Ditemukan 10029 data
59 — 19
dan juga tidakmempunyai ijin dari pihak yang berwenang didalam pengadaan maupunpenyimpanan, memilki dan mengedarkan pil double L tersebut dan Terdakwatidak mempunyai latar belakang pendidikan dibidang kefarmasian;Bahwa pekerjaan Terdakwa adalah swasta;Bahwa kemudian Saksi dan barang bukti dibawa ke Kantor Kepolisian ResorKediri Kota untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ;Bahwa Saksi membenarkan barang bukti yang diajukan di persidangan ;Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan
Pesantren Kec.Pesantren Kota Kediri;e Bahwa pada waktu penangkapan, petugas kepolisian mengamankan barangbukti berupa 1 (satu) buah handphone merk Nokia warna biru kombinasi hitamNomor SIM Card 085736463275, 3 (tiga) buah bekas bungkus plastik double L,1 (satu) buah bekas bungkus rokok Apache dan 1 (satu) buah dompet warnahitam yang berisi uang tunai sejumlah Rp. 82.000,00 (delapan puluh dua riburupiah); Bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian bidang kefarmasian dan juga tidakmempunyai ijin dari
Dan berdasarkan Pasal 2 ayat (2) PP No. 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian disebutkan bahwa yang memiliki keahlian dan kewenanganuntuk mengedarkan sediaan farmasi adalah Apoteker dan dibantu oleh tenaga tekniskefarmasian ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Apoteker adalah sarjana farmasi yangtelah menempuh pendidikan Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apotekersedangkan yang dimaksud dengan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu Apoteker dalam melaksanakan pekerjaan
kefarmasian, yang terdiri dari:Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Farmasi.
Kediri;Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mempunyai keahlian bidang kefarmasian danjuga tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang didalam pengadaan maupunpenyimpanan, memilki dan mengedarkan pil double L tersebut dan Terdakwa tidakmempunyai latar belakang pendidikan di bidang kefarmasian dan pekerjaan Terdakwaadalah kuli serta jaga di toko kopi tidak ada hubungannya dengan kefarmasian;Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan secara Laboratoris Kriminalistiksebagaimana Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium
69 — 10
dilarang melakukan praktik kefarmasian dalam halpengadaan mengadakan, menyimpan, dan mengedarkan sediaan farmasi,karena Terdakwa tidak memiliki keahlian dalam bidang kesehatan atauHalaman 5 dari 36 Putusan Nomor: 153PID.SUS/2014/PN.Rkbkefarmasian tidak mengerti atau tidak mengetahui aturan pakai, dosis danpenggunaan obat tersebut sehingga dapat membahayakankonsumen/pasien hal ini dihubungkan dengan latar belakang pendidikanTerdakwa adalah hanya lulusan SD (sekolah Dasar) yang lulus tahun 2006dan
Terdakwa tidak pernah mengikuti pendidikan atau sekolah di bidangkesehatan/kefarmasian sehingga Terdakwa tidak memiliki keahlian dalambidang kefarmasian/kesehatan.
dilarang melakukan praktik kefarmasian dalam halpengadaan mengadakan, menyimpan, dan mengedarkan sediaan farmasi,Halaman 8 dari 36 Putusan Nomor: 153PID.SUS/2014/PN.Rkbkarena Terdakwa tidak memiliki keahlian dalam bidang kesehatan ataukefarmasian tidak mengerti atau tidak mengetahui aturan pakai, dosis danpenggunaan obat tersebut sehingga dapat membahayakankonsumen/pasien hal ini dihubungkan dengan latar belakang pendidikanTerdakwa adalah hanya lulusan SD (sekolah Dasar) yang lulus tahun 2006dan
Terdakwa tidak pernah mengikuti pendidikan atau sekolah di bidangkesehatan/kefarmasian sehingga Terdakwa tidak memiliki keahlian dalambidang kefarmasian/kesehatan karena dijual tanopa resep dokter dan dalamkemasan strip tidak tercantum aturan pakai dan dosis penggunaan terhadapobatobatan jenis Trihexyphenidyl 2 mg, Atarax Alpazolam 0,5 mg,Tramadol HCL tablet 50 mg, Mini Aspi 80 mg, Clozer 100 mg dan Clozer 25mg sedangkan untuk obat Hexymer Trihexyphenidyl dalam kemasan plastikbening yang diedarkan
di bidangkesehatan/kefarmasian sehingga Terdakwa tidak memiliki keahlian dalambidang kefarmasian/kesehatan karena dijual tanopa resep dokter dan dalamHalaman 12 dari 36 Putusan Nomor: 153PID.SUS/2014/PN.Rkbkemasan strip tidak tercantum aturan pakai dan dosis penggunaan terhadapobatobatan jenis Trihexyphenidyl 2 mg, Atarax Alpazolam 0,5 mg,Tramadol HCL tablet 50 mg, Mini Aspi 80 mg, Clozer 100 mg dan Clozer 25mg sedangkan untuk obat Hexymer Trihexyphenidyl dalam kemasan plastikbening yang diedarkan
61 — 32
ribu rupiah) untuk 1 (satu) keping obat jeniscarnophen/zenith sedangkan untuk 1 (satu) bungkus obat jenisdextro dijual terdakwa seharga Rp.10.000, (sepuluh ribu rupiah).Bahwa ketika ditanyakan mengenai ijin mengedarkan obat yangmengandung carnophen/ zenith dan obat jenis dextro serta latarbelakang pendidikan keahlian terdakwa, terdakwa mengaku bahwaterdakwa tidak memiliki ijin untuk mengedarkan obat yangmengandung carnophen/ zenith dan tidak memiliki latar belakangpendidikan keahlian dalam bidang kefarmasian
terdakwa KUSWANTO Als WANTO Bin WAHYUDI pada hariSabtu tanggal 30 Mei 2015 sekitar Pukul 21.00 Wita atau setidaktidaknya padasuatu wakiu tertentu dalam bulan Mei 2015 atau setidaktidaknya pada tahun2015 bertempat di rumah terdakwa yang beralamat di Desa Bulu Rejo KecamatanMantewe Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukumPengadilan Negeri Batulicin, Tidak memiliki keahlian dan kewenangan untukmelakukan praktik kefarmasian
adalah seseorang yangtermasuk tenaga kefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan tenaga tekniskefarmasian;e Bahwa yang berwenang melakukan pekerjaan kefarmasian adalah tenagakefarmasian yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, yangterdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, AnalisFarmasi/Asisten Apoteker;e Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 1 PP Nomor 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian yang dimaksud dengan Pekerjaan Kefarmasian adalahpembuatan termasuk pengendalian mutu
, dan dalam hal tidak ada tenaga kesehatantertentu dapat melakukan prakter kefarmasian secara terbatas antara lain ,dokter dan /atau dokter gigi, bidan dan perawat yang melakukan tugasnyadalam keadaan darurat yang mengancam keselamatan jiwa dan diperlukantindakan medis segera untuk menyelamatkan pasien;Bahwa persyaratan untuk mendirikan Apotik dan mengedarkan sediaan farmasidan alat kesehatan adalah:1. jazah Apoteker;2.
Bahwa ketikaditanyakan mengenai ijin mengedarkan obat yang mengandung carnophen/zenith dan obat jenis dextro serta latar belakang pendidikan keahlianterdakwa, terdakwa mengaku bahwa terdakwa tidak memiliki ijin untukmengedarkan obat yang mengandung carnophen/ zenith dan tidak memilikilatar belakang pendidikan keahlian dalam bidang kefarmasian.
37 — 6
Tenaga Kefarmasian, d.
Tenaga Kesehatan Masyarakat dan lainlain ;Bahwa menurut Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 pada pasal 1 ayat3 yang dimaksud tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukanpekerjaan kefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan tenaga tekniskefarmasian ;Bahwa tenaga Farmasi dalam melakukan pekerjaan kefarmasian menurutPP No. 51 tahun 2009 pasal 1 ayat 23 yaitu pada fasilitas produksi, fasilitasdistribusi atau penyaluran sediaan farmasi harus memiliki Surat Izin Kerja(SIK) ;Bahwa menurut Peraturan
Pemerintah No. 51 tahun 2009 pada pasal 1 ayat1 Pekerjaan Farmasi adalah pembuatan termasuk pengendalian mutusediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan = danpendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obatatas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,bahan obat dan obat tradisional ;Bahwa pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan adalah penyediaan,penyimpanan obatobatan untuk stock sedangkan distribusi adalahpenyaluran untuk sarana lain/pihak lain
dan dalamhal tidak ada tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan tertentu dapat melakukanpraktek kefarmasian secara terbatas antara lain dokter dan/atau dokter gigi, bidandan perawat yang melakukan tugasnya dalam keadaan darurat yang mengancamkeselamatan jiwa dan diperlukan tindakan medis segera untuk menyelamatkanpasien;1617Menimbang, bahwa definisi praktik kefarmasian juga dapat ditemukandalam Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasianpada Pasal 1 ayat 1 Pekerjaan Farmasi
Menyatakan terdakwa E F RI Z A L terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana Tidak Memiliki Keahlian danKewenangan Untuk melakukan Praktek Kefarmasian ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidanadenda sebesar Rp. 5.000.000, (Lima Juta Rupiah) dengan ketentuan2021apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (Tiga) bulan ;3. Menetapkan barang bukti berupa:2.NO NAMA OBAT PABRIK JUMLAH KETERANGA(TABLET) N1.
25 — 5
yang dibacakan dan diserahkan dipersidangan pada hari dan tanggal itujuga, yang pada pokoknya menuntut, supaya majelis hakim Pengadilan Negeri yangmemeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :1.Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD FAUZI Als ADNAN Bin IBRAHIM ,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana dengansengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatanyang tidak memiliki izin edar dan tidak memiliki keahlian dan kewenangan untukmelakukan praktik kefarmasian
, dan kosmetika.Bahwa yang dimaksud dengan pekerjaan kefarmasian adalah segala sesuatu yangberhubungan dengan obatobatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional),bahan obat asli Indonesia (bahan obat tradisional), alat kesehatan dan kosmetikameliputi produksi dan distribusi (termasuk perijinan serta pengawasannya)Bahwa yang berhak mengeluarkan sediaan farmasi adalah untuk golongan obatbebas dan obat bebas terbatas dapat dikeluarkan oleh toko obat yang mempunyaiijin yang dikeluarkan oleh
Melakukan praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan;Menimbang, bahwa terhadap unsurunsur tersebut dipertimbangkan sebagai sebagaiberikut :Ad. 1.
Unsur Melakukan praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan ;Menimbang, bahwa unsur yang kedua ini bersifat alternatif, sehingga cukuplahdibuktikan salah satu sub unsur saja, maka unsur kedua ini dianggap telah terbukti ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan pekerjaan kefarmasian adalah segalasesuatu yang berhubungan dengan obatobatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obattradisional), bahan obat asli Indonesia (bahan obat tradisional), alat kesehatan dankosmetika meliputi produksi
berupa mengedarkan sediaanfarmasi, praktik kefarmasian tersebut dilakukan oleh terdakwa tanpa keahlian dankewenangan, maka unsur Melakukan praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dankewenangan dari unsur kedua dakwaan ini terpenuhi terhadap diri terdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,ternyata semua unsur tindak pidana dalam Pasal 197 Jo.
99 — 45
Aris Hidayat Apt obat jenis Somadril Compositumyang dibawa oleh terdakwa adalah positif obat keras daftar G;Bahwa obat jenis Somadril Compositum tidak bisa dijual secara bebas karena masukgolongan obat keras daftar G hanya dengan resep dokter dan pemakai obat jenis SomadrilCompositum yang tidak sesuai indikasi medic dapat mempengaruhi kesehatan membuatgangguan koordinasi motorik, gangguan konsentrasi, hipertensi, deperesi pernafasan dankoma ;Bahwa terdakwa telah melakukan praktek kefarmasian dengan
instalasiFarmasi RSUD Merauke, tahun 1999 bekerja dibagian gudang farmasi KabupatenMerauke sampai tahun 2006, tahun 2007 saksi dibagian Tata Usaha DinasKesehatan serta tahun 2010 dibagian kepala bidang Pelayanan Farmasi danMakanan;e Bahwa ahli memberikan keterangan berdasarkan surat perintah tugas nomor :800/07/2011 ;e Bahwa yang dimaksud dengan yang diberikan ijin untuk melakukan pekerjaaankefarmasian ; sediaan farmasi adalah obat, obat tradisional, kosmetika dan alatKesehatan sedangkan praktek kefarmasian
adalah tenaga kesehatan yangmempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasianseperti pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanandan pendistribusiane Bahwa dasar hukumnya adalah : UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan danpasal 40 UU No. 23 tahun 1992 tentang sediaan farmasi ;e Bahwa yang dapat melakukan kefarmasian adalah yang mempunyai keahlian danmendapat ijin dari pemerintah ;e Bahwa keahlian yang dimaksud dalam bidang kefarmasian adalah Apoteker
, tenagamedis farmasi lainya seperti S1 Farmasi, D3 Farmasi dan SMF ;e Bahwa sedian farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatijin sehingga dalam perkara ini terdakwa Asma alias Cumma tidak berhakmelakukan praktek kefarmasian tersebut sehingga harus diproses sesuai denganketentuannya yaitu pasal 197 jo pasal 106 ayat(1) UU No. 36 tahun 2009 tentangKesehatan;e Bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan bahwa obat yang diedarkanoleh terdakwa adalah positif jenis Somadril
Gangguan konsentrasi, hipertensi,depresi pernafasan dan koma ;Menimbang bahwa terdakwa melakukan praktek kefarmasian tersebut dengan caramengedarkan obat jenis Somadril Compositum tersebut dengan menjual seharga Rp.150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah) per 10 (sepuluh) butir ;Menimbang bahwa dengan demikian unsur IT Dengan sengaja memproduksiatau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan telah terpenuhi Mengenai Unsur III Yang tidak memiliki ijin yaitu ijin edar sediaan farmasi Menimbang
33 — 8
Tapin;Bahwa ahli menerangkan Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatantermasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan, dan pendisiribusi atau penyaluran obat,pengelola obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasiobat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisionalsebagaimana dijelaskan dalam PP No, 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian Pasal 1 Ayat (1).
Sedangkan yang dimaksuddengan Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, danHalaman 7 dari 18 Putusan Nomor 269/Pid.Sus/2015/PN.Rtakosmetika sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 36 Tahun 2009tentang Kesehatan Pasal 1 Ayat (4);Bahwa ahli menerangkan bahwa persyaratan untuk melakukanpekerjaan Kefarmasian adalah seseorang yang termasuk dalamTenaga kefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga TeknisKefarmasian;Bahwa ahli menerangkan yang berwenang melakukan pekerjaankefarmasian adalah
Untuk obat bebas terbatas blsa dfjual di pedagang eceranobat / toko obat, apotek dan sarana pelayanan kesehatan,sedangkan untuk obat keras, narkotika dan psikotropika hanyaboleh di jual di Apotek dan sarana pelayanan kesehatan sepertiRumah Sakit dan Puskesmas;Untuk aturan penyimpanan sediaan farmasi hanya boleh dilakukanoleh tenaga kefarmasian, sedangkan mengenai jumlah yang bolehdisimpan tidak ada aturan khusus.
Adapun Apoteker adalah sarjana farmasi yang telahlulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanApoteker; Sedangkan Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yangmembantu Apoteker dalam menjalanl Pekerjaan Kefarmasian, yangterdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi,dan Tenaga Menengah Farmasi / Asisten Apoteker;" Sedangkan yang dimaksud Praktik Kefarmasian adalah PekerjaanKefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutusediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan
pasal 58;Halaman 10 dari 18 Putusan Nomor 269/Pid.Sus/2015/PN.RtaBahwa ahli menerangkan bahwa Charnopen masuk dalam sediaanfarmasi;Bahwa ahli menerangkan bahwa Charnopen obat ini sudah di batalkanijin edamya;Bahwa ahli menerangkan bahwa yang diperbolehkan untuk melakukanpekerjaan kefarmasiaan adalah tenaga Kefarmasian yartu Apotekerdan Tanaga Teknis Kefarmasian dan Saudara BAMBANG HERIYANTOAls.
69 — 8
Tamliha, dan terdakwa jugamengakui bahwa terdakwa mengedarkan atau menjual obat carnophen tersebut tidak adamempunyai keahlian khusus tentang kesehatan atau kefarmasian dan juga tidak adamempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk menjual atau mengedarkan obatcarnophen tersebut.
Penyaluransediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha,lembaga, fasilitas pelayanan kefarmasian lainnya yang telah memiliki ijin sebagaipenyalur sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlakuuntuk menyalurkan sediaan farmasi berupa bahan obat, dan alat kesehatan;Bahwa praktek kefarmasian menurut Pasal 108 Ayat (1) UU No.36 tahun 2009tentang Kesehatan harus dilakukan oleh Tenaga Kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan yaitu Tenaga Kefarmasian
menurut PeraturanPemerintah No.51 tahun 2009 tentang Kefarmasian terdiri dari Apoteker dantenaga Teknis Kefarmasian.
termasuk dalam obat golongan keras dan dalam halpengadaan, penyimpanan dan pendistribusian/penyerahannya hanya dapatdilakukan di Apotek berijin dan berdasarkan resep dokter;e Bahwa menurut Pasal 108 ayat (1) UU Nomor 36 tahun 2009 tetang kesehatan,orang tersebut harus merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan yaitu tenaga kefarmasian;e Bahwa menurut Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009, tenaga kefarmasianterdiri dari Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, Apoteker dan telahmengucapkan
Kalimantan;e Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin menjual atau mengedarkan obatobatan jeniscarnophen;e Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian dan pendidikan dibidang kefarmasian /kesehatan;e Bahwa obat carnophen produksi PT.Zenith Pharmaceuticals Semarang sudahdibatalkan atau ditarik izin edarnya;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kompetensi terdakwa yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan dalam melakukan praktek kefarmasian, akan tetapikemudian terbukti bahwa terdakwa memperoleh keuntungan dari
56 — 15
Tapin;Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Terdakwa RAHMAN aliasTIMPAKUL Bin ASMARI menjual obat Zenith tersebut tanopa memilikiijin dari pihak yang berwenang serta tidak ada mempunyai keahliandan praktek kefarmasian;Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut Terdakwamembenarkanya ;2. M.
Tapin; Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Terdakwa RAHMAN aliasTIMPAKUL Bin ASMARI menjual obat Zenith tersebut tanoa memilikiijin dari pihak yang berwenang serta tidak ada mempunyai keahliandan praktek kefarmasian;Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut Terdakwamembenarkanya;Halaman 9 dari 21 Putusan Nomor 225/Pid.Sus/2016/PN.Rtaberikut:Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagai1. Hj.
Menyediakan menyalurkan dan mengawasi obatdan perbekalan kesehatan yang ada di puskesmas se KabupatenTapin ;Bahwa Ahli tidak memilki hubungan darah atau keluarga denganTerdakwa RAHMAN alias TIMPAKUL Bin ASMARI ;Bahwa Persyaratan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian adalahseseorang yang termasuk dalam tenaga kefarmasian yang terdiriatas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian ;Bahwa yang berwenang melakukan pekerjaan kefarmasian adalahapoteker dan tenaga teknis kefarmasian yaitu. tenaga yangmembantu
Untuk obat bebas terbatas bisa dijual di pedagangeceran obat / toko obat, apotek dan sarana pelayanan kesehatan,sedangkan untuk obat keras, narkotika dan psikotropika hanya bolehdi jual di Apotek dan sarana pelayanan kesehatan seperti RumahSakit dan Puskesmas ;Bahwa untuk aturan penyimpanan sediaan farmasi hanya bolehdilakukan oleh tenaga kefarmasian, sedangkan mengenai jumlahyang boleh disimpan tidak ada aturan khusus.
adalah tenaga yang melakukanpekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian. adapun apoteker adalah sarjana farmasi yang telahlulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker ;Bahwa sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yangterdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi, dantenaga menengah farmasi / asisten apoteker ;Bahwa sedangkan yang dimaksud praktik kefarmasian
35 — 14
Menyatakan terdakwa ZULKIFLI Bin NURDIN bersalah melakukantindak pidana "Dengan Sengaja Mengedarkan Sediaan FarmasiYang Tidak Memiliki lijin Edar dan Tidak Memiliki Keahlian danKewenangan Dalam Melakukan Praktek Kefarmasian sebagaimanadakwaan Kesatu dan Ketiga ;. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ZULKIFLI Bin NURDINdengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulandikurangi selama terdakwa dalam tahanan sementara denganperintah agar terdakwa tetap ditahan ;.
SURYA WAHYUDI, S.Si.Aptbin AMRAH MUSLIMIN bahwa yang dimaksud dengan Pekerjaan KeFarmasian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan obatobatan, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obatasli Indonesia (bahan obat tradisional), alat kesehatan dan kosmetikayang meliputi Produksi, Distribusi (termasuk perijinan sertapengawasannya) dan yang berhak/berwenang mengeluarkan sediaan24farmasi tersebut adalah untuk golongan obat bebas dan obat bebasterbatas dapat dikeluarkan oleh toko
Yang tidak memiliki keahlian dan kKewenangan untuk melakukanpraktik kefarmasian ;ad. 1.
Unsur Yang tidak memiliki keahlian dan kewenanganuntuk melakukan praktik kefarmasian ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Yang tidakmemiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktikkefarmasian, sebagaimana diterangkan oleh saksi ahli dari DinasKesehatan Kabupaten Kotabaru, sdr.
Menyatakan Terdakwa ZULKIFLI Bin NURDIN telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaDengan Sengaja Mengedarkan Sediaan Farmasi YangTidak Memiliki Izin Edar Dan Tidak Memiliki Keahlian DanKewenangan Untuk Melakukan Praktik Kefarmasian ;2.
