siur,saya tidak tinggal diam saya berangkat kesana danselidiki kebenaran berita itu ternyata benar,beliau belajar bermain dengankehidupan malam dan kita ribut besar di tempat umum itu dan lucunyamalah mengancam saya untuk menceraikan saya,saya tidak gentar dansaya kembali ke kampung tapi orang tua saya yang tinggal satu satunyamelarang saya untuk bercerai dan saya menyetujuinya karena hiduporangtua saya kondisi kesehatannya tidak bagus, setelah 3 bulan darikejadian itu orang tua saya menghembuskan nafasnya

kiri menempel jalanmengarah ke Sidikalang, tidak darah yang keluar dari mulut atauhidungnya, hanya luka kepala belakang kiri dan bagian kiri pipi kiriluka mungkin terkena aspal, Jlukaluka lainnya Saksi tidak perhatikan;Bahwa Saksi kemudian langsung mengangkat adik Saksi ke dalammobil truk Saksi dan membawa adik Saksi tersebut ke Rumah SakitUmum Sidikalang;Bahwa korban sejak Saksi angkat dari jalan dan selama perjalanantidak ada bersuara atau bergerak sedikitpun, tetapi waktu Saksibawa masih ada nafasnya

,M.M. dan saksi LisaOktov Erisandhi serta Anggota Polisi yang lainnya yaitu Aiptu Suyoto, BripkaAsnanto, Aiptu Sutarkam, Bripka Budi Prasetyo (bukan saksi) menuju rumahTerdakwa, ketika sampai di umah Terdakwa dan Terdakwa dalam kondisi mabukkarena dan aroma nafasnya berbau alkohol dan Terdakwa berada diteras rumahsedang berbicara dengan orang lain melalui Hand Phone dan isterinya sedang dudukdikursi sofa ruang tamu dan 2 (dua) orang puterinya sedang bermain komputer lalusaksi bersama saksi H.

Lalu pernah pada saat isteri saya kumat/kambuhsesaknya, nafasnya terdengar tersendat sendat, lalu saya masukkamar, bilang mau saya pijit pijit ? Begini , tidak usah... pura purabaik dengan saya ya? ....padahal sebelumnya dan biasanya apabilasakit saya pijit pijit mesti sembuh. Padahal walaupun isteri sayasifatnya seperti itu tetap saya masih punya rasa kasihan. Sebab sebab didalam saya memberikan nafkah bathin, sudah saya jelaskanpada surat Tanggapan saya tertanggal 19 Desember 2016.

Dan apa artinya penyelenggaraan pemilu apabiladilaksanakan oleh Penyelenggara Pemilu yang terbentuk tanpa prinsipkeadilan, keterbukaan, profesionalitas, proporsionalitas, akuntabilitas dantidak memiliki kepastian hukum, sangat ironi demokrasi dapat terwujud ;Sebab demokrasi merupakan nafasnya penyelenggaraan Negara disegalabidang, namun oleh Surat Keputusan Tergugat dengan Nomor: 33/Kpts/KPUProv018/2014 telah syah dan meyakinkan menodai demokrasi diNegara Kesatuan Republik Indonesia, menodai nilainilai

Putusan Nomor 257/Pid.Sus/2017/PNSmgdan kelima di sebelah kanan serta mengakibatkan syaraf tulang punggungterjepit sehingga nafasnya jadi pendekpendek dan merasakan nyeri ; Visum Et Repertum No.03/VER/IRM/IV2017 dari RS Columbia Asia tanggal01 April 2017 ditandatangani olen Dr.

SUTIKNOmengangkat korban SIHAR Als IHAR Bin UJANG ke dalam pondok, yangmana saat itu Terdakwa melihat korban SIHAR Als IHAR Bin UJANGmasih hidup dengan nafasnya masih ada namun sudah tidak bergeraklagi atau lemah, tidak berapa lama setelah itu datang saksi M. SUTIKNOAls SUTIK Bin SADIRAN, lalu Terdakwa langsung menceritakan kejadiantersebut kepada saksi M. SUTIKNO Als SUTIK Bin SADIRAN, setelahsaksi M.

