Bahwa sewaktu Daustin Butar Butar dan istrinya meninggal yang menerimajambar nihuta adalah Narasaon Sitorus, Sirait, manurung, Butar Butar boru biusNadapdap yang menyerahkannya adalah Djaruden Butar Butar;Halaman 23 dari 46 Putusan Nomor 127/Pdt.G/2019/PN BigBahwa pemilik tanah perkara adalah keturunan Narasaon, Narasaon semuayang ada di Sibisa;Bahwa tanah perkara milik narasaon memang begitulah dari dulunya;Bahwa saksi tinggal di dekat tanah perkara sekitar 500 m (lima ratus meter)diluar desa Parsaoran

;Bahwa dasarnya tanah perkara parbiusan Narasaon dari cerita orangtua;Bahwa Parbiusan Narasaon bisa dimiliki jika diljinkan oleh semua bius di Sibisa;Bahwa Penggugat juga Narasaon bisa juga meminta tanah dari Sibisa;Bahwa yang mengangkat rumah batak di tanah perkara adalah yang menyuruhOp.

tanamannya;Bahwa dasar Narasaon yang memberikan ijin untuk memberikan tanah kepadaorang lain karena begitu peradatan bius disana;Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang menyuruh mengangkat rumah batakke tanah perkara;Bahwa setahu saksi tanah Narasaon hanya di Onan Sampang, di Porsea saksitidak tau apakah ada tanah Narasaon.

Asal muasal Narasaon adalah di OnanSampang;Bahwa Narasaon tidak ada nama nama yang jelas;Bahwa yang bisa memberi persetujuan memberikan tanah tersebut, NarasaonSiapa Saja boleh;Bahwa Narasaon yang masih muda juga boleh, namun harus ada ritual adatnyaada potong babi dan diundang Narasaon. Potong babi tersebut wajib;Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang menjadi permasalahan antarpenggugat dan Tergugat karena yang disengketakan bukan tanah mereka;3.

sama dengan tanah Narasaon; Bahwa yang menentukan tanah Narasaon adalah nenek moyang turun temurunsampai dengan sekarang; Bahwa batasbatas tanah Narasaon adalah 200 m (dua ratus meter) dari OnanSampang, radius 200 m(dua ratus meter) ke arah utara, selatan, barat dantimur, tidak ada patokpatoknya; Bahwa saksi mengenal Op.

Bahwa sewaktu Daustin Butar Butar dan istrinya meninggal yang menerimajambar nihuta adalah Narasaon Sitorus, Sirait, manurung, Butar Butar boru biusNadapdap yang menyerahkannya adalah Djaruden Butar Butar;Halaman 23 dari 46 Putusan Nomor 127/Pdt.G/2019/PN BigBahwa pemilik tanah perkara adalah keturunan Narasaon, Narasaon semuayang ada di Sibisa;Bahwa tanah perkara milik narasaon memang begitulah dari dulunya;Bahwa saksi tinggal di dekat tanah perkara sekitar 500 m (lima ratus meter)diluar desa Parsaoran

;Bahwa dasarnya tanah perkara parbiusan Narasaon dari cerita orangtua;Bahwa Parbiusan Narasaon bisa dimiliki jika diljinkan oleh semua bius di Sibisa;Bahwa Penggugat juga Narasaon bisa juga meminta tanah dari Sibisa;Bahwa yang mengangkat rumah batak di tanah perkara adalah yang menyuruhOp.

tanamannya;Bahwa dasar Narasaon yang memberikan ijin untuk memberikan tanah kepadaorang lain karena begitu peradatan bius disana;Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang menyuruh mengangkat rumah batakke tanah perkara;Bahwa setahu saksi tanah Narasaon hanya di Onan Sampang, di Porsea saksitidak tau apakah ada tanah Narasaon.

Asal muasal Narasaon adalah di OnanSampang;Bahwa Narasaon tidak ada nama nama yang jelas;Bahwa yang bisa memberi persetujuan memberikan tanah tersebut, NarasaonSiapa Saja boleh;Bahwa Narasaon yang masih muda juga boleh, namun harus ada ritual adatnyaada potong babi dan diundang Narasaon. Potong babi tersebut wajib;Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang menjadi permasalahan antarpenggugat dan Tergugat karena yang disengketakan bukan tanah mereka;3.

sama dengan tanah Narasaon; Bahwa yang menentukan tanah Narasaon adalah nenek moyang turun temurunsampai dengan sekarang; Bahwa batasbatas tanah Narasaon adalah 200 m (dua ratus meter) dari OnanSampang, radius 200 m(dua ratus meter) ke arah utara, selatan, barat dantimur, tidak ada patokpatoknya; Bahwa saksi mengenal Op.

Bangunannya adalah bangunan milik dari Narasaon(Yaspena).Bahwa saksi tidak tahu status tanah dimana BLK tersebut berada.Bahwa benar gedung BLK tersebut sampai saat ini tidakdipergunakan lagi.Bahwa status tanah itu beralin ke Pemda tahun 2006 apakahmelalui ganti rugi atau tidak saksi tidak tahu.Bahwa saksi tidak ingat lagi kaoban APBD ditetapkan.Bahwa ketua panggar Eksekutif pada tahun 2006 waktupembahasan APBD Pemkab Toba Samosir adalah Liberty Pasaribu.Bahwa benar Bupati Toba Samosir adalah Monag

Bangunannya adalah bangunan milik dari Narasaon(Yaspena).Bahwa saksi tidak tahu status tanah dimana BLK tersebut berada.Bahwa benar gedung BLK tersebut sampai saat ini tidakdipergunakan lagi.Bahwa saksi tidak ingat lagi kaoban APBD ditetapkan.Bahwa ketua panggar Eksekutif pada tahun 2006 waktupembahasan APBD Pemkab Toba Samosir adalah Liberty Pasaribu.Bahwa benar Bupati Toba Samosir adalah Monag Sitorus.Bahwa benar APBD kabupaten Toba Samosir ditetapan ataudisahkan pada tanggal 14 Pebruari 2006.Halaman

MONANG SITORUS, SH.MBA, Setelah dipanggil secarapatut tetap tidak hadir dalam persidangan, lalu keterangan saksidibacakan dalam persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut :Bahwa benar saksi adalah Bupati Toba Samosir dari tahun 2005sampai dengan tahun 2010.Bahwa benar saksi ada mendengar tentang penyerahan LahanYaspena karena sebelumnya saksi bersama dengan pengurusYayasan Pendidikan Narasaon (YASPENA) salah satunya yaituDL.

perceraian dengan segala akibat hukumnya;