Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4)Kompilasi Hukum Islam sehingga akan menimbulkan mafsadat yang lebihbesar lagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fiqhtyyah yang berbuny)I :eilLueoJI wots ls o> 2. wl Jl sl,Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, majelis hakim berpendapat bahwa terdapat fakta hukum

Dan bahkan apabilaperkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetap dipertahankan, makaPenggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidak akan dapatmelaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebut dalamPasal 33 dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan

Gt> ale prt an wl aol slyoArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjagakemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, oleh karena telah terbukti Tergugat telah melanggar sighatta'lik talak dan Penggugat yang dalam persidangan telah menyerahkan iwadlsebesar Rp 10.000, (Sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadi syaratuntuk jatuhnya talak satu khul'y dari Tergugat kepada Penggugat telahterpenuhi sesuai Ibarat dari Kitab Syarqawi alat Tahrir yang berbunyi

tujuan perkawinan sebagaimana dimaksuddalam Firman Allah SWT dalam surat Ar Rum ayat 21 jelas tidak akan tercapai.Dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetapdipertahankan, maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidakakan dapat melaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebutdalam Pasal 33 dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4) Kompilasi Hukum Islamsehingga akan menimbulkan mafsadat

yang lebih besar lagi; Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatan sesuai qaidah Fighiyyah yang berbunyi : laa ote Je adits i uLiial )Nomor Perkara : 1987/Pdt.G/2015/PA.Pbghalaman 9 dari 12 halamanArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti Tergugat telahmelanggar sighat ta'lik talak dan Penggugat yang di sidang telah menyerahkaniwadl sebesar Rp.10.000

menceraikan Termohon, MajelisHakim berpendapat bahwa telah sangat sulit bagi Pemohon dan Termohonuntuk mewujudkan tujuan perkawinan yaitu membina rumah tangga (keluarga)yang sakinah, mawaddah dan rahmah;Menimbang, bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang halal tetapidibenci Allah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suamiisteri in casu Pemohon dan Termohon, akan tetapi mempertahankanperkawinan Pemohon dan Termohon pada kondisi yang demikian itu, patutdiyakini akan mendatangkan mafsadat

yang lebih besar dari maslahat yangHalaman 9 dari 12 Halaman Putusan Nomor xxxx/Pdt.G/2016/PA.Lpkakan dicapai, diantaranya penderitaan batin yang berkepanjangan terutamabagi Pemohon, padahal menolak mafsadat lebih diutamakan daripada menarikmaslahat, sesuai dengan kaidah figh yang diambil alin sebagai pertimbanganMajelis dari Kitab AlAsybah Wa AnNazhoir, halaman 62 yang berbunyi :dhaoll W> Ws prio .wlaoll ylArtinya : Menolak mafsadat harus lebih diutamakan daripada menarik maslahat;Dengan demikian

Dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetapdipertahankan, maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidak akandapat melaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebut dalam Pasal 33dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor Tahun 1974 jo Pasal 77 ayat (2), (3)dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akan menimbulkan mafsadat yang lebih besarMenimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumah tanggaharus lebih diutamakan daripada mendatangkan

: Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, olehkarena telah terbukti Tergugat telah melanggar sighat ta'lik talak pada angka 2 dan 3tersebut dan Penggugat yang di sidang telah menyerahkan iwadl sebesar Rp 10.000,( sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadi syarat untuk jatuhnya talak satu khul'ydari Tergugat kepada Penggugat telah terpenuhi sesuai barat dari Kitab Syarqawi alatTahrir yang berbunyi

Kaidah fighiyah yang berbunyi :Leg bS) lsh ua Legace) (59) Gite (52 lei 4)Artinya: Jika dihadapkan pada dua mafsadat, maka mafsadat yang lebihbesar harus dihindari dengan cara mengambil mafsadat yanglebih ringan ;Menimbang, berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa anak Pemohon (ANAKKANDUNG PEMOHON) sudah sangat menghendaki menikah dengan calonPenetapan No. 0135/Pdt.P/2017/PA.Pas. = = ~~ ~..

tujuan perkawinan sebagaimana dimaksuddalam Firman Allah SWT dalam surat Ar Rum ayat 21 jelas tidak akan tercapai.Dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetapdipertahankan, maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidakakan dapat melaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebutdalam Pasal 33 dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4) Kompilasi Hukum Islamsehingga akan menimbulkan mafsadat

yang lebih besar lagi; Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatan sesuai qaidah Fighiyyah yang berbunyi : aa) ota oe tis LuLiial 9Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti Tergugat telahmelanggar sighatta'lik talak dan Penggugat yang di sidang telah menyerahkanPutusan Nomor : 0115/Pdt.G/2015/PA.Pbg.halaman 9 dari 12 halamaniwadl sebesar Rp.10.000

Dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetapdipertahankan, maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidak akandapat melaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebut dalam Pasal 33dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor Tahun 1974 jo Pasal 77 ayat (2), (3)dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akan menimbulkan mafsadat yang lebih besarMenimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumah tanggaharus lebih diutamakan daripada mendatangkan

: Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas, olehkarena telah terbukti Tergugat telah melanggar sighat ta'lik talak pada angka 2 dan 3tersebut dan Penggugat yang di sidang telah menyerahkan iwadl sebesar Rp 10.000,( sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadi syarat untuk jatuhnya talak satu khul'ydari Tergugat kepada Penggugat telah terpenuhi sesuai barat dari Kitab Syarqawi alatTahrir yang berbunyi

Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa mempertahankan ikatan perkawinan dengankondisi demikian adalah siasia belaka, tidak ada lagi manfaat bagi kedua belahpihak, bahkan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar,sedangkan menghindari mafsadat lebih diutamakan dari pada meraihmashlahat, sebagaimana Qaedah Figh dalam Kitab Al Asybah wa Al Nazhairhalaman 63 yang berbunyi :Wool ula Uo sgl Duh loolls joHal 9 dari 12 hal

Putusan No. 0526/Pat.G/2016/PA.PrmArtinya: Menghindari mafsadat lebih utama dari pada merath mashlahat.Menimbang, bahwa di persidangan terlihat dengan jelas bahwaPenggugat sudah sangat kecewa terhadap Tergugat dan sangat ingin untukmengakhiri perkawinannya dengan Tergugat,dan Tergugat pun dalam setiapkali persidangan tidak pernah datang untuk menyelesaikan secara hukum,maka hal mana menambah keyakinan Majelis bahwa ikatan batin antarakeduanya telah hilang, akibatnya hancurlah salah satu sendi utama

tujuan perkawinan sebagaimana dimaksuddalam Firman Allah SWT dalam surat Ar Rum ayat 21 jelas tidak akan tercapai.Dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetapdipertahankan, maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidakakan dapat melaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebutdalam Pasal 33 dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo Pasal 77 ayat (2), (8) dan (4) Kompilasi Hukum Islamsehingga akan menimbulkan mafsadat

yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fighiyyah yang berbunyi :Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti Tergugat telahmelanggar sighat ta'lik talak dan Penggugat yang di sidang telah menyerahkaniwadl sebesar Rp. 10.000, (sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadisyarat untuk jatuhnya talak satu khul'y

ul> ule patio swlaoll i,Artinya : Menghindari kerusakan (mafsadat) lebih diutamakan daripadamengambil kebaikan (mashlahat);Penetapan No. 348/Pdt.P/2021/PA.Dmk.Halaman 10 dari 12 halamanMenimbang, kaedah diatas menyebutkan bahwa menolak mafsadat(kerusakan) mestilah didahulukan dibanding mengambil mashlahat, oleh karenaitu segala peluang yang mengarah pada terjadinya mafsadat harus segeraditutup, dengan kata lain pernikahan antara anak Para Pemohon dengan calonsuaminya tersebut diharapkan dapat menghindari

Bahwa pertengkaran dan perselisihan tersebut telah menimbulkanmadharat atau) mafsadat sedemikian rupa sehingga menggoyahkankeutuhan rumah tangga, yang akhirnya Penggugat dengan Tergugat sudahpisah rumah dan tidak ada yang berusaha untuk rukun kemball;4.

