Ditemukan 86444 data
8 — 1
belah pihak,sehingga dalam pandangan Majelis secara filosofi perceraian dipandang cukupadil sebagai jalan keluar untuk mengakhiri konflik rumah tangga Penggugatdengan Tergugat, dan semoga perceraian ini membawa kebaikan baik kepadaPenggugat maupun Tergugat sebagaimana firman Allah dalam surah al Nisa ayat130:Artinya : Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepadamasingmasing dari limpahan karuniaNya;Menimbang bahwa Majelis sependapat dengan doktrin figh Islam yangdikemukakan oleh Sayyid
7 — 0
diperkenankan menjatuhkan talak suami kepada istrinyadengan talak satu,Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip olen Sayyid
5 — 0
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
6 — 0
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bemanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapjera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertinbangan sendin, pendapat Sayyid
9 — 9
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,majelis hakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak ada harapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabilaperkawinan mereka dipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapatdicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuaidengan pendapat lbnu Sina yang dikutip oleh Sayyid
6 — 0
Putusan No. 1055/Pdt.G/20 19/PA.Sda.keadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertinbangan sendiri, pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab FiqihSunnah Juz Il halaman 248 ;GLY ey!
7 — 0
Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil danbermanfaat bagi kedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencinta/ lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
7 — 0
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bemanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami olen Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertinbangan sendiri, pendapat Sayyid
7 — 0
UndangNomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas,majelis hakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak ada harapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabilaperkawinan mereka dipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidakdapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal inisesuai dengan pendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid
8 — 0
Sda.menjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab FiqihSunnah Juz Il halaman 248 ;Sls cll Ss xs Hl al sich oi 4a slhdi lal cal lalco Cut halAil dalls Lyall, Lagi Aue'yl ye coslall jot 5 Logliol yur spitiell alga dewArtinya : Jika dalil gugatan terbukti di depan persidangan baik dengan buktiyang diajukan oleh istri atau pengakuan suami, dan konflik rumahtangga telah parah sedemikian rupa sehingga tidak ada harapanuntuk rukun kembali dan Hakim juga tidak mampu mendamaikankedua
6 — 0
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
28 — 6
dinyatakan bahwa perselisihandalam rumah tangga tidak perlu dicari siapa yang salah dan siapa yang benar,bilamana suami isteri sudah tidak tinggal lagi serumah yang ditandai denganpisah tempat tinggal serta suami isteri sudah tidak saling mencintai, maka haltersebut dapat dinyatakan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecahdan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telahterpenuhi;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan pendapat ahli hukum Islam Sayyid
10 — 28
diperkenankan menjatuhkan talak suamikepada istnnya dengan talak satu,Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,majelis hakim berpendapat bahwa antara Penggugatdan Tergugat sudahtidak ada harapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabilaperkawinan mereka dipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidakdapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal inisesuai dengan pendapat lbnu Sina yang dikutip oleh Sayyid
10 — 3
lain, tetapi yang perludilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapatdipertahankan lagi atau tidak;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yangsedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidakdapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisisebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagikedua belah pihak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alihpendapat Imam Malik seperti dikutip Sayyid
20 — 11
olehkarenanya tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dankekal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 Tentang Perkawinan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa atau Pasal 3Kompilasi Hukum Islam yaitu. mewujudkan rumah tangga/keluarga yangsakinah, mawaddah dan rahmah tidak dapat dicapai dalam perkawinanPenggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatulama figh Sayyid
14 — 14
ketimbangmengharap kemanfaatan:Menimbang, bahwa pendapat Majelis Hakim tersebut di atas telah pulasejalan dengan kaidah hukum yurisprudensi Mahkamah Agung RepublikIndonesia Nomor 38K/AG/1990 Tanggal 5 Oktober 1991, yang berbunyi KalauPengadilan telah yakin bahwa perkawinan ini telah pecah, berarti hati kKeduabelah pihak telah pecah pula, maka telah terpenuhi isi Pasal 19 huruf fPeraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan pendapat ahli hukum Islam Sayyid
6 — 1
Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi HukumIslam (KHI ) ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
10 — 1
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
28 — 9
mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, namun kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru sebaliknya telah lari dari prinsipprinsip tersebut diatas, oleh karenanya Pengadilan berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbulnya mudharat yang lebih besar lagibagi kedua belah pihak, hal lain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid
10 — 3
Hal mana sejalan dengan dalil syari sebagaimana yangterdapat didalam kitab Fiqhus Sunnah karangan Sayyid Sabiq Juz II, halaman248, yang kemudian diambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim sebagaiberikut : Jl @ Lac gl ag Jl ae wo Wlis J bl gs peas ly Lslog) iol us 6 pu ol g > azo SU Vloolu Yl yW5 Zoaio lL aalb lpslb legin ze Mo Vl YS Wo Lill jasArtinya : Apabila gugatannya telah terbukti, baik dengan bukti yangdiajukan isteri ataupun dengan pengakuan suami dan perlakuan suami membuatisteri tidak