Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862) tentangtindak pidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturanhukum, larangan mana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidanatertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut Menimbang, bahwa berdasarkan dari fakta yang terungkap di persidangansebagaimana yang telah diuraikan oleh saksisaksi yaitu saksi Suhandri Bin Cikdindan saksi Neti Nopalinda Binti Suhandri dimuka persidangan serta berdasarkanketerangan terdakwa yang saling berkesesuaian

ke 4;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan menurutYurisprudensi adalah sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit(Pinj), atau luka, Vide penjelasan pasal 351 dalam buku KUHP R Soesilo;Menimbang, bahwa unsur kesalahan dalam penganiayaan adalah harus dengansengaja dan untuk mengungkapkan adanya kesengajaan sebagaimana yang dikehendakidalam doktrin hukum tersebut di atas perlu juga dilihat atau didasarkan pada teori dandoktrin dalam hukum pidana yang menurut Prof Muljatno

Unsur dengan sengaja Melakukan penganiayaan:Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja yaitu berdasarkanteori dan doktrin hukum dalam hukum pidana menurut Prof Muljatno Azasazashukum Pidana halaman 172175 terbitan Rineka Cipta tahun 1993 terdapat 3 teorihukum mengenai kesengajaan, yaitu : Sengaja sebagai maksud (tujuan) adalah terjadinya suatu tindakan Pidana atau akibat tertentu dari perbuatan itumerupakan perwujudan dari maksud dan tujuan yang dikehendaki oleh pelaku.Sengaja sebagai kemungkinan

;Menimbang, bahwa berdasarkan teori dan doktrin hukum dalam hukumpidana menurut Prof Muljatno dalam bukunya Azasazas hukum Pidana halaman172175 terbitan Rineka Cipta tahun 1993 terdapat 3 teori hukum mengenaikesengajaan, yaitu :Halaman 8 dari 12 Putusan Nomor 1/Pid.B/2020/PN Mrt.Hakim Hakim HakimKetua Anggota anggota Sengaja sebagai maksud (tujuan) adalah terjadinya suatu tindakan Pidanaatau akibat tertentu dari perbuatan itu merupakan perwujudan dari maksud dantujuan yang dikehendaki oleh pelaku

Bahwa keterangan 2 (dua) orang saksi sudahcukup sebagai alat bukti disertai petunjuk yang ada dalam faktapersidangan;Bahwa menurut Muljatno, kesalahan adalah adanya keadaan psikisyang tertentu pada orang yang melakukan perbuatan pidana danadanya hubungan antara keadaan tersebut dengan perbuatan yangdilakukan yang sedemikian rupa, hingga orang itu dapat dicela karenamelakukan perbuatan tadi.

Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862) tentang tindakpidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, laranganmana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa yangmelanggar larangan tersebut Menimbang, bahwa berdasarkan dari fakta yang terungkap di persidangansebagaimana yang telah diuraikan oleh saksisaksi yaitu saksi Eryadi Ginting, saksiHalomoan Harahap, saksi Misran Als Pak Wek dipersidangan serta berdasarkanketerangan terdakwa yang saling berkesesuaian

Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862) tentangtindak pidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturanhukum, larangan mana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidanatertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut Menimbang, bahwa berdasarkan dari fakta yang terungkap di persidangansebagaimana yang telah diuraikan oleh saksisaksi yaitu saksi Rihat Aritonang,saksi Rosmaida dan saksi Mei Santi dipersidangan serta berdasarkan keteranganterdakwa yang saling berkesesuaian dikaitkan

Mengakibatkan matinya orang;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut Majelis Hakimmempertimbangkan sebagai berikut:Ad.1 Melakukan penganiayaan;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja yaitu berdasarkanteori dan doktrin hukum dalam hukum pidana menurut Prof Muljatno Azasazashukum Pidana halaman 172175 terbitan Rineka Cipta tahun 1993 terdapat 3teori hukum mengenai kesengajaan, yaitu : Sengaja sebagai maksud (tujuan)adalah terjadinya suatu tindakan Pidana atau akibat tertentu dari perbuatan

Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862) tentangtindak pidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturanhukum, larangan mana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidanatertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut Menimbang, bahwa berdasarkan dari fakta yang terungkap di persidangansebagaimana yang telah diuraikan oleh saksisaksi yaitu saksi Arsidi Alias Boy,saksi Irvan Darmansyah dan saksi Bussairi dimuka persidangan serta berdasarkanketerangan terdakwa yang saling berkesesuaian

Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862) tentangtindak pidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturanhukum, larangan mana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidanatertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut Menimbang, bahwa berdasarkan dari fakta yang terungkap di persidangansebagaimana yang telah diuraikan oleh saksisaksi yaitu saksi Rohim, saksiSuprisman dan saksi Nopri dimuka persidangan serta berdasarkan keteranganterdakwa yang saling berkesesuaian dikaitkan dengan

Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862) tentangtindak pidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturanhukum, larangan mana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidanatertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut Halaman 9 dari 15 Putusan No.473/Pid.B/2019/PN MreMenimbang, bahwa berdasarkan dari fakta yang terungkap di persidangansebagaimana yang telah diuraikan oleh saksisaksi yaitu saksi Desta Saputra,saksi Romi Haroyyan, saksi Ricky Hidayat Alias Ricky Bin Waluyo dan

Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862) tentang tindak pidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana yang disertaiancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut Menimbang, bahwa berdasarkan dari fakta yang terungkap di persidangan sebagaimanayang telah diuraikan oleh saksisaksi yaitu saksi ZAINAL ABIDIN Bin MUHAMMAD ALL, saksiSURITA Als ITA Bin TEMON, saksi NIA AULIA Binti ZAINAL ABIDIN dipersidangan sertaberdasarkan

Unsur kedua : Dengan sengaja ;Menimbang, bahwa berdasarkan teori dan doktrin hukum dalam hukum pidanamenurut Prof Muljatno, terdapat 3 (tiga ) teori hukum mengenai kesengajaan, yaitu :1. Sengaja sebagai maksud ( tujuan ) adalah terjadinyasuatu tindakan Pidana atau akibat tertentu dariperbuatan itu merupakan perwujudan dari maksuddan tujuan yang dikehendaki oleh pelaku ;2.

Di muka umum, bersamasama melakukan kekerasan terhadap orangatau barang;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur dengan sengajaadalah menghendaki dan mengetahui, dalam hal ini pelaku menghendakiadanya suatu perbuatan dan mengetahui bila perbuatan tersebut akanmenimbulkan akibat;Menimbang, berdasarkan teori dan doktrin hukum dalam hukum pidanamenurut Prof Muljatno Azasazas hukum Pidana halaman 172175 terbitanRineka Cipta tahun 1993 terdapat 3 teori hukum mengenai kesengajaan, yaitu :1.

Unsur Dengan sengaja dan melawan hukum.Menimbang, bahwa berdasarkan teori dan doktrin hukum dalamhukum pidana menurut Prof Muljatno, terdapat 3 teori hukum mengenaikesengajaan, yaitu : Sengaja sebagai maksud (tujuan) adalah terjadinya suatu tindakanPidana atau akibat tertentu dari perbuatan itu merupakan perwujudandari maksud dan tujuan yang dikehendaki oleh pelaku.

Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862)tentang tindak pidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturanhukum, larangan mana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentubagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut Menimbang, bahwa untuk mempunyai hak bagi diri sendiri dalam hal iniadalah Narkotika haruslah adalah ijin dari pihak yang berwenang yaitu oleh Menteriberdasarkan rekomendasi Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makananberdasarkan alasanalasan yang ditentukan oleh undangundang

;Menimbang, bahwa berdasarkan teori dan doktrin hukum dalam hukumpidana menurut Prof Muljatno dalam bukunya Azasazas hukum Pidanahalaman 172175 terbitan Rineka Cipta tahun 1993 terdapat 3 teori hukummengenai kesengajaan, yaitu: Sengaja sebagai maksud (tujuan) adalah terjadinya suatu tindakan Pidanaatau akibat tertentu dari perbuatan itu merupakan perwujudan dari maksuddan tujuan yang dikehendaki oleh pelaku.; Sengaja sebagai kemungkinan adalah sengaja yang dilakukan oleh pelakudengan adanya kesadaran

sehingga yang dimaksuddengan penganiayaan itu adalah suatu kesengajaan menimbulkan rasa sakit ataumenimbulkan luka pada tubuh orang lain;Menimbang, bahwa untuk menyebut seseorang itu telah melakukanpenganiayaan terhadap orang lain, maka orang tersebut harus mempunyai opzetatau Suatu kesengajaan untuk:a. menimbulkan rasa sakit pada orang lain;b. menimbulkan luka pada tubuh orang lain;c. merugikan kesehatan orang lain;Menimbang, bahwa berdasarkan teori dan doktrin hukum dalam hukumpidana menurut Prof Muljatno

Muljatno (Ramlan, 2003 : 5862) tentangtindak pidana/perbuatan pidana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum,larangan mana yang disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut Menimbang, bahwaberdasarkan dari fakta yang terungkap di persidangan sebagaimana yang telah diuraikan oleh saksisaksi yaitu saksiPUJI NOTO Bin JUMADI, saksi SLAMET JULIANTO Bin PARMIN, saksiSUPARNO Bin ATMO SUGI persidangan serta berdasarkan keteranganterdakwa

Muljatno, SH bahwa dalam teori kesengajaanatau opzet ada 3 (tiga) bentuk opzet, yaitu :1. Opzet sebagai tujuan, adalah terjadinya suatu tindakan pidana atau akibattertentu dari perbuatan itu merupakan perwujudan dari maksud dan tujuan yangdikehendaki oleh pelaku.232. Opzet sebagai kepastian, adalah suatu tindakan atau perbuatan dari pelaku yangtelah dapat diketahui atau dipastikan oleh pelaku bahwa perbuatan itumempunyai kepastian akan menimbulkan akibat tertentu.3.

Muljatno diatas,maka perbuatan Terdakwa masuk dalam kategori kesengajaan dengan tujuan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas, dengan demikianunsur ketiga ini telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa yaitu dengan sengaja secarapribadi memberikan keterangan palsu diatas sumpah.Unsur ke4.