Ditemukan 8655 data
9 — 5
gugatan Penggugat aquo formil dapat diterima;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P2, terbukti menurut hukumbahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah danterbukti pula Tergugat telah mengucapkan shighat talik talak sesudah akad nikahtersebut;Menimbang, bahwa karena dalam gugatan cerainya, Penggugatmendalilkan bahwa Tergugat telah melanggar sighat taklik talak, maka yangterlebih dahulu harus dibuktikan kebenarannya oleh Penggugat adalah mengenaiapakah Penggugat masih tamkin
Oleh sebabitu menurut penilaian Majelis Hakim, Penggugat masih tamkin, dan karenanyamaka Penggugat layak untuk mengajukan gugatan cerai dengan alasan karenaTergugat telah melanggar sighat taklik talak, sehingga dengan demikian tindakanPenggugat mengajukan gugatan cerai dengan alasan sebagaimana tersebut di atas,dapat dibenarkan dan tidak melawan hukum; Menimbang, bahwa saksisaksi Penggugat telah memberikan keterangandengan mengangkat sumpah yang pada pokoknya bahwa Penggugat dan Tergugattinggal bersama
Padahal sampai sekarang Penggugatmasih tamkin; 9222222 2 nnn nnn nnn nnn nnn nn nnn nnn e enn n eeMenimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas, dapat menjadi bukti bahwaTergugat telah melanggar sighat taklik talak angka 2 dan 4 yang telahdiucapkannya setelah akad nikah; Menimbang, bahwa Penggugat di persidangan telah mengemukakan tidakridla terhadap sikap dan perlakuan Tergugat, serta telah menyerahkan uangsebanyak Rp 10.000, (sepuluh ribu rupiah) sebagai iwadl, maka dengan demikiansyarat jatuhnya
22 — 23
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telan tamkin dan taslimserta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan Penggugatmengenai nafkah lampau, maka Majelis Hakim terlebin dahulumempertimbangkan apakah Penggugat telah tamkin dan taslim serta tidakbertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan Penggugatsebagai ister!
telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tergugat sebagaisuaminya dan keduanya telah dikaruniai 3 orang anak dan Penggugat telahmendampingi Tergugat selama lebih kurang 19 tahun hingga tahun 2018dengan demikian Majelis Hakim memandang Penggugat sebagai isteri telahbertindak tamkin dan taslim;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat terbukti telah tamkin,taslimserta tidak berprilaku nusyuz, maka Majelis Hakim berpendapat Penggugatberhak mendapatkan nafkah lampau dan nafkah iddah dari Tergugat olehkarenanya
No. 32 /Pdt.G/2020/PAAGM.sebagai buruh tani dengan penghasilan maksimal sejumlah Rp 500.000,00,( lima puluh ribu rupiah ), maka Majelis hakim menetapkan besaran nafkahlampau yang harus dibayar Tergugat kepada Penggugat sejumlah Rp500.000,00;Tentang Nafkah Iddah:Menimbang, bahwa terhadap gugatan nafkah iddah yang dituntutPenggugat Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwaPenggugat telah terbukti telah tamkin, taslim dan tidak berprilaku
52 — 14
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telah rela digauli(tamkin) dan tunduk (taslim) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan PenggugatRekonvensi mengenai nafkah madhiyah, maka Majelis Hakim terlebih dahulumempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi telah rela digauli (tamkin)dan tunduk (tas/im) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan PenggugatRekonvensi sebagai
isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepadaTergugat Rekonvensi sebagai suaminya dan Penggugat Rekonvensi telahmendampingi Tergugat Rekonvensi sejak tanggal 14 Desember 2017 danberpisah sejak tanggal 10 Maret 2018 Penggugat Rekonvensi tetap tinggal dirumah orang tua Pemohon sedangkan Tergugat pulang ke rumah orang tuaTermohon dan diantar oleh Pemohon dan orang tua Pemohon, dengandemikian Majelis Hakim memandang Penggugat Rekonvensi sebagai isteritelah rela digauli (tamkin) dan tunduk (tas/im)
;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti reladigauli (tamkin) dan tunduk (tas/im) serta tidak nusyuz maka Majelis Hakimberpendapat Penggugat Rekonvensi berhak mendapatkan nafkah dariTergugat Rekonvensi oleh karenanya gugatan Penggugat Rekonvensi atasnafkah madhiyah yang dilalaikan oleh Tergugat Rekonvensi patut untukdikabulkan;Menimbang, bahwa Penggugat menuntut nafkah MadhiyahPenggugat kepada Tergugat sejak bulan Maret 2018 (9 bulan) sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah
8 — 0
karenanya dapat dikabulkan.15Menimbang bahwa, Termohon dalampersidangan menyatakan tetap ingin rukun dan tidakbersedia bercerai dengan Pemohon, maka Majelis akanmenilai bahwa bukan Termohon yang tidak mau melayaniPemohon, akan tetapi Pemohonlah yang setelah menikahlangsung pergi meninggalkan Termohon dan tidak mauberhubungan badan dengan Termohon, maka berdasarkanpernyataan tersebut Majelis berpendapat bahwa Termohontelah bersedia melayani Pemohon, karenanya Termohondikatagorikan sebagai istri yang tamkin
Oleh karena itu menurutMajelis bahwa perbuatan Termohon tersebut dapatdikatagorikan sebagai istri yang taat/telah tamkin danharus diberikan hakhaknya agar Termohon tidak sekedardijadikan obyek seksual semata sebelum menikah.Menimbang bahwa, oleh karena Majelis berpendapatTermohon sebagai istri yang tamkin, maka telah sesuaidengan maksud pasal 41 (c) Undang Undang Nomor 01 tahun1974 tentang perkawinan Jo.
