Ditemukan 94 data
11 — 0
secara penuh, majelis memandang layak dan adil apabila besarnyanafkah terhutang yang harus diberikan Tergugat kepada Penggugat selama12 bulan adalah 12 x Rp.500.000,00 = Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah);Menimbang, bahwa berdasar pertimbangan tersebut di atas, makagugatan Penggugat sebagaimana tersebut pada petitum 1 dinyatakandikabulkan sebagian;Menimbang, bahwa selanjutnya, oleh karena permohonan Tergugatuntuk mentalak Pengugat dikabulkan, sedang tidak ternyata bahwa Penggugatadalah isteri yang nasyizah
14 — 4
Rekonpensi;e Bahwa keterangan saksi Penggugat Rekonpensi menyatakan bahwa TergugatRekonpensi pulang kerumah orang tua Penggugat Rekonpensi diantar olehTergugat Rekonpensi dan pernah mengantar Penggugat Rekonpensi kembalikerumah bersama akan tetapi Tergugat Rekonpensi tidak mau lagiMenimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat Rekonpensi danTergugat Rekonpensi serta dengan dikuatkan oleh keterangan saksi PenggugatRekonpensi Majelis berkesimpulan bahwa terbukti Penggugat Rekonpensi bukanlahisteri nasyizah
97 — 44
Tergugat;Menimbang, bahwa oleh karena kepulangan Penggugat disebabkan karenaalasan yang dibenarkan, maka Penggugat tidak dikategorikan sebagai isteri yangnasyizah, sehingga secara hukum, sesuai dengan pasal 80 ayat (4) Kompilasi HukumIslam, Tergugat harus dihukum untuk membayar nafkah yang telah ditinggalkannyatersebut (nafkah madliyah) sesuai dengan penghasilannya;Menimbang, oleh karena permohonan Tergugat untuk mentalak Penggugatdikabulkan, sedang tidak ternyata bahwa Penggugat adalah isteri yang nasyizah
9 — 0
tidak ada kewajiban bagisuami (Tergugat Rekonpensi) untuk memberi nafkah kepada istri (PenggugatRekonpensi);Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan faktafakta diatas makaMajelis Hakim berpendapat bahwa oleh karena telah terbukti Penggugat seringberduaan dengan lakilaki lain yang bukan muhrimnya tanpa sepengetahuanTergugat, karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa perilaku Penggugattersebut adalah termasuk perbuatan / perilaku tercela dan perbuatan tersebutdapat dianggap sebagai perilaku isteri nasyizah
7 — 0
Oleh karenanya maka Permohonan Pemohondinyatakan dikabulkan;Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pemohon untuk mentalakTermohon dikabulkan, sedang tidak ternyata bahwa Termohon adalah isteriyang nasyizah, maka hakim secara ex officio sesuai dengan pasal 149 huruf adan b Kompilasi Hukum Islam, memberi beban kepada Pemohon untukmemberikan nafkah iddah dan mutah yang layak kepada Termohon sebagaiisterinya;Menimbang, bahwa tentang besarnya nafkah iddah dan mutah yangharus dibayar Pemohon kapada Termohon
25 — 1
Rekonpensi;Menimbang, bahwa terhadap tuntutan nafkah iddah, TergugatRekonpensi menyatakan tidak bersedia memberikan nafkah iddah kepadaPenggugat Rekonpensi dengan alasan karena Penggugat Rekonpensibekerja sebagai buruh harian yang tidak tentu penghasilannya;Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonpensi tentangnafkah iddah, Majelis mempertimbangkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas, bahwaPenggugat Rekonpensi tidak dikatagorikan sebagai istri yang nasyizah
22 — 1
dan bathin kepada suami didalam batasbatasyang dibenarkan oleh hukum Islam;Menimbang, bahwa walaupun Penggugat Rekonpensi pulangmeninggalkan Tergugat Rekonpensi, akan tetapi kepulangannya dikarenakankarena Tergugat Rekonpensi sering pulang malam dan mempunyai wanitaidaman lain ( Bukti T.1 sampai dengan T.8 ) dan dua orang saksi PenggugatRekonpensi masing Suharto bin Asmito, umur 50 tahun dan Nur Hazizah bintiBajuri, umur 61 tahun, maka Penggugat Rekonpensi tidak dikategorikansebagai isteri yang nasyizah
12 — 2
Sedangkan dalam pasal 83 ayat (1) tersebutdinyatakan bahwa "Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir dan bathinkepada suami didalam batasbatas yang dibenarkan oleh hukum Islam";Menimbang, bahwa oleh karena yang pulang / pisah adalah Pemohon, makaTermohon tidak dikategorikan sebagai isteri yang nasyizah, sehingga secara hukum,sesuai dengan pasal 80 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam, Pemohon harus dihukumuntuk membayar nafkah yang telah ditinggalkannya tersebut (nafkah madliyah) sesuaidengan
11 — 1
., (nafkah iddah), majelisberpendapat, bahwa oleh karena permohonan Tergugat untuk mentalakPengugat dikabulkan, sedang tidak ternyata bahwa Penggugat adalah isteriyang nasyizah, maka sesuai dengan pasal 149 huruf b Kompilasi Hukum Islam,Tergugat juga harus dihukum untuk memberikan nafkah, kiswah, dan maskankepada Penggugat, selama Penggugat menjalani masa iddah;Menimbang, bahwa iddah yang harus dijalani Penggugat adalah iddahguru;Menimbang, bahwa tentang besarnya nafkah, kiswah, dan maskan yangharus
14 — 0
puluh ribu rupiah) = Rp. 4.500.000, (empat juta lima ratusribu rupiah). dan Muthah Rp. 50.000.000, ( lima puluh juta rupiah );Menimbang, bahwa Tergugat dalam repliknya tanggal 28 Januari 2013 sangatkeberatan karena Tergugat belum mempunyai pekerjaan tetap dan PenggugatNuzuz , Tergugat hanya sanggup membayar nafkah Madliyah dan Iddah sebesar Rp.20.000, selama 3 bulan;Menimbang, oleh karena permohonan Tergugat untuk mentalak Pengugatdikabulkan, sedang tidak ternyata bahwa Penggugat adalah isteri yang nasyizah
12 — 1
Kata negasinya adalah alqunuut yang berarti*selalu patuh;Menimbang bahwa dalam persidangan Penggugat tidak terbuktimelakukan halhal sebagaimana dalam pertimbangan diatas, oleh karena ituMajelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat tidak dapat dikategorikansebagai waniata yang nasyizah/istri yang nusyuz.
26 — 8
PenggugatRekonpensi;Menimbang, bahwa terhadap tuntutan nafkahn iddah, TergugatRekonpensi menyatakan Tergugat hanya mampu memberikan nafkah iddahHim 17 dari 22 hlm Putusan No. 22/Pdt.G/2021/PA.Srlkepada Penggugat Rekonpensi sejumlah Rp500.000.00 (lima ratus riburupiah)/bulan;Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonpensi tentangnafkah iddah, Majelis mempertimbangkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas, bahwaPenggugat Rekonpensi tidak dikatagorikan sebagai istri yang nasyizah
44 — 9
dikelola olehPenggugat; Menimbang, bahwa dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwadari hasil sawah saja, oleh Tergugat dipandang tidak cukup untuk menafkahiPenggugat, sehingga karenanya, Tergugat merasa perlu untuk menambahnafkah tersebut dengan uang yang dikirim melalui rekening Penggugat;Menimbang, bahwa oleh karena sejak awal tahun 2012, Tergugat tidaklagi mengirim uang nafkah kepada Penggugat, yang dahulunya dikirim melaluitransfer, sedang tidak ternyata bahwa Penggugat adalah isteri yang nasyizah
16 — 1
a quo Tergugat Rekonvensi menyatakanmenolak dan keberatan atas gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut karena TergugatPenggugat dalam keadaan bangkrut dan terpuruk ; Menimbang, bahwa terkait dengan gugatan nafkah iddah tersebut, adalahketentuan pasal 159 Kompilasi Hukum Islam, yang menyatakan bahwa " Bekas isteriberhak mendapat nafkah iddah dari bekas suaminya, kecuali bila ia nusyuz Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diperoleh dari persidangan tidakterbukti bahwa Penggugat Rekonvensi adalah nasyizah
15 — 1
per hari, kepada Penggugat Rekonpensi:;Menimbang, bahwa terhadap gugatan nafkah iddah, TergugatRekonpensi menyatakan hanya mampu membayar sesuai kemampuanTergugat Rekonpensi sebagai buruh sebesar Rp. 2.500.000, (dua juta limaratus ribu rupiah), selama 3 bulan;Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Rekonpensi tentangnafkah iddah, Majelis mempertimbangkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas, bahwaPenggugat Rekonpensi tidak dikatagorikan sebagai istri yang nasyizah
20 — 1
sering membawa laki laki lain,sampai sempat bermalam dirumah Penggugat pada waktu awalbulan Ramadlan yang lalu, sehingga membuat' resahnya orang orang kampung, sampai diingatkan dan ditegor oleh perangkatDesa setempat bahkan melarang laki laki tersebut kembalibermalam dirumah Penggugat lagi, oleh karenanya sikap danperilaku Penggugat yang demikian amat sangat tidak diinginkanoleh Tergugat, sehingga perilaku tersebut adalah termasukperilaku tercela dan dapat dianggap sebagai perilaku isteriyang nasyizah
10 — 1
., (nafkah iddah), majelisberpendapat, bahwa oleh karena permohonan Tergugat untuk mentalakPengugat dikabulkan, sedang tidak ternyata bahwa Penggugat adalah isteriyang nasyizah, maka sesuai dengan pasal 149 huruf b Kompilasi Hukum Islam,Tergugat juga harus dihukum untuk memberikan nafkah, kiswah, dan maskankepada Penggugat, selama Penggugat menjalani masa iddah;Menimbang, bahwa iddah yang harus dijalani Penggugat adalah iddahguru;Menimbang, bahwa tentang besarnya nafkah, kiswah, dan maskan yangharus
12 — 1
selama dalam masaiddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak bain atau nusyuz dan dalamkeadaan tidak hamil, hal mana sesuai ketentuan Pasal 149 huruf (6) KompilasiHukum Islam, hal tersebut sejalan juga dengan dalil dalam Hadits Nabi :az> ,JI Lgulclg>g jJ OLS Io agllowU ww, adatl LilArtinya : Bahwa sesungguhnya nafkah dan tempat tinggal hanyalahdiperuntukkan bagi istri yang dijatuhi talak raji oleh Suaminya*;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti tidaktermasuk istri yang nasyizah
10 — 0
telahdipertimbangkan dalam Konpensi tersebut diatas terbukti bahwaPenggugat tidak taat untuk beribadah sesuai dengan syariatAgama Islam, tapi justru kembali ke Gereja sebagaimana ajaranyang dianut ketika sebelum menikah dengan Pemohon, walaupunidentitas Penggugat masih beragama Islam, sikap dan perilakuPenggugat yang demikian mat sangat tidak diinginkan olehTergugat, sehingga perilaku tersebut adalah termasukperbuatan/perilaku yang mempermainkan Agama, sehingga dapatdianggap sebagai perilaku isteri yang nasyizah
15 — 12
Sikap Penggugat yang demikian, oleh majelis dinilaisebagai sikap isteri yang nasyizah, dan oleh karenanya, maka berdasarpasal 152 Kompilasi Hukum Islam, hak Penggugat untuk mendapat nafkahiddah menjadi gugur, dan karenanya pula maka gugatan Penggugatsebagaimana tersebut pada petitum 7 dinyatakan ditolak;Menimbang, bahwa dalam petitum 8 Penggugat mohon agar majelismenetapkan secara hukum, bahwa biaya yang telah dikeluarkan olehPenggugat untuk memperbaiki rumah tinggal bersama sebesar Rp.150.000.000