Ditemukan 16315 data
14 — 9
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
10 — 6
Wahbah az ZuhailyHal. 8 dari 15 Put. No. 0139/Pdt.G/2017/PA.Gsg.sebagaimana tersebut dalam kitab A/ Fiqhu Al Islami wa Adillatuhu Juz 6 yangditerbitkan Darul Fikr Cetakan Ketiga tahun 1989 yang menyatakan:9 wool, canis clsJl 99 go lui 6olgiuJ Cuaigail sol ole Jol o> > ..Artinya: Persaksian tasamu (mendengar dari orang lain) adalah sah (dapatditerima) dalam hal pernikahan, nasab, kematian dan dukhulnyaseorang Suami kepada istrinya...
70 — 36
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
24 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:2 BI of ogo! Sheil Ge joel ee all st Lye atl Suey erOLY ye jell gh ple) Cae Sept UilleHal. 10 dari 15 Hal. Putusan Nomor 988/Pdt.G/2020/PA.BknArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3.
18 — 8
Menurut Wahbah Zuhaili keterangan saksi yang bersifatistifadhah/testimonium de auditu, dapat dijadikan alat bukti dalam persoalanpernikahan (in cassu itsbat nikah), dan pendapat tersebut diambil alin menjadipendapat majelis dalam pertimbangan hukum putusan ini, sebagaimanaterdapat di dalam alFigh allslamiy Wa Adillatuh juz 8, halaman 171 kesaksianistifadhah (testimonium de auditu) dapat diterima dalam perkara nasab, telahHal 8 dari 14 hal Penetapan No. 5/Pdt.P/2019/PA.MS.terjadinya pernikahan, cerita
9 — 6
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
25 — 22
Maka dalam perkara A quo majelis menganggap anak yang lahirdari perkawinan yang belum pernah disahkan dan tidak pernah dibatalkanhanya disebut sebagai anak, tanpa tambahan apapun;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas pemenuhan hakhak anak yang terlahir dari suatu perkawinan, terlepas dari sah atau tidaknyaperkawinan kedua orang tuanya tetap menjadi kewajiban kedua orang tuanya;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin HukumIslam dari Wahbah Zuhaily dalam kitab AlFigh AlIslami
37 — 25
Imam Wahbah azZuhaili dalam AlFighu alIslami wa Adillatuhu KaryaJuz Vil halaman 32:Tlo WI pas, duslall 49 Eg5q// Spo OL 15 Gely elo! olArtinya: Bahwa perkawinan adalah wajib bagi seseorang yang khawatirteryjerumus ke dalam perzinahan tanpa melakukan perkawinan;3. Kaidah Fightyah sebagai berikut;Whe)! Ube ule p vie awliclls ysArtinya: Menolak kerusakan haruslah didahulukan dari pada menarikkemashlahatan;4.
20 — 12
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX, halaman 482 yang diambil aliholeh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:co RIM RS gcd Math 56 pend Gee al de ype atl Gla prs olDEY) 5& jelly) ple) Gee yl lleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.Menimbang, bahwa
7 — 6
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
21 — 17
yang terdapat di dalam Kitab alFigh allslami waAdillatuhu, karangan Wahbah alZuhaily, Juz VII, halaman 529, yangselanjutnya diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim, sebagai berikut:oY gsb ob slaw wold! ansq, sill gbpei Les, gd!
8 — 2
tersebut bersifattestimonium de auditu, namun keterangan saksi di atas diperoleh melaluicerita mulut ke mulut dari masyarakat sekitar, dengan pengertian lain bahwacerita mengenai pernikahan Pemohon dengan Pemohon II diperoleh daribanyak orang, yang mana menurut Wahbah Zuhaili bahwa meskipunketerangan saksi tersebut bersifat /stifadhah/Testimonium De Auditu, namunketerangan saksi tersebut dapat dijadikan alat bukti dalam persoalanpernikahan in cassu itsbat nikah, dan pendapat tersebut diambil alih
19 — 12
;Menimbang bahwa meskipun telah terbukti pernikahan tidak tercatatpara Pemohon tidak sah namun telah ternyata anak tersebut lahir daripernikahan para Pemohon tersebut, karenanya Majelis Hakim sependapatdengan pendapat Wahbah az Zuhaily dalam kitab alFigh allslami waAdilatuhu Jilid Vil halaman 690 yang diambil alih menjadi pertimbangan majelishakim yang berbunyi:RII 09 aig Gybg awd! OWY caw raul! ol aro!
35 — 14
Bahwa, terhadap tuntutan Penggugat agar Tergugat memberikan Nafkahselama proses perceraian ini hingga memperoleh Putusan berkekuatanHukum tetap adalah tidak sejalan dengan hukum karena Penggugat telahmeninggalkan kediaman Bersama, sehingga menurut Fikih Islam : WaAdillatuhu alih wahbah azzuhaili, maka dalam hal ini Penggugat yangmengabaikan kewajiban sebagai Seorang istri. maka berdasarkan Pasal 80Ayat (7) Komoilasi Hukum Islam, diterangkan suami dalam hal ini Tergugattidak dapat dibebankan kewajiban
Penggugat memilih ingin hidup sendiri tanpa naungan Tergugatsebagai suaminya;Bahwa, daiil Penggugat yang mendasari nafkah istri selama dalam berlangsungnyagugatari perceraian, pengadilan dapat menentukan nasib nafkah yang yang harusditanggung suami sesuai Pasal 136 ayat (2) huruf (a) KompHasi Hukum islamtersebut, dalam hal ini patutlah kepada yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksadan mengadili perkara ini menotak tuntutan provisi yang demikian, sebagaimanamenurut Fikih Islam ; Wa Adillatuhu alih wahbah
13 — 5
Wahbah az Zuhailidalam kitabnya alFigh AlIslami Wa Adillatuhu, juz Vl halaman 320 yang diambilalih menjadi pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :Artinya : Pemberian mutah itu agar ister!
Wahbah Azzuhaily juz 7 halaman 720yang selanjutnya diambil oleh Majelis Hakim sebagai bahan pertimbangan yangbunyinya sebagai berikut :3999) ElorL Slog ol My adja ae Vol ai Law Bol pla Nall arin Lord by 2d gl Br7 po HOS WI VI gigasArtinya : Berdasarkan ljma Ulama ibu adalah yang paling berhak terhadaphadlonah seorang anak setelah terjadi perceraian, baik cerai talakimaupun cerai mati karena dalamnya kasih sayang seorang ibu, kecualisiibu murtad atau tenggelam dalam kemaksiatan yang dapatmempengaruhi
13 — 3
Wahbah az Zuhailidalam kitabnya alFigh AlIslami Wa Adillatuhu, juz Vil halaman 320 yang diambilalin menjadi pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :Artinya : Pemberian mutah itu agar ister terhibur hatinya, dapat mengurangikepedihan hatinya akibat cerai talak, dan untuk menumbuhkankeinginan rukun kembali sebagai suami isteri seperti semula, jikabukan talak bain kubro,Menimbang, bahwa, Penggugat sebagai isteri telah mendampingiTergugat dalam membina dan mengarungi bahtera rumah tangga sekitar 3 (tiga
Wahbah Azzuhaily juz 7 halaman 720yang selanjutnya diambil oleh Majelis Hakim sebagai bahan pertimbangan yangbunyinya sebagai berikut :Artinya : Berdasarkan ljma Ulama ibu adalah yang paling berhak terhadaphadlonah seorang anak setelah terjadi perceraian, baik cerai matimaupun cerai mati karena dalamnya kasih sayang seorang ibu, kecualisiibu murtad atau tenggelam dalam kemaksiatan yang dapatmempengaruhi (moral) anak;Menimbang, bahwa anak Penggugat Rekonpensi dan TergugatRekonpensi yang bernama ALKALIFI
20 — 6
Juz VII Halaman829 yang dalam hal ini diambil alin menjadi pendapat Pengadilan Agama Bangildalam pertimbangan putusan perkara ini sebagai berikut: Menurut Fugaha,Putusan Nomor 0100/PAt.G/LOI7/ PAB GL. ssssessssssesssssssssssesssesseessessssssssess halaman 37dart 4Znafkah anak menjadi gugur dengan telah lampaunya masa, karena bukanpemilikan/littamlik dan bukan merupakan hutang;Menimbang, bahwa Pertimbangan yang dipakai majelis adalah bandingmerujuk pada Kitab Al Figh al Islam wa adillatund karya Wahbah
al Zuhaily.Kaidah demikian termaktub dalam Kitab tersebut pada Juz 7 halaman 829.Dalam kitabnya, Wahbah al Zuhaily mengemukakan:gh xl Uo pb I!
8 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
6 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cllall le ye D5 eal 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
6 — 3
Putusan Nomor 1152/Pdt.G/2021/PA.Tngmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cba 1s So D5 walall 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab