Ditemukan 86446 data
10 — 2
kepada penggugat dan tidak mempedulikanPenggugat tersebut telah membuat rumah tangga Penggugat dan Tergugattidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dimasamasa yang akan datang, dankenyataan ini membuat Penggugat bersikeras untuk bercerai dan telah cukupalasan bagi Penggugat untuk melakukan perceraian sebagaimana tercantumdalam pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal116 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatUlama Figh Sayyid
7 — 0
dianggapguncang/tidak harmonis dan tidak bermanfaat lagi nasihat perdamaian danhubungan suami isteri sudah hilang (tanpa ruh) sebab dengan meneruskanperkawinan berarti menghukum salah satu isteri atau suami dalam penjarayang berkepanjangan , hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yangbertentangan dengan semangat keadilan;Menimbang bahwa secara sosiologis pula, pemaksaan rukun terhadapsuami isteri maka akan menjadikan semakin buruknya keadaan, hal ini sesuaidengan pendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid
14 — 3
Oleh karena itu Majelis Hakim akan menjatuhkan talak bainsughro sebagaimana pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab Figih Sunnah Juz Ilhalaman 248 yang diambil alin sebagai pendapat Majelis sebagai berikut :BEY ALY) NS 5 = 9 5M al pet gi Sam g Bt Ate ella (cal Lal gon a 1a gAil dale gale ligt They! ye calall jae g Legh yd pial!
7 — 8
1998yang mengandung abstrak hukum, bahwa berselisih, cekcok, hidup berpisah,tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniatuntuk meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, hal itu adalahmerupakan fakta hukum yang cukup untuk alasan dalam suatu perceraiansesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun1975 dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa sejalan dengan ketentuan hukum, Majelis Hakimsependapat dengan Ahli Hukum Islam Sayyid
12 — 13
atas;Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin harus dihindari,namun apabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yang diuraikandiatas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang Siasia saja danbahkan akan membawa mudharat yang lebih besar bagi kedua belah pihak,maka menurut Majelis Hakim untuk menghindarkan kedua belah pihak daripenderitaan batin yang berkepanjangan lebih baik keduanya dipisahkan denganperceraian yang baik, dalam hal ini majelis sependapat dengan Ahli HukumIslam Sayyid
6 — 0
Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapanuntuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid Sabig dalam kita Fiqnhus
13 — 3
Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fiqhus
8 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip olen Sayyid
6 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
7 — 0
Nomor: 157/Pdt.G/2013/PA.Sda.Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan, untuk mendapatkan yang lebihmaslahat;Menimbang bahwa dasar fakta tersebut di atas, Majelis Hakim menilaiperceraian merupakan solusi terbaik dan maslahat bagi Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapat ahlihukum Islam Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunnah Jilid I!
6 — 1
Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi HukumIslam (KHI ) ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
8 — 3
Padt.G/2018/PA.CNperlu dilinat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masihdapat dipertahankan lagi atau tidak;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatanyang sedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudahtidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisisebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagikedua belah pihak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihpendapat Imam Malik seperti dikutip Sayyid
10 — 2
barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya,Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharat kepadasuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alin pendapat pakar hukum Islam Sayyid
8 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
12 — 6
Belitung Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi; bahwa mahar atau maskawin yang diberikan Pemohon kepadaPemohon II dalam akad nikah tersebut adalah seperangkat alat shalat; bahwa bertindak sebagai wali adalah Sabirin sedangkan yang menjadisaksi adalah lakilaki nama Bapak Ade dan Bapak Jumli; bahwa sampai sekarang ini Pemohon dan Pemohon II belum pernahberceral;Menimbang, bahwa sehubungan dengan faktafakta tersebut Majelisberpendapat dimana pendapat Majelis tersebut sejalan dengan pendapatahli hukum Islam Sayyid
7 — 2
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
40 — 5
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
10 — 7
;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengambil alih pendapat Imam Maliksebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Sunnah Jilid II sebagaiberikut:Sg To! Lill gl aro Nl dw rola!
5 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip olen Sayyid
8 — 0
Undang Nomor Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untukrukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan makatujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, halini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid