Ditemukan 13261 data
40 — 14
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab //mu Ushul alFigh, 1977,halaman 208),Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, Hakim berpendapat permohonan Para Pemohon telah memenuhi maksudmaksud Pasal 7 ayat (1) UndangUndang Nomor 16 Tahun 2019 tentangperubahan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,karenanya dapat diberikan dispensasi untuk kawin kepada anak kandungPemohon bernama Nadiatul Safana binti Muhammad dengan lakilakibernama Muhammad Ikhsan bin Zakaria Ibrahim dengan
20 — 20
ketentuan Pasal 14, pasal 21 ayat (1)dan pasal 30 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;Menimbang, bahwa hal ini juga sejalan dengan dalil dalam kitablanatuth Thalibin, halaman 460 yang diambil alih menjadi pendapat Hakimyang berbunyi sebagai berikut:TiS sgt I 299 JagrPermohonan pengesahan nikah dengan seorang perempuan harusdapat menyebutkan kesahan dan syaratsyaratnya, seperti adanya wali dandua orang saksi yang adil;Menimbang, bahwa Hakim perlu mengemukakan keterangan dalamkitab Ushul Fiqh, Abdul Wahhab
14 — 10
(Abdul Wahhab Khallaf, /i/mu Ushul alFigh, 1977,halaman 208).Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukum diatas, majelis hakim berpendapat bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat2 Undangundang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yang telah diubahdengan UndangUndang Nomor 16 Tahun 2019, permohonan Pemohontentang dispensasi nikah sudah beralasan dan tidak melawan hukum dan jugatelah sesuai dengan peraturan yang berlaku;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas
74 — 14
Abdul Wahhab Khalaf dalam Ushulul Fighi halaman 930 :Lg Letil cle ils gl ads al ala Le Aaa jit ag GDI Ae 9 5 AU LijecBarang siapa yang mengetahui bahwa sesorangkkArtinyaperempuan itu sebagai istri seorang lakilaki makadisaksikan/dihukumi masih tetap adanya hubungan suamiistri selama tidak ada bukti yang menentukan lain (putusnyanikah);Menimbang, bahwa faktafakta tersebut juga telah memenuhiketentuan peraturan sebagai berikut :1.
48 — 10
Hal ini telah sejalan denganpendapat pakar hukum Islam Syeikh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitabUshulul Figh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagai pertimbanganoleh Majelis Hakim, sebagai berikut:Lgial gle Jus ot nS, pl plate dims jlb agas Ga dng) dite ajc YolgArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai isteri seorang lakilaki maka dinyatakan tetap sebagai suamiisteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain.Menimbang, bahwa apabila perkawinan Pemohon dan Pemohon
36 — 19
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab Ilmu Ushul alFigh,1977, halaman 208).Menimbang, bahwa Pemohon telah setuju anak Pemohon yang bernamaHasian Harahap bin Fernando Harahap menikah dengan calon istrinya yangbernama Ardila Safitri binti Abdul Mutholib. Anak Pemohon dan calon istrinyajuga sudah mempunyai persiapan untuk menjalankan rumah tangga.
24 — 7
Hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar hukumIslam Syekh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 910, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan Majelis Hakim, sebagai berikut:Jal> a) pis al plole duro il xg UMS a7) ad B55 yoLgi Lgl aleArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai isteri seorang lakilaki, maka dinyatakan tetap sebagai suamiisteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain;Menimbang, bahwa apabila perkawinan Para Pemohon tidak diisbatkanakan
17 — 6
crow cLSII Jz) ols all atl glOpid, algl SLolly ada Uy SlrBIWS SgrJika seorang wanita mengaku telah dinikahi sah oleh seorangpria, maka dapatiah diterima pengakuannya itu, balk yangberhubungan dengan penuntutan mahar, nafkah, warisan atau yangtidak berhubungan dengan itu.a, Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitalb UshulalFighi, yang berbunyi:Leila lsBarang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masih tetapadanya hubungan suamiistri
13 — 1
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208).3. aalb wolall aule glb ros azojll aut) pre rial Is(Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu) sudahsedemikian rupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinyadengan talak satu bain shughro) Ghayah alMaram halaman 162.4.
10 — 3
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab Ilmu Ushul alFigh,1977, halaman 208), dan sejalan pula dengan satu kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzair halaman 128 yang diambilalinh sebagai pertimbanganhukum sebagai berikut:Artinya: Tindakan Pemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencarikeadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan .Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumdiatas, Majelis Hakim menilai bahwa syaratsyarat untuk melakukan pernikahantelah terpenuhi, dan permohonan Pemohon untuk
16 — 10
cIWLArtinya: Diterima pengakuan nikah seorang perempuan yang agilbaligh.Menimbang, bahwa selain pertimbangan tersebut di atas, Hakim jugaperlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFight halaman 930 yang selanjutnya diambil alih oleh Hakim sebagai pendapatdalam pertimbangan ini, yang artinya adalah sebagai berikut:Lo aural rg OS argj a9 946 YoLeileiil ale Udo J ow ol eloBarang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itu sebagaiistri seorang lakilaki maka disaksikan
12 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Halaman 11 dari 13 halaman penetapan Nomor 202/Padt.P/2020/PA.KisMenimbang, bahwa pada dasarnya Putusan Mahkamah KonstitusiNomor 22/PUUXV/2017, UndangUndang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun2019 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 TentangPerkawinan dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 TentangPedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin, tidaklah melarang anakanak yang berumur kurang dari 19 tahun, akan tetapi
35 — 1
Mencegah yang membahayakan itu lebih dipnoritaskan danpada meraihkeuntungan, (Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman208);5. Islam telah memilih lembaga perceraian ketika kehidupan rumah tanggatelah goncang serta sudah dianggap tidak bermanfaat lagi nasehat danperdamaian dimana hubungan suami isteri telah hampa, karenanyameneruskan perkawnan berarti menghukum salah satu pihak denganpenjara yang berkepanjangan.
12 — 3
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
29 — 34
kabul sebagaimana ketentuan Pasal 14, 21 ayat (1) dan 30 KompilasiHukum Islam di Indonesia;Menimbang, bahwa hal ini juga sejalan dengan dalil dalam kitab lanatuthThalibin, halaman 460 yang diambil alin menjadi pendapat Hakim yangberbunyi sebagai berikut:Artinya: Permohonan pengesahan nikah dengan seorang perempuan harusdapat menyebutkan kesahan dan syaratsyaratnya, seperti adanyawali dan dua orang saksi yang adil;Menimbang, bahwa Hakim perlu mengemukakan keterangan dalam kitabUshul Figh, Abdul Wahhab
11 — 1
(Abdul Wahhab Khallaf, IImu Ushul alFigh, 1977, halaman 208).3. aalb wolJl ale glb yoo avg Ul duty pre riuil (Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinya dengan talaksatu bain shughro) Ghayah alMaram halaman 162.4.
9 — 1
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini kePengadilan Agama Rantauprapat dan Penggugat juga membuktikan dengantidak mau lagi membina rumah tangga dengan Tergugat meskipun Majelishakim telah berusaha semaksimal mungkin mendamaikan Penggugat denganTergugat.
5 — 4
Daruquthni)Dan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:Vly dro Nl is socrtl 599 ls ain Ig) erg I58Artinya: Maka jika telah ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuan ituyang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannya itu.Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallaf halaman53:Lgilgii!
9 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, IImu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70 Ayat(1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimanatelah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 danterakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 bahwa kedua belah pihaktidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon telah pecah dan
9 — 1
(Abdul Wahhab Khallaf, Kitab Ilmu Ushul alFigh,1977, halaman 208)Bahwa sejalan pula dengan kaidah figih dalam Kitab AlAsybah Wa alNadzairhalaman 128 yang diambilalin sebagai pertimbangan hukum sebagai berikut:aalioodb logic arc JI le 9, ailArtinya : Tindakan Pemerintah/Hakim terhadap rakyatnya/pencarikeadilan harus dikaitkan dengan kemashlahatan";Menimbang, bahwa maksud Undangundang menetapkan batas usiaminimal 19 tahun bagi calon mempelai wanita erat kaitannya dengan adanyakesiapan fisik dan mental