Ditemukan 148539 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 05-08-2016 — Putus : 27-10-2016 — Upload : 28-03-2019
Putusan PA BATAM Nomor 1141/Pdt.G/2016/PA.Btm
Tanggal 27 Oktober 2016 — Penggugat melawan Tergugat
147
  • dalam perkara perceraian, tidak ada pihak diantara pasangan suami istri yang berada dalam posisi menang atau kalah,dan oleh karena itu dalam hal gugatan Penggugat dikabulkan, tidakmerupakan kekalahan bagi pihak Tergugat sekaligus bukan merupakankemenangan bagi pihak Penggugat;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah SWT. akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisitersebut di atas patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) dari pada masiahat ( kebaikan
    ), diantaranya penderitaan batinyang bekepanjangan bagi kedua belah pihak, padahal menolak keburukanharus didahulukan daripada mengharap kebaikan, sebagaimana kaedahushul figh yang terdapat dalam kitab Al Asbah Wan Nazhoir, hal. 62, yangberbuny!
Register : 03-12-2020 — Putus : 15-12-2020 — Upload : 15-12-2020
Putusan PA SINGARAJA Nomor 155/Pdt.G/2020/PA.Sgr
Tanggal 15 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
8826
  • sArtinya : "Di saat istri telah memuncak kebenciannya terhadap suami, makahakim berwenang menjatuhkan talak suami.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, tanpamencari siapa penyebab awal dari kondisi ini, Majelis Hakim berpendapatbahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah (brokenmarriage) dan tidak ada harapan akan rukun kembali, serta mempertahankanrumah tangga seperti demikian adalah siasia belaka karena akan lebih besarmafsadat (keburukan) dari pada mashlahatnya (kebaikan
    "Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik (mempertahankan)kebaikan".Halaman 11 dari 14 halaman putusan Nomor 155/Pdt.G/2020/PA. SgrOleh sebab itu, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkindipertahankan lagi karena tidak akan terwujud tujuan rumah tangga yangsakinah, mawaddah, dan rahmah sebagaimana yang diharapkan Allah SWTdalam alQuran surat arRum ayat 21 yang direduksi dalam Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
Register : 02-10-2017 — Putus : 01-11-2017 — Upload : 02-01-2019
Putusan PA MUARA SABAK Nomor 262/Pdt.G/2017/PA.MS
Tanggal 1 Nopember 2017 — Penggugat melawan Tergugat
187
  • Dalam situasi seperti ini perceraiandipandang lebih tepat, dengan harapan akan mendatangkan kebaikan(mashlahah) bagi kedua belah pihak dikemudian hari. Oleh karena itu MajelisHakim sependapat dengan pakar hukum Islam Dr.
    Musthofa As Sibaisebagaimana tersebut dalam kitab A/ Maratu Baina Al fiqghi Wal Qanunhalaman 100, yang menyatakan :Dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakah sebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikan hanya dapatdiharapkan dengan mengakhin kehidupan berumah tangga antara suami isteriint:Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta dan pertimbanganpertimbangan di atas, majelis berpendapat
Register : 08-01-2015 — Putus : 23-02-2015 — Upload : 23-03-2015
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 0050/Pdt.G/2015/PA.Lpk
Tanggal 23 Februari 2015 — SUSANTI ALIAS SANTI BINTI ADIANTO ANDI SURIANTO BIN SAMSURIJAL
1512
  • fikiran yang tidak menentu karena kedua belah pihak tidaklagi menjalin komunikasi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keadaantersebut hanya akan mendatangkan mafsadat dan kemudharatan bagi keduabelah pihak;Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimanadiuraikan diatas, dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah(broken marrige) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehingga andaikatapun masih ada kebaikan
    yang bisa diharapkan timbul, namun kerusakan jauhlebin besar, maka menghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih baikdari mendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa secara sosiologis keberadaan Penggugat denganTergugat yang disatukan dalam suatu perkawinan yang sah dan menjadiMitsagon galizhon, bukan suatu keterpaksaan dalam perkawinan, dansesungguhnya kerelaan dan rasa cinta yang mendasari perkawinan, sehinggaperkawinan sebagai modal menjadi warga masyarakat
Register : 28-06-2021 — Putus : 13-07-2021 — Upload : 19-07-2021
Putusan PA SENGETI Nomor 408/Pdt.G/2021/PA.Sgt
Tanggal 13 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
96
  • Dengan demikian Majelis Hakimberpendapat Penggugat dan Tergugat tidak dapat lagi menegakkan rumahtangga sebagaimana maksud Pasal 30 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan adalah sebuah perbuatan yangtermasuk sebagai ibadah, bertujuan mendatangkan kebaikan, bermanfaat bagipribadi yang menjalankannya dan dilakukan untuk meraih kebahagiaan danketentraman lahir batin. Hal tersebut sejalan dengan maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Jo.
