Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

aromatic lebihtinggi dari kandungan senyawa non aromatic.

Hal ini karena kandungan senyawa aromaticlebih besar dari kandungan non aromatic;bahwa menurut Majelis, senyawa aromatik atau hidrokarbon aromatik atau aren atau kadangkadang disebut sebagai aril hidrokarbon, adalah senyawa kimia hidrokarbon dengan ikatanganda dan tunggal antara atom carbon, berstruktur rantai cincin atau siklik;bahwa menurut Majelis, senyawa non aromatik merupakan lawan dari senyawa aromatik.Dalam kimia organik senyawa non aromatik ini dikenal dengan nama senyawa alifatik karbonatau

Senyawa non aromatik adalah senyawa kimia hidrokarbon denganikatan tunggal antara atom karbon, dapat berstruktur rantai lurus atau rantai cincin/siklik;bahwa menurut Majelis, paraffinic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatik carbondengan struktur rantai lurus digolongkan sebagai senyawa non aromatik;bahwa menurut Majelis, naphthenic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatik karbondengan struktur rantai cincin/siklik digolongkam sebagai senyawa non aromatik;bahwa berdasarkan uraian sebelumnya

, Majelis berpendapat bahwa dari identifikasi aromaticextract (extender oil TSE 02L) dinyatakan kandungan aromatic hydrocarbon adalah 44%,sehingga lebih kecil/rendah dari senyawa non aromatic hydrocarbon yang sebesar 28%+28%=56%.bahwa Majelis berpendapat dikarenakan kandungan senyawa aromatik hidrocarbon lebihrendah dari kandungan senyawa non aromatik hidrokarbon, maka extract (extender oil TSE02L) tidak dapat diklasifikasikan ke dalam pos 27.07;bahwa HS 2713 merupakan klasifikasi dari residu lainnya

lainnya dari minyakpetroleum atau dari minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen termasukdalam pos 2713;bahwa menurut Majelis klasifikasi yang tepat untuk barang tersebut adalah pos tarif2713.90.00.00 yaitu residu lainnya dari minyak petroleum atau dari minyak yang diperolehdari mineral mengandung bitumen;bahwa jenis barang aromatic extract (extender oil TSE 02L) lebih tepat diklasifikasikan padgHS 2713.90.00.00 dan tidak dapat diklasifikasikan ke dalam HS 2707 dikarenakan kandungay senyawa

yang dijatuhkan;

tindak pidana penyalah gunaan narkotika Golongan I bagi diri sendiri;Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan ;Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;Menetapkan barang bukti berupa:1 (satu) buah bungkus rokok Gudang Garam International yang berisi:1 (satu) linting tembakau mengandung senyawa

sintetis Narkotika Golongan I;1 (satu) linting bekas pakai tembakau mengandung senyawa sintetis Narkotika Golongan I;1 (satu) potong celana panjang warna hitam;1 (satu) buah HP (handphone merk INFINIX warna hitam berikut SIM Cardnya; dimusnahkan; 6.

Pembebanan Bea Masukbahwa menurut Majelis, hasil penelitian klasifikasi barang (pos tarif) adalah sebagai berikut:bahwa berdasarkan KUMHS Nomor 1 disebutkan bahwa untuk tujuan hukum, klasifikasi harus ditmenurut uraian yang terdapat dalam pos dan berbagai catatan bagian atau bab yang berkaitan;bahwa berdasarkan butir 3 (a) KUMHS disebutkan bahwa pos yang memberikan uraian palingharus lebih diutamakan dari pos yang memberikan uraian lebih umum;bahwa pos 2707 adalah sebagai minyak yang memiliki kandungan senyawa

aromatic lebih tin;kandungan senyawa non aromatic.

Hal ini karena kandungan senyawa aromatic lebih besar dari kannon aromatic;bahwa menurut Majelis, senyawa aromatik atau hidrokarbon aromatik atau aren atau kadang.disebut sebagai aril hidrokarbon, adalah senyawa kimia hidrokarbon dengan ikatan ganda danantara atom carbon, berstruktur rantai cincin atau siklik; bahwa menurut Majelis, senyawa non aromatik merupakan lawan dari senyawa aromatik.

Dalarorganik senyawa non aromatik ini dikenal dengan nama senyawa alifatik karbon atau alifatik hidroSenyawa non aromatik adalah senyawa kimia hidrokarbon dengan ikatan tunggal antara atomdapat berstruktur rantai lurus atau rantai cincin/siklik;bahwa menurut Majelis, paraffinic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatik carbon denganrantai lurus digolongkan sebagai senyawa non aromatik;bahwa menurut Majelis, naphthenic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatik karbon denganrantai cincin/siklik

digolongkam sebagai senyawa non aromatik;bahwa berdasarkan uraian sebelumnya, Majelis berpendapat bahwa dari identifikasi aromatic(extender oil TSE 02L) dinyatakan kandungan aromatic hydrocarbon adalah 43% , sehingga lebirendah dari senyawa non aromatic hydrocarbon yang sebesar 28%+29%=57%.bahwa Majelis berpendapat dikarenakan kandungan senyawa aromatik hidrocarbon lebih rendkandungan senyawa non aromatik hidrokarbon, maka extract (extender oil TSE 02L) tidaldiklasifikasikan ke dalam pos 27.07;bahwa