31 — 6
:Bahwa saksi adalah Apoteker bagian profesi, bekerja sebagaiPegawai Negeri Sipil;Bahgwa menurut saksi Pekerjaan kefarmasian adalah perbuatanyang termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,pengadaan, penyimpanan dan perndistribusian obat, pengelolaanobat,pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat danobat tradisionil sesuai ketentuan pasal 98 ayat 2 dan 3 Undangundang Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;Bahwa yang berwenang untuk melakukan pekerjaan kefarmasianadalah
Asisten apoteker, Analis Farmasi, Apoteker dan para penjualserta pedagang obet tradisionil serta bahan kosmetik yang telahmemenuhi standard kefarmasian dan diberi ijin edar DinasKesehatan;Bahwa 5(lima) jenis golongan sediaan farmasi untuk obat dan bahanobat yaitu Obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, Narkotikadan Psiktropika;14e Bahwa untuk obat bebas dan bebas terbatas boleh dijual oleh tokoobat yang memiliki ijin penjualan tanpa harus memiliki resepdokter,kkemudian obat keras,Narkotika
dan Psikotropika harusdengan resep dokter dan untuk membelinya pun harus di Apotekyang memiliki apoteker sebagai penanggung jawab apotek ;e Bahwa fungsi obat carnophen adalah sebagai obat penenangsusunan syaraf pusat yang biasanya dipergunakan oleh orang yangmengalami gangguan jiwa ;e Bahwa ahli menerangkan Persyaratan yang harus di penuhiseseorang dalam melakukan pekerjaan Kefarmasian adalah : Wajibmemiliki surat tanda registrasi berupa : STRA bagi apoteker danSTRTTK bagi tenaga tekhnis kefarmasian
sebagaimana tercantumdalam pasal 2 PERMENKES REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 889 /MENKES / PER/ V/ 2011.e Bahwa ahli menerangkan Yang berwenang melakukan pekerjaankefarmasian tersebut adalah Tenaga Kefarmasian, yang manaTenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaankefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga TeknisKefarmasian.e Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaankefarmasian wajid memiliki surat izin sesuai tempat tenagakefarmasian bekerja;Terdakwa membenarkan keterangan
Terdakwaditangkap tersebut ;e Bahwa sewaktu Terdakwa ditangkap Terdakwa membenarkan semuabarang bukti yang disita pihak kepolisian tersebut adalah milik Terdakwa ;e Bahwa maksud Terdakwa menjual obat obatan tersebut untuk mencarikeuntungan ;e Bahwa Terdakwa memang tidak ada keahlian dibidang apoteker ataupundibidang kefarmasian;Menimbang, bahwa selain itu penuntut umum juga telah mengajukan alatbukti surat berupa : Hasil Pengujian dari BPROM RI Nomor : LP.
1.RIESKI FERNANDA, SH
2.SAUT BENHARD, SH
3.ASRI YETTI,SH
4.AFRIADI ASMIN, SH
Terdakwa:
DESWENDRI PGL WEWEN
79 — 36
Pelaksanaan PekerjaanKefarmasian meliputi: Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Sediaan Farmasi yangberwenang adalah Tenaga Kefarmasian. Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan Farmasi yangberwenang adalah Apoteker penanggung jawab dan dapat dibantuoleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
Pekerjaan Kefarmasian dalam Distribusi atau Penyaluran SediaanFarmasi yang berwenang adalah Apoteker penanggung jawab dandapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga TeknisKefarmasian; danBahwa benar Ahli menjelaskan, Pekerjaan kefarmasian yang dilakukanpada toko obat adalah termasuk Pekerjaan Kefarmasian dalamPelayanan Sediaan Farmasi dimana yang berwenang melakukannyaadalah Tenaga Teknis Kefarmasian.
29 — 3
Farm., yang dibacakan dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut:e Bahwa Ahli saat ini bertugas sebagai Staff Instalasi Farmasi diDinas Kesehatan Kabupaten Tapin, dengan tugas pokok untukmengelola obat untuk keperluan pelayanan kesehatan dasar disemua Puskesmas Kabupaten Tapin;e Bahwa yang dimaksud dengan Pekerjaan Kefarmasian adalahpembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,Halaman 13 dari 29 Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2015/PN.
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Bahwa persyaratan yang harus dipenuhi seseorang dalammelakukan pekerjaan kefarmasian adalah seseorang yangtermasuk dalam Tenaga Kefarmasian yang terdiriatas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian;Bahwa yang berwenang melakukan pekerjaan kefarmasian adalahApoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, yaitu tenaga yangmembantu Apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yangterdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi,dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten
Apoteker;Bahwa sediaan farmasi dalam hal ini dapat digolongkan dalamobat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotika danpsikotropika; Bahwa yang dimaksud dengan Mengedarkan Sediaan FarmasiDan/Atau Alat Kesehatan Yang Tidak Memiliki Ijin Edar adalahmengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yangbelum didaftarkan ijin edarnya atau yang sudah dicabut ataudibatalkan jin edarnya;15Bahwa yang dimaksud dengan Keahlian dan kewenangan adalahtenaga kefarmasian yang dibuktikan dengan memiliki
surat ijinpraktik; Bahwa yang dimaksud dengan Tenaga Kefarmasian adalahtenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atasApoteker dan tenaga Teknis Kefarmasian.
Adapun Apotekeradalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dantelah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker;Bahwa yang dimaksud dengan Tenaga Teknis Kefarmasianadalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalanipekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, AhiMadya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Mengenah Farmasi/Asisten Apoteker; Bahwa yang dimaksud dengan Praktik Kefarmasian adalahpekerjaan kefarmasian yang meliputi pembuatan termasukpengendalian mutu sediaan farmasi,
103 — 30
Menyatakan terdakwa AMIRUDIN telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan pratek kefarmasian ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AMIRUDIN dengan pidana denda sebesar Rp. 1.000.000.00 (satu juta rupiah) ;3. Menetapkan apabila terdakwa tidak membayar pidana denda tersebut diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) Bulan ;4.