    Berdasarkan haltersebut Majelis Hakim berpendapat tindakan untuk mempertahankanperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah sebuah kesiasiaan, akanmenambah beban dan tidak akan mendatangkan kebaikan bagi keduanya baiksecara lahir maupun batin dan pilihan dengan menceraikan Penggugat danTergugat adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah rumah tanggamereka.
Register : 21-10-2020 — Putus : 05-11-2020 — Upload : 05-11-2020
Putusan PA SINGARAJA Nomor 130/Pdt.G/2020/PA.Sgr
Tanggal 5 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
5128
  • sArtinya : "Di saat istri telah memuncak kebenciannya terhadap suami, makahakim berwenang menjatuhkan talak suami.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, tanpamencari siapa penyebab awal dari kondisi ini, Majelis Hakim berpendapatbahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah (brokenmarriage) dan tidak ada harapan akan rukun kembali, serta mempertahankanrumah tangga seperti demikian adalah siasia belaka karena akan lebih besarmafsadat (keburukan) dari pada mashlahatnya (kebaikan
    "Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik (mempertahankan)kebaikan".Oleh sebab itu, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkindipertahankan lagi karena tidak akan terwujud tujuan rumah tangga yangsakinah, mawaddah, dan rahmah sebagaimana yang diharapkan Allah SWTdalam alQuran surat arRum ayat 21 yang direduksi dalam Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
Register : 04-08-2021 — Putus : 18-08-2021 — Upload : 18-08-2021
Putusan PA SENGETI Nomor 474/Pdt.G/2021/PA.Sgt
Tanggal 18 Agustus 2021 — Penggugat melawan Tergugat
128
  • Dengan demikian Majelis Hakimberpendapat Penggugat dan Tergugat tidak dapat lagi menegakkan rumahPutusan Nomor 474/Padt.G/2021/PA.Sgt. halaman 11 dari 14 him.tangga sebagaimana maksud Pasal 30 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan adalah sebuah perbuatan yangtermasuk sebagai ibadah, bertujuan mendatangkan kebaikan, bermanfaat bagipribadi yang menjalankannya dan dilakukan untuk meraih kebahagiaan danketentraman lahir batin.
    Berdasarkan haltersebut Majelis Hakim berpendapat tindakan untuk mempertahankanperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah sebuah kesiasiaan, akanmenambah beban dan tidak akan mendatangkan kebaikan bagi keduanya baiksecara lahir maupun batin dan pilihan dengan menceraikan Penggugat danTergugat adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah rumah tanggamereka. Hal tersebut sejalan dengan maksud kaidah ushul figh berikut ini:last! ul> ule prio swlaod!
