Ditemukan 147 data
19 — 12
M E N E T A P K A N
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Menetapkan anak yang bernama Muhammad Saabiq Iskandar Rizlani, umur 16 Tahun dan Ghali Safira Putri Iskandar, umur 12, berada di bawah perwalian Pemohon (Isniyah binti Muhtar);
SAABIQUN
26 — 11
M E N E T A P K A N
- Mengabulkan permohonan Pemohon;
- Memberi ijin kepada Pemohon untuk merubah nama anak Pemohon dari Muhammad menjadi Adzka Muhammad Saabiq;
- Memerintahkan kepada Pemohon untuk melaporkan perubahan nama Pemohon tersebut kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Brebes, guna dibuatkan catatan pinggir pada Kutipan Akta Kelahiran No: 4404/G/2009, tanggal 3 Februari 2009 dan Register yang tersedia untuk
19 — 12
saksi yang diajukan oleh Penggugat / Terbandingyang dianggapnya sebagai kesaksian palsu tidak didasarkan pada alatbukti apapun, oleh karenanya Pengadilan Tingkat Banding sependapatdengan Pengadilan Tingkat Pertama bahwasanya kesaksian para saksi aquo telah memenuhi syarat formil dan materiil sehingga kesaksiannyadapat diterima sebagai alat bukti yang memperkuat dalildalil gugatanPenggugat / Terbanding ;Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding sependapatdengan pendapat ahli hukum Islam Sayyid Saabiq
3 — 4
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telan adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
2 — 2
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telan adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
7 — 7
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwujud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telan adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
12 — 8
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
1 — 2
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
3 — 4
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
2 — 3
Pasal 116 (f) Kompilasi Hukum Islam ;Menimbang, bahwa majelis hakim perlu mengutip dalil syari yang diambildari pendapat ahli Figh Assayid Saabiq dalam kitab Figh AsSunnah juz II halaman248 , yang artinya sebagai berikut : Bahwa sesungguhnya boleh bagi seorang isteri minta kepada Hakim untukdiceraikan dari suaminya dengan dasar tuntutan bahwa apabila telah ternyata didalam perkawinan terdapat kemadlaratan dimana suami isteri tersebut sudahtidak mampu lagi untuk mempertahankan kelangsungan rumah tangga
4 — 3
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwuljud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
7 — 11
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
18 — 1
tidakberhasil dan pihak Penggugat selama persidangan telah menunjukkan sikap dantekadnya untuk bercerai, dan pihak Tergugat sudah tidak mampu lagi untuk menarikkepercayaan Penggugat terhadap dirinya maka Majelis Hakim telah menemukan faktabahwa kehidupan perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah retak yang tidakmungkin lagi dirukunkan sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yangbahagia tidak mungkin dapat terwujud;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mengambil alin pendapat Ulama Islam,Sayyid As Saabiq
2 — 2
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwuljud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alin pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
2 — 2
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telan adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
3 — 3
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwujud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
2 — 2
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
2 — 2
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telah adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
2 — 2
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwulud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telan adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq
3 — 3
isteri, dapat dinyatakan bahwa sudah tidak terwujud lagikehidupan rumah tangga yang layak bahkan telah menimbulkan penderitaan lahirbathin bagi Penggugat, dan pula telan adanya kemadharatan dalam rumah tangganya,oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian sebagai altematif untukmengatasi atau mengakhiri kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991 dan pula dengan mengambil alih pendapat ahli Figh Assayid Saabiq