Menyatakan terdakwa AMIRUDIN bersalah melakukan tindakPidana : tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukanpraktek kefarmasian sebagaimana diatur dan diancam pidana dalampasal 198 Undang Undang No. 36 tahun 2009 , tentang Kesehatandalam dakwaan ketiga ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AMIRUDIN dengan pidanadenda sebesar Rp. 1.500.000, (satu juta lima ratus ribu rupiah )subsidair 2 (dua ) bulan kurungan ;3.
Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.5.000, (lima ribu rupiah) ;Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan isi dakwaannya di mukapersidangan oleh Penuntut Umum telah dihadapkan dan didengar keterangan saksi saksibernama;1. ksi RONY IART He Bahwa, saksi tidak kenal dengan terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga danterdakwa ;e Bahwa, terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukanpraktek kefarmasian ;Bahwa, pada hari Sabtu, tanggal 24 Nopember 2012 sekitar
Bondowoso ;Bahwa, terdakwa tidak tahu kalau menjual obat tersebut tidak boleh karenamengandung obat keras ;Bahwa, Terdakwa tidak mau lagi kalau ada sales yang menawarkan obat sakit gigitersebut ;Bahwa, Terdakwa tidak punya keahlian kefarmasian ;Bahwa, Terdakwa tidak mempunyai ijin untuk menjual obat ;Menimbang, bahwa di depan persidangan oleh Penuntut Umum telah pula diajukanbarang barang bukti berupa:berupa 16 (enambelas) bungkus plastic kecil obat merk sakit gigi yang masingmasing masing bungkusnya
Toko terdakwa tersebut sebetulnya adalah toko Sembako danterdakwa menjual obat sakit gigi tersebut berawal dari adanya konsumen yang menanyakantentang adanya obat sakit gigi serta kebetulan ada sales yang menawarkan obat sakit gigitersebut ,dengan demikian unsur Yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untukmelakukan praktik kefarmasian telah pula terpenuhi ;Menimbang , bahwa walaupun Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkanmelakukan tindak pidana sebagaima yang didakwakan oleh Jaksa
Menyatakan terdakwa AMIRUDIN telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalahmelakukan tindak pidana ** Tidak memiliki keahlian dan kewenangan untukmelakukan pratek kefarmasian ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AMIRUDIN dengan pidana denda sebesarRp. 1.000.000.00 (satu juta rupiah) ;3. Menetapkan apabila terdakwa tidak membayar pidana denda tersebut diganti denganpidana kurungan selama 2 (dua) Bulan ;4.
RULLIFF YUGANITRA, S.H.
Terdakwa:
ANTON Bin TASKA
22 — 4
, seperti : Apotek, InstalasiFarmasi Klinik, Instalansi Farmasi Rumah Sakit, olen tenaga Farmasi Sesuai PP51 Tahun 2009 tentang pekerjaan Kefarmasian, dan UURI Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan.
Obat jenis Trinexyphenidyl dan Tramadol setelah dilakukan UjiOrganoleptis dengan hasil pemeriksaan Organoleptis : Bahwa Obat tersebutadalah TRAMADOL TABLET 50 MG, obat Trihexyphenidyl dan Trihexyphenidylbertuliskan Lseleruhnya Obat tersebut termasuk kedalam Golongan Obat Kerasyang hanya boleh di simpan dan disalurkan terhadap pasien dengan Resep dokterdi sarana pelayanan kefarmasian, seperti : Apotek, Instalasi Farmasi Klinik,Instalansi Farmasi Rumah Sakit, olen tenaga Farmasi Sesuai PP 51 Tahun
2009tentang pekerjaan Kefarmasian, dan UU RI Nomor 36 Tahun 2009 TentangKesehatan.Bahwa terdakwa bukanlah seorang yang mempunyai kewenangan dankeahlian di bidang kefarmasian dan apoteker yang sudah mempunyai Surat tandaregister apoteker dan untuk asisten apoteker yang sudah mendapat tanda Registertenaga teknis kefarmasian yang mengacu kepada PP No. 51 tahun 2009 danmengacu kepada Permenkes No. 889 Tahun 2010 dan terdakwa tidak mempunyaiizin dari pihak yang berwenang yakni Pemerintah atau dinas terkait
dilakukan uji Organoleptis dengan hasilpemeriksaan Organoleptis : Bahwa Obat tersebut adalahDextromethorphan, Obat termasuk kedalam Golongan Obat BebasTerbatas yang hanya boleh di simpan dan disalurkan terhadap pasiendengan Resep dokter di sarana pelayanan kefarmasian, seperti : Apotek,Instalasi Farmasi Klinik, Instalansi Farmasi Rumah Sakit, oleh tenagaFarmasi Sesuai PP 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan Kefarmasian, danUURI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Selain itu terdakwa bukanlah seorangyang mempunyai keahlian di bidang kefarmasian dan apoteker yang sudahmempunyai Surat tanda register apoteker dan untuk asisten apoteker yang sudahmendapat tanda Register tenaga teknis kefarmasian yang mengacu kepada PPNo. 51 tahun 2009 dan mengacu kepada Permenkes No. 889 Tahun 2010.Dengan demikian unsur Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan
39 — 9
