telah dikabulkan, makaberdasarkan pasal 84 Undangundang Nomor 7 tahun 1989 yang diubah denganUndangundang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undangundang Nomor: 50 tahun 2009, Majelis Hakim patut memerintahkan PaniteraPengadilan Agama Kuningan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telahberkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kantor UrusanAgama Kecamatan Darma Kabupatem Kuningan;Menimbang bahwa Tergugat dalam kesimpulannnya tanggal 25 April 2013mengajukan tuntutan khulu

Pasal 149ayat (1) RBg di atas, dihubungkan dengan telah dibayarnya oleh Penggugatuang iwadh sejumlah yang diperjanjikannya, dan apabila dihubungkan puladengan Pasal 113, 114, dan 119 ayat (2) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam yang menjelaskan bahwa gugatanperceraian merupakan salah satu penyebab putusnya perkawinan, dan talakdengan tebusan atau khulu' merupakan salah satu bentuk talak bain shughramaka Majelis Hakim berpendapat cukup alasan untuk mengabulkan gugatanPenggugat

Pasal 149 ayat (1) RBg di atas, dan apabiladihubungkan pula dengan Pasal 113, 114, dan 119 ayat (2) Instruksi Presiden Nomor1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam yang menjelaskan bahwa gugatanperceraian merupakan salah satu penyebab putusnya perkawinan, dan talak fyangdijatuhkan oleh Pengadilan Agama / dengan tebusan atau khulu' merupakan salahsatu bentuk talak bain shughra maka Majelis Hakim berpendapat cukup alasanuntuk mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek, sebagaimana terdapatdalam

dalam surat gugatannya, ikut campur orang tuatergugat dalam urusan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sepertisaat ini Penggugat dilarang mengambil anak Penggugat dan Tergugatkecuali membayar dengan uang sebesar Rp. 30.000.000, Keterangan :Bahwa pada tanggal mei 29 jumat malam, Orang tua Tergugat sangatkesal dengan mantu yang meminta cerai berkalikali tanpa adanyakeinginan untuk menyelesaikan masalahn rumah tangga untukkepengingan anak sehingga Terucap uang tiga puluh juta jika inginkanperceraian(khulu

Bahwa berdasarkan ajaran agama Islam, Khulu merupakan hak seorangisteri untuk bisa lebih tenang dari kondisi dan perasaan selamaperselisihan/pertengkaran yang terjadi didalam rumah tangganya.Dan tidak ada satupun yang berhak memaksa seorang perempuan tinggalbersama suami yang Dia rasakan sama sekali tidak cocok lagi dan malahakan menimbulkan pertikaian yang lebih serius lagi.Allah S.W.T berfirman dalam QS.

Pasal 149ayat (1) RBg di atas, dan apabila dihubungkan pula dengan Pasal 113, 114,dan 119 ayat (2) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang KompilasiHukum Islam yang menjelaskan bahwa gugatan perceraian merupakan salahsatu penyebab putusnya perkawinan, dan talak yang dijatuhkan olehPengadilan Agama / dengan tebusan atau khulu merupakan salah satubentuk talak bain shughra maka Majelis Hakim berpendapat cukup alasanuntuk mengabulkan gugatan subsider Penggugat dengan verstek,sebagaimana terdapat

No.0193/Pdt.G/2016/PA.Sgumerupakan salah satu bentuk perceraian sebagaimana talak, khulu dan lian,sehingga merubah talak menjadi fasakh hanya merubah sebabsebab dariputusnya perkawinan yang diinginkan Penggugat dalam gugatannya,sehingga pokok materilnya tetap tidak berubah yaitu perceraian,sebagaimana maksud pasal 38 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo.pasal 113 vide. pasal 114 Kompilsai Hukum Islam;Menimbang, bahwa Tergugat menyatakan tidak keberatan atasperubahan petitum 2 dalam gugatan Penggugat

Pasal 149 ayat (1) RBg di atas, dan apabila dihubungkan pula dengan Pasal113, 114, dan 119 ayat (2) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang KompilasiHukum Islam yang menjelaskan bahwa gugatan perceraian merupakan salah satupenyebab putusnya perkawinan, dan talak yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama /dengan tebusan atau khulu' merupakan salah satu bentuk talak bain shughra makaMajelis Hakim berpendapat cukup alasan untuk mengabulkan gugatan Penggugatdengan verstek, sebagaimana terdapat dalam

Dalam istilah Figihnya talak(khusus untuk pihak suami) dan khulu (bagi sang isteri);Para ulama telah menyebutkan perkaraperkara yang membolehkan seorang wanita meminta khulu (pisah) dari suaminya.

Diantaraperkaraperkara yang membolehkan sang isteri untuk menggugat cerai(khulu) tersebut adalah:1.Apabila suami dengan sengaja dan jelas dalam pembuatan dan tingkah lakunya telah membenci isteri, namun suami tersebut sengajatidak mau menceraikan isterinya;Perangai atau sikap seorang suami yang suka mendhalimi isterinya,contohnya suami suka menghina isterinya, suka menganiaya,mencaci maki dengan perkataan yang kotor;Seorang suami yang tidak menjalankan kewajibannya agamanya,seperti contoh seorang

Dan sangwanita khawatir tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai isterisehingga tidak bisa menunaikan hakhak suaminya dengan baik;Dalam beberapa item diatas yang mana seorang wanita memintacerai dari suaminya yang sesuai dengan hukum syari tidak satupunyang menjadi alasan bagi Tergugat untuk diminta khulu olehPenggugat.Dalam persidangan ini sesuai dengan tahapan persidangan yangberlaku, bahwa pada pemeriksaan sidang pertama, hakim berusahamendamaikan ketiga belah pijak, dan suami isteri harus

intervensi dariibu Penggugat yang menyatakan bahwa akan menjadi anak durhakakakak kandung Penggugat jika bersaksi untuk Tergugat. untuk itu yangmulia majelis hakim untuk dapat menanyakan kepada ibu Penggugatkenapa mengatakan seperti itu. semua akan terang jika jawaban yangkeluar dari ibu Penggugat dibawah sumpah dengan AlQuran Nulkarimdi atas kepalanya. akhirnya Tergugat hanya berharap kepada Allah SWTyang menjadi saksi kebenaran diri Tergugat.Hadist Nabi mengenai seorang wanita yang meminta cerai (khulu

)kepada suaminya maka wanita itu adalah wanita munafik. dalam sebuahhadist , abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah shallalahu alahi wasallam bersabda, (ditulis artinya saja) sebagai berikut:Pada wanita yang berusaha melepaskan dirinya dari dari suaminya yang suka khulu (gugat cerai) dari suaminya, mereka itulahpara wanita munafig.

TPIayat (1) RBg di atas, dihubungkan dengan telah dibayarnya oleh Penggugatuang iwadh sejumlah yang diperjanjikannya, dan apabila dihubungkan puladengan Pasal 113, 114, dan 119 ayat (2) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam yang menjelaskan bahwa gugatanperceraian merupakan salah satu penyebab putusnya perkawinan, dan talakyang dijatuhkan dengan tebusan atau khulu', merupakan salah satu bentuktalak khul'i, maka Majelis Hakim berpendapat cukup alasan untuk mengabulkangugatan

Bahwa PENGGUGAT menyerahkan segala keputusan kepadaMajelis Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Bandung Barat perihalgugatan cerai menggunakan fasakh atau khulu sebagai bukti lepasnyaikatan nikah antara suami dan istri;Berdasarkan alasan/dalildalil di atas, PENGGUGAT mohon agar KetuaPengadilan Agama Kabupaten Bandung Barat segera memeriksa danmengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnyaberbunyi:PRIMAIR:1. Mengabulkan gugatan Penggugat;2.