Sepengetahuan penggugat kurang lebih 2 (dua) tahun sebelum Bradley lanMcGougan menghembuskan nafasnya yang terakhir, penggugat sudah tidakpernah lagi melihat tergugat datang bersama alm.

jawabnyaSIANG SURBAKTI, dikeroyoknya aku dan korban juga mengatakankepada saksi ambil mobil, bawa aku keRumah Sakit, dan saat itusudah ada beberapa orang warga ditempat kejadian dan saksi mintatolong kepada warga agar mengambil mobil abang saksi itu dan tidaklama kemudian mobil korban dibawa warga kerumah DINDA, lalu kamimembawa abang saksi kerumah Sakit Bina Kasih Medan;Bahwa dalam perjalanan ke Rumah Sakit korban tidak ada lagi bicara,kemudian setelah tiba dirumah sakit,oetugas medis langsungmemompa nafasnya

ambil mobil, bawa aku keHalaman 37 dari 44 Putusan Nomor 1107/PID.B/2015/PN Lbp/PBRumah Sakit, dan saat itu sudah ada beberapa orang warga ditempatkejadian dan saksi minta tolong kepada warga agar mengambil mobil abangsaksi itu dan tidak lama kemudian mobil korban dibawa warga kerumahDINDA NURLILA BATUBARA, lalu saksi membawa korban ke Rumah SakitBina Kasih Medan kemudian dalam perjalanan ke Rumah Sakit, korban tidakada lagi bicara, kemudian setelah tiba di Rumah Sakit petugas medislangsung memompa nafasnya

Bahwa tidak berapa lama kemudian datang salah satu anggotaPolisi langsung membalikan tubuh korban dan melihat korban masihmenghembuskan nafasnya sehingga saksi langsung menahan mobilpick up guna membawa korban ke Puskesmas Paga sementara saksimengikutinya dari belakang dengan menggunakan sepeda motor. Bahwa yang mengantar korban ke Puskesama Paga termasukTerdakwa.

saat itu Saksi langsung sampaikan ke temanSaksi untuk segera melaporkan ke Polsek Sentani;Bahwa menurut saksi kecelakaan tersebut terjadi karena pengendaradengan kecepatan tinggi pada mengendarai kendaraannya;Bahwa kecepatan yang dikendarai Oleh SPM Honda Revo X WamaHitam PA 6934 JZ tersebut sekitar 80 KM Per/jam;Bahwa dalam kecelakaan tersebut saksi meiihat ada 1 orang yaitu yangtergeletak dengan bersimbah darah karena pada saat itu Saksi sempatmemegang Nadi pada tangan kanan dan Saksi meiihat nafasnya

diperemaptan jalan tersebutterpasang lampu lalu lintas;Bahwa setelah terjadinya tabrakan tersebut saksi mendekati kejadianternyata antara mengendarai sepeda motor Honda GL200 Nopol B 6484WAG dengan pengendara sepeda motor Yamaha Nopol AE 5276 PB;Bahwa saat itu posisi terakhir koroban berada didekat lampu merah sebelahselatan sedangkan posisi terdakwa dan temannya terlempar jauh kesebelahbarat lampu merah sekitar 11 meter;Bahwa setelah terjadi tabrakan mereka bertiga pingsan tapi masih bernafasdan korban nafasnya

, setelan melihat korban saksilangsung bergegas menuju ke rumah korban dan mengatakan kepada orang tuakorban bahwa korban Putri Amelia mengalami kecelakaan di depan rumah saksi;Bahwa saksi melihat pada saat di depan rumah saksi korban masih hidup tetapisedang beberapa menit kemudian setelah korban di bawah ke rumah korbanHalaman 6 dari 21 halamanPutusan Nomor 38/Pid.Sus/2018/PN Bitpada saat itu saksi melihat korban telan menghembuskan nafasnya danmeninggal dunia; Bahwa kendaraan Dum Truck yang dikemudikan

sebanyak 7 kali sehingga terasasakitBahwa setelah itu terdakwa menindih tubuh saksi tetapi saksi berontak dan terdakwabilang koen gak usah wedi, koen wis dadi bojoku, nek wedi tutupono bantal laluterdakwa menutup wajah saksi dengan bantal lalu terdakwa memasukkan kemaluannyayang sudah tegang kedalam kemaluan saksi kemudian digoyang dan dengan gerakan naikturun dan setelah sekira 5 menit lalu dicabut dan spermanya dikeluarkan diatas perut saksiBahwa saksi waktu itu merasakan sakit pada kemaluannya dan nafasnya

sedotan air, korek api serta pipetyang terbuat dari kaca yang selanjutnya air dimasukkan ke dalam botol kaca yang sudahdipersiapkan dengan air secukupnya, pada tutup botol selanjutnya dibuat lubang sebanyak 2(dua) lubang untuk memasukkan sedotan dan kemudian sabusabu diletakkan di dalam pipetlalu dilakukan pembakaran dengan menggunakan korek api, setelah sabusabu dalam pipetmendidih maka langsung dihisap asapnya melalui sedotan sampai habis, pada saatmenggunakan sabusabu tersebut terdakwa merasa nafasnya

