Ditemukan 13256 data
32 — 18
Hal ini telah sejalan denganpendapat pakar hukum Islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab UshululFiqh halaman 930, yang kemudian diambil alin sebagai pertimbangan olehMajelis Hakim, sebagai berikut :JuJ> a) ats pl eld le Arro JL rgus UMS Arg j AS 946 Yolg lgul aleArtinva :Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuanitu sebagai isteri seorang lakilaki maka dinyatakan tetap sebagai suamiisteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut
14 — 8
ingArtinya : dan diterima pengakuan nikahnya perempuan yang telah baligh.Menimbang bahwa rumah tangga Pemohon selama ini rukun dan tidakpernah bercerai serta selama ini tidak ada seorangopun yang keberatan danmengganggu gugat pernikahan Pemohon, maka pernikahan Pemohon harusdihukumi ada atau benar terjadi sebagaimana pendapat Abdul Wahhab Khallafdalam kitabnya, Ilmu Ushul Figh, yang kemudian diambil alin menjadi pendapatHakim, sebagai berikut:els le arzg JL rgw UMS a>gj ald 946 YoLgilgisl ole Uo
13 — 5
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahHal 10 dari 13 hal, Put.
22 — 2
Kitab Al Anwar Juz II halaman 146 yang berbunyi :Artinya: Jika seorang wanita mengaku telah dinikahi sah olehseorang pria, maka dapatlah diterima pengakuannya itu, baikyang berhubungan dengan penuntutan mahar, nafkah, warisanatau yang tidak berhubungan dengan itu".2 Abdul Wahhab Khalaf dalam Ushulul Fighi halaman 930 :Artinya : Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masihtetap adanya hubungan suami istri selama tidak ada bukti
16 — 1
(Abdul Wahhab Khollaf, Ilmu Ushul AlFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa sesuai dengan kenyataan bahwa Penggugat sudahsangat membenci Tergugat, hal ini terbukti dengan diajukannya perkara ini danjuga dibuktikan dengan tidak mau lagi Penggugat membina rumah tanggadengan Tergugat meskipun Majelis hakim telah berusaha semaksimal mungkinmendamaikan Penggugat dengan Tergugat. Oleh karena itu Majelis HakimHalaman 11 dari 13 halaman Putusan Nomor 1376/Pdt.G/2020/PA.
16 — 1
(Abdul Wahhab Khallaf, /imu Ushul alFigh,1977, halaman 208).3. jb ant ol Sylos ol jjpeue jjp25 Ylo(Apabila Tergugat membangkang atau bersembunyi atau tidakdiketahui tempat tinggalnya, maka Hakim boleh menjatuhkanputusan berdasarkan bukti).
18 — 10
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Halaman 11 dari 14 hal, Putusan.
10 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, IImu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 bahwakedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumah tanggaPemohon dan Termohon telah pecah dan
12 — 11
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFighi halaman 930:Hal. 9 dari 12 hal, Penetapan Nomor 0214/Padt.P/2018/PA.Blicnel els Le aaa SIL ages WMS a>95 ail 946 YoLeilgii le Jato al atArtinya: Barang siapa yang mengetahul bahwa sesorang perempuanitu sebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumimasih tetap adanya hubungan suamiistri selama tidak ada buktiyang menentukan lain (putusnya nikah);Menimbang, bahwa Pasal 7 ayat (3) Kompilasi Hukum Islammenyatakan bahwa : itsbat nikah yang
19 — 6
didahulukan daripada mempertahankankemaslahatan.Menimbang, bahwa secara sosiokultural Pemohon dan Pemohon Il telahhidup bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal initelah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab
13 — 2
Juz IVhalaman 254 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Hakim sebagaiberikut :Jar Yrmblirg doar YoArtinya Dan dalam pengakuan ia telah menikah dengan seorang perempuanmaka harus dapat menyebutkan syarat sahnya seperti wali dan duaorang saksi;Menimbang, bahwa Pemohon dan Pemohon II telah memberikanpernyataan yang sama dimuka persidangan tentang adanya hubunganpernikahan antara Pemohon dan Pemohon Il, hal ini sudah sejalan denganketentuan hukum islam seperti termaktub dalam kitab Fathul Wahhab
15 — 5
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
28 — 1
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFighi halaman 930:eels Le asa JL ages UMS a>95 ald 95 YoLgslgii!
54 — 5
(Kitab Abdul Wahhab Khollaf, /imu Ushul alFigh,1977, halaman 208).3. euoy cl @ ia, V 69 > Llawl 9 MbIl,al, oJl.Maksudnya: (Menjatuhkan) talak itu adalah hak suami, tidak perlu adanyakerelaan dari istri.
11 — 6
Daruquthni)Dan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:YADC OalE aaC EfaE Udi a YP CalUeei EEEECaOeeliE aCaANEArtinya: Maka jika telah ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuan ituyang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannya itu.Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallaf halaman53;Hal. 8 dari 12 Penetapan No. 172/Pdt.P/2019/PA.Sgmaa UNY YaCaE OaelE YaCa Oal ECaOeeliE acicaaa iba 4a laia Uai AAEACAACArtinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang
12 — 10
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal70 Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
22 — 10
veteran sebelum meninggal dunia pada bulanJuli 2017Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di atas ternyata perkawinanPemohon dengan Lapucu telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan sesuaiketentuan pasal 2 ayat (1) dan Pasal6 Undangundang Nomor 1 tahun 1974, dantidak ada larangan perkawinan (mawaaniunnikah) sesuai ketentuan Pasal 8sampai dengan Pasal 11 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentangperkawinan;Menimbang, bahwa permohonan Pemohon tersebut telah sejalan denganpendapat Pakar Hukum Islam Abdul Wahhab
8 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
14 — 8
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Hal 10 dari 12 hal, Put.
75 — 29
didahulukan daripada mempertahankankemaslahatan.Menimbang, bahwa secara sosiokultural Pemohon dan Pemohon Il telahhidup bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal initelah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab