Ditemukan 972 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 17-11-2014 — Putus : 08-04-2015 — Upload : 10-06-2015
Putusan PN BANDUNG Nomor 117/Pid.Sus/TPK/2014/PN.Bdg.
Tanggal 8 April 2015 — Ir. Hj. JUDY KURNIASIH
6918
  • berbeda dengan Pasal 2 ayat (1) yang bersifat umum dan dengan unsurdelik secara melawan hukum yang bersifat general;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang yang termaktub dalamPasal 3 memiliki sifat kekhususan yang tidak terdapat didalam Pasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndangNomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;Menimbang, bahwa sesuai dengan azas spesialitas
Register : 29-09-2016 — Putus : 27-12-2016 — Upload : 05-11-2019
Putusan PN SURABAYA Nomor 187/Pid.Sus-TPK/2016/PN SBY
Tanggal 27 Desember 2016 — Penuntut Umum:
Wahyu Dwi Prasetyo, SH, MH
Terdakwa:
ALFI HANDAYANI, SPI, MP
155172
  • dengan unsur delik secara melawan hukum yang bersifatgeneral;Hal. 149 Putusan Nomor 187/Pid.Sus/TPK/2016/PN.Sby.Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang yang termaktubdalam Pasal 3 memiliki sifat kekhususan yang tidak terdapat didalam Pasal 2 ayat(1) UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah denganUndangUndang Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UndangUndangNomor : 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;Menimbang, bahwa sesuai dengan azas spesialitas
Putus : 14-11-2016 — Upload : 06-09-2017
Putusan PN BANJARMASIN Nomor Nomor 21 / Pid.Sus - TPK / 2016 / PN.Bjm.
Tanggal 14 Nopember 2016 — - MUKHLIS ABRORI,ST Bin (Alm) ARMADIE THALHAH - DIAN CHOLID SUPRIYATNO, ST. Bin SUWAGIO - FAHRUL ARMI, ST. Bin H. AMPLUS AZIS
9020
  • Menimbang, bahwa jabatan atau kedudukan yang dimiliki oleh seseorangberarti subyek hukum ini tidak berlaku untuk semua orang, tetapi hanya berlakubagi orang yang memiliki jabatan atau kedudukan tertentu ;Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian unsur setiap orang tersebutdi atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pengertian unsur setiaporang dalam Pasal 3 memiliki sifat kKekhususan tersendiri yang tidak terdapatdalam Pasal 2 ayat (1) UU No.31 Tahun 1999 ;Menimbang, bahwa dengan demikian sesuai asas Spesialitas
Register : 02-03-2015 — Putus : 04-05-2015 — Upload : 19-10-2015
Putusan PN BANDUNG Nomor 49/Pid.Sus/TPK/2015/PN.Bdg.
Tanggal 4 Mei 2015 — MITA SUSILAWATI, SE, MM.
6616
  • berbeda dengan Pasal 2 ayat (1) yang bersifat umum dan dengan unsurdelik secara melawan hukum yang bersifat general;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang yang termaktub dalamPasal 3 memiliki sifat kekhususan yang tidak terdapat didalam Pasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor :20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi;Menimbang, bahwa sesuai dengan azas spesialitas
Register : 27-10-2015 — Putus : 24-02-2016 — Upload : 16-06-2016
Putusan PN PALANGKARAYA Nomor 58/Pid.Sus-TPK/ /2015/PN Plk
Tanggal 24 Februari 2016 — dr.FREDERIK REINSYA MANGINTE bin Y.B. MANGINTE
13127
  • terdapat didalam pasal 2;Menimbang, bahwa pengertian unsur setiap orang dalam Pasal 3adalah bahwa pelaku tindak pidana korupsi hanya orang perseorangan yangmemangku suatu jabatan atau kedudukan, dengan demikian unsur setiaporang yang terdapat dalam Pasal 3 UndangUndang No. 31 Tahun 1999tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi memiliki sifat kekhususantersendiri (Spesifikasi) yang tidak terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) UndangUndang No. 31 Tahun 1999 dimaksud;Menimbang, bahwa sesuai dengan azaz Spesialitas
Putus : 19-12-2016 — Upload : 15-05-2017
Putusan PN SURABAYA Nomor 154/PID.SUS/TPK/2016/PN.SBY
Tanggal 19 Desember 2016 — BASKORO , SE Kejaksaan Negeri Surabaya
7520
  • berbeda dengan Pasal 2 ayat (1) yang bersifat unum dan dengan unsur deliksecara melawan hukum yang bersifat general;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang yang termaktub dalamPasal 3 memiliki sifat kekhususan yang tidak terdapat didalam Pasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor :20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi;Menimbang, bahwa sesuai dengan azas spesialitas
Register : 17-12-2012 — Putus : 24-05-2013 — Upload : 12-09-2015
Putusan PN BANDUNG Nomor 81/Pid.Sus/TPK/2012/PN.Bdg.