Kabupaten Banyumas dan sesampainya disana paraTerdakwa bersama dengan Sdr Febriari, sdr Andi, Sdr Nono dan Sdr Bogelmenggelar daun pisang sebagai alas untuk bermain judi domino jenis qyuqyu ;= Bahwa pada sekitar pukul 17.00 Wib tibatiba saksi dan para Terdakwa digerebekoleh petugas dari Polsek Purwokerto Barat, dan saat dilakukan penangkapanterhadap para Terdakwa, terdakwa Maktub Efendi diam dan tidak melakukanperlawanan, sedangkan terdakwa Yulianto Alias Panjul sempat melarikan diri,namun karena nafasnya

Bhayangkara, Terdakwadan temannya ikur mengantar ;Bahwa saksi diberi bantuan oleh Terdakwa ;Bahwa pada wakiu di rawat di Bhayangkara, suami saksi (korbanSUKARIADI) mengeluh perutnya sakit dan muntah serta nafasnya sesak;Bahwa kemudian sekitar jam 10 pagi korban (Suami) saksi muntah terusdan selangnya ada darah ;Bahwa Terdakwa memberi bantuan pada saksi sebesar Rp.5.000.000,00(lima juta rupiah) ;Halaman 11 dari 18 halaman Putusan No.317/Pid.Sus/2016/PN.Gpr.12Bahwa anak saksi semua ada 4 (empat) orang

Bahwa setelah korban dibawa ke RS Syaiful AnwarMalang, Terdakwa bersama keluarganya menemuikeluarga korban di rumah sakit dan ikut menunggui korbansampai korban menghembuskan nafasnya terakhir di RS.Saiful Anwar. /c. Bahwa...c. Bahwa keesokan harinya pada tanggal 9 Pebruari1993, Terdakwa ditahan di Denpom V/3 Malangselanjutnya diperiksa oleh Penyidik Letnan Dua CPMPurwono Nrp. 384087 mulai tanggal 11 Pebruari 1993. e.

ALBERTINA BESLAR hingga menghembuskan nafasnya yangterakhir tinggal diatas tanah Objek Perkara dan sama sekali tidak pernahberceritera atau memberitahukan kepada anakanaknya termasukTergugat/Pembanding selaku anak mantu/mertua yang malayani/mengurusalmh. ALBERTINA BESLAR hingga meninggal dunia ataupun cucuHal 21 dari 25 PUTUSAN NOMOR 28/PDT/2018/PT.MND.cucunya, yang mana ia telan memberikan tanah Objek Perkara kepadaPenggugat/Terbanding melalui orangtua/ayahnya alm.

pada tempat penyuntikan yang adadiinfus pada waktu itu Terdakwa bersama saksi Irnan Khoiriyah juga ada disitu begitujuga perawat Setyo juga ada disitu hanya melihat dan memperhatikan dari depan pintu;Bahwa sewaktu terdakwa melakukan injeksi keluarga korban memegangi korban, saatcairan yang ada di spuitan tinggal setengah korban menangis tetapi neneknya bilanggak apaapa asal obatnya masuk setelah sekitar satu menitan obat yang ada diinjeksihabis, korban Dava Chayanata Oktavianto kejangkejang dan nafasnya

melakukan injeksi secara pelanpelan pada tempatpenyuntikan yang ada diinfus pada saat itu Terdakwa bersama saksi Irnan Khoiriyah, perawatSetyo juga ada disitu hanya melihat dan memperhatikan dari depan pintu, sewaktu terdakwamelakukan injeksi keluarga korban memegangi korban, saat cairan yang ada di spuitan tinggalsetengah korban menangis tetapi neneknya bilang gak apaapa asal obatnya masuk setelahsekitar satu menitan obat yang ada diinjeksi habis, korban Dava Chayanata Oktavianto kejangkejang dan nafasnya