Barang bukti narkotika jenis tembakau gorila yang diamankan dari terdakwaberdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium pada LaboratoriumForensik Polda Jateng di Semarang Nomor ; 69/NNF/2021 tanggal 14012021 yang ditandatangani atas sumpah dan jabatan oleh Drs KARTONO.Sebagai Kepala Balai Laboratorium dengan kesimpulan , irisan daunmengandung senyawa sintetis 5FUOROADB terdaftar dalam Golongan (satu) No. urut 95, mengandung' senyawa sintetis MDMB4enPINACAterdaftar dalam Golongan (Satu) No. urut

Bahwa benar barang bukti narkotika jenis tembakau gorila yangdiamankan dari terdakwa berdasarkan Berita Acara PemeriksaanLaboratorium pada Laboratorium Forensik Polda Jateng di Semarangdengan kesimpulan , irisan daun mengandung senyawa sintetis 5FUOROADB terdaftar dalam Golongan (Satu) No. urut 95, mengandungsenyawa sintetis MDMB4enPINACA terdaftar dalam Golongan (Satu)No. urut 166, serta mengandung senyawa sintetis 5FUQOROADBterdaftar dalam Golongan (Satu) No. urut 182 dalam Permenkes RI No.22 tahun

Sebagai Kepala Balai Laboratorium dengan kesimpulan, irisan daunmengandung senyawa sintetis 5FUOROADB terdaftar dalam Golongan (satu)No. urut 95, mengandung senyawa sintetis MDMB4enPINACA terdaftar dalamGolongan (satu) No. urut 166, serta mengandung senyawa sintetis 5FUOROADB terdaftar dalam Golongan (satu) No. urut 182 dalam Permenkes RI No.22 tahun 2021 tentang perubahan penggolongan Narkotika dalam lampiranUndang Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dansisa barang bukti

Sebagai Kepala BalaiLaboratorium dengan kesimpulan, irisan daun mengandung senyawasintetis 5FUOROADB terdaftar dalam Golongan (satu) No. urut 95,mengandung senyawa sintetis MDMB4enPINACA terdaftar dalamGolongan (satu) No. urut 166, serta mengandung senyawa sintetis 5FUOROADB terdaftar dalam Golongan (satu) No. urut 182 dalamPermenkes RI No. 22 tahun 2021 tentang perubahan penggolonganNarkotika dalam lampiran Undang undang Republik Indonesia No. 35tahun 2009 tentang Narkotika, dan sisa barang bukti

Sebagai Kepala Balai Laboratorium dengan kesimpulan,irisan daun mengandung senyawa sintetis 5FUOROADB. terdaftardalam Golongan (satu) No. urut 95, mengandung senyawa sintetisMDMB4enPINACA terdaftar dalam Golongan (Satu) No. urut 166, sertamengandung senyawa sintetis 5FUOROADB terdaftar dalam Golongan (Satu) No. urut 182 dalam Permenkes RI No. 22 tahun 2021 tentangperubahan penggolongan Narkotika dalam lampiran Undang undangRepublik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dan sisaHalaman 14

Pembebanan Bea Masukbahwa menurut Majelis, hasil penelitian klasifikasi barang (pos tarif) adalah sebagai berikut:bahwa berdasarkan KUMHS Nomor 1 disebutkan bahwa untuk tujuan hukum, klasifikasi harus ditmenurut uraian yang terdapat dalam pos dan berbagai catatan bagian atau bab yang berkaitan;bahwa berdasarkan butir 3 (a) KUMHS disebutkan bahwa pos yang memberikan uraian palingharus lebih diutamakan dari pos yang memberikan uraian lebih umum;bahwa pos 2707 adalah sebagai minyak yang memiliki kandungan senyawa

aromatik lebih tin:kkandungan senyawa non aromatik.

Hal ini karena kandungan senyawa aromatik lebih besar dari karnon aromatik; bahwa menurut Majelis, senyawa aromatik atau hidrokarbon aromatik atau aren atau kadangdisebut sebagai aril hidrokarbon, adalah senyawa kimia hidrokarbon dengan ikatan ganda danantara atom carbon, berstruktur rantai cincin atau siklik;bahwa menurut Majelis, senyawa non aromatik merupakan lawan dari senyawa aromatik.

Dalatorganik senyawa non aromatik ini dikenal dengan nama senyawa alifatik karbon atau alifatik hidreSenyawa non aromatik adalah senyawa kimia hidrokarbon dengan ikatan tunggal antara atomdapat berstruktur rantai lurus atau rantai cincin/siklik;bahwa menurut Majelis, paraffinic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatik carbon denganrantai lurus digolongkan sebagai senyawa non aromatik;bahwa menurut Majelis, naphthenic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatik karbon denganrantai cincin/siklik

digolongkam sebagai senyawa non aromatik;bahwa berdasarkan uraian sebelumnya, Majelis berpendapat bahwa dari identifikasi aromatic(extender oil TSE 02L) dinyatakan kandungan aromatic hydrocarbon adalah 44%, sehingga lebirendah dari senyawa non aromatic hydrocarbon yang sebesar 28%+28%=56%.bahwa Majelis berpendapat dikarenakan kandungan senyawa aromatik hidrocarbon lebih renckandungan senyawa non aromatik hidrokarbon, maka extract (extender oil TSE 02L) tidaldiklasifikasikan ke dalam pos 27.07;bahwa

PutusanPengadilan PajakJenis PajakTahun PajakPokok SengketaMenurutTerbandingMenurut Pemohon :BandingMenurut MajelisPut50245/PP/M.IXB/19/2014Bea Masuk2012bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap keputusanDirektur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP459/WBC.06/2012 tanggal 8 Juni 2012tentang Penetapan atas Keberatan Terhadap SPTNP Nomor: SPTNP003553/WBC.06/KPP.0103/NP/2012 tanggal 16 April 2012;bahwa barang impor dimaksud berupa Dextromethorphan HBR BP/USP (Pos 1)diidentifikasikan sebagai senyawa

BP/USP;bahwa berdasarkan Certificate of Analysis dan Material Safety Data Sheet, kedapatan jenisbarang dengan nama Dextromethorphan Hydrobromide dengan nama lainDextromethorphan Hydrobromide Hydrate dan dengan nama kimia 3Methoxy17Methyl(9 ,13 ,14 )morphinan hydrobromide, monohydrate;bahwa berdasarkan penjelasan Terbanding dan Pemohon Banding, fungsi dariDextromethorphan HBR BP/USP adalah sebagai obat batuk sebagai penekan rasa batuk(cough suppressant);bahwa Dextromethorphan HBR BP/USP termasuk senyawa

kimia organik jenisheterosiklik hanya dengan hetero atom nitrogen, bukan merupakan senyawa heterocyclicdengan hetero atom nitrogen dari jenis quinoline atau isoquinoline;bahwa berdasarkan uraian di atas, menurut Majelis barang impor Dextromethorphan HBRBP/USP diidentifikasikan sebagai senyawa kimia yang digunakan pada obat batuk sebagaipenekan rasa batuk (cough suppressant) dengan nama kimia 3Methoxy17Methyl(9 ,13 ,14 )morphinan hydrobromide, monohydrate;Klasifikasi Barangbahwa butir 3 huruf a Ketentuan

kimia yang digunakan pada obat batuk sebagai penekanrasa batuk (cough suppressant) dengan nama kimia 3Methoxy17Methyl(9 ,13 ,14 )morphinan hydrobromide, monohydrate;menimbangMengingatMemutuskanbahwa berdasarkan Explanatory Notes Catatan Pos 29.33 huruf H disebutkan bahwaBagian ini mencakup, antara lain (9) 3HidroksiNmetilmorpinan;bahwa Dextromethorphan HBR BP/USP merupakan senyawa heterosiklik hanya denganhetero atom nitrogen, bukan merupakan senyawa yang dalam strukturnya mengandungsistem cincin

kinolin atau isokinolin (dihidrogenasi maupun tidak), tidak disatukan lebihlanjut sehingga tidak dapat diklasifikasikan ke dalam pos tarif 2933.49.0000;berdasarkan BTKI 2012 diketahui bahwa lainlain dari senyawa heterosiklik hanya denganhetero atom nitrogen secara spesifik diklasifikasikan pada Subpos 2933.9X sehinggaMajelis berpendapat barang yang diimpor berupa Dextromethorphan HBR BP/USPdiklasifikasikan pada pos tarif BTKI 2933.99.9000 dengan pembebanan tarif bea masuk5%;bahwa atas hasil pemeriksaan

aromatiklebih tinggi dari kandungan senyawa non aromatik.

Hal ini karena kandungansenyawa aromatik lebih besar dari kandungan non aromatik;bahwa menurut Majelis, senyawa aromatik atau hidrokarbon aromatik atau arenatau kadangkadang disebut sebagai aril hidrokarbon, adalah senyawa kimiahidrokarbon dengan ikatan ganda dan tunggal antara atom carbon, berstruktur rantaicincin atau siklik;bahwa menurut Majelis, senyawa non aromatik merupakan lawan dari senyawaaromatik.

Dalam kimia organik senyawa non aromatik ini dikenal dengan namasenyawa alifatik karbon atau alifatik hidrokarbon.

Senyawa non aromatik adalahsenyawa kimia hidrokarbon dengan ikatan tunggal antara atom karbon, dapatberstruktur rantai lurus atau rantai cincin/siklik;bahwa menurut Majelis, paraffinic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatikcarbon dengan struktur rantai lurus digolongkan sebagai senyawa non aromatik;bahwa menurut Majelis, naphthenic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatikkarbon dengan struktur rantai cincin/siklik digolongkam sebagai senyawa nonaromatik;bahwa berdasarkan uraian sebelumnya

