Terdakwa:
MARJUKI LUBIS ALS UKI Als.AA aAls.ABANG Als.ACENG bin USMAN LUBIS

Deden als.Aa bin H Sayuti selama 10 (sepuluh) bulan dikurangi masa tahanannya danRehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial selama 5 (lima) bulan di BNNPProp. Banten;3. Menyatakan barang bukti berupa : bungkus plastik bening berisi 2 bungkus plastic klip bening berisiNarkotika shabu seberat bruto 0,92 gram dan 1 perangkat bong yangberada didalam kotak bekas lampu LED warna hitam;dirampas untuk dimusnahkan.4.

Deden als.Aa bin H Sayuti tersebut di atas adalah benar mengandungMetamfetamina dan terdaftar dalam golongan Nomor urut 61 LampiranUU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana tersebut dalamkesimpulan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris dari BalaiLaboratorium Narkotika Badan Narkotika Nasional No. 321AE/V/2017/BALAI LAB NARKOBA tanggal 1 6 Mei 2017 yang dibuat danditanda tangani oleh Maemunah, S.Si. M.Si. dan Rieska Dwi Widayanti,S.Si.

Deden als.Aa bin H Sayuti tersebut di atas adalah benar mengandungHalaman 9 dari 18 Putusan Nomor 501/Pid.Sus/2017/PN SrgMetamfetamina dan terdaftar dalam golongan Nomor urut 61 LampiranUU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika.2. Berita Acara Rapat Pelaksanaan Asesmen No. BARPA/135/VVKa/RH.00.00/2017/BNNP Banten tanggal 8 Juni 2017 yangpada kesimpulannya menyatakan :Tim Hukum: Bahwa Sdr.

Deden als.Aa bin H Sayuti tidak terlibat jaringan Peredaran Gelap Narkotika dan LayakMendapatkan Rehabilitasi Sedangkan Tim Medis Menyimpulkan TerdakwaAndriansyah Alias Andri Bin Uci Sanusi adalah penyalahguna Narkotika Jenisshabu dan memperhatikan ketentuan Pasal 54, 55, 103 dan 127 Undangundang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika serta SEMA Nomor 4 Tahun2010 tentang Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan danPecandu Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan RehabilitasiSosial

Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Fadli Pratama als.Aa bin Marhasan dan terdakwa II Sadat Alhusaini als.Sadat bin Sukmadi dengan pidana penjara masingmasingselama 2 (dua) tahun dikurangi selama Para Terdakwaberada dalam tahanan sementara dengan perintah agarpara terdakwa tetap ditahan;3. Menyatakan barang bukti berupa:Halaman 5 dari 14 halaman putusan Nomor 280/PID/2018/PT.BDG 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat No. Pol.

FADLI PRATAMA ALS.AA dan terdakwa II. SADAT ALHUSAINI ALS. SADAT denganpidana penjara masingmasing selama 2 (dua) tahundikurangi selama para terdakwa berada dalam tahanan sementaradengan perintah agar para terdakwa tetap ditahan.Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Beat No.

Reg.Perkara: PDM423/ RP.12/06/2014 tertanggal 30 Juni2014 sebagai berikut: DAKWAAN.wonnonn= Bahwa ia terdakwa Muhammad Ali Akbar Als.Ali Als.AA Bin Zulkifli padahari jumat tanggal 09 Mei 2014 sekira pukul 13.00.Wib atau setidak tidaknyapada suatu waktu yang lain dalam bulan Mei tahun 2014, bertempat di Jl.LetkolIskandar depan Bank BCA Palembang atau setidak tidaknya pada suatutempat yang termasuk dalam daerah hokum Pengadilan Negeri Palembangtelah mengambil sesuatu barang berupa 1(satu) buah kalung

ENDANG SURYADI Als.AA. ENDANG Bin SULAEMAN APANDI, dan terdakwa III. WILDANRAMDANSYAH Als.

Devi Andrian sedang sakit maka atas perintah Yadi MulyadiAls Pian Als Bule Als.Aa, tterdakwa I Imam Sumpena membawa koper tersebut ke Bogor,kemudian pada tanggal 9 Nopember 2012 membawa koper tersebut ke Hotel pangrango 2Bogor dan kami cek di Hotel Pangrango 2 Jalan Pajajaran Kota Bogor lantai 4 kamar 420 ;Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak menunggu orang yang akan mengambil kopertersebut, karena para Penyidik BNN langsung membawa Terdakwaterdakwa kembali kekantor BNN di Jakarta ; Bahwa oleh

Sus/2020/PN Ptk.dalam perkara ini terdakwa PETRUS HANTER, saksi ANDI ALFEN Als.AA Bin MUHAMMAD YASRI (alm), saksi AGUS SETIAWAN, saksiSUGITO dan saksi IRAWAN, kesemuanya tidak bekerja di bidangkesehatan maupun pengembangan ilmu pengetahuan ;Menimbang, bahwa dalam UU RI No. 35 Tahun 2009 tentangNarkotika, telah diatur adanya peredaran, penyaluran, dan penyerahan,sebagaimana termuat didalam ketentuan Pasal 35 sampai dengan Pasal44.