10 — 4
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telah rela digauli(tamkin) dan tunduk (taslim) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan penggugatrekonvensi mengenai nafkah madhiyah, maka Majelis Hakim terlebin dahulumempertimbangkan apakah Penggugat rekonvensi telah rela digauli (tamkin)dan tunduk (taslim) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan penggugatrekonvensi sebagai
isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tergugatrekonvensi sebagai Suaminya dan Penggugat rekonvensi telah mendampingiTergugat rekonvensi sejak tahun 2005 dan keduanya telah dikaruniai 2 (dua)orang anak, dengan demikian Majelis Hakim memandang penggugatRekonvensi sebagai isteri telah rela digauli (tamkin) dan tunduk (taslim) danberdasarkan faktafakta yang telah menjadi fakta hukum tetap di persidanganmeskipun telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang menyebabkan terjadipisah tempat
tinggal antara Penggugat Rekonvensi dengan TergugatRekonvensi namun hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh penggugatRekonvensi tetapi Tergugat Rekonvensi juga ikut andil menyebabkan terjadinyaperselisihan dan pertengkaran tersebut, oleh karenanya penggugat Rekonvensitidak dapat dikategorikan sebagai isteri yang nusyuZi;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti reladigauli (tamkin) dan tunduk (taslim) serta tidak nusyuz maka Majelis HakimHlm 13 dari 17 Pen.
12 — 1
dengan penghasilan berkisar antara Rp 900.000,(sembilan ratus ribu rupiah) ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di atas,Majelis Hakim akan mempertimbangkan isi gugatan rekonvensi tersebut satupersatu sebagai berikut:Tentang nafkah madhiyah:Menimbang, bahwa terkait ini Majelis Hakim mempertimbangkan bahwamemberikan nafkah untuk istri adalah kewajiban bagi suami dan hak seorangistri Sesuai dengan kemampuan suami tersebut dan sesuai dengan kebutuhanyang patut untuk istrinya setelah tamkin
Sit.Menimbang, bahwa nafkah madhiyah merupakan kewajiban nafkahsuami terhadap isteri yang tidak dilaksanakan, oleh karena itu nafkah madhiyahmerupakan hutang suami terhadap istri yang tamkin, hal ini sejalan denganpendapat hukum dalam kitab Al Muhadzzab Juz 2 halaman 175, untukselanjutnya diambil alin sebagai pendapat majelis yang berbunyi:Artinya : Apabila istri sudah tamkin, maka suami wajib member!