, Majelis berpendapat bahwa dari identifikasiaromatic extract (extender oil TSE 02L) dinyatakan kandungan aromatik hydrocarbonadalah 44% , sehingga lebih kecil/rendah dari senyawa non aromatik hydrocarbonyang sebesar 28%+28%=56%.bahwa Majelis berpendapat dikarenakan kandungan senyawa aromatik hidrocarbonlebih rendah dari kandungan senyawa non aromatik hidrokarbon, maka extract(extender oil TSE 02L) tidak dapat diklasifikasikan ke dalam pos 27.07;bahwa HS 2713 merupakan klasifikasi dari residu lainnya

kimia dariKalium Klorat (KclIO3), unsur Alumunium powder (A1) dan Belerang/Sulfur(S), dimana senyawa kimia ini dikenal sebagai isian petasan / mercon dantermasuk dalam kategori bahan peledak jenis Low Explosive (daya ledakrendah) sedangkan Barang Bukti No.Bukti :BB2092/2016/BHF, berupa 1(lembar) kertas yang mengandung serbuk warna hitam, adalah merupakankertas yang mengandung campuran senyawa kimia dari Kalium Nitrat(KNO8), unsur Karbon (C) dan Belerang / Sulfur (S), dimana kertas yangmengandung

campuran senyawa kimia ini dikenal sebagai sumbu api untukpetasan/mercon dan termasuk dalam kategori bahan peledak jenis LowExplosive (daya ledak rendanh )wannennnnnnnne Perbuatan mereka terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 1 Ayat (1) Undang Undang Nomor 12 Tahun 1951 ;ATAUKEDUA:Bahwa terdakwa Itmam Fajri bin Suparno pada hari Senin tanggal 04Juli 2016 sekira jam 19.30 Wib atau setidaktidaknya pada waktu tertentu dalambulan Juli tahun 2016bertempat diterminal Jombor, Mlati,

kimia dari Kalium Klorat (KclO3), unsurAlumunium powder (A1) dan Belerang/Sulfur (S), dimana senyawa kimia inidikenal sebagai isian petasan / mercon dan termasuk dalam kategori bahanpeledak jenis Low Explosive (daya ledak rendah) sedangkan Barang BuktiNo.Bukti :BB2092/2016/BHF, berupa 1 (lembar) kertas yang mengandungserbuk warna hitam, adalah merupakan kertas yang mengandung campuransenyawa kimia dari Kalium Nitrat (KNO3), unsur Karbon (C) dan Belerang /Sulfur (S), dimana kertas yang mengandung

kimia ini dikenal sebagai isian petasan/ mercon dan termasuk dalam kategori bahan peledak jenis Low Explosive(daya ledak rendah) sedangkan Barang Bukti No.Bukti :BB2092/2016/BHF,berupa 1 (lembar) kertas yang mengandung serbuk warna hitam, adalahmerupakan kertas yang mengandung campuran senyawa kimia dari KaliumNitrat (KNO3), unsur Karbon (C) dan Belerang / Sulfur (S), dimana kertasyang mengandung campuran senyawa kimia ini dikenal sebagai sumbu apiuntuk petasan/mercon dan termasuk dalam kategori

Bukti : BB2304/2017/BHF, berupa 1 (satu)kantong plastik berisi serobuk warna abuabu, adalah merupakancampuran senyawa kimia dari Kalium Klorat (KCIO3), unsur Aluminiumpowder (Al) dan Belerang/Sulfur(S), dimana campuran senyawa kimia iniHalaman 4 dari 19 Putusan Nomor 114/Pid.Sus/2017/PN. Pwrdikenal sebagai isian petasan/mercon dan termasuk dalam kategoribahan peledak jenis Low Explosive (daya ledak rendah);2. Barang bukti dengan No.

Bukti : BB2305/2017/BHF, berupa 1 (satu)lembar kertas yang mengandung serbuk warna hitam, POSITIFmengandung campuran senyawa kimia dari Kalium Nitrat (KNOS3), unsurKarbon (C) dan Belerang/Sulfur(S), dimana kertas yang mengandungcampuran senyawa kimia ini dikenal sebagai sumbu api untukpetasan/mercon dan termasuk dalam kategori bahan peledak jenis LowExplosive (daya ledak rendah);3. Barang bukti dengan No.

kimiadari Kalium Klorat (KCIO3) unsur Alumunium Powder (Al) dan Belerang/Sulfur(S) dimana campuran senyawa kimia ini dikenal sebagai isian petasan/mercondan termasuk dalam kategori bahan peledak jenis Low Explosive (daya ledakrendah), Nomor BB2305/2017/BHF berupa 1 (satu) lembar kertas yangmengandung serbuk warna hitam POSITIF mengandung campuran senyawakimia dari Kalium Nitrat (KNOs) unsur Karbon C) dan Belerang/Sulfur (S)dimana kertas yang mengandung senyawa kimia ini dikenal sebagai sumbu apipetasan