Bahwa PENGGUGAT menyerahkan segala keputusan kepada MajelisHakim Pengadilan Agama Kabupaten Bandung Barat perihal gugatan ceralmenggunakan fasakh atau khulu sebagai bukti lepasnya ikatan nikah antarasuami dan istri;Hal. 16 dari 40 Hal. Putusan No.648/Pdt.G/2019/PA.NphDan atau bilamana majelis hakim yang mengadili perkara ini berpendapat lainmohon putusan yang seadil adiimya EX AEQUO ET BONOBahwa atas replik dari Penggugat, Tergugat juga menyampaikan dupliksecara tertulis sebagai berikut:1.

kepada PENGGUGAT dengan tidakmemberikan Nafkah kepada PENGGUGAT setidak tidaknya sejak tahunHalaman 6 dari 33 halaman Putusan No 475/Pdt.G/2020/PA.Pbr2011 sampai 2020, dan sebelum pada masa itu pun Tergugat tidak jugapernah membawa pulang hasil pencariannya dalam bekerja sebagai sopirsekaligus pemilik truk angkutan barang sehingga Penggugat harus bantingtulang sendirian dalam mencari nafkah dan membesarkan anak dan bahkanTERGUGAT tidak memberi nafkah lahir kepada PENGGUGAT dalam masaiddah atas khulu

Bahwa setelah perkawinan Penggugat dengan tergugat dinyatakanberakhir dengan adanya putusan Pengadilan Agama Pekanbaru tanggal 19Februari 2020, Penggugat juga tidak diberikan nafkah iddah oleh Tergugat,yang lamanya berdasarkan Kitab Ushul Figih, bagi wanita yang menggugatcerai ( Khulu) adalah 1 kali masa haidh;Halaman 7 dari 33 halaman Putusan No 475/Pdt.G/2020/PA.Pbr18.

Oleh karena Koperasi Tali Kuat bukan milik Penggugat danTergugat dan lebih banyak berkaitan dengan pihak ketiga dan tidak terkait dengan hubungansuami istri antara Penggugat dan Tergugat maka hal tersebut harus dikesampingkan dan tidakdipertimbangkan lebih lanjut ; Menimbang, bahwa dalam proses pembuktian pada persidangan tanggal 31 Mei 2012dan juga dalam kesimpulannya Tergugat menghendaki proses perceraian ini ditempuh dengancara khulu, karena Penggugatpun telah menyatakan seluruh harta diserahkan

Adapun pernyataan Penggugatdiluar sidang yang menyatakan seluruh harta disuruh membawa Tergugat dinyatakan dalamrangkaian situasi perselisihan dan tidak secara nyata dimaksudkan sebagai tebusan perceraiandengan khulu.

Majelis akan memberikanpertimbangan mengenai tebus kasih sayang dari Penggugat Rekonvensi(Tergugat) seandainya harus terjadi perceraian antara Penggugat danTergugat ;Menimbang, bahwa dalam jawabmenjawab, replik dan duplik.Tergugat Rekonvensi (Pengugat) tidak bersedia membayar tebus kasihsayang terhadap Penggugat Rekonvensi (Tergugat) sebesar Rp50.000.000, (lima puluh juta rupiah), oleh karenanya gugatan Tergugattidak dapat diarahkan sebagai perkara khulu melainkan adalah perkaraperceraian biasa ;

Putusan No.0600/Pdt.G/2016/PA.Bjm(Broken marriage) dan gugatan tersebut dikabulkan, sehingga Majelistidak perlu lagi memberikan pertimbangannya ;Menimbang, bahwa perkara ini bukanlah perkara khulu sehinggagugatan Tergugat mengenai tuntutan tebus kasih sayang terhadapPenggugat tidak beralasan hukum, sehingga patut untuk ditolak ;Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonvensi(Tergugat) tentang pinjaman di Bank Rp 160.000.000, (Seratus enampuluh juta rupiah) yang diangsur Penggugat Rekonvensi

lleWanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpakondisi mendesak maka haram baginya bau surga (HR Abu Dawud no2226, AtTurmudzi 1187).Hadits ini menunjukkan ancaman yang sangat keras bagi seorang wanitayang meminta perceraian tanpa ada sebab yang diizinkan oleh syariat.Dalam hadis lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam bersabda,Ctgalialtigite id ail gle jilall= a aPara wanita yang berusaha melepaskan dirinya dari Suaminya, yangsuka khulu