nafkah, dan jikasuami tidak memberikan nafkah hingga lewat waktu, maka nafkahtersebut menjadi hutang bagi suami dan hutang tersebut tidak akangugur dengan lewatnya waktu;Menimbang, bahwa adapun yang dimaksud dengan tamkin adalahpenyerahan din seorang istri sepenuhnya kepada suaminya, sementara yangdimaksud dengan nusyuz adalah sikap dan tidak mau melaksanakankewajibankewajiban sebagai istri kecuali dengan alasan yang sahsebagaimana dimaksud dalam pasal 84 ayat (1) Kompilasi Hukum, kewajibanmana antara
lain adalah berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam halhalyang dibenarkan oleh hukum Islam termasuk pula di dalamnyaIsterimenyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga seharihari dengansebaikbaiknya sebagaimana diatur dalam Pasal 83 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam rekonvensi poin a,b dan c yang tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa selama iniPenggugat Rekonvensi terbukti telan melakukan tamkin dengan sempurna dantidak terbukti melakukan
14 — 9
ada kaitannya dengan rekonvensi dianggap telah termuat dalampertimbangan rekonvensi.Menimbang, bahwa mengenai gugatan nafkah untuk Penggugat, majelisberpendapat bahwa berdasarkan ketentuan yang tersebut dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 34 ayat (1) dan ayat (3) Juncto KompilasiHukum Islam Pasal 80 dan Pasal 77 ayat (5), seorang suami wajib memenuhi(nafkah) segala kebutuhan istri dalam hidup berumah tangga dengan syaratapabila istri tersebut telah tunduk (tas/im) dan rela untuk digauli (tamkin
hal ini samadengan hutanghutang lainnya yang tidak dapat gugur dari tanggung jawabkecuali dibayar atau direlakan oleh sang istri.Hal 14 dari 18 Putusan Nomor 0015/Pdt.G/2019/PATBKMenimbang, bahwa dalam surat permohonan Tergugat pada angkat 4yang diakui oleh Penggugat disebutkan bahwa selama menikah Tergugatdengan Penggugat telah berhubungan layaknya suami istri, namun belumdikarunial anak, hal ini membuktikan bahwa Penggugat selama hidup berumahtangga telah tunduk (tas/im) dan rela untuk digauli (tamkin
ratus enam puluh tiga ribu rupiah)Hal 18 dari 18 Putusan Nomor 0015/Pdt.G/2019/PATBKMenimbang, bahwa mengenai gugatan nafkah untuk Penggugat, majelisberpendapat bahwa berdasarkan ketentuan yang tersebut dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 34 ayat (1) dan ayat (3) Juncto KompilasiHukum Islam Pasal 80 dan Pasal 77 ayat (5), seorang suami wajib memenuhi(nafkah) segala kebutuhan istri dalam hidup berumah tangga dengan syaratapabila istri tersebut telah tunduk (tas/im) dan rela untuk digauli (tamkin
hutang yang harus dipertanggungjawabkan, dalam hal ini samadengan hutanghutang lainnya yang tidak dapat gugur dari tanggung jawabkecuali dibayar atau direlakan oleh sang istri.Menimbang, bahwa dalam surat permohonan Tergugat pada angkat 3yang diakui oleh Penggugat disebutkan bahwa selama menikah Tergugatdengan Penggugat telah berhubungan layaknya suami istri, akan tetapi belumdikarunial anak, hal ini membuktikan bahwa Penggugat selama hidup berumahtangga telah tunduk (tas/im) dan rela untuk digauli (tamkin
7 — 0
Sit.dengan menghukum Tergugat Rekonvensi memberikan nafkah iddah kepadaPenggugat Rekonvensi sebesar berjumlah Rp. 1.500.000 (satu juta lima puluhratus ribu rupiah) sebagaimana amar putusan ini;Tentang nafkah madhiyah:Menimbang, bahwa terkait ini Majelis Hakim mempertimbangkan bahwamemberikan nafkah untuk istri adalah kewajiban bagi suami dan hak seorangistri Sesuai dengan kemampuan suami tersebut dan sesuai dengan kebutuhanyang patut untuk istrinya setelah tamkin sempurna dari istrinya dan dengansyarat
istrinya tidak nusyuz sesuai dengan Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam diIndonesia (Inpres Nomor 1 Tahun 1991);Menimbang, bahwa nafkah madhiyah merupakan kewajiban nafkahsuami terhadap isteri yang tidak dilaksanakan, oleh karena itu nafkah madhiyahmerupakan hutang suami terhadap istri yang tamkin, hal ini sejalan denganpendapat hukum dalam kitab A/ Muhadzzab Juz 2 halaman 175, untukselanjutnya diambil alin sebagai pendapat majelis yang berbunyi:Artinya : Apabila istri sudah tamkin, maka suami wajib
memberi nafkah, dan jikasuami tidak memberikan nafkah hingga lewat waktu, maka nafkahtersebut menjadi hutang bagi suami dan hutang tersebut tidak akangugur dengan lewatnya waktu;Menimbang, bahwa adapun yang dimaksud dengan tamkin adalahpenyerahan diri seorang istri sepenuhnya kepada suaminya, sementara yangdimaksud dengan nusyuz adalah sikap dan tidak mau melaksanakankewajibankewajiban sebagai istri kecuali dengan alasan yang sahsebagaimana dimaksud dalam pasal 84 ayat (1) Kompilasi Hukum, kewajibanmana
antara lain adalah berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam halhalyang dibenarkan oleh hukum islam termasuk pula di dalamnyaIsterimenyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga seharihari dengansebaikbaiknya sebagaimana diatur dalam Pasal 83 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam rekonvensi poin a,b dan c yang tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa selama iniPenggugat Rekonvensi terbukti telah melakukan tamkin dengan sempurna dantidak terbukti melakukan
33 — 2
Jikasedang di nasehatiuntuk dibimbing serta membina rumah tanggaTermohon selalu membantah perkataan Pemohon dan Termohonsudah berlaku tidak Tamkin terhadap suami (Pemohon) serta tidakmemenuhi kewajibannya sebagai seorang istri..
