UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Hal 9 dari 13 hal Putusan Nomor 0417/Pdt.G/2015/PA TersMenimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akantetapi sangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat danTergugat sebagai pasangan suami istri, kKeduanya harus berjalan beringan

sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akantetapi sangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat danTergugat sebagai pasangan suami istri, kKeduanya harus berjalan beringan

PENETAPANNomor 13/Pdt.P/2017/PA.LbsCaNadldita6 CaNadiuadoad Cag6Uad EOOUASDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Agama Lubuk Sikaping yang memeriksa dan mengadiliperkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkanPenetapan dalam perkara Permohonan Perwalian yang diajukan oleh:Pemohon, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (SDN14 Tanjung Beringan), tempat tinggal di Kabupaten Pasaman,sebagai Pemohon;Dengan ini mengajukan permohonan

sakinah, mawaddah danrahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitumembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa danpasal 3 Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan dan menyelamatkanbiduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapi sangat bergantung padatekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami istri, keduanyaharus berjalan beringan

sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akantetapi sangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat danTergugat sebagai pasangan suami Istri, kKeduanya harus berjalan beringan

yang sakinah, mawaddah danrahmah, jonctoketentuan pasal UU Nomor Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitumembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa danpasal 3 Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan dan menyelamatkanbiduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapi sangat bergantung padatekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami istri, keduanyaharus berjalan beringan

sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yang bahagia dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,sudah sulit untuk diwaujudkan; Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapisangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugat sebagaipasangan suami istri, keduanya harus berjalan beringan

sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akantetapi sangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat danTergugat sebagai pasangan suami istri, kKeduanya harus berjalan beringan

sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akantetapi sangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat danTergugat sebagai pasangan suami Istri, kKeduanya harus berjalan beringan

yang sakinah, mawaddah danrahmah, jonctoketentuan pasal UU Nomor Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitumembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa danpasal 3 Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan dan menyelamatkanbiduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapi sangat bergantung padatekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami istri, keduanyaharus berjalan beringan

sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akantetapi sangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat danTergugat sebagai pasangan suami istri, kKeduanya harus berjalan beringan

GrtMenimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapisangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Pemohon dan Termohon sebagaipasangan suami istri, keduanya harus berjalan beringan, sejalan sehaluan, baikdalam visi maupun misi, akan tetapi manakala sudah ditemukan fakta bahwaPemohon sudah tidak berkeinginan lagi mempertahankan rumah tangganyabersama Termohon, dan tetap bertekad (beriltizam) bercerai dengan Termohon

sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akantetapi sangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat danTergugat sebagai pasangan suami istri, kKeduanya harus berjalan beringan

sakinah, mawaddah dan rahmah, jonctoketentuan pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitumembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapisangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugatsebagai pasangan suami istri, Keduanya harus berjalan beringan

sakinah, mawaddah dan rahmah, jonctoketentuan pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan dan menyelamatkanbiduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapi sangat bergantung padatekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami istri, keduanyaharus berjalan beringan

yang sakinah, mawaddah dan rahmah,jonctoketentuan pasal 1 UU Nomor Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3Kompilasi Hukum Islam, sudah sulit untuk diwaujudkan ;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan dan menyelamatkanbiduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapi sangat bergantung padatekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami istri, keduanyaharus berjalan beringan

yang sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yang bahagia dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,sudah sulit untuk diwaujudkan;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapisangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugat sebagaipasangan suami istri, keduanya harus berjalan beringan

yang sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yang bahagia dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,sudah sulit untuk diwaujudkan;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapisangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Penggugat dan Tergugat sebagaipasangan suami istri, keduanya harus berjalan beringan

yang sakinah, mawaddahdan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974, TentangPerkawinan, yaitu membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, sudah sulituntuk diwaujudkan;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditentukan oleh orang lain, akantetapi sangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Pemohon danTermohon sebagai pasangan suami istri, Keduanya harus berjalan beringan

yang sakinah, mawaddah dan rahmah, joncto ketentuan pasal 1 UUNomor 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga yang bahagiadan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 3 Kompilasi HukumIslam, Sudah sulit untuk diwaujudkan;Menimbang, bahwa mempertahankan lembaga perkawinan danmenyelamatkan biduk rumah tangga bukan ditetntukan oleh orang lain, akan tetapisangat bergantung pada tekad dan kebersamaan Pemohon dan Termohon sebagaipasangan suami istri, keduanya harus berjalan beringan