Ditemukan 13261 data
12 — 5
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977,halaman 388);Halaman 10 dari 12 halaman, Putusan Nomor 67/Pdt.G/2018/PA.RgtMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 67 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena
59 — 9
Daruquthni) dan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin yang maknanya bahwa jika telah ada saksisaksi yangmenyaksikan atas perempuan itu yang sesuai dengan gugatannya, makatetaplah pernikahan dan kewarisannya itu, begitu pula dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallaf halaman 53 yang maknanyabahwa Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istriseorang lakilaki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungan suami istriselama tidak ada bukti tentang putusnya perkawinan
22 — 4
Hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar hukumIslam Syekh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 910, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan Majelis Hakim, sebagai berikut:Jao gl pts pl elole aro UL argu US A795 ails 94 Yogi Gul leHal. 9 dari 12 Hal. Penetapan No.209/Padt.P/2020/PA.PdnArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai ister! seorang lakilaki, maka dinyatakan tetap sebagai suamiister!
34 — 3
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman208).3. oli aule gl goo aco pl ancy pre rivil Is!all(Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudah sedemikianrupa, Maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinya dengantalak satu bain shughra)Ghayah alMaram halaman 162.4.
15 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 bahwakedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumah tanggaPenggugat dan Tergugat telah pecah
136 — 65
;Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon ini, majelis hakimperlu mengetengahkan pula kaidah fighiyyah dalam kitab AlAsybah wa alNazhair karya Imam Tajuddin Abdul Wahhab alSubki halaman 200 danterhadap kaidah berikut majelis mempunyai tanggung jawab moril dalammenegakkan kemaslahatan:arbaddh bois us JI We eLYl 9 pai.Artinya: "Pemerintah (dalam hal ini Peradilan Agama) dalam mengurusrakyatnya (pihak beperkara) berpijak pada kemaslahatan.
17 — 0
(Abdul Wahhab Khallaf, IlmuUshul alFigh, 1977, halaman 208).3.
18 — 13
denganPasal 44 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa selain fakta tersebut di atas Hakim juga memandangperlu mengemukakan doktrin hukum sebagaimana termuat dalam kitab Tuhfahjuz IV halaman 133 yang selanjutnya diambil alin sebagai pendapat Hakim yangberbunyi:joisg ya) alalds) all eISULArtinya: Diterima pengakuan nikah seorang perempuan yang agilbaligh.Menimbang, bahwa selain pertimbangan tersebut di atas, Hakim jugaperlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab
13 — 5
(Abdul Wahhab Khallaf, imu Ushul alFiqh, 1977,halaman 388);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agamasebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3Tahun 2006 dan terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
50 — 13
Darugquthni)Dan dalam Kitab Bughyah alMustarsyidin:SOW 9 Ape gS cast 5 ge all hg (gle din Ugt Cag (aLHal. 8 dari 12 Penetapan No. 246/Padt.P/2017/PA.SgmArtinya:Maka jika telah ada saksisaksi yang menyaksikan atas perempuan ituyang sesuai dengan gugatannya, maka tetaplah pernikahan dankewarisannyaitu.Serta dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallafhalaman 53:Ugilg si (gle ula Al ay al alaledga g jl age Gb dag 5 AUD LEE CysArtinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita
29 — 2
daripada mempertahankankemaslahatan.Menimbang, bahwa secara sosiokultural Pemohon dan Pemohon Il telahhidup bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanopa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab
63 — 21
Darugquthni)Dan dalam kitab Ushul alFigh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallafhalaman53:Ugilg ai (gle ula Al ay al alaledga gill ag Ga dag 5 AIDE LILES yaArtinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istri seoranglakilaki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungan suami istriselama tidak ada bukti tentang putusnya perkawinan.Serta dalam Kitab a/Muhazzab yaitu:Lisa Jody im gama Yor) dom rd) (Jlb sab Lalsd oral!
17 — 11
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitalb UshulalFighi, yang berbunyi:Leila olsBarang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itusebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masih tetapadanya hubungan suamiistri selama tidak adabukti yangmenentukan lain (putusnya nikah);Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 7 ayat (3) Kompilasi HukumIslam menyatakan bahwa:itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatasmengenai halhal yang berkenaan dengan : a. adanya perkawinandalam rangka
14 — 9
Pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushul alFighi halaman 930:Hal 9 dari 12 hlm, Penetapan PA Batulicin Nomor 354/Pdt.P/2018/PA BlcnLe aro JIL agus UMS a>9;5 ails 946 pyroUgslgis!
15 — 9
berdasarkan faktafakta hukum di atas, maka telahterbukti pernikahan Pemohon dan Pemohon II telah memenuhi syarat danrukun nikah sebagaimana dimaksud Pasal 14 Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam dan antara keduanya tidak adalarangan untuk menikah sebagaimana dimaksud Pasal 39 sampai denganPasal 44 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta hukum di atas juga, MajelisHakim perlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab
16 — 9
faktafakta persidangan di atas, makatelah terbukti pernikahan Pemohon dan Pemohon II telah memenuhi syaratdan rukun nikah sebagaimana dimaksud Pasal 14 Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam dan antara keduanya tidak adalarangan untuk menikah sebagaimana dimaksud Pasal 39 sampai denganPasal 44 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta persidangan di atas juga,Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab
9 — 10
Blcn.Menimbang, bahwa terhadap faktafakta persidangan di atas juga,Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapat Abdul Wahhab Khalaf dalamkitab Ushul alFiqhi halaman 930 yang selanjutnya diambil alih oleh MajelisHakim sebagai pendapat dalam pertimbangan ini, sebagai berikut:lglg le Jo J ods olArtinya: Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuanitu sebagai istri seorang lakilaki maka disaksikan/dihukumi masihtetapadanya hubungan suamiistri selama tidak ada bukti yang menentukan lain(putusnya
122 — 42
Daruquthni)Dan dalam kitab Ushul alFiqh yang dikarang oleh Abdul Wahhab Khallafhalaman 53:Lgilgii! ole ilo ot ats al plole dure JL rgas Wild Arg j aid So YoArtinya: Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istriseorang lakilaki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungansuami istri selama tidak ada bukti tentang putusnya perkawinan.Serta dalam Kitab alMuhazzab yaitu:wo LiaS Joes Wir gow Y ial aor) xsl! JIS 189 LIS Gsao!
24 — 2
(Abdul Wahhab Khallaf, IImu Ushul alFigh, 1977, halaman 208);3.
68 — 4
(Abdul Wahhab Khallaf, Tlmu Ushul alFigh, 1977, halaman 208).3(Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya itu sudah sedemikian rupa,maka Hakim dapat menjatuhkan talak terhadap isterinya dengan talak satu bainshughra) Ghayah alMaram halaman 162.4 Bahwa dalam perkara perceraian tidak perlu dilihat siapa pemicu awalpenyebab perceraian atau salahsatu pihak telah meninggalkan pihaklain, tetapi yang perlu diperhatikan adalah apakah perkawinan itu masihdapat dipertahankan lagi atau tidak.