Jika sedang di nasehatiuntuk dibimbing sertamembina rumah tangga Termohon selalu membantah perkataanPemohon dan Termohon sudah berlaku tidak Tamkin terhadap suami(Pemohon) serta tidak memenuhi kewajibannya sebagai seorang Istri;Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut,Termohon meskipun telah dipanggil dengan patut, tidak datangmenghadap di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain untukmenghadap sebagai kuasanya, sedang tidak ternyata bahwa ketidakdatangnya tersebut disebabkan oleh
Jika sedang dinasehatiuntuk dibimbing serta membina rumah tangga Termohonselalu membantah perkataan Pemohon dan Termohon sudah berlakutidak Tamkin terhadap suami (Pemohon) serta tidak memenuhikewajibannya sebagai seorang istri;Menimbang, bahwa oleh karena keterangan saksisaksi tersebutdidasarkan atas pengetahuan sendiri dan saling bersesuaian sertasaling mendukung satu sama lain, maka keterangan saksisaksitersebut dapat dipercaya kebenarannya dan dapat dipertimbangkan ;Menimbang, bahwa berdasarkan
21 — 12
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telah tamkin dan taslimserta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan Penggugatmengenai nafkah lampau, maka Majelis Hakim terlebih dahulumempertimbangkan apakah Penggugat telah tamkin dan taslim serta tidakbertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan Penggugatsebagai isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tergugat sebagaisuaminya dan keduanya
telah dikaruniai 1 orang anak dan Penggugat telahmendampingi Tergugat selama lebih kurang 8 bulan ( Agustus 2017 sampaidengan April 2018 ) dengan demikian Majelis Hakim memandang Penggugatsebagai isteri telah bertindak tamkin dan taslim;Hal. 19 dari 23 hal.
No. 318/Pdt.G/2018/PAAGM.Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat terbukti telah tamkin,taslimserta tidak berprilaku nusyuz, maka Majelis Hakim berpendapat Penggugatberhak mendapatkan nafkah lampau dan nafkah iddah dari Tergugat olehkarenanya gugatan Penggugat atas nafkah lampau yang tidak diberikan olehTergugat patut untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa karena tidak ada kesepakatan antara Penggugatrekonvensi dengan Tergugat rekonvensi tentang nominal nafkah lampau, makaMajelis hakim karena jabatannya
(enam ratus ribu rupiah ) perbulan, maka Majelis hakimmenetapkan besaran nafkah lampau yang harus dibayar Tergugat kepadaPenggugat sejumlah Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) perbulan, dengantotal = Rp 200.000,00 x 3 bulan = Rp 600.000,00,(enam ratus ribu rupiah );Tentang Nafkah Iddah:Menimbang, bahwa terhadap gugatan nafkah iddah yang dituntutPenggugat Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwaPenggugat telah terbukti telah tamkin
11 — 8
Pasal 80 ayat (2), (4) huruf a dan b KompilasiHukum Islam yang berbunyi, bahwa suami berkewajiban melindungi isterinyadan memberikan segala sesuatu keperluan hidupnya (nafkah, pakaian, tempat13kediaman, biaya rumah tangga, biaya perawatan dan sebagainya) sesuaidengan kemampuannya, dan suami berkewajiban menafkahi istri dengansyarat apabila istri telah rela digauli (tamkin) dan tunduk (tas/lim) serta tidakbertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan PenggugatRekonvensi mengenai
nafkah madhiyah, maka Majelis Hakim terlebih dahulumempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi telah rela digauli (tamkin)dan tunduk (tas/im) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan PenggugatRekonvensi sebagai isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada TergugatRekonvensi sebagai suaminya dan Penggugat Rekonvensi telah mendampingiTergugat Rekonvensi sejak tahun 2013 serta telah dikaruniai 1 orang anak,dengan demikian Majelis Hakim memandang Penggugat
Rekonvensi sebagaiisteri telah rela digauli (tamkin) dan tunduk (tas/lim);Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang telah menjadi faktahukum tetap di persidangan meskipun telah terjadi perselisihan danpertengkaran yang menyebabkan terjadinya pisah tempat tinggal antaraPenggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi, namun hal itu karenakeduanya samasama pergi meninggalkan rumah kediaman bersama, sehinggakeduanya berpisah tempat tinggal, oleh karenanya Penggugat Rekonvensi tidakdapat dikategorikan
sebagai isteri yang nusyuz;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti reladigauli (tamkin) dan tunduk (taslim) serta tidak nusyuz, maka Majelis Hakimberpendapat Penggugat Rekonvensi berhak mendapatkan nafkah dari TergugatRekonvensi, oleh karenanya gugatan Penggugat Rekonvensi atas nafkahmadhiyah yang dilalaikan oleh Tergugat Rekonvensi patut untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa di persidangan telah tercapai kesepakatan antaraPenggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi mengenai besarannafkah
7 — 8
Pasal 80 ayat (2), (4) huruf a dan b KompilasiHukum Islam yang berbunyi, bahwa suami berkewajiban melindungi isterinyadan memberikan segala sesuatu keperluan hidupnya (nafkah, pakaian, tempatkediaman, biaya rumah tangga, biaya perawatan dan sebagainya) sesualdengan kemampuannya, dan suami berkewajiban menafkahi istri dengansyarat apabila istri telah rela digauli (tamkin) dan tunduk (taslim) serta tidakbertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan PenggugatRekonvensi mengenai
nafkah madhiyah, maka Majelis Hakim terlebih dahuluHim. 13 dari 17 Halaman, Putusan Nomor 0076/Pdt.G/2018/PA.Mnamempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi telah rela digauli (tamkin)dan tunduk (taslim) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan PenggugatRekonvensi sebagai isteri telah menyerahkan diri seoenuhnya kepada TergugatRekonvensi sebagai suaminya, dan keduanya telah dikaruniai 1 (Satu) oranganak, dengan demikian Majelis Hakim memandang Penggugat
Rekonvensisebagai isteri telah rela digauli (tamkin) dan tunduk (tas/im);Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang telah menjadi faktahukum tetap di persidangan meskipun telah terjadi perselisihan danpertengkaran yang menyebabkan terjadinya pisah tempat tinggal antaraPenggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi, namun hal itu jugadisebabkan oleh karena Tergugat Rekonvensi sendiri yang mengusirPenggugat Rekonvensi, sehingga keduanya berpisah tempat tinggal, olehkarenanya Penggugat Rekonvensi
tidak dapat dikategorikan sebagai isteri yangnusyuZ;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti reladigauli (tamkin) dan tunduk (taslim) serta tidak nusyuz, maka Majelis Hakimberpendapat Penggugat Rekonvensi berhak mendapatkan nafkah dari TergugatRekonvensi, oleh karenanya gugatan Penggugat Rekonvensi atas nafkahmadhiyah yang dilalaikan oleh Tergugat Rekonvensi patut untuk dikabulkan;Menimbang, bahwa di persidangan Tergugat Rekonvensi menyatakanmenyanggupi tuntutan Penggugat Rekonvensi
NURRAHMA ALIAH TAIBIEN, SH
Terdakwa:
1.IWAN WAHYUDIANTO Alias IWAN
2.MOH RULY SATORY als RULY Bin BAMBANG JUNAED
3.EMIEL FITRIA NUR Als. EMIL
4.MUHAMMAD SOPIAN Als PIAN
164 — 334
dimana pada saat itu disampaikan di rumahPAK MANSUR, pada sekitar tahun 2017 yang hadir pada saat itu adalahsaksi, Masrukhi, Dona, Gamal, Ngadimun, Iwan, Awi dan lainnya saksitidak ingat namanya.Bahwa ketika berkumpul di rumah PAK MANSUR (bapak tiri GAMAL)membahas tentang wacana membuat tamkin dimana Abi Mubaraqmengatakan "kita akan membuat tamkin (daerah yang sudah di kuasai)didaerah pesisir kalau tidak di Demak di Tuban atau di MuaraAngke.!
Tausiah pembicaraan masalah tamkin (memerdekakanwilayah) wilayah pesisir muara angke untuk membuat pertahananpertama.b. Apa bila terjadi huru hara 2019 maka di persiapkan pasukanorang orang yang terpilih masalah tehnik Sdra. HALIM yangmengetahui.Bahwa dilakukan kegiatan pertemuan di rumah Sdra. GAMAL padasekitar jam 12.00 Wib. Tahun 2017 antara lain :a. Tausiah umum biasa.b. Pembicaraan masalah tamkin (memerdekakan wilayah)wilayah pesisir muara angke untuk membuat pertahanan pertama.Cc.
dimana pada saat itudisampaikan di rumah PAK MANSUR bapak tiri GAMAL, pada sekitartahun 2017.Bahwa ketika berkumpul di rumah PAK MANSUR (bapak tiri GAMAL)dilakukan pembahasan tentang wacana membuat tamkin dimana AbiMubaraqg mengatakan "kita akan membuat tamkin (daerah yang sudahdi kuasai) didaerah pesisir kalau tidak di Demak di Tuban atau diMuara Angke.!
dimana pada saat itu disampaikan dirumah PAK MANSUR bapak tiri GAMAL, pada sekitar tahun 2017 yanghadir pada saat itu adalah saksi, Masrukhi, Dona, Gamal, Ngadimur, Iwan,Awi dan lainnya saksi tidak ingat namanya.Bahwa ketika berkumpul di rumah PAK MANSUR (bapak tiri GAMAL)dilakukan pembahasan tentang wacana membuat tamkin dimana ABIMUBARAQ mengatakan "kita akan membuat tamkin (daerah yangsudah di kuasai) didaerah pesisir kalau tidak di Demak di Tuban ataudi Muara Angke.!
GAMAL,pada sekitar tahun 2017 yang hadir pada saat itu adalah saksi, Masrukhi,Dona, Gamal, Ngadimur, Iwan, Awi dan lainnya saksi tidak ingat namanya.Bahwa ketika berkumpul di rumah PAK MANSUR (bapak tiri GAMAL)dilakukan pembahasan tentang wacana membuat tamkin dimana Abi Mubaraqmengatakan "kita akan membuat tamkin (daerah yang sudah di kuasai)didaerah pesisir kalau tidak di Demak di Tuban atau di MuaraAngke.!
6 — 0
Bahwa terhadap permintaan Penggugat ReKonvensi yangmeminta uang mutah sebesar Rp. 50.000.000,(lima puluh jutarupiah) sangat memberatkan Tergugat Rekonvensi yangberpenghasilan kotor sekitar Rp.2.000.000, (dua juta rupiah) perbulan dan bahkan Penggugat ReKonvensi tidak melayani kebutuhanTergugat ReKonvensi lagi menganggap mati adalah sebagai buktikalau Penggugat ReKonvensi sudah tidak tamkin lagi kepada suami,sehingga istri yang demikian bisa di kategorikan sebagai istri yangnusyuz dan seandainya terjadi
Bahwa terhadap permintaan uang mutah sebesar Rp. 50.000.000,(limapuluh juta rupiah) sangat memberatkan Tergugat Rekonvensi yangberpenghasilan kotor sekitar Rp.2.000.000, (dua juta rupiah) per bulan danbahkan Penggugat ReKonvensi tidak melayani kebutuhan TergugatReKonvensi adalah sebagai bukti kalau Penggugat ReKonvensi sudahtidak tamkin, sehingga istri yang demikian bisa di kategorikan sebagai istriyang nusyuz dan seandainya terjadi perceraian maka hakhak istri tidakbisa dimintakan kepada suami;2
Bahwa terhadap tuntutan nafkah kedua orang anak yang diasuh olehPenggugat Rekonvensi hanya sanggup memberikan nafkah masingmasinganak setiap bulan sebesar Rp.500.000, (lima ratus ribu rupiah) dengantotal Rp.1.000.000, (Satu juta rupiah);Menimbang, bahwa terhadap kesanggupan Tergugat Rekonvensi di atas,ternyata Penggugat Rekonvensi keberatan dan tidak dapat menerimanya;Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Rekonvensi ini berhubunganerat dengan telah tamkin atau belum dan ada tidaknya unsur nusyuzPenggugat
No 1855/Pdt.G/2019/PA.PwdMenimbang, bahwa mutah merupakan sesuatu yang wajib diberikanoleh bekas suami kepada bekas isterinya baik berupa uang maupun barangberharga lainnya sebagai penghargaan atas jasajasa bekas isteri selamaberumah tangga, yang tidak ada kaitannya dengan ada dan tidaknya unsurnuysuz akan tetapi yang terkait dengan mutah dalam perceraian adalahapakah seorang istri telah tamkin (bada duhul) ataukah belum dan perceraianitu atas Kehendak suami;Meenimbang, bahwa yang dimaksud tamkin
adalah suatu keadaan dimana seorang istri telah merelakan dirinya untuk dugauli (disetubuhi) olehsuaminya selama dalam ikatan perkawinan, dengan demikian apa yangdidalilkan Tergugat Rekonvensi tentang tamkin sebagaimana di atas adalahtidak tepat, karena berdasarkan faktafakta yang ditemukan dalam Konvensiterbukti Penggugat Rekonvensi telah tamkin terhadap Tergugat Rekonvensisebagai suami (bada duhul) bahkan telah dikaruniai dua orang anak;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti
17 — 14
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telah tamkin dan taslimserta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan Penggugatmengenai nafkah lampau, maka Majelis Hakim terlebin dahulumempertimbangkan apakah Penggugat telah tamkin dan taslim serta tidakbertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan Penggugatsebagai isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepadaTergugat sebagaisuaminya dan keduanya
telah dikaruniai 2 orang anak dan Penggugat telahmendampingi Tergugat selama lebih kurang 11 tahun, dengan demikian MajelisHakim memandang Penggugat sebagai isteri telah bertindak tamkin dan taslim;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat terbukti telah tamkin, taslimserta tidak berprilaku nusyuz maka Majelis Hakim berpendapat Penggugatberhak mendapatkan nafkah lampau dan nafkah iddah dari Tergugat olehkarenanya gugatan Penggugat atas nafkah lampau yang tidak diberikan olehTergugat patut untuk dikabulkan
tidak keberatan atas jumlah nafkahlampau yang harus dibayar Tergugat kepada Penggugat maka majelismenetapkan besaran nafkah lampau yang harus dibayar Tergugat kepadaPenggugat sesuai dengan kesepakatan tersebut sejumlah Rp2.400.000,00(dua juta empat ratus ribu rupiah);Tentang Nafkah Iddah:Menimbang, bahwa terhadap gugatan nafkah iddah yang dituntutPenggugat Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut:Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwaPenggugat telah terbukti telah tamkin
18 — 5
Bahwa sejak bulan Juni 2010, Termohon tidak lagi melaksanakankewajibannya secara tamkin sempuma layaknya sebagai seorang isteritanpa alasan syariy dan sekitar bulan Juni 2011, Termohon telahmeninggalkan Pemohon tanpa izin keluar dari kediaman.3.