Haryanto menemukan 120 (seratusdua puluh) butir yang dibungkus 2 (dua) bungkus plastik wartna hitam danHalaman 5 dari 20 Putusan Nomor 605/Pid.Sus/2016/PN GprBahwa saksi pekerjaan seharihari terdakwa adalah kuli bangunan yangtidak ada hubungannya dengan pekerjaan kefarmasian ataupunkesehatan;Bahwa pekerjaan seharihari saksi tidak menentu alias serabutan dantidak hubungannya dengan pekerjaan kefarmasian ataupu kesehatan;Bahwa obat berbentuk pil tersebut disimpan dalam kemasan plastik yangtidak ada
logo LLsejumlah 120 (seratus dua puluh) butir dalam 2 (dua) bungkus plastikwarna hitam yang disimpan dalam saku jaket sebelah kiri bagian atasdepan yang terdakwa kenakan pada saat itu dan 1 (satu) buah HP merkHalaman 7 dari 20 Putusan Nomor 605/Pid.Sus/2016/PN GprPolytron warna putih yang disimpan disaku celana sebelah kanan bagiandepan yang sedang terdakwa kenakan pada saat dilakukan penagkapan;Bahwa pekerjaan seharihari terdakwa adalah kuli bangunan yang tidakada hubungannya dengan pekerjaan kefarmasian
logo LLsejumlah 120 (seratus dua puluh) butir dalam 2 (dua) bungkus plastikwarna hitam yang disimpan dalam saku jaket sebelah kiri bagian atasdepan yang terdakwa kenakan pada saat itu dan 1 (satu) buah HP merkPolytron warna putih yang disimpan disaku celana sebelah kanan bagiandepan yang sedang terdakwa kenakan pada saat dilakukan penagkapan;Halaman 8 dari 20 Putusan Nomor 605/Pid.Sus/2016/PN GprBahwa pekerjaan seharihari terdakwa adalah kuli bangunan yang tidakada hubungannya dengan pekerjaan kefarmasian
, tenaga kesehatan tertentu dapatmelakukan praktek kefarmasian secara terbatas, misalnya dokter, doktergigi, bidan dan perawat yang dilaksanakan sesuai ketentuan ;Bahwa tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga tekniskefarmasian dan yang dimaksud Apoteker adalah sarjana farmasi yangtelah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatanapoteker sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yangmembantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiriatas sarjana
atau tenagakesehatan tertentu, maka Terdakwa tidak mempunyai keahlian ataukewenangan dalam kefarmasian ;Bahwa barang bukti pil LL tersebut tidak memenuhi standar keamanan,kasiat maupun kemanfaatan karena sediaan farmasi berupa obattersebut tidak tercantum label cara penggunaan serta khasiat dankemanfaatannya apabila dikonsumsi ;Bahwa sediaan farmasi dengan kandungan sebagaimana barang buktitidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter karena penggunaannya harusaman, berkhasiaat/ bermanfaat, bermutu,
ZULKHAIDIR, SH
Terdakwa:
ABDUL KARIM Als LANA Bin ALWI
25 — 7
atau bidang kesehatan yang berhubungan denganHalaman 4 dari 17 Putusan Nomor 529/Pid.Sus/2021/PN Bimpraktek kefarmasian atau Pedagang besar Farmasi yang berhubungandengan peredaran narkotika atau penyalahgunaan narkotika dan terdakwamengetahui bahwa perbuatan terdakwa tersebut adalah salah dan melanggarhukum.nn Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalampasal 114 ayat (2) UndangUndang RI Nomor 35 Tahun 2009 TentangNarkotika.SUBSIDIAIR :nonn Bahwa ABDUL KARIM Als LANA Bin ALWI
atau bidang kesehatan yang berhubungandengan praktek kefarmasian atau Pedagang besar Farmasi yangberhubungan dengan peredaran narkotika atau penyalahgunaan narkotikadan terdakwa mengetahui bahwa perbuatan terdakwa tersebut adalah salahdan melanggar hukum.wonnn Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalampasal 112 ayat (2) UndangUndang RI Nomor 35 Tahun 2009 TentangNarkotika.Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa danatau Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan
atau bidang kesehatan yangberhubungan dengan praktek kefarmasian atau Pedagang besarFarmasi yang berhubungan dengan peredaran narkotika ataupenyalahgunaan narkotika dan terdakwa mengetahuil bahwa perbuatanterdakwa tersebut adalah salah dan melanggar hukum;.Terhadap keterangan saksi, Terdakwamemberikan pendapat tidak keberatan.2.Saksi SURIANI, SH Bin SAMSURI (Alm), yang dibacakan dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut:Bahwa saksi dan rekan telah melakukan penangkapan terhadapterdakwa ABDUL KARIM
Bahwa terdakwa atas narkotika jenis sabusabutersebut tidak memiliki jin dari pihak yang berwenang dan terdakwabukan bekerja di bidang kefarmasian atau bidang kesehatan yangberhubungan dengan praktek kefarmasian atau Pedagang besarFarmasi yang berhubungan dengan peredaran narkotika ataupenyalahgunaan narkotika dan terdakwa mengetahuil bahwa perbuatanterdakwa tersebut adalah salah dan melanggar hukum;.
atau bidang kesehatan yang berhubungandengan praktek kefarmasian atau Pedagang besar Farmasi yangberhubungan dengan peredaran narkotika atau penyalahgunaan narkotikadan saya mengetahui bahwa perbuatan saya tersebut adalah salah danmelanggar hukum;.
LYNA MARLIANA.SH
Terdakwa:
BAYU ALDI Als BAYU Bin KUSWANDI
31 — 4
Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian atau kewenangan dibidangkefarmasian yang disertai dengan Surat Tanda Registrasi Apoteker(STRA) yang dikeluarkan olen Komite Farmasi Nasional (KFN) dan SuratTanda Registrasi Tenaga Kerja Kefarmasian (STRTTK) yang dikeluarkanoleh Dinas Kesehatan dalam mengedarkan ;Bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratories Kriminalistik PusatLaboratorium Forensik Polri No.Lab : 2750/NOF/2019 tanggal 22 Juli 2019Halaman 3 Put Nomor 337/Pid.Sus./2019/PN Sbryang dibuat dan
55 butir sediaan farmasi jenis pil atau obat Trihnexyphenidyl yangdisimpan didalam rokok signatur, uang tunai sebesar rp. 595.000, 1 buah hpmerek Vivo warna Gold berikut simcard barang bukti Semuanya ditemukandi samping terdakwa ketika sedang duduk bersama dengan sdr Sujud.Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian atau kewenangan dibidangkefarmasian yang disertai dengan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)yang dikeluarkan oleh Komite Farmasi Nasional (KFN) dan Surat TandaRegistrasi Tenaga Kerja Kefarmasian
;Bahwa Terdakwa tidak memiliki keahlian atau kewenangan dibidangkefarmasian yang disertai dengan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)yang dikeluarkan oleh Komite Farmasi Nasional (KFN) dan Surat TandaRegistrasi Tenaga Kerja Kefarmasian (STRTTK) yang dikeluarkan olehDinas Kesehatan dalam mengedarkan ;Bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratories Kriminalistik PusatLaboratorium Forensik Polri No.Lab : 2750/NOF/2019 tanggal 22 Juli 2019yang dibuat dan ditandatangani AKBP EVA DEWI,S.Si DKK pemeriksapada
yaitu apoteker dantenaga teknis kefarmasian dan Apotik yang mempunyai jin ;Bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,obat tradisional dan kosmetik ;Bahwa pil jenis Tramadol yaitu untuk diperuntukan untuk obat penekanbatuk dan Trihexy Phenidyl untuk obat sarat yang tidak bias dikendalikan ;Bahwa mendapatkannya harus dengan resep dokter ;Bahwa yang berhak menjual atau mengedarkan pil tersebut yaitu orang yangmemiliki keahlian atau kewenangan bidang kefarmasian yaitu dengandisertai
surat tanda register Apotiker (STRA) yang dikeluarkan oleh KFN dansurat tanda register kefarmasian yang dikeluarkan dinas propinsi ;Bahwa pil Trinexyphenidyl yaitu diperuntukan untuk obat penekan batuk ; Bahwa haru punya ijin dalam menjual, menyimpan atau mengedarkan;Hanya Apotik yang diberikan ijin untuk menjualnya;Kalau orang sehat menggunakan dua obat tersebut bisa menjadi toxin/overdosis jadi sakit;Di Apotik saja hanya satu kali resaep dokter, oleh karena dikhawatirkan/dosisnya bisa turun naik
34 — 17
;e Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenanganuntuk melakukan praktek kefarmasian berupa Surat TandaRegistrasi Apoteker (STRA), Surat Ijin Praktek Apoteker (SIPA)atau Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Keparmasian(STRTITK) dan Surat Ijin Kerja (SIK) sebagaimana dimaksuddalam PP 51 tentang kefarmasian.; wonnnnn= Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancampidana dalam Pasal 197 UndangUndang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Mamuju Kab.Mamuju atau setidaktidaknya pada suatu waktu tertentu dalambulan September tahun 2014, atau pada suatu tempat lain yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Mamuju,yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untukmelakukan praktek kefarmasian, perbuatan tersebut terdakwalakukan dengan cara atau rangkaian perbuatan sebagai berikut :e Awal mulanya saksi Muh.
Unsur tidak memiliki keahlian dan kewenangan untukmelakukan praktik kefarmasian.; Menimbang, bahwa tentang unsurunsur Pasal 198 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dapat MajelisHakim mempertimbangkan sebagai berikut : Ad. 1.
;w Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat Ahli Drs.HASIAH, Apt., yang keterangannya dibacakan oleh Penuntut20Umum menerangkan bahwa yang mempunyai kewenangan untukmendistribusikan obat di Apotek adalah tenaga kefarmasian yangterdiri atas Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian antara lainSarjana farmasi, ahli madya farmasi, asisten apoteker dan analisfarmasi.
Menyatakan Terdakwa RONI DAHLAN Alias RONI BinDAHLAN tersebut diatas telah terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaMengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izinedar dan tidak memiliki keahlian dan kewenanganuntuk melakukan praktik kefarmasian.;2.
90 — 12
Sedangkan yang dimaksud dengansediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetiksesuai dengan Pasal 1 Ayat (4) Undang undang Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan ; Bahwa ahli menerangkan yang berwenang melakukan pekerjaankerfarmasian adalah tenaga kefarmasian, sedangkan tenagakefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasianyang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dantelah mengucapkan sumpah jabatan apoteker ; Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apotekerdalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas sarjanafarmasi, ahli madya farmasi, analis kesehatan dan tenaga menengahfarmasi/asisten apoteker ;Halaman 12 dari 23 Putusan Nomor 39/Pid.Sus/2017/PN.
RtaSetiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaankefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasianbekerja, surat izin sebagaimana dimaksud diatas berupa :SIPA bagi apoteker penanggungjawab difasilitas pelayanan kefarmasian.SIPA bagi apoteker pendamping difasilitas pelayanan kefarmasian.SIKA bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian difasilitasproduksi atau fasilitas distribusi/pelayanan.SIK TTK bagi tenaga teknis kefarmasian yang melakukan pekerjaankefarmasian
pada fasilitas kefarmasian. sesuai dengan PERMENKESREPUBLIK INDONESIA, NOMOR 889 / MENKES / PER / V / 2011,tentang Registrasi, Izin Praktik dan ijin kerja Tenaga Kefarmasian (Bab Vbagian kesatu pasal 17 ayat 1 dan 2).Bahwa ahli menerangkan tidak semua orang diperbolehkan melakukankefarmasian tanoa memiliki keahlian dan kewenangan, syarat danketentuan tenaga kefarmasian sudah diatur dalam PERMENKES RINomor 889 / MENKES / PER/V/2011 tentang registrasi, izin praktikdan izin kerja tenaga kefarmasian
Dalam hal ini yang memiliki kKeahlian dan kKewenangan untukmelakukan praktik kefarmasian adalah apoteker dan tenaga tekniskefarmasian.