Dengan adanya faktafakta diatas terutamasikap Penggugat yang sudah bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat telahmenunjukkan lepasnya ikatan batin antara Penggugat dengan Tergugatsehingga tujuan perkawinan tidak tercapai lagi;Menimbang, bahwa mempertahankan sebuah perkawinan yang sudahlepas dari sendisendinya (tidak adanya ikatan batin lagi antara suami istri)akan dapat menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada manfaatnya bagisuami istri, sedang dalam ajaran agama Islam menghindari mafsadat

Dan bahkan apabilaperkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetap dipertahankan, makaPenggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidak akan dapatmelaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebut dalamPasal 33 dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.Halaman 9 dari 13Putusan Nomor 1206/Pat.G/2016/PA.PbgPasal 77 ayat (2), (8) dan (4) Kompilasi Hukum Islam sehingga akanmenimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam

rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fighiyyah yang berbunyi :(etna Gta gle pris alin lsArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjagakemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, oleh karena telah terbukti Tergugat telah melanggar sighatta'lik talak dan Penggugat yang dalam persidangan telah menyerahkan iwadlsebesar Rp 10.000, (sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadi syaratuntuk jatuhnya talak satu

tujuan perkawinan sebagaimana dimaksuddalam Firman Allah SWT dalam surat Ar Rum ayat 21 jelas tidak akan tercapai.Dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetapdipertahankan, maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidakakan dapat melaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebutdalam Pasal 33 dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4) Kompilasi Hukum Islamsehingga akan menimbulkan mafsadat

yang lebih besar lagi ; Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fighiyyah yang berbunyi : Cal ads le ats dul dal !

Artinya : Menolak mafsadat lebih diuttamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti Tergugat telahmelanggar sighat ta'lik talak dan Penggugat yang di sidang telah menyerahkaniwadl sebesar Rp. 10.000, (Sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadiPutusan Nomor Perkara : 0654/Pat.G/2016/PA.Pbghalaman 10 dari 13 halamansyarat untuk jatuhnya talak satu khul'y dari Tergugat kepada Penggugat telahterpenuhi sehingga majelis sependapat dengan ketentuan dalam KitabSyarqawi alat

Jika kehidupan bahagia atau sakinah mawaddah dan rahmahtidak terwujud dalam suatu rumah tangga, maka sudah tidak ada manfaat lagimempertahankan rumah tangga demikian karena hanya akan menimbulkanmafsadat (kerusakan) yang lebih besar, terutama bagi para pihak berperkara.Hukum Islam menentukan bahwa menolak mafsadat harus didahulukan darimengharap kemaslahatan, sesuai dengan kaidah fighiyah, sebagai berikut:laoll ue ule pris suldoll soartinya: Menghindari mafsadat (kerusakan) harus didahulukan dari

padamenarik kemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan kaedah fighiyah tersebut, untukmengakhiri mafsadat yang lebih besar di antara Penggugat dan Tergugat,Majelis menilai bahwa perceraian sebagai solusi terbaik bagi Penggugat danTergugat.Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai denganTergugat, maka dalam hal ini Majelis Hakim sependapat sekaligus mengambilalin pendapat pakar hukum Islam sebagaimana yang termuat dalam kitab

Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa mempertahankan ikatan perkawinan dengan kondisidemikian adalah suatu hal siasia, tidak ada manfaat lagi bagi kedua belahpihak, bahkan dikhawatirkan akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar,sedangkan menghindari mafsadat lebin diutamakan dari pada meraihmashlahat, sebagaimana Qaedah Figh dalam Kitab Al Asybah wa Al Nazhairhalaman 63 yang berbunyi :lool ula oo wel sun lolls yaArtinya: Menghindari

mafsadat lebih utama dari pada meraih mashlahat.Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat memperlihatkan sikapbencinya terhadap Tergugat dan sangat ingin mengakhiri perkawinannyaHal 10 dari 13 hal.

Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4)Kompilasi Hukum Islam sehingga akan menimbulkan mafsadat yang lebihbesar lagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fiqhtyyah yang berbuny)I :eJLoood wa tL> ols or @ wl 2 oll sloArtinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdi atas, majelis hakim berpendapat bahwa terdapat fakta hukum

Bahwa pertengkaran dan perselisihan tersebut telah menimbulkanmadharat atau mafsadat sedemikian rupa sehingga menggoyahkankeutuhan rumah tangga, yang akhirnya Penggugat dengan TergugatHal. 9 dari 12 perkara No. 182/Pdt.G/2020/PA.Selsudah pisah rumah dan tidak ada yang berusaha untuk rukun kembali;3.

Dengan adanya faktafakta diatas terutamasikap Penggugat yang sudah bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat telahmenunjukkan lepasnya ikatan batin antara Penggugat dengan Tergugatsehingga tujuan perkawinan tidak tercapai lagi;Menimbang, bahwa mempertahankan sebuah perkawinan yang sudahlepas dari sendisendinya (tidak adanya ikatan batin lagi antara Suami istri)akan dapat menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada manfaatnya bagisuami istri, sedang dalam ajaran agama Islam menghindari mafsadat

dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Penggugat dan Tergugat akan selalu diselimuti kesedihan, tiadabertambahnya hari selain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnyapenderitaan, dan kondisi kehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharatlahir dan bathin;Menimbang, bahwa menutup pintu yang menyebabkan kesengsaraan danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa relevan dengan alur pikir di atas dapat merujuk sebuahkaidah fikih mencegah mafsadat

50);Menimbang, bahwa bertitik tolak dari kaidah fikin tersebut, walaupundengan perkawinan terdapat banyak mashlahat, akan tetapi jika denganperkawinan justru menimbulkan mafsadat, maka menghilangkan mafsadat denganjalan perceraian akan diperoleh mashlahat;Menimbang, bahwa bertolak dari kaidah fikih tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaHa. 9 dari 12 Putusan Nomor 0319/Pdt.G/2021/PA.Probistrinya begitu juga sebaliknya, seorang istri tidak boleh

tujuan perkawinan sebagaimana dimaksuddalam Firman Allah SWT dalam surat Ar Rum ayat 21 jelas tidak akan tercapai.Dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat ini tetapdipertahankan, maka Penggugat sebagai istri dan Tergugat sebagai suami tidakakan dapat melaksanakan kewajibannya masingmasing sebagaimana tersebutdalam Pasal 33 dan 34 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo Pasal 77 ayat (2), (3) dan (4) Kompilasi Hukum Islamsehingga akan menimbulkan mafsadat

yang lebih besar lagi;Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumahtangga harus lebih diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatan sesuaiqaidah Fighiyyah yang berbunyi : 0220 2n nn nen nooneColello ple stds til dal) !

52Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan untuk menjaga kemaslahatan;Nomor Perkara 1299/Pat.G/2015/PA.Pbghalaman 9 dari 12 halamanMenimbang, bahwa oleh karena telah terbukti Tergugat telahmelanggar sighat ta'lik talak dan Penggugat yang di sidang telah menyerahkaniwadl sebesar Rp.10.000, (Sepuluh ribu rupiah), maka apa yang menjadi syaratuntuk jatuhnya talak satu khul'y dari Tergugat kepada Penggugat telahterpenuhi sehingga majelis sependapat dengan ketentuan dalam KitabSyarqawi alat Tahrir halaman