Register : 10-10-2019 — Putus : 16-12-2019 — Upload : 16-12-2019
Putusan PA SINGARAJA Nomor 106/Pdt.G/2019/PA.Sgr
Tanggal 16 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
7026
  • ISNArtinya : "Di saat istri telah memuncak kebenciannya terhadap suami, makahakim berwenang menjatuhkan talak suami.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, tanpamencari siapa penyebab awal dari kondisi ini, Majelis Hakim berpendapatbahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah (brokenmarriage) dan tidak ada harapan akan rukun kembali, serta mempertahankanrumah tangga seperti demikian adalah siasia belaka karena akan lebih besarmafsadat (keburukan) dari pada mashlahatnya (kebaikan
    ), sementara kaedahfiqh menyatakan bahwa menolak mafsadat lebin utama dari pada mengambilkemaslahatan, sebagaimana tersebut dalam Kitab AlBayan halaman 38 yangoleh Majelis Hakim diambil alin menjadi pendapatnya, berbunyi:Leal) Gils dda tulaall jofe als a D"Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik (mempertahankan)kebaikan".Oleh sebab itu, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkindipertahankan lagi karena tidak akan terwujud tujuan rumah tangga yangsakinah, mawaddah, dan rahmah
Register : 04-09-2018 — Putus : 04-10-2018 — Upload : 12-10-2018
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 1775/Pdt.G/2018/PA.Lpk
Tanggal 4 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
1510
  • leHIm. 12 dari 15 hlm.Putusan Nomor /Pdt.G/2018/PA.Lpk.Artinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
    yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,ternyata rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadiperselisihan dan pertengkaran yang teruS menerus, dengan demikian apayang didalilkan Penggugat sebagaimana maksud penjelasan Pasal 39 ayat(2) UndangUndang
Register : 16-11-2021 — Putus : 23-11-2021 — Upload : 24-11-2021
Putusan PA MUARA TEBO Nomor 517/Pdt.G/2021/PA.Mto
Tanggal 23 Nopember 2021 — Penggugat melawan Tergugat
3214
  • Oleh karena itu Majelis Hakim patutmenyatakan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sangat sulit dantidak ada harapan untuk dirukunkan lagi dalam rumah tangga (brokenmarriage) dan keduanya sudah tidak dapat lagi menegakkan rumah tanggasebagaimana maksud Pasal 30 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan adalah perintah agama yang bernilaiibadah dan bertujuan untuk menjaga kemaluan, mendatangkan kebaikan,dan meraih kebahagiaan serta ketentraman lahir batin.
    Sesungguhnyapada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikaum yang bertikir.Majelis Hakim menilai tujuan rumah tangga yang dimaksud di atas sudahtidak ditemukan lagi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon.Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat tindakan untukmempertahankan perkawinan Pemohon dan Termohon adalah sebuahkesiaSiaan, akan menambah beban dan penderitaan serta tidak akanHim 12 dari 15 hlm Putusan No. 517/Pdt.G/2021/PA.Mtomendatangkan kebaikan bagi keduanya baik
Register : 03-09-2019 — Putus : 23-09-2019 — Upload : 24-09-2019
Putusan PA SENGETI Nomor 414/Pdt.G/2019/PA.Sgt
Tanggal 23 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
94
  • Idealnya dengan terpenuhinya hak dan kewajiban,suami istri akan merasakan nilai kebaikan dalam rumah tangga, sehinggaterwujud rumah tangga yang bahagia, kekal, sakinah, mawaddah dan rahmahserta nyaman;Menimbang, bahwa selain itu, Suami istri juga dituntut untuk selalumenjaga keluhuran perkawinan dengan selalu menumbuhkan rasakasihsayang terhadap pasangan, saling memberi dukungan dan bantuan,memahami dan selalu berusaha mengerti terhadap sikap, karakter dan tingkahlaku pasangan, serta tidak mengedepankan
    Oleh karena itu Majelis Hakim patut menyatakan rumah tanggaPemohon dan Termohon sudah sangat sulit dan tidak ada harapan untukdirukunkan lagi dalam rumah tangga (broken marriage) dan keduanya sudahtidak dapat lagi menegakkan rumah tangga sebagaimana maksud Pasal 30UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa perkawinan adalah perintah agama yang bernilaiibadah dan bertujuan untuk menjaga kemaluan, mendatangkan kebaikan, danmeraih kebahagiaan serta ketentraman lahir batin.
Register : 10-11-2020 — Putus : 17-12-2020 — Upload : 17-12-2020
Putusan PA TANJUNG PINANG Nomor 824/Pdt.G/2020/PA.TPI
Tanggal 17 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
302
  • Sesungguhnya pada yang demikian itubenarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah SWT. akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisitersebut diatas patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) dari pada maslahat (kebaikan), diantaranya penderitaan batinyang bekepanjangan bagi kedua belah pihak, padahal menolak keburukanharus didahulukan daripada mengharap kebaikan, sebagaimana kaedahushul fignh yang
Register : 26-04-2016 — Putus : 16-05-2016 — Upload : 16-05-2016
Putusan PA RANTAU Nomor 0160/Pdt.G/2016/PA.Rtu
Tanggal 16 Mei 2016 — Pemohon vs Termohon
113
  • Alauddin AlKasani dalam Kitab Atthalaq halaman 57 :Artinya: Ketika perbedaan sikap suami isteri telah menyebabkan perkawinannyatidak lagi memberikan kebaikan karena sudah tidak ada lagi jalanuntuk mencapai tujuan perkawinan, maka kebaikan bagi merekaberpindah pada perceraian ;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut juga telah memenuhi ketentuanperaturan sebagai berikut :1 Pasal 1, pasal 33 dan pasal 39 ayat (1) dan (2) UndangUndangNomor Tahun 1974 tentang Perkawinan ;2 Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah
Register : 22-10-2018 — Putus : 27-02-2019 — Upload : 11-03-2019
Putusan PA BADUNG Nomor 0167/Pdt.G/2018/PA.Bdg
Tanggal 27 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
1716
  • di atas telah terpenuhi, yaitu terjadinyaHalaman 11 dari 14Putusan Nomor XXXX/Pat.G/2018/PA.Bdgperselisihan dan pertengkaran di antara Penggugat dan Tergugat serta tidakadanya lagi harapan dan manfaat (mashlahat) untuk mempertahankan ataumerukunkan keduanya, sebaliknya hanya akan melahirkan penderitaan lahirdan batin kepada Penggugat (mafsadat);Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam hal ini juga berpegang padasalah satu kaidah figh yang mendahulukan untuk menghilangkan mafsadatdari pada mengambil kebaikan
    (maslahat) sebagai berikut:Artinya: Menolak mafsadat (yang membahayakan/merusak) lebih didahulukandari pada mengambil maslahat (kebaikan);Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RINomor 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menetapkan bahwa:cekcok, hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salahsatu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain,merupakan fakta yang cukup sesuai alasan perceraian sebagaimana Pasal 39ayat (2) Undangundang Nomor
Register : 31-05-2021 — Putus : 22-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PA SITUBONDO Nomor 794/Pdt.G/2021/PA.SIT
Tanggal 22 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
435
  • Oleh karena itu, menyelamatkanmereka dari keadaan tersebut melalui perceraian merupakan tindakanpencegahan terhadap kerusakan (mafsadat) yang besar lagi bagi kedua belahpihak, mengingat mencegah munculnya kerusakan (mafsadat) lebihdidahulukan daripada mengharapkan kebaikan (masiahat) dengan tetapmempertahankan perkawinan mereka yang tidak digangun atas dasar citacitaluhur sebagaimana tujuan perkawinan yang diharapkan dalam ajaran Islam danketentuan peraturan perundagundangan yang berlaku.