Putusan No.547/Pdt.G/2021/PA.Blkmenyatakan bahwa ada permohonan sita atas objek tanah untuk memenuhitebusan iwadh, sehingga objek gugatan Penggugat dilinilai tidak jelas, olehkarenanya Majelis Hakim dalam hal ini menyimpulkan antara Posita dan PetitumPenggugat dilinilai kabur;Menimbang, bahwa jenis perceraian yang diajukan Tergugat Rekonvensidalam perkara ini bukanlan melalui jalan khulu, yang mana khulu memiliki implikasipada adanya iwadh yang harus diserahkan dari pihak istri.

Khulu. memilikiprosedur yang berbeda sehingga nantinya terdapat perbedaan amar yang akandiputuskan, dalam konvensi juga telah termuat fakta hukum bahwa alasanperceraian Penggugat dan Tergugat adalah perselisihan terus menerus bukanmelalui pelangaran sighat taklik talak, sehingga tidak terdapat korelasi apabilaPenggugat menuntut iwadh dalam rekonvensi ini, adapun jika ditempuh melaluijalur pelanggaran shigat taklik talak, maka telah jelas jumlah twadh yang harusdibayarkan seorang istri apabila akan

Para wanita yang berusaha melepaskan dirinya dari suaminya, yang suka khulu' darisuaminya , mereka itulah para wanita munafig " ( HR. Nasa'l 3461 dan di shahihkan alAlbani.Sementara itu dalam hat mentaati orang tua harus dalam perkara yang ma'ruf dan perkaraperkara yang di ridhai Allah dan RasulNya. Tidak boleh mentaati keduanya dalam perkara perkara yang di Haramkan oleh Allah dan RasufNyaHal. 7 dari 14 Halaman Putusan Nomor 1417/Pdt.G/2014/PA.Pt1.

Islam, yang berbunyi : Mutah adalah pemberian bekas suamikepada istri yang dijatuhi talak berupa benda atau uang dan lainnya.Dalam pengertian ini, Kasus posisi perkara a qou dipastikan Tergugat tidakHal 13 dari 16 halaman Putusan Nomor : 3439/Pdt.G/2018/PA.PMLmungkin mendapatkan tukon tresno, karena bertentangan dengan kaidahfiqh sebagaimana telah disebutkan diatas ;Bahwa disebagian daerah diartikan beli talak atau dengan bahasa lain talaktebus, yang dalam bahasa fiqgnh merupakan terjemahan dari khulu

Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah memenuhiketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal45, 46 dan 116 huruf (f) dan ( g) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, sehinggaTergugat telah melanggar shighat taklik pada poin ,3 dan 4 yang diucapkannyasetelah akad nikah dan Penggugat tidak terima atas perbuatan Tergugat tersebutdengan sanggup membayar iwadl sebesar Rp. 10.000, (sepuluh ribu rupiah), olehkarenanya gugatan Penggugat dapat dikabulkan sebagai khulu

perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimanadiuraikan diatas sudah sulit dibina untuk membentuk suatu rumah tanggayang sakinah, mawaddah wa rahmah sebagaimana maksud dan tujuandari suatu perkawinan, sehingga apabila perceraian adalah satusatunyajalan yang terbaik bagi permasalahan rumah tangga Penggugat danTergugat, maka Penggugat berkeinginan untuk melewati pintu menujuperceraian secara baikbaik;Bahwa menurut pendapat Imam Syafi'i dalam qaul jadid (pendapat yangterakhir) menyatakan bahwa khulu