Tanggal 24 Mei 2013 — -Dra. Hj. NONENG SITI KURAESIN, M.Si.
7112
  • Pasal 2 ayat (1) yang bersi fat urn urn dan dengan unsur delik"secara melawan hukum" yang bersifat general;Menimbang, bahwa dengan dernikian unsur "setiap orang" yang termaktub dalamPasal 3 memiliki sifat kekhususan yang tidak terdapat didalarn Pasal 2 ayat (1) UndangUndangNomor : 31 Tahun 1999 sebagairnana telah diubah dengan UndangUndang Nornor : 20 Tahun2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nornor : 31 Tahun 1999 tentang PernberantasanTindak Pidana Korupsi;Menimbang, bahwa sesuai dengan azas spesialitas
Putus : 29-09-2011 — Upload : 18-12-2014
Putusan PN SURABAYA Nomor 25/ Pid. Sus/ 2011/ PN.Sby
Tanggal 29 September 2011 — Drs. WIN HENDRARSO, M.Si ; KEJAKSAAN NEGERI SIDOARJO
98216
  • Wiyono, Pembahasan UndangUndang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta2005, halaman 37) ;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang yang termaktubdalam Pasal 3 memiliki sifat kekhususan tersendiri, yang tidak terdapat dalam Pasal 2ayat (1) UndangUndang No. 31 Tahun 1999 ;Menimbang, bahwa dengan demikian, sesuai dengan asas spesialitas, apabiladalam waktu, tempat dan obyek yang sama saling dihadapkan antara ketentuan yangbersifat umum dengan ketentuan yang bersifat
Register : 27-06-2013 — Putus : 07-11-2013 — Upload : 03-03-2014
Putusan PN PALANGKARAYA Nomor 20/PID.SUS/TPK/2013/PN.PL.R
Tanggal 7 Nopember 2013 — H. RUSAIDI ZULKIFLI, SP., MBA
5515
  • melakukan Tindak Pidana Korupsisebagaimana tersebut dalam pasal 3 (R.Wiyono, Pembahasan UndangUndangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta 2005, hal 37) ;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang yang terdapat dalam Pasal3 UndangUndang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsimemiliki sifat kekhususan tersendiri (Spesifikasi) yang tidak terdapat dalam Pasal 2 ayat (1)UndangUndang No. 31 Tahun 1999 dimaksud;Menimbang, bahwa sesuai dengan azaz Spesialitas
Register : 27-10-2015 — Putus : 24-02-2016 — Upload : 24-05-2016
Putusan PN PALANGKARAYA Nomor 57/Pid.Sus.TPK/ /2015/PN PLK
Tanggal 24 Februari 2016 — HERRY REONARDO als.HERRY Bin TITUS PAULUS TAHANAN
11628
  • tidakterdapat didalam pasal 2;Menimbang, bahwa pengertian unsur setiap orang dalam Pasal 3adalah bahwa pelaku tindak pidana korupsi hanya orang perseoranganyang memangku suatu jabatan atau kedudukan, dengan demikian unsursetiap orang yang terdapat dalam Pasal 3 UndangUndang No. 31 Tahun1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi memiliki sifatkekhususan tersendiri (Spesifikasi) yang tidak terdapat dalam Pasal 2 ayat (1)UndangUndang No. 31 Tahun 1999 dimaksud;Menimbang, bahwa sesuai dengan azaz Spesialitas
Putus : 07-12-2015 — Upload : 07-08-2017
Putusan PN BANJARMASIN Nomor No. 38/Pid.Sus-TPK/2015/PN.BJM.