Bahwa Termohon Konvensi menolak secara tegas pernyataanPemohon Konvensi yang menyatakan bahwa Termohon Konvensitidak memenuhi kewajibannya secara tamkin sempuma tanpa alasansyari, Karena bagaimana mungkin Termohon Konvensi dapatmelaksanakan kewajibannya secara sempuma, kalau TermohonKonvensi selalu berada dalam bayangbayang ketakutan atas ulahdan prilaku Pemohon Konvensi yang setiap saat selalu memintakepada Termohon Konvensi untuk bercerai, dan hal tersebut sesuaidengan keterangan Termohon Konvensi
dengan repliknyatanggal 21 April 2015 dengan mengemukakan halhal sebagai berikut:1.Bahwa Tergugat Rekonvensi menolak seluruh dalil gugatan PenggugatRekonvensi kecuali yang secara tegas diakui oleh Tergugat Rekonvensi.Mohon kiranya dalildalil yang termuat dalam konvensi dianggap termasukdan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gugatan rekonvensi ini.Dalildalil gugatan rekonvensi disangkal karena : hak isteri terhadap suamitelah gugur karena: Isteri tidak melaksanakan kewajibannya secara tamkin
Bahwa oleh karena Penggugat rekonvensi tidak dapat melaksanakankewajibannya secara tamkin sempuma dan telah nusyuz maka demikeadilan dan kepatutan, sepatutnya dalil gugatan rekonvensi ditolakseluruhnya.6. Bahwa seharusnya Penggugat rekonvensi secara jujur menyatakan untukmembebaskan Tergugat rekonvensi dari segala kewajiban terhadapPenggugat rekonvensi karena tidak mampu melaksanakan kewajibansecara tamkin sempurna dan telah nusyuz.7.
Jumlah Rp.139.000.000,(seratus tiga puluh sembilan juta rupiah)Menimbang, bahwa atas gugatan rekonvensi tersebut, Tergugat Rekonvensimengemukakan halhal sebagai berikut :1.Bahwa Penggugat rekonvensi tidak akan mau dan mampu melaksanakankewajibannya secara tamkin sempuma kepada Tergugat rekonvensi, dantelah nusyuz maka demi keadilan dan kepatutan, sepatuinya dalil gugatanrekonvensi ditolak seluruhnya.Bahwa seharusnya Penggugat rekonvensi secara jujur menyatakan untukmembebaskan Tergugat rekonvensi
31 — 20
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suami berkewajibanmenafkahi istri dengan syarat apabila istri telah tamkin dan taslim serta tidak bertindaknusyuzZ;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan berhak atau tidaknyaPenggugat mendapat nafkah dan mutah, maka Majelis Hakim terlebih dahulumempertimbangkan apakah Penggugat telah tamkin dan taslim serta tidak bertindaknusyuzZ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan PenggugatRekonvensi sebagai isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada TergugatRekonvensi
sebagai suaminya dan keduanya telah dikaruniai 1 (Satu) orang anak danPenggugat Rekonvensi telah mendampingi Tergugat Rekonvensi selama 8 tahun lebihdengan demikian Majelis Hakim memandang Penggugat Rekonvensi sebagai isteritelah bertindak tamkin dan taslim;Menimbang bahwa berdasarkan faktafakta yang telah menjadi fakta hukumtetap di persidangan telah terbukti bahwa Penggugat Rekonvensi meninggalkan tempatkediaman bersama karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antaraPenggugat Rekonvensi
dengan Tergugat Rekonvensi dan selama pisah Penggugattelah berusaha menemui dan mengajak Tergugat rekonvensi untuk rukun kembalidalam membina rumah tangga akan tetapi Tergugat Rekonvensi tetap tidak mau rukunkembali dan Penggugat Rekonvensi tidak dihiraukan oleh Tergugat Rekonvensi olehkarenanya Majelis tidak melinat adanya tindakan nusyuz dari Penggugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti telah tamkin dantaslim serta tidak nusyuz maka Majelis Hakim berpendapat
9 — 9
Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam, suamiberkewajiban menafkahi istri dengan syarat apabila istri telah rela digauli(tamkin) dan tunduk (taslim) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tuntutan PenggugatRekonvensi mengenai nafkah madhiyah, maka Majelis Hakim terlebin dahulumempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi telah rela digauli (tamkin)dan tunduk (tas/im) serta tidak bertindak nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta di persidangan PenggugatRekonvensi sebagai
isteri telah menyerahkan diri sepenuhnya kepadaTergugat Rekonvensi sebagai suaminya dan Penggugat Rekonvensi telahmendampingi Tergugat Rekonvensi sejak tanggal 8 Februari 2004 danberpisah sejak bulan Januari 2018 Penggugat Rekonvensi tetap tinggal dirumah kediaman bersama sedangkan Tergugat pulang ke rumah Dinas PTPNVII, dengan demikian Majelis Hakim memandang Penggugat Rekonvensisebagai isteri telah rela digauli (tamkin) dan tunduk (tas/im);Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi terbukti
reladigauli (tamkin) dan tunduk (tas/im) serta tidak nusyuz maka Majelis Hakimberpendapat Penggugat Rekonvensi berhak mendapatkan nafkah dariTergugat Rekonvensi oleh karenanya gugatan Penggugat Rekonvensi atasnafkah madhiyah yang dilalaikan oleh Tergugat Rekonvensi patut untukdikabulkan;Menimbang, bahwa Penggugat menuntut nafkah MadhiyahPenggugat kepada Tergugat selama 7 bulan sebesar Rp 1.000.000,00 (satujuta rupiah) perbulan dengan total sejumlah Rp 7.000.000,00 (tujuh jutarupiah) dan terhadap
29 — 4
:95M le Analy Lgusdd Gyo Aikecll das jl AddisArtinya: Suaami wajib memberi nafkah kepada isteri yang telah tamkin(berserah dirl) kepadanya.Oleh sebab itu maka Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan nafkahmadliyah Penggugat Rekonvensi dapat dipertimbangkan dan dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi dan saksi Il PenggugatRekonvensi telah terbukti bahwa Tergugat Rekonvensi bekerja sebagaikaryawan pensiunan PNS ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas
maka gugatan Penggugat Rekonvensi mengenai nafkah madliyah dapatdikabulkan dan ditetapkan sebesar = Rp. 3.000.000, ( tiga juta Rupiah);Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Rekonvensi mengenaimaskan, nafkah kiswah dan nafkah iddah Mejelis Hakim berpendapat bahwaoleh karena Penggugat Rekonvensi telah tamkin kepada Tergugat RekonvensiHilm.22 dari 26 hlm.
16 — 4
sesuaiketentuan Pasal 66 ayat (5) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 yangtelah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, maka patut dipertimbangkan;Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 80 ayat 4 (a) KompilasiHukum Islam bahwa suami menanggung nafkah, kiswah dan tempatkediaman bagi isteri sesuai dengan penghasilannya;Menimbang, bahwa syarat bagi seorang isteri untuk mendapatkanhak haknya, dalam Pasal 80 ayat (5) Kompilasi Hukum Islam, disyaratkanisteri harus tamkin
(berserah diri) Secara sempurna kepada suaminya danpada ayat (7) disyaratkan isteri tidak melakukan perbuatan nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, makasetelah memperhatikan dan menelaah fakta fakta yang ada, Majelis Hakimmenilai persyaratan yang ditetapbkan pada Pasal 80 ayat (5) dan (7)Kompilasi Hukum Islam semuanya ada pada diri Penggugat rekonvensi,yaitu. dari segi tamkin, Penggugat rekonvensi telah tamkin sempurnaterhadap Tergugat dan selama pernikahan Penggugat telah
Dengan indikatorindikator tersebut, sebagai petunjuk danmembuktikan Penggugat telah tamkin sempurna, dan tidak berbuat nusyuz.Oleh karena itu Majelis Hakim menilai gugatan Penggugat rekonvensi adalahhal yang wajar, cukup beralasan dan patut dipertimbangkan;Menimbang, bahwa nafkah iddah juga merupakan kewajiban yangharus dipenuhi oleh suami apabila menceraikan isterinya dengan talak rajl,selama isteri tidak dalam keadaan nusyuz sebagaimana maksud pasal 152Hal. 13 dari 18 Hal.