1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;
3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (Jajang Sukarma Wijaya bin Matha Nalim) terhadap Penggugat (Gaga gaidah. SE);
4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp. 571000,00 ( lima ratus tujuh puluh satu ribu ).

dalam perkara a quo sepenuhnya dapat disetujui oleh PengadilanTingkat Banding, oleh karenanya diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim TingkatBanding, akan tetapi Majelis Hakim Tingkat Banding perlu menambah danmemperbaiki pertimbanganpertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertamatersebut sebagaimana akan diuraikan berikut di bawah ini;Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding dalam perkara a quosependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama yangmengetengahkan terjemahan gaidah

fighiyyah "menghilangkan kerusakan harusdidahulukan dari pada mengambil kemaslahatan", namun alangkah lebih baiknyaapabila dilengkapi dengan aslinya gaidah fighiyyah tersebut, yakni denganmencantumkan kalimat gaidah fighiyyah :dengan demikian pertimbangan tersebut telah menjadi lengkap;Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalamputusannya yang mengetengahkan dalil syar'i dari Al Qur'an Surat Al Ahzab ayat 49yang berbunyi :"Gey bs 55 sejshMenurut Majelis Hakim Tingkat Banding

Memerintahkan Panitera untuk mencatat pencabutan perkara tersebutdalam register perkara,3, Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumtahRp. 241000 (Dua ratus empat putuh satu ribu rupiah))Demikian penetapan dijatunkan datam rapat permusyawaratan Majelis HakimPengadilan Agama Negara pada hari Rabu tanggat 09 Agustus 2017 Masehi,bertepatan dengan tanggal 16 Dzul gaidah 1438 Hijriyah, oleh kami Drs.MOKH.

telah meminta kepada wali nikah Pemohon agar hubunganPemohon dengan calon suaminya tersebut diteruskan ke jenjang pernikahandan wali nikah Pemohon tersebut menolak untuk menjadi wali tanpa alasanyang jelas, Majelis Hakim berpendapat bahwa penolakan paman kandungPemohon bernama MUSTAROM untuk bertindak sebagai wali nikah Pemohontidak beralasan, sesuai maksud ketentuan Pasal 23 Kompilasi Hukum Islam jo.Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Agama Republik IndonesiaNomor 2 Tahun 1987 serta gaidah

fiqhiyyah dan gaidah syariyyah yang diambilalih menjadi pertimbangan Majelis Hakim dalam Kitab AlAsybah wa AINadhaair halaman 83:J becoalls Lo gic Aye sil cle ale!

Yk.Agama Yogyakarta Nomor 0551/Pdt.G/2016/PA.Yk. tanggal 27 Juli 2017Masehi, bertepatan dengan tanggal 03 Dzul gaidah 1438 Hijriyah harusdibatalkan dan Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta akan mengadili sendirisebagaimana bunyi amar dalam putusan di bawah ini;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Konvensi/TergugatRekonvensi/Pembanding sebagai pihak yang dikalahkan, maka berdasarkanketentuan Pasal 181 HIR, Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding harus dihukum membayar seluruh biaya perkara

baik dalamtingkat pertama maupun banding;Mengingat, peraturan perundangundangan yang berlaku dan hukumsyari yang berhubungan dengan perkara ini:MENGADILI Menyatakan permohonan banding Penggugat/Pembanding dapat diterima; Membatalkan putusan Pengadilan Agama Yogyakarta tanggal 27 Juli 2017Masehi, bertepatan dengan tanggal 03 Dzul gaidah 1438 Hijriyah danselanjutnya:MENGADILI SENDIRIDALAM KONVENSIDalam Eksepsi Mengabulkan Eksepsi Tergugat konvensi/Terbanding;Dalam Pokok Perkara Menyatakan gugatan

usArtinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu istriistri dari jenismu sendin, Ssupaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayangsungguh yang demikian itu merupakan tandatanda bagi orang yang berfikir;Menimbang, bahwa menurut Majelis perceraian justru merupakan solusiuntuk menolak madlarat yang lebin buruk bagi kedua belah pihak, sehinggaPutusan Nomor 390/Pdt.G/2020/PA.Sgta halaman 11 dari 14telah terpenuhi norma gaidah

