih baik, dalam hal ini MajlisHakim sependapat dengan kaidah ffigih yang berbunyi sebagaiberikut : ul> oo ool sw Lao Lo( 15 Ubi Ip olus
14 — 7
melaksanakan hak dan kewajibanmasingmasing sebagai suami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan34 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antaraPemohon dan Termohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Putusan Nomor 0975/Pdt.G/2015/PA.Tmg Halaman 9 dari 11Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wanNadhoir,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:UaJI lg olus
9 — 0
maka jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suami istrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alin doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:TW +5 Usd ly olus
4 — 0
atas, maka jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohontersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yanglebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman62, yang berbunyi sebagai berikut:5 Us lg olus
8 — 0
atas, maka jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon danTermohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkanmafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:UJI 1g olus
8 — 0
atas, maka jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon danTermohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkanmafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:UsJI 1g olus
7 — 0
hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohontersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yanglebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman62, yang berbunyi sebagai berikut:Putusan Nomor 170/Pdt.G/2018/PA.Tmg.Halaman 8 dari 10(155 Usd Ig olus
13 — 2
keduanya, sebagaimana Qaidah Ushul Fiqh yang berbunyi:lg olus VI) Wd Leno Ul> pyo gl aw Leaoll Ioty :y Usd) yang artinya : menolak kemudharatan lebihutama ketimbang menarik kemanfaatan.
9 — 3
Kitab Ahkamul Quran jus II hal 405 yang berbunyi sebagaiberikut :AJ 5 Al lb sd Aliotoluall olUS So pSE se) 5Artinya :Barang siapa dipanggil dengan menghadap hakim Islam, kemudian tidak maumendatangi panggilan tersebut maka dia orang dholim dan gugurlah haknya;Menimbang, bahwa atas dasar pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,Pemohon telah dapat membuktikan kebenaran dalildalil permohonannya, sedangkanpermohonan Pemohon tidak melawan hukum, oleh sebab itu permohonan Pemohon dapatdikabulkan;Menimbang
6 — 0
berkepanjangan serta tidak ada kepastiannasiobnya secara hukum, oleh karena itu solusi terbaik terbaik adalah perceraianagar kedua belah pihak dapat keluar dan terlepas dari perkawinan yangmembelenggu dan selanjutnya dapat menentukan masa depan masingmasingyang lebih baik, dalam hal ini Majelis Hakim sependapat dengan dalil kaidahfigin dalam kitab AlAsybah wanNadhair halaman 62 yang berbunyi sebagaiDe@rikut : 222 nn ono nnn nnn nn nnn nnn nnn nnn nn nnn nen nn cen cnn n en ennnnnnes25 Laill ly olus
8 — 1
jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suami istrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alin doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:TW 245 Usd ly olus
64 — 11
maka jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suami istrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:y3 Usd lg olus
67 — 15
, maka jelas kedua belahpihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagaisuami istri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon danTermohon tersebut tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkanmafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihdoktrin hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhotr,halaman 62, yang berbunyi sebagai berikut:3 UsJ lg olus
9 — 1
, maka jelas kedua belah pihak tidakdapat melaksanakan hak dan kewajiban masingmasing sebagai suami istrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih doktrinhukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al Asybah wan Nadhoir, halaman 62, yangberbunyi sebagai berikut:UaJI 1g olus