Tanggal 7 Desember 2015 —
5912
  • olehterdakwa sebagaimana diuraikan di atas, terbukti bahwa terdakwa SATIANSARI BINTI JAYA telah melakukan misbruik van gezag, abuse of authority,dtournement de pouvoir, penyalahgunaan wewenang, karena terdakwa telahmenyalahgunakan atau mengalihnkan wewenangnya ke hal lain di luar tujuandiberikannya wewenang itu, atau disebut juga bertentangan dengan asasspesialitas (specialiteit beginselen) hal ini diperkuat dengan adanyakesengajaan terdakwa untuk memperoleh keuntungan di balik pelanggaranasas spesialitas
Register : 17-11-2014 — Putus : 08-04-2015 — Upload : 10-06-2015
Putusan PN BANDUNG Nomor 114/Pid.Sus/TPK/2014/PN.Bdg.
Tanggal 8 April 2015 — BENI SOBANDI
5411
  • dengan Pasal 2 ayat (1) yang bersifat umum dan dengan unsurdelik secara melawan hukum yang bersifat general;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang yang termaktub dalamPasal 3 memiliki sifat kekhususan yang tidak terdapat didalam Pasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndangNomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;=117=Menimbang, bahwa sesuai dengan azas spesialitas
Register : 02-12-2016 — Putus : 17-04-2017 — Upload : 06-06-2017
Putusan PN PADANG Nomor 39/Pid.Sus/TPK/2016/PN Pdg
Tanggal 17 April 2017 — Amrizal bin Nasrudin
8131
  • Pidana Korupsi sebagaimana tersebut dalam Pasal 3 (R.Wiyono, Pembahasan UndangUndang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,Penerbit Sinar Grafika, Jakarta 2005, Hal. 37);Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang yang terdapatdalam Pasal 3 Undangundang No. 31 Tahun 1999 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi memiliki sifat kekhususan tersendiri (Spesifikasi) yangtidak terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) UndangUndang No. 31 tahun 1999dimaksud;Menimbang, bahwa dengan demikian sesuai dengan azas Spesialitas
Register : 15-09-2014 — Putus : 28-01-2015 — Upload : 23-02-2015
Putusan PN PADANG Nomor 35/Pid.Sus-TPK/2014/PN.Pdg
Tanggal 28 Januari 2015 — Rizal Efendi
5610
  • Dalam unsur melawan hukum parameteryang digunakan adalah peraturan perundangundangan (asas legalitas/melawan hukum formil),sedangkan parameter yang digunakan dalam penyalahgunaan wewenang adalah asas legalitas,asas spesialitas dan asasasas umum pemerintahan yang baik.Menimbang, bahwa apa yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) dapatdiartikan bahwa pelaku tindak pidana adalah orang perseorangan yang pada saat melakukanperbuatan tindak pidana tidak ditemui adanya kewenangan yaitu hak dan kekuasaan
Register : 15-05-2019 — Putus : 02-09-2019 — Upload : 04-10-2019
Putusan PN PEKANBARU Nomor 32/Pid.Sus-TPK/2019/PN Pbr
Tanggal 2 September 2019 — Penuntut Umum:
AGUNG IRAWAN, S.H.
Terdakwa:
JAAFAR ARIEF, S.Sos
8325
  • terdapat didalampasal 2;Menimbang, bahwa pengertian unsur setiap orang dalam Pasal 3 adalahbahwa pelaku tindak pidana korupsi hanya orang perseorangan yang memangkusuatu jabatan atau kedudukan, dengan demikian unsur setiap orang yangterdapat dalam Pasal 3 UndangUndang No. 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi memiliki sifat kekhususan tersendiri(Spesifikasi) yang tidak terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 dimaksud;Menimbang, bahwa sesuai dengan asas Spesialitas
Register : 01-04-2015 — Putus : 08-07-2015 — Upload : 07-06-2016
Putusan PN JAKARTA PUSAT Nomor 19 /PID.SUS/TPK/2015/PN.JKT.PST.
Tanggal 8 Juli 2015 — Pidana Korupsi - NIMROD ESAU SIHOMBING
132191
  • Tidak ada keterangan dalam undangundang.Oleh karena itu memangku suatu jabatan atau kedudukan dapat diartikan jugatermasuk orang yang memiliki jabatan atau kKedudukan dalam hukum Privat,karena jabatan atau kedudukan itu, dia memiliki Kewenangan atau hak untukmelaksanakan perbuatanperbuatan tertentu. dalam hal dan untukmelaksanakan tugastugasnya;Menimbang, bahwa dengan demikian, sesuai dengan asas spesialitas,apabila dalam waktu, tempat dan obyek yang sama saling diperhadapkan antaraketentuan yang
Register : 09-06-2016 — Putus : 02-11-2016 — Upload : 16-01-2017
Putusan PN PADANG Nomor 24/Pid.Sus-TPK/2016/PN.Pdg
Tanggal 2 Nopember 2016 — Bibsan Dwinanda Ruslan, ST
14151
  • Dalam unsur melawanhukum parameter yang digunakan adalah peraturan perundangundangan (asaslegalitas/melawan hukum formil), sedangkan parameter yang digunakan dalampenyalahgunaan wewenang adalah asas legalitas, asas spesialitas dan asasasasumum pemerintahan yang baik.Menimbang, bahwa apa yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) dapatdiartikan bahwa pelaku tindak pidana adalah orang perseorangan yang pada saatmelakukan perbuatan tindak pidana tidak ditemui adanya kewenangan yaitu hak dankekuasaan
Putus : 11-11-2014 — Upload : 04-08-2017
Putusan PN BANJARMASIN Nomor Nomor : 41 /Pid.Sus-TPK/2014/PN.Bjm
Tanggal 11 Nopember 2014 — H. HAIRIL MUCHLIS Bin H. ABDUL HAMID
798
  • Menimbang, bahwa jabatan atau kedudukan yang dimiliki oleh seseorangberarti subyek hukum ini tidak berlaku untuk semua orang, tetapi hanya berlaku bagiorang yang memiliki jabatan atau kedudukan tertentu ;Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian unsur setiap orang tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pengertian unsur setiap orang dalamPasal 3 memiliki s/fat kekhususan tersendiri yang tidak terdapat dalam Pasal 2 ayat(1) UU No.31 Tahun 1999 ;Menimbang, bahwa dengan demikian sesuai asas Spesialitas
Register : 15-12-2016 — Putus : 02-06-2017 — Upload : 08-11-2017
Putusan PN BANDUNG Nomor 105 /Pid.Sus/TPK/2016/PN.Bdg
Tanggal 2 Juni 2017 — MOCHAMAD TAUFAN BHARATA Bin JAUHARI SASTRAADMAJA
13752
  • Pengelolaan Keuangan Negara yang diatur dalam UUNomor 17 tahun 2003 merupakan penjabaran dari pengaturan pokoktentang keuangan negara dalam UUD 45 yang menggunakan asastahunan, asas universalitas, asas kesatuan danasas spesialitas maupunasasasas baru sebagai pencerminan best practices (penerapan kaidahkaidah yang baik) dalam pengelolaan keuangan negara, antara lainakuntabilitas berorientasi pada hasil, profesionalitas, proporsionalitas,keteroukaan dalam pengelolaan keuangan negara, pemeriksaankeuangan
Putus : 20-11-2013 — Upload : 24-03-2015
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 270 PK/Pid.Sus/2012
Tanggal 20 Nopember 2013 — H. SYAMSUL ARIFIN, SE
185464 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Dalam hal ini pejabat menggunakan wewenangnyauntuk tujuan lain yang menyimpang dari tujuan yang telah diberikan kepadawewenang itu, dengan demikian pejabat melanggar asas spesialitas) ;"Parameter terjadi penyalahgunaan wewenang, haruslah dibuktikan secarafaktual bahwa pejabat telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain.Karena itu terjadinya penyalahgunaan wewenang bukanlah karena suatukealpaan. Philipus M.