MENGADILI:

1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil dengan sah dan patut tetapi tidak hadir;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya dengan verstek;
3. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang dilangsungkan dihadapan pemuka agama Hindu yang bernama Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Witaraga Sanyasa pada tanggal 30 Agustus 2015, perkawinan tersebut sudah didaftarkan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng

Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang sah, yangtelan melangsungkan perkawinan dihadapan pemuka Agama Hindu yangbernama Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Witaraga Sanyasa pada tanggal 30Agustus 2015 di Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, dantelah dicatatkan di Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng,dengan Nomor : 5108KW10122015 tertanggal 10 Desember 2015;2.

Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugatyang dilangsungkan dihadapan pemuka Agama Hindu yang bernama Ida PanditaMpu Nabe Dwija Witaraga Sanyasa pada tanggal 30 Agustus 2015 di DesaKekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, dan telah dicatatkan diKantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng, dengan Nomor :5108KW10122015 tertanggal 10 Desember 2015 adalah sah dan putus karenaperceraian dengan segala akibat hukumnya;3.

/Putusan Nomor 629/Pdt.G/2019/PN Sgrdilangsungkan dihadapan pemuka agama Hindu yang bernama Ida Pandita MpuNabe Dwija Witaraga Sanyasa pada tanggal 30 Agustus 2015. Bukti surat inibersesuaian dengan bukti bertanda P.2. berupa Kartu Keluarga tanggal 6 Mei 2019atas nama Kepala Keluarga PENGGUGAT yang membuktikan bahwa PENGGUGAT(Penggugat) sebagai Kepala Keluarga sedangkan TERGUGAT (Tergugat) sebagaiistri.

Kedua bukti surat dimaksud bersesuaian dengan keterangan para saksi tersebutdi atas yang menerangkan bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yangtelah melangsungkan perkawinansecara agama Hindu pada tanggal 30 Agustus 2015di Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang dipuput oleh IdaPandita Mpu Nabe Dwija Witaraga Sanyasa, perkawinan mereka telah dicatatkan diKantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut telah terbukti

Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yangdilangsungkan dihadapan pemuka agama Hindu yang bernama Ida Pandita MpuNabe Dwija Witaraga Sanyasa pada tanggal 30 Agustus 2015, perkawinantersebut sudah didaftarkan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan SipilKabupaten Buleleng sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor 5108KW101220150060, tertanggal 10 Desember 2015, dinyatakan sah dan putus karenaperceraian;Hal.9 dari 11 Hal./Putusan Nomor 629/Pdt.G/2019/PN Sgr4.

secaraberulang kali di rumah terdakwa sehingga saksi NiMade Eny Aryani (dilakukan penuntutan secaraterpisah) hamil dan melahirkan seorang anak ;e Bahwa kemudian pada tahun 2011 antara terdakwadengan saksi Ni Made Eny Aryani(dilakukan penuntutansecara terpisah) melangsungkan perkawinan secaraAdat Agama Hindu bertempat di Griya Taman SariSepang Asrama di Banjar Dinas Sepang, Desa Sepang,Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, yangdipuput atau di selesaikan Upacaranya oleh IdaPandita Sri Bhagawan Dwija Sandhi Witaraga

hubungan badan tersebut dilakukan sudah lebihdari sekali;Bahwa status Terdakwa dengan saksi sudah sebagaisuami istri, karena sudah melakukan upacaramebyakala.Bahwa keputusan penolakan yang dikeluarkan olehPengadilan Negeri Negara, dikarenakan saksi tidakdapat menunjukkan akta perkawinan saksi dengansaksi I Made Setiawan;e Bahwa saksi tidak pernah melihat akta perkawinantersebut, karena yang mengurusnya adalah saksi IMade Setiawan.Menimbang, bahwa terhadap saksi Ida Pandita SriBhagawan Dwija Sandhi Witaraga

Sengor (dilakukanpenuntutan secara terpisah) dan akhirnya terdakwa hamildan melahirkan seorang anak ;Bahwa kemudian pada tahun 2011 antara terdakwa dengansaksi I Kadek Sukawati Als Sengor (dilakukan penuntutansecara terpisah)melangsungkan perkawinan secara AdatAgama Hindu bertempat di Griya Taman Sari Sepang Asramadi Banjar Dinas Sepang, Desa Sepang, KecamatanBusungbiu, Kabupaten Buleleng, yang dipuput atau diselesaikan Upacaranya oleh Ida Pandita Sri BhagawanDwija Sandhi Witaraga ;Bahwa perkawinan

Hubungan badan tersebutdilakukan lebih dari sekali bertempat di rumah saksi diDusun Sepang atas dasar suka sama suka;e Bahwa benar kemudian Terdakwa hamil dan sekarang sudahmelahirkan anak perempuan yang berumur kurang lebih duatahun;e Bahwa saksi dengan Terdakwa melakukan upacaraperkawinan, dengan melakukan upacara mebyakawon.Menimbang, bahwa terhadap saksi Ida Pandita Sri BhagawanDwija Sandhi Witaraga, telah dipanggil secara patut namunberhalangan hadir pada hari sidang yang telah ditentukan,makaketerangan

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon;
2. Memberikan izin kepada Pemohon untuk mengganti NAMA pada Akta Kelahiran anak Pemohon 10553/IST-A/2008 atas nama MAXI MILLIAN WG. diubah menjadi MAXIMILLIAN WITARAGA GUNAWAN;
3. Memerintahkan kepada Pemohon untuk melaporkan pencatatan ganti Nama pada akta kelahiran Pemohon tersebut kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banjar paling lambat 30 (tigapuluh) hari sejak diterimanya salinan Penetapan Pengadilan Negeri ini

N.Dwija Witaraga Sanyasa pada tanggal 27 Oktober 2006 sebagaimana telahtercatat perkawinan Para Pemohon dalam Kutipan Akta Perkawinan Nomor :37/WNI/Bsb/2007, tanggal 13 Januari 2020 dikeluarkan Kantor DinasKependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karangasem; Bahwa dari perkawinan Para Pemohon telah lahir seorang anak yangdiberi nama KOMANG AKSATHA ADI BRAHMASTRA, lahir pada tanggal31 Mei 2017, kemudian dicatatkan dalam Akta Kelahiran Nomor: 5107LU150620170013, tanggal 13 Januari 2020, dikeluarkan