Boyolali telah dilakukan pengangkapan terhadap terdakwaoleh saksi Budiyarto, saksi Dwi Purnomo dan saksi Adhi Yudhayana;e Bahwa terdakwa awalnya memesan obat daftar G jenis kamlet dari sdr.Martin Gracia dengan cara terdakwa mentransfer uang pada hari Sabtu,tanggal 24 Agustus 2013 kepada sdr.

Martin Gracia melalui rekeningsebesar Rp. 650.000, (enam ratus lima puluh ribu rupiah);e Bahwa uang sebesar Rp. 650.000, tersebut adalah untuk (1) satu dosobat penenang (kamlet) yang isinya 100 (seratus) butir;e Bahwa dalam komunikasi dengan sdr.

tersebut adalah untuk dipakai/dikonsumsi sendiri, empat atau lima bulan baru habis.Bahwa terdakwa dahulu pernah mengkonsumsi shabu lalu terdakwamengkonsumsi shabu, dan sejakterdakwa tiap malam merasa susah tidurnamun kalau minum obat kamlet baru bisa tidur;Bahwa terdakwa menggunakan kamlet tanpa ijin atau tanpa resep daridokter yang berwenang;Bahwa sebelumnya terdakwa sudah bisa memastikan kalau barang yangada di dalam bungkus rokok itu adalah shabu dan kalau memang benarbarang itu shabu akan terdakwa

Martin Gracia melaluirekening sebesar Rp. 650.000, (enam ratus lima puluh ribu rupiah);Bahwa uang sebesar Rp. 650.000, untuk (1) satu dos obat penenang(kamlet) yang isinya 100 (seratus) butir;Bahwa dalam komunikasi dengan sdr.

tersebut adalah untuk dipakai/dikonsumsi sendiri, empat atau lima bulan baru habis.16Bahwa terdakwa dahulu pernah mengkonsumsi shabu lalu terdakwamengkonsumsi shabu, dan sejak terdakwa tiap malam merasa susahtidur namun kalau minum obat kamlet baru bisa tidur;Bahwa terdakwa terakhir mengkonsumsi shabushabu pada tahun 2009dan terdakwa terakhir memakai shabu sudah satu tahun lebih saat masihdi kampung Ambon Jakarta;Bahwa terdakwa menggunakan kamlet tanpa ijin atau tanpa resep daridokter yang berwenang

CONDRO balasKAPAL OPO KAMLET (alprazolam atau calmelt) dan terdakwamenjawab KAMLET KIMAU YO AMEH DIJIPUK HENDRO TP DEK ETAK JAK COD RDOK SORE WGAH, WONGE SELAK NEN JOGJA,(camlet tadi juga mau diambil HENDRO tapi dia tidak mau saya ajakketemu agak sore, orangnya mau ke Jogja) dan sdr. CONDROmembalas : OMAH, dan sdr.

200.000, (dua ratus ribu rupiah); Bahwa, Terdakwa menjual obat atau pil merk Calmlet dengan cara Padahari Senin tanggal 7 Januari 2019 sekitar jam 22.30 wib Terdakwamendapat sms dari sdr Condro yang bertuliskan DUE OPO GES (punyaapa) dan terdakwa jawab KAPAL TOK (kapal/alprazolam saja) dan sdr.Halaman 8 dari 22 Putusan Nomor 42/Pid.Sus/2019/PN Kin.CONDRO (DPO) membalas ada berapa lembar dan terdakwa menjawab14 SAK P 200 dan dijawab sdr.CONDRO biasanya 150 saja danterdakwa menjawab itukan kapal kamlet

menjual 10 (Sepuluh) butir pilmerk Calmlet seharga Rp. 200.000, (dua ratus ribu rupiah); Bahwa, Terdakwa menjual obat atau pil merk Calmlet dengan cara Padahari Senin tanggal 7 Januari 2019 sekitar jam 22.30 wib Terdakwamendapat sms dari sdr Condro yang bertuliskan DUE OPO GES (punyaapa) dan terdakwa jawab KAPAL TOK (kapal/alprazolam saja) dan sdr.CONDRO (DPO) membalas ada berapa lembar dan terdakwa menjawab14 SAK P 200 dan dijawab sdr.CONDRO biasanya 150 saja danterdakwa menjawab itukan kapal kamlet

CONDRO(DPO) membalas ada berapa lembar dan saya menjawab 14 SAK P200 dan dijawab sdr.CONDRO biasanya 150 saja dan saya menjawabitukan kapal kamlet susah ambilnya dan sdr. CONDRO balas alprazolamatau calmelt dan saya menjawab camlet tadi juga mau diambil HENDROtapi dia tidak mau saya ajak ketemu agak sore, orangnya mau ke Jogjadan sdr. CONDRO membalas : OMAH, dan sdr. CONDRO membalasrumah mu dimana nanti saya sambil main rumahmu, dan saya menjawabkurung tapi syaa mau ke trucuk, dan sdr.

CONDRO seharga 10 (Sepuluh) butir Rp.200.000, (dua ratusribu rupiah); Bahwa, Terdakwa menjual obat atau pil merk Calmlet dengan cara Padahari Senin tanggal 7 Januari 2019 sekitar jam 22.30 wib Terdakwamendapat sms dari sdr Condro yang bertuliskan DUE OPO GES (punyaapa) dan terdakwa jawab KAPAL TOK (kapal/alprazolam saja) dan sdr.CONDRO (DPO) membalas ada berapa lembar dan terdakwa menjawab14 SAK P 200 dan dijawab sdr.CONDRO biasanya 150 saja dan terdakwamenjawab itukan kapal kamlet susah ambilnya

pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan denda sejumlah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;

obatobatan tersebut termasuk psychotripoka, oleh karenanyasaksi tidak pernah memberikan obatobatan tersebut kepada pasien,karena ada efek ketergantungan;Bahwa selama kurun waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2014menurut catatan yang ada, Terdakwa melakukan kunjungan sebanyak 11(sebelas) kali selama dalam kurun waktu sekitar 1 (satu) tahun denganNomor Rekam Medis : 062927 atas nama Mega Inayatulloh;Bahwa diagnosa awal ada 2 kemungkinan yaitu ke1 : Cemas depresi,yang ke2 ada riwayat penyalahgunaan kamlet

Saksi masuk dan dudukdirumah Saksi MOMON KARTAMAN Alias ABAH COMON Alias ABAHSILUMAN Bin DANA, Saksi MOMON KARTAMAN Alias ABAH COMON AliasABAH SILUMAN Bin DANA menjelaskan bahwa sedang ada masalahdengan seseorang dan seseorang tersebut diperlihatkan dalam sebuah fotoyang kemudian saat lama ngobrol di rumah Saksi MOMON KARTAMAN AliasABAH COMON Alias ABAH SILUMAN Bin DANA dan saat itu Saksi MOMONKARTAMAN Alias ABAH COMON Alias ABAH SILUMAN Bin DANAmemerintahkan Terdakwa untuk membeli obat sejenis kamlet

dan saat ituSaksi, seorang laki laki yang bernama saudara IWAN / ASEP dan saksiDIAN minum kamlet tersebut sebanyak masing masing sebanyak 3 (tiga)tablet dan saat itu Saksi dijanjikan akan diberi imbalan berupa mobil apabaliSaksi mau melakukan kekerasan terhadap orang yang ada di foto tersebutdan imbalan tersebut akan diserahkan apabila Saksi MOMON KARTAMANAlias ABAH COMON Alias ABAH SILUMAN Bin DANA terpilin Kembalimenjadi kepala desa Cisempur pada tahun 2018 kemudian Saksipun mauuntuk melakukan

dilakukan oleh Terdakwakepada korban yang mengalami luka tusukan pada bagian kepala sebanyak5 (lima) kali, tusukan pada bagian punggung sebanyak 4 (empat) kali dan 1(satu) tusukan dibawah ketiak, sehingga akibat luka tusukan tersebut korbanmeninggal dunia;Bahwa saksi dapat menyimpulkan terdakwa Nursofyan Miftah alias Yeyemerupakan pelaku dari pembunuhan adalah karena permasalahan yangterjadi antara korban Muhamad Dwi Hartaman dengan Terdakwa NursofyanMiftah alias Yeye berawal dari hilangnya obat jenis kamlet

milik korbanMuhamad Dwi Hartaman yang saat itu korban Muhamad Dwi Hartamanmenuduh Terdakwa Nursofyan Miftah alias Yeye bahwa yang mengambilatau mencuri obat jenis kamlet tersebut adalah Terdakwa Nursofyan Miftahalias Yeye sehingga antara Terdakwa dan korban saling tidak bertegur sapa;Bahwa cara Terdakwa melakukan pembunuhan saksi tidak mengetahuinyadan sekarang ini diketahui bahwa korban dibunuh dengan oleh Terdakwadengan cara ditusuk menggunakan sebilah pisau stainless steel ke arahbagian punggung

Desmond mengajak saya ke Model karaoke sebelumberangkat saya dan temanteman diberi obat pil Kamlet diperjalanan Desmondmenyuruh membeli anggur merah sebanyak tiga botol. Sesampainya di Model karaokeDesmond mencampur minuman itu dengan pil Kamlet, Desmond menyuruh temanteman minum kami semua pusingpusing.

1985 dengan jjin BalaiPengobatan dari Dinas Kesehatan Kotamadya Binjai Nomor :445/665 tanggal 10 Mei 2012.Bahwa pada tanggal 14 Februari 2018 Terdakwa datangberobat ke praktik Saksi di Balai Pengobatan Djemingandengan keluhan batuk dan deman.Bahwa kemudian Saksi melakukan pemeriksaan selanjutnyaSaksi melakukan tindakan dengan menyuntik Terdakwa yangberisi vitamin B12 dengan dosis 1,5 cc untuk menambahtenaga dan memberikan obatobatan berupa Dexyl sirup,Grafadon, Dexstaf, Samquinor, Samtacid dan Kamlet