Pemohon dan keterangan saksisaksi di persidangan ternyata rencana pernikahan anak tersebut telahdimusyawarahkan kedua belah pihak keluarga bahkan telah diurus ke Kantor UrusanAgama Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, akan tetapi ternyata mendapatpenolakan karena anak lakilaki Pemohon sebagai calon suami belum mencapai usiaperkawinan menurut undangundang sebagaimana bukti P.1 dan P.2, maka majelishakim perlu memberikan penetapan atas permohonan dispensasi nikah dari Pemohontersebut sesuai dengan gaidah

aqil baligh, maka dapat dinyatakan antara kedua calon suami istritersebut tidak terdapat halangan untuk melangsungkan perkawinan.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan diperjelas denganpengakuan anak Pemohon dan calon istrinya, keduanya telah berpacaran selamalebih kurang satu tahun bahkan keduanya telah melakukan hubungan layaknya suamiistri, maka untuk menghindari mudlarat yang lebih besar perlu segera dilaksanakanperkawinan kedua calon suami istri tersebut, hal ini sejalan dengan gaidah

Put.No.86/Pdt.G/2020/PA.Pspkberkepanjangan bagi Penggugat, pada hal menolak mafsadat diutamakan daripada menarik masi/ahat, sesuai dengan gaidah ushul figh yang terdapat dalamKitab AlAsybah Wa AlNazhoir halaman 62:Mota Net, eb pith s lugsArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat*;Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugattersebut dinilai akan lebih mendatangkan kemudharatan baik bagi suamimaupun isteri, oleh karena itu kemudharatan harus dihindari

Hakim, maka perceraian(thalak) yang akan dijatunkan kepada Penggugat adalah thalak satu bainshugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) Kompilasi Hukum Islamdan sejalan dengan gaidah fighiyah, yang terdapat dalam Kitab Ghoyah alhalaman 162, yang sejalan dengan pendayhat ( Qe MaronHakim,sebagai berikut;Is Lins @r0 4245 Vigrs Lijgrol bls eh Weslo, bl:Artinya: Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudahsedemikian rupa (bersangatan), maka Hakim dapat menjatuhkantalak terhadap isterinya

Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara inisebesar Rp395.000,00 (tiga ratus sembilan puluh lima ribu rupiah);Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yangdilangsungkan pada hari Rabu tanggal 07 Juli 2021 Masehi. bertepatan dengantanggal 26 Dzul gaidah 1442 Hijriyah. Oleh kami Drs. H. Kasrori sebagai KetuaMajelis, dan Drs. H.

., M.H. masingmasingsebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbukauntuk umum pada hari Rabu tanggal 07 Juli 2021 Masehi. bertepatan dengantanggal 26 Dzul gaidah 1442 Hijriyah. oleh Ketua Majelis tersebut dengandidampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Hj. Musdalifah, S.H., sebagaiPanitera Pengganti serta dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon;Hakimhakim Anggota, Ketua Majelis,Drs. H. Kasrori. Drs. Muh. Yazid Yosa, S.H., M.H.Halaman 9 dari 10.

Ig SuitVe S2 is poh) SLY SIs usArtinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu istriistri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayangsungguh yang demikian itu merupakan tandatanda bagi orang yang berfikir;Menimbang, bahwa menurut Majelis perceraian justru merupakan solusiuntuk menolak madlarat yang lebin buruk bagi kedua belah pihak, sehinggatelah terpenuhi norma gaidah Ushul Fiqh yang termaktub

lp iSuilVeS2 is po2) SLY UIs WsArtinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu istriistri dari jenismu sendin, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayangsungguh yang demikian itu merupakan tandatanda bagi orang yang berfikir;Menimbang, bahwa menurut Majelis perceraian justru merupakan solusiuntuk menolak madlarat yang lebin buruk bagi kedua belah pihak, sehinggatelah terpenuhi norma gaidah Ushul Fiqh yang termaktub

Dalam keadaan yang demikian, menolak mafsadat (kerusakan)harus diutamakan dari pada menarik kemaslahatan, sebagaimana gaidah ushulfigih yang menyatakan:WW Lacs Gl> GLE prio rawlas)!

soArtinya : "bahwa menolak kerusakan harus didahulukan dari pada meraihkebaikan;Menimbang, bahwa pertimbangan majelis hakim terhadap mafasadatyang akan timbul bagi calon mempelai wanita apabila keduanya tidak segeradinikahkan selain didasari pada gaidah ushul figih, juga didasari pada ketentuanPasal 6 huruf c Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3Tahun 2017 Tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapandengan Hukum yang mengatur bahwa hakim Hakim dalam mengadili perkaraPerempuan

denganmemperpanjang penderitaan bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Pemohon danTermohon yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadatyang lebih besar dari pada mas/ahat yang akan diperoleh, diantaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Pemohon, pada halmenolak mafsadat diutamakan dari pada menarik masi/ahat, sesualdengan gaidah

6290 pSins Jn og leit lp iSuilVe S2 is poh) SLY SIs usArtinya : Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakanuntukmu istriistri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayangsungguh yang demikian itu merupakan tandatanda bagi orang yang berfikir;Menimbang, bahwa menurut Majelis perceraian justru merupakan solusiuntuk menolak madlarat yang lebin buruk bagi kedua belah pihak, sehinggatelah terpenuhi norma gaidah

tandatanda bagi kaum yang berpikir;Menimbang, bahwa perceraian adalah perbuatan yang sangat dibenciAllah SWT yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan suami isteri incasu Penggugat dan Tergugat, namun dalam perkara aquo, mempertahankanperkawinan Penggugat dan Tergugat pada kondisi sebagaimana dijelaskan diatas, patut diyakini akan mendatangkan mafsadat yang lebih besardibandingkan maslahat yang akan dicapai yaitu penderitaan batin yangberkepanjangan terutama bagi Penggugat, padahal sesuai gaidah

penderitaan bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Penggugat danTergugat yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadatyang lebih besar dari pada mas/ahat yang akan diperoleh, diantaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Penggugat, pada halmenolak mafsadat diutamakan dari pada menarik masi/ahat, sesuaidengan gaidah

Sedangkan kemudharatan itu harusdihilangkan sesuai gaidah ushul yang berbunyi:Ji 53 5 allArtinya:Kemudharatan itu harus dihilangkan (alSuyuthi, AlAsybah wa alNazhair)Menimbang, bahwa bila keadaan seperti rumah tangga Penggugat danTergugat tersebut di atas tetap dipertahankan, maka akanberpotensimenimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang besar, padahalmenghindarkan bahaya lebih diutamakan dari mengambil manfaat, hal manasesuai dengan gaidah figh yang berbunyi :Hal 26 dari 18 halaman putusan Nomor:

Putusan Nomor 236/Pdt.G/2019/MS.SgiMenimbang, bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang halaltetapi dibenci Allah yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangansuami isteri, akan tetapi mempertahankan perkawinan Pemohon danTermohon yang demikian itu patut diyakini akan mendatangkan mafsadatyang lebih besar dari pada mas/ahat yang akan diperoleh, diantaranyapenderitaan bathin yang berkepanjangan bagi Penggugat, pada halmenolak mafsadat diutamakan dari pada menarik masi/ahat, sesuaidengan gaidah

Penggugat, di antaranya penderitaan bathin yang berkepanjangan bagiPenggugat baik psycologis maupun pisikis, pada hal mengantisipasidampak negatif harus diprioritaskan daripada mengejar kemashlahatan(yang belum jelas), sesuai dengan gaidah ushul figh yang terdapat dalamKitab AlAsybah Wa AlNazhoir halaman 62 yang sejalan dengan pendapatmajelis, sebagai berikut:ISL ols! ate, yliruuic yoy lei Is!

MajelisHakim, maka perceraian (thalak) yang akan dijatunkan kepada Penggugatadalah thalak satu bain shugra, sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam dan sejalan dengan gaidah fiqhiyah, yang terdapatdalam Kitab Ghoyah alMarom (pel.oJl ale ) halaman 162, yangsejalan dengan pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut;ats gb Igooi arg ul arty pre rial 13!

dan sebaliknya yang timbul hanyalahperselisihan dan pertengkaran yang terus menerus sehingga tidak ada harapan untukhidup rukun damai lagi dalam rumah tangga, maka Hukum memberikan jalan keluarnyasebagai pintu dharurat, yaitu melalui perceraian, dan Hakim mempertimbangkan haltersebut sematamata hanyalah demi kepentingan dan kemaslahatan bagi kedua belahpihak serta untuk meminimalisir eksesekses negatif atau kemudharatan yang lebihberkepanjangan lagi bagi kedua belah pihak, hal ini sesuai dengan gaidah

suamiisteri (QoblaDukhul), maka sesuai dengan pasal 119 ayat (2) huruf (a) Kompilasi Hukum Islam,Majelis Hakim berpendapat bahwa perceraian tersebut putus dengan talak satu bainshughra;Menimbang, bahwa Majelis Hakim mempertimbangkan hal tersebut sematamata hanyalah demi kepentingan dan kemaslahatan bagi kedua belah pihak serta untukmeminimalisir eksesekses negatif atau kemudharatan yang lebih berkepanjangan lagibagi kedua belah pihak, hal ini sesuai dengan pasal 131 ayat (2) Kompilasi HukumIslam dan gaidah