    Pandangan MajelisHakim ini Sesuai dengan salah satu diantara prinsip universal hukum Islam (alQawaid alFiqhiyyah) yang berbunyi : yang artinya: Menolak kerusakan(mafsadat) lebih diutamakan dari pada mendatangkan kebaikan (mas/ahat);Menimbang, bahwa selain itu Majelis Hakim perlu juga menguatkanargumen hukum dengan mengemukakan tentang kebolehan bercerai jika Ssuamisudah bertekad untuk melakukannya sebagaimana maksud ketentuan ajaranIslam dalam teks alQuran dalam Surat AlBagarah ayat 227 yang berbunyi
Register : 30-11-2021 — Putus : 14-12-2021 — Upload : 14-12-2021
Putusan PA UNAAHA Nomor 474/Pdt.G/2021/PA.Una
Tanggal 14 Desember 2021 — Penggugat melawan Tergugat
9212
  • dan Termohonsudah sangat sukar untuk disatukan serta tidak ada lagi harapan akan hiduprukun dalam membina rumah tangga;Menimbang, bahwa meskipun perceraian merupakan perbuatan yangdibenci Allah Swt, akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisidimana suami isteri sudah saling tidak mencintai lagi dan yang terjadi hanyasikap permusuhan dan saling membenci sebagaimana yang dialami olehPemohon dan Termohon tersebut, patut diduga akan lebin mendatangkanmafsadat (keburukan) dari pada mashlahat (kebaikan
    ), di antaranyapenderitaan batin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak, padahalmenolak keburukan harus didahulukan dari pada mengharap kebaikan,sebagaimana kaidah ushul fiqgh yang terdapat dalam Kitab AtAsbah WanNazhoir, hal 62, yang berbunyi:WlacJl ul> ule prio swleolls y>Artinya: "Menolak keburukan harus diutamakan dari pada mengharapkebaikanMenimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut Pemohon telah dapatmembuktikan dalildalil permohonannya dan telah memenuhi norma hukumIslam yang terkandung
Register : 12-04-2018 — Putus : 31-05-2018 — Upload : 21-08-2018
Putusan PA BATAM Nomor 0717/Pdt.G/2018/PA.Btm
Tanggal 31 Mei 2018 — Penggugat melawan Tergugat
128
  • Sesungguhnya pada yang demikian itubenarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah SWT. akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisitersebut diatas patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) dari pada maslahat (kebaikan), diantaranya penderitaan batinyang bekepanjangan bagi kedua belah pihak, padahal menolak keburukanharus didahulukan daripada mengharap kebaikan, sebagaimana kaedahushul fiqgh yang
Register : 08-03-2018 — Putus : 02-05-2018 — Upload : 04-10-2018
Putusan MS LHOK SEUMAWE Nomor 91/Pdt.G/2018/MS.Lsm
Tanggal 2 Mei 2018 — Penggugat melawan Tergugat
235
  • Tergugattelah pecah, dalam kondisi mana diyakini sudah tidak akan dapat lagimewujudkan tujuan perkawinan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam yaitu untuk membentuk rumah tangga yang bahagiadan kekal penuh cinta dan kasi sayang berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa (sakinah mawaddah dan rahmah), dan mempertahankan perkawinandengan kondisi demikian patut diduga akan mendatangkan keburukan(mafsadat) yang lebih besar ketimbang kebaikan
    (mas/ahat) yang akan dicapaidiantaranya penderitaan batin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak,terutama bagi Penggugat, padahal menghindari keburukan (mudharat) haruslebih diutamakan ketimbang mengharap kebaikan (mashlahat), sebagaimanakaedah fikhiyah yang diambil alin Majelis menjadi pertimbangan sendiri yangberbunyi:alba!
Register : 08-02-2018 — Putus : 29-03-2018 — Upload : 03-04-2018
Putusan PA LUBUK PAKAM Nomor 308/Pdt.G/2018/PA.Lpk
Tanggal 29 Maret 2018 — Penggugat Melawan Tergugat
93
  • i>d2xuuk.cJ @9> er5 anboo g dxuGe yo, la Is lowJ leArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
    yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan ~ kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,ternyata rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadiperselisihan dan pertengkaran yang teruS menerus, dengan demikian apayang didalilkan Penggugat sebagaimana maksud penjelasan Pasal 39 ayat(2) UndangUndang
Register : 02-07-2015 — Putus : 15-09-2015 — Upload : 30-12-2016
Putusan PA TANJUNG PINANG Nomor 428/Pdt.G/2015/PA.TPI
Tanggal 15 September 2015 —
646
  • No. 0428/Pdt.G/2015/PA.TPIKompilasi Hukum Islam ), sebagai implementasi Firman Allah SWT dalamAlQuran surat ArRum ayat 21;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah SWT. akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisitersebut di atas patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) dari pada maslahat (kebaikan), diantaranya penderitaan batinyang bekepanjangan bagi kedua belah pihak, padahal menolak keburukanharus didahulukan daripada mengharap kebaikan, sebagaimana