Pwr2305/2017/BHF berupa 1 (satu) lembar kertas yang mengandungserbuk warna hitam POSITIF mengandung campuran senyawa kimiadari Kalium Nitrat (KNO3) unsur Karbon C) dan Belerang/Sulfur (S)dimana kertas yang mengandung senyawa kimia ini dikenal sebagaisumbu api petasan/mercon dan termasuk dalam kategori bahan peledakjenis Low Explosive (daya ledak rendah), Nomor BB2306/2017/BHFberupa 1 (satu) buah petasan tanpa merek dengan kemasan warnaputin dimana isian petasan POSITIF mengandung Kalium Klorat(KCIO3

kimia dari Kalium Klorat (KCIO3) unsur AlumuniumPowder (Al) dan Belerang/Sulfur (S) dimana campuran senyawa kimia inidikenal sebagai isian petasan/mercon dan termasuk dalam kategori bahanpeledak jenis Low Explosive (daya ledak rendah), Nomor BB2305/2017/BHF berupa 1 (satu) lembar kertas yang mengandung serbukwarna hitam POSITIF mengandung campuran senyawa kimia dari KaliumNitrat (KNOs) unsur Karbon C) dan Belerang/Sulfur (S) dimana kertas yangmengandung senyawa kimia ini dikenal sebagai sumbu api

Menyatakan terdakwa ARIA AKBAR PERMANA SAPUTRA alias OYON bin MARYONO tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak dan Melawan Hukum Memiliki,Menguasai Narkotika golongan I (satu) bukan tanaman berupa tembakau mengandung Senyawa Sintetis termasuk Narkotika Golongan l;4.

Menetapkan barang bukti berupa:- 4 (empat) paket Tembakau mengandung Senyawa Sintetis termasuk Narkotika Golongan l dalam bungkus plastik klip warna bening dimasukkan ke dalam bungkus bekas rokok Djarum Super dengan berat kotor berikut plastik warna bening seberat 2,22 gram;- 1 (satu) linting / puntung sisa pakai Tembakau mengandung Senyawa Sintetis termasuk Narkotika Golongan l disimpan di dalam bungkus rokok Sampoerna Mild dengan berat kotor linting tersebut cigarette sebesar 1,73 gram.- 1

Golongan dalam bungkus rokok Sampoerna Mild dalam tascangklong warna hijau milik terdakwa dan diakui oleh terdakwamendapatkan Narkotika Golongan bukan tanaman jenis senyawa sintetisyang ada dalam tembakau yang diduga mengandung anarkotika Golongan tersebut dengan cara Pada hari kamis tanggal 25 Oktober 2018 terdakwakirim Whatshap kepada temannya yang bernama RIZAL yang intinyaterdakwa pesan 5 (lima) paket narkotika Golongan bukan tanaman jenissenyawa sintetis yang ada dalam tembakau yang diduga

(lima ratus ribu rupiah) dan setelahuang ditransfer tembakau Gorilla tersebut akan dikirimkan pada hari Minggutanggal 28 Oktober 2018 oleh teman RIZAL yang bernama ADITselanjutnya pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2018 sekitar pukul 19.45WIB terdakwa dikirimi Whatshap oleh ADIT yang intinya mengajakketemuan di Selasar Kartini Salatiga kemudian sekira pukul 20.00 WIBterdakwa dan ADIT menyerahkan 5 paket Narkotika Golongan bukanHalaman 3, Putusan nomor 162/Pid.Sus/2019/PT SMGtanaman jenis senyawa

(AjunKomisaris Polisi NRP. 62060950) hasilnya:Halaman 4, Putusan nomor 162/Pid.Sus/2019/PT SMG> 4 (empat) paket tembakau dalam plastic klip warna bening di dalambungkus rokok Djarum super yang diduga mengandung senyawasintetis mengandung Narkotika Golongan dengan berat kotor berikutplastic klip warna bening seberat 2,22 gram;> 1 (satu) linting tembakau sisa pakai dalam bungkus rokok SampoernaMild yang diduga mengandung senyawa sintetis mengandungNarkotika Golongan dengan berat kotor seberat 0,20

sintetis 5FLUOROADBterdaftar dalam golongan (satu) Nomor Urut 95 (Sembilan puluh lima) danmengandung senyawa sintetis 5FLUOROADBICA terdaftar dalamGolongan (satu) nomor urut 118 (Sseratus delapan belas) dalam PeraturanMenkes Republik Indonesia No. 20 tahun 2018 Tentang PerubahanPenggolongan Narkotika dalam lampiran UndangUndang RepublikIndonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Bahwa terdakwa dalam menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar

Menyatakan terdakwa ARIA AKBAR PERMANA SAPUTRA aliasOYON bin MARYONO tersebut di atas, terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak danMelawan Hukum Memiliki,Menguasai Narkotika golongan (satu)bukan tanaman berupa tembakau mengandung Senyawa Sintetistermasuk Narkotika Golongan ;.

Pembebanan Bea Masukbahwa menurut Majelis, hasil penelitian klasifikasi barang (pos tarif) adalah sebagai berikut:bahwa berdasarkan KUMHS nomor 1 disebutkan bahwa untuk tujuan hukum, klasifikasi harus dimenurut uraian yang terdapat dalam pos dan berbagai catatan bagian atau bab yang berkaitan;bahwa berdasarkan butir 3 (a) KUMHS disebutkan bahwa pos yang memberikan uraian palingharus lebih diutamakan dari pos yang memberikan uraian lebih umum;bahwa pos 2707 adalah sebagai minyak yang memiliki kandungan senyawa

aromatic lebih tinkandungan senyawa non aromatic.

Hal ini karena kandungan senyawa aromatic lebih besar dari kainon aromatic;bahwa menurut Majelis, senyawa aromatik atau hidrokarbon aromatik atau aren atau kadangdisebut sebagai aril hidrokarbon, adalah senyawa kimia hidrokarbon dengan ikatan ganda danantara atom carbon, berstruktur rantai cincin atau siklik; bahwa menurut Majelis, senyawa non aromatik merupakan lawan dari senyawa aromatik.

Dalaorganik senyawa non aromatik ini dikenal dengan nama senyawa alifatik karbon atau alifatik hidrSenyawa non aromatik adalah senyawa kimia hidrokarbon dengan ikatan tunggal antara atom karbcberstruktur rantai lurus atau rantai cincin/siklik;bahwa menurut Majelis, paraffinic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatik carbon denganrantai lurus digolongkan sebagai senyawa non aromatik;bahwa menurut Majelis, naphthenic hydrocarbon yang merupakan senyawa alifatik karbon denganrantai cincin/siklik digolongkam

sebagai senyawa non aromatik;bahwa berdasarkan uraian sebelumnya, Majelis berpendapat bahwa dari identifikasi aromatic(extender oil TSE 02L) dinyatakan kandungan aromatic hydrocarbon adalah 43% , sehingga lebrendah dari senyawa non aromatic hydrocarbon yang sebesar 28%+29%=57%.bahwa Majelis berpendapat dikarenakan kandungan senyawa aromatik hidrocarbon lebih renkandungan senyawa non aromatik hidrokarbon, maka extract (extender oil TSE 02L) tidadiklasifikasikan ke dalam pos 27.07;bahwa HS 2713 merupakan

Bukti: BB3026/2018/BHF,berupa 1 (satu) kantong plastik berisi serobuk warna abuabu,adalah mengandung campuran senyawa kimia dari KaliumKlorat (KCIOz). Unsur Aluminium powder (Al) dan Belerang/Sulfur(S), dimana campuran senyawa kimia ini dikenal sebagai isianpetasan/mercon dan termasuk dalam kategori bahanpeledakjenis Low Explosive (daya ledak rendah).2. Barang bukti dengan No.

Bukti: BB3026/2018/BHF,berupa 1 (Satu) kantong plastik berisi serobuk warna abuabu,adalah mengandung campuran senyawa kimia dari KaliumKlorat (KCIO3); unsur Aluminium powder (Al) danBelerang/Sulfur (S), dimana campuran senyawa kimia inidikenal sebagai isian petasan/mercon dan termasuk dalamKategori bahan peledakjenis Low Explosive (aya ledakrendah);b. Barang bukti dengan No.

Bukti: BB3026/2018/BHF,berupa 1 (satu) kantong plastik berisi serouk warna abuabu,Halaman 11 dari 18 Putusan Nomor 212/Pid.Sus/2018/PN Unradalah mengandung campuran senyawa kimia dari KaliumKlorat (KCIOs. Unsur Aluminium powder (Al) danBelerang/Sulfur (S), dimana campuran senyawa kimia inidikenal sebagai isian petasan/mercon dan termasuk dalamkategori bahan peledakjenis Low Explosive (daya ledakrendah).2. Barang bukti dengan No.

Campuran senyawa kimia ini (antara isian dan sumbupetasan) termasuk dalam kategori bahan peledakjenis LowExplosive (daya ledak rendah).3. Barang bukti dengan No.

Bukti: BB3026/2018/BHF,berupa 1 (satu) kantong plastik berisi serbuk warna abuabu,adalah mengandung campuran senyawa kimia dari Kalium Klorat(KCIOz). Unsur Aluminium powder (Al) dan Belerang/Sulfur (S),dimana campuran senyawa kimia ini dikenal sebagai isianpetasan/mercon dan termasuk dalam kategori bahan peledakjenisLow Explosive (daya ledak rendah).2. Barang bukti dengan No.

Hal ini karenakandungan senyawa aromatik lebih besar dari kandungan non aromatik;bahwa menurut Majelis, senyawa aromatik atau hidrokarbon aromatik atauaren atau kadangkadang disebut sebagai aril hidrokarbon, adalah senyawakimia hidrokarbon dengan ikatan ganda dan tunggal antara atom carbon,berstruktur rantai cincin atau siklik;bahwa menurut Majelis, senyawa non aromatik merupakan lawan darisenyawa aromatik.

Dalam kimia organik senyawa non aromatik ini dikenaldengan nama senyawa alifatik karbon atau alifatik hidrokarbon.

Senyawa nonaromatik adalah senyawa kimia hidrokarbon dengan ikatan tunggal antaraatom karbon, dapat berstruktur rantai lurus atau rantai cincin/siklik ;bahwa menurut Majelis, paraffinic hydrocarbon yang merupakan senyawaalifatik carbon dengan struktur rantai lurus digolongkan sebagai senyawa nonaromatik;bahwa menurut Majelis, naphthenic hydrocarbon yang merupakan senyawaalifatik karbon dengan struktur rantai cincin/siklik digolongkam sebagaisenyawa non aromatik;bahwa berdasarkan uraian sebelumnya

, Majelis berpendapat bahwa dariidentifikasi aromatic extract (extender oil TSE 02L) dinyatakan kandunganMemperhatikanMengingatMemutuskanaromatic hydrocarbon adalah 44% , sehingga lebih kecil/rendah dari senyawanon aromatic hydrocarbon yang sebesar 28%+28%=56%.bahwa Majelis berpendapat dikarenakan kandungan senyawa aromatichidrocarbon lebih rendah dari kandungan senyawa non aromatic hidrocarbon,maka extract (extender oil TSE 02L) tidak dapat diklasifikasikan ke dalampos 27.07.bahwa HS 2713 merupakan

lainnya dari minyakpetroleum atau dari minyak yang diperoleh dari mineral mengandungbitumen termasuk dalam pos 2713.bahwa menurut Majelis klasifikasi yang tepat untuk barang tersebut adalahpos tarif 2713.90.00.00 yaitu residu lainnya dari minyak petroleum atau dariminyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen.bahwa jenis barang aromatic extract (extender oil TSE 02L) lebih tepatdiklasifikasikan pada HS 2713.90.00.00 dan tidak dapat diklasifikasikan kedalam HS 2707 dikarenakan kandungan senyawa

Bukti : BB1821/2015/BHF, berupa 3 (tiga) buahpetasan tanpa merk dengan kemasan terbuat dari kertas warna putih, berisicampuran senyawa kimia yaitu Kalium Klorat (KclO3), Kalium Nitrat (KNO3),Aluminium (Al), dan belerang/sulfur (S). Campuran senyawa kimia tersebuttermasuk kategori bahan peledak jenis low explosive (daya ledak rendah).e Barang bukti dengan No.

Campuran senyawa kimia tersebuttermasuk kategori bahan peledak jenis low explosive (daya ledak rendah).e Barang bukti dengan No. Bukti : BB1823/2015/BHF, berupa (satu) kantongplastik berisi serbuk warna abu abu, berisi campuran senyawa kimia yaituKalium Klorat (KclO3), Kalium Nitrat (KNO3), Aluminium powder (Al), danbelerang/sulfur (S).

Bukti : BB1821/2015/BHF, berupa 3 (tiga) buahpetasan tanpa merk dengan kemasan terbuat dari kertas warna putih, berisicampuran senyawa kimia yaitu Kalium Klorat (KclO3), Kalium Nitrat (KNO3),Aluminium (Al), dan belerang/sulfur (S). Campuran senyawa kimia tersebuttermasuk kategori bahan peledak jenis low explosive (daya ledak rendah);b Barang bukti dengan No.

Bukti : BB1822/2015/BHF, berupa 2 (dua) buahpetasan tanpa merk dengan kemasan terbuat dari kertas warna putih, berisicampuran senyawa kimia yaitu Kalium Klorat (KclO3), Kalium Nitrat (KNO3),Aluminium (Al), dan belerang/sulfur (S). Campuran senyawa kimia tersebuttermasuk kategori bahan peledak jenis low explosive (daya ledak rendah).c Barang bukti dengan No.

Senyawa kimia di atas adalah senyawa psikoaktivkelompok turunan fenetilamine dan amfetamin. Senyawa 5APB dan 6APB tersebutmemiliki struktur (cincin) utama amphetamine dengan substitusi cincin disampingbenzofuran. Posisi terikatnya atom oksigen (0) pada 5APB adalah pada atom C posisi ke5 dan cincin amfetamin, sedangkan senyawa 6APB atom oksigen terikat pada posisi ke6. Berdasarkan struktur kimia senyawa 5 APB dan 6APB adalah termasuk ke dalamturunan senyawa amfetamin.

Senyawa 5MAPB dikenal dengan nama kimia (1 (benzofuranSyl)Nmethylpropan2amine). 5MAPB memiliki cincin utamaMethamfetamin, yaitu turunan methyl amfetamin, dan dengan cincin sampingbenzofuran dengan cincin oksigen terikat pada posisi 5. Berdasarkan struktur kimiasenyawa 5MAPB adalah termasuk kedalam turunan methamfetarnin secara keseluruhanmasuk ke dalam turunan senyawa amfetamin.

Senyawa kimia di atas adalah senyawa psikoaktivkelompok turunan fenetilamine dan amfetamin. Senyawa 5APB dan 6APB tersebutmemiliki struktur (cincin) utama amphetamine dengan substitusi cincin disampingbenzofuran. Posisi terikatnya atom oksigen (O) pada 5APB adalah pada atom Cposisi ke 5 dari cincin amfetamin, sedangkan senyawa 6APB atom oksigen terikatpada posisi ke 6. Berdasarkan struktur kimia senyawa 5APB dan 6APB adalahtermasuk ke dalam turunan senyawa amfetamin.

Senyawa 5MAPB dikenal dengannama kimia (1(benzofuran5yl)Nmethylpropan2amine). 5MAPB memilikicincin utama Methamfetamin, yaitu turunan methyl amfetamin, dan dengan cincinsamping benzofuran dengan cincin oksigen terikat pada posisi 5. Berdasarkanstruktur kimia senyawa 5MAPB adalah termasuk kedalam turunan methamfetaminsecara keseluruhan masuk ke dalam turunan senyawa amfetamin.

BPOM 21RI juga belum mengeluarkan jin Edar untuk senyawa tersebut sebagai Obat.Mengacu pada ketentuan tersebut maka tablet tersebut dapat dikatakan sebagai obatillegal di Indonesia; Bahwa pada forum diskusi penyalahguna obatobatan, efek yang dirasakan olehpemakainya, senyawa 5APB, 6APB, dan 5MAPB disebut sebagai hybrid dariMDMA/ MDA. Pada pemakaian dosis 100 130 mg 5MAPB dilaporkanmemberikan efek yang sama dengan MDMA dengan durasi efek selama 6 (enam)jam.

Narkotika ini dibuatdengan cara menyemprotkan senyawa aktif ABFUBINACA pada dauntembakau atau daundaun kering lainnya.

Senyawa ini dapat berdiri sendirinamun di pasaran biasanya dijual dalam keadaan sudah bercampur dengantembakau;e Bahwa senyawa ABFUBINACA terdaftar dalam Narkotika golongan 1 ( satu) nomor urut 87 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo. 2 tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika didalamlampiran Undang undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentangNarkotika, sedangkan tembakau adalah senyawa tersendiri dengankandungan Nikotin; Bahwa sediaan ABFUBINACA tersebut tidak

Kelurahan Pringgokusuman, KecamatanGedongtengen, Kodya Yogyakarta atau setidaktidaknya pada suatu tempat lainyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta, tetapiberdasarkan ketentuan Pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Slemanberwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, tanoa hak atau melawanhukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadiperantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan berupa tembakau Gorila yang mengandung senyawa

SAPTO SRI SUHARTOMO, EKO FERY PRASETYO,S.Si. dan ARYANI SINTA W,AMd. disimpulkan bahwa ; BB 4474/2017/NNF (A)berupa irisan daun dalam linting rokok, BB4474/2017/NNF (B) dan BB4475/2017/NNF berupa irisan daun tersebut mengandung senyawa sintentis5FLUOROADB yang terdaftar dalam Narkotika Golongan (satu) Nomorurut 95 ( sembilan puluh lima ) dalam Peraturan Menkes R.I. No.41 Tahun2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika dalam lampiran UndangUndang R.I.

SAPTO SRI SUHARTOMO, EKO FERYPRASETYO, S.Si. dan ARYANI SINTA W,AMd. disimpulkan bahwa ; BB4474/2017/NNF (A) berupa irisan daun dalam linting rokok, BB4474/2017/NNF (B) dan BB4475/2017/NNF berupa irisan daun tersebut di atasadalah mengandung senyawa sintentis 5FLUOROADB yang terdaftar dalamNarkotika Golongan (satu) Nomor urut 95 ( sembilan puluh lima ) dalamPeraturan Menkes R.I. No.41 Tahun 2017 tentang Perubahan PenggolonganNarkotika dalam lampiran Undangundang R.lI.

No.35 Tahun 2009 tentangNarkotika.Bahwa terdakwa dalam mengkonsumsi Narkotika Golongan jenistembakau Gorila yang diduga mengandung zat atau senyawa sintetis 5FLUOROADB tersebut, tanpa dilengkapi ljin dari pihak yang berwenang dantanpa resep dokter.Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam Pidanadalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undangundang Republik Indonesia Nomor35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.Telah membaca, tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada KejaksaanNegeri Sleman tanggal 15 Mei

Menyatakan terdakwa RYAN FERNANDO Alias NANDO Bin RIYANTOterobukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukantindak pidana tanpa hak dan melawan hukum memiliki Narkotika Golongan bukan tanaman jenis Tembakau Gorila mengandung senyawa sintentis 5FLUOROADB yang terdaftar dalam Narkotika Golongan (satu) Nomor urutHalaman 7 dari 12 Halaman Putusan Nomor 45/PID.SUS/2018/PT YYK95 (sembilan puluh lima ) dalam Peraturan Menkes R..

NaCN adalah senyawa anorganik. Senyawa inimerupakan senyawa padat berwarna putih yang dapat larut dalam air.Sianida memiliki afinitas yang tinggi terhadap logam, sehingga senyawa inisangat beracun. Kegunaan utamanya adalah dalam proses penambanganemas yang memanfaatkan reaktivitasnya yang tinggi dengan logam.Senyawa ini merupakan basa kuat.

Natrium sianida adalah senyawa anorganik dengan rumus NaCN.Senyawa inimerupakan senyawa padat berwama putin yang dapatlarut dalam air. Sianida memiliki afinitas yang tinggi terhadap logam,sehingga senyawa ini sangat beracun. Kegunaan utamanya adalahdalam proses penambangan emas yang memanfaatkan reaktivitasnyayang tinggi dengan logam. Senyawa ini merupakan basa kuat.Bahwa Kalium sianida atau potasium sianida adalah sebuah senyawadengan rumus KCN.

Prekursor adalahkomponen asal dan/atau bahan penimbul reaksi kimia yang berperan dalamsetiap tahap produksi bahan kimia beracun dengan cara apa pun;Bahwa Natrium sianida adalah senyawa anorganik dengan rumus NaCN.Senyawa inimerupakan senyawa padat berwarna putin yang dapat larutdalam air. Sianida memiliki afinitas yang tinggi terhadap logam, sehinggasenyawa. ini sangat beracun.