sayang, cintamencintai diantara Pemohon danTermohon;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiisteri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, seperti yang sedangterjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, maka rumah tangga13yang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasancerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 19 sampaidengan 20 Desember 2013 adanya pisah ranjang Pemohon dan Termohon,maka itu merupakan sebagai bukti rumah tangga Pemohon dan Termohon,bahkan antara Pemohon dan Termohon bukan hanya berpisah ranjang, tetapitelah berpisah tempat tinggal, maka hati kKedua nbelah pihak berperkara telahpecah (broken marriage), karenya permohonan Pemohon telah memenuhialasan cerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 tahun 1974tentang Perkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

yang tidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk dapathidup rukun kembali, seperti yang sedang terjadi dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat, maka rumah tangga yang seperti itu telah terbuktiretak dan pecah, dan telah memenuhi alasan cerai dalam pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 19 huruf (f)Peruran Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975 Jo.

sayang, cintamencintai diantaraPemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiisteri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, seperti yang sedang10terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, maka rumah tanggayang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasancerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiistri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, sebagaimana buktipihak keluarga Pemohon dan Termohon yang mengusahakan sunguhsungguhagar kedua belah pihak berperkara hidup rukun kembali, maka rumah tanggayang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasancerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

sayang, cintamencintai di antara Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiistri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, seperti yang sedangterjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, maka rumah tangga yangseperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasan ceraidalam Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, Pasal 19 huruf (f) Peruran

Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RINomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suami isteri yangtidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali,seperti yang sedang terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, maka rumahtangga yang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasan ceraidalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal19 huruf (f) Peruran

yang tidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk dapathidup rukun kembali, seperti yang sedang terjadi dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat, maka rumah tangga yang seperti itu telah terbuktiretak dan pecah, dan telah memenuhi alasan cerai dalam pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 19 huruf (f)Peruran Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo.

20Desember 2013 adanya pisah ranjang Pemohon dan Termohon, maka itumerupakan sebagai bukti rumah tangga Pemohon dan Termohon, bahkanHal 8 dari hal 12 Putusan Nomor 1412/Pdt.G/2016/PA.Bgr.antara Pemohon dan Termohon bukan hanya berpisah ranjang, tetapi telahberpisah tempat tinggal, maka hati kedua belah pihak berperkara telah pecah(broken marriage), karenya permohonan Pemohon telah memenuhi alasancerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 tentangPerkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RINomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suami istritidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, sebagaimana bukti pihakkeluarga Pemohon dan Termohon yang mengusahakan sunguhsungguh agarkedua belah pihak berperkara hidup rukun kembali, maka rumah tangga yangseperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasan ceraidalam Pasal 39 Ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, Pasal 19 huruf (f) Peruran

Tergugat, Penggugat tidak maumeneruskan kehidupan rumah tangganya bersama Tergugat meskipunTergugat sebagaimana dipersidangan menginginkan tetap tidak mau bercaraidengan Penggugat, namun yang terbukti sebagaimana dipertimbangkan diatastidak ada lagi keseimbangan dalam jalinan kasin sayang diantara keduanya,12maka rumah tangga yang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telahmemenuhi alasan cerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

sayang, cintamencintai di antara Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiistri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, seperti yang sedangterjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, maka rumah tanggayang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasancerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiisteri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, sebagaimana bukti11pihak keluarga Penggugat dan Tergugat yang mengusahakan sunguhsungguhagar kedua belah pihak berperkara hidup rukun kembali, maka rumah tanggayang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasancerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiisteri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, seperti yang sedang11terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, keduanya tekah tidakmau meneruskan kehidupan rumah tangganya bersama, maka rumah tanggayang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasancerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran

putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiisteri yang tidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk dapathidup rukun kembali, seperti yang sedang terjadi dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon, maka rumah tangga yang seperti itu telah terbuktiHal 10 dari hal 12 Putusan Nomor 1734/Pdt.G/2019/PA.Kbm.retak dan pecah, dan telah memenuhi alasan cerai dalam pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 19 huruf (f)Peruran

sendisendinya;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiistri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, sebagaimana buktipihak keluarga Pemohon dan Termohon tidak sanggup lagi untuk merukunkanPemohon dan Termohon, maka rumah tangga yang seperti itu telah terbuktiretak dan pecah, dan telah memenuhi alasan cerai dalam Pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 19 huruf (f)Peruran

menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiisteri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, sebagaimana buktipihak keluarga Penggugat dan Tergugat yang mengusahakan sunguhsungguhagar kedua belah pihak berperkara hidup rukun kembali, maka rumah tanggayang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasancerai dalam Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, Pasal 19 huruf (f) Peruran

Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RINomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suami isteri yangtidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali,seperti yang sedang terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, maka rumahtangga yang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasan ceraidalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal19 huruf (f) Peruran

Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RINomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suami isteri yangtidak berdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali,seperti yang sedang terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, maka rumahtangga yang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasan ceraidalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal19 huruf (f) Peruran

sayang, cintamencintai diantara Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi putusan Mahkamah AgungRI Nomor 379 K/AG/1995, tanggal 26 Maret 1997 menyatakan bahwa suamiisteri tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, seperti yang sedangterjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, maka rumah tanggayang seperti itu telah terbukti retak dan pecah, dan telah memenuhi alasancerai dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, pasal 19 huruf (f) Peruran