berkesimpulan bahwa Terdakwa mengalami putus zat,Terdakwa tidak ketergantungan, Terdakwa hanya masih ada keinginan untukmengkonsumsi narkotika saja ;Bahwa saksi berkesimpulan dalam assessment adalah berdasarkanwawancara atau tanya jawab tersebut;Bahwa dalam pemeriksaan fisik keadaan Terdakwa normal;Bahwa Terdakwa adalah pengguna sabusabu negatif, yang artinya kalauTerdakwa tidak memakai sabusabu keadaan Terdakwa tidak apaapa atausehatsehat saja;Bahwa selama dalam masa penahanan Terdakwa tidak pernah sakau

yang meningkat agar menghasilkan efekyang sama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secaratibatiba menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas, sedangkan yangdimaksud dengan penyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotikatanpa hak atau melawan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1 huruf 15UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa selama persidangan ini berlangsung, Majelis Hakimmendapatkan fakta bahwa Terdakwa mengakui tidak pernah merasakan sakau

apabila penggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secaratibatiba menimbulkan gejala fisik dan psikis yan khas, sedangkan yangdimaksud dengan penyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotikaHalaman 16 dari 20 Putusan Nomor 142/Pid.Sus/2020/PN Klatanpa hak atau melawan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1 huruf 15UndangUndang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa selama persidangan ini berlangsung, Majelis Hakimmendapatkan fakta bahwa Terdakwa mengakui tidak pernah merasakan sakau

KesehatanRepublik Indonesia;Menimbang, bahwa untuk menghindari penggunaan bahan yang mengandung zatadiktif, harus memenuhi standard dan atau persyaratan yang ditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis shabushabu beradadalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampu melakukan aktifitasnya seharihari walaupun tanpa perlu mengkonsumsi Narkotika dan dari keterangan saksi maupunketerangan terdakwa sendiri tidak ada yang menerangkan kalau terdakwa dalam keadaanketergantungan atau sakau

Bahwa menurut saksi dalam pengobatan di Purwokerto sudah berhasil, akantetapi Terdakwa ketemu dengan temanteman yang lama dan terpengaruhuntuk memakai shabu lagi;Bahwa saksi siap untuk melakukan pengobatan lagi dan akan saksi bawa keJakarta;Bahwa saksi belum pernah melihat Terdakwa memakai shabu;Bahwa Terdakwa memakai shabu sejak 15 tahun yang lalu;Bahwa Terdakwa tidak pernah meminta shabu kepada saksi;Halaman 10 dari 20 Putusan Nomor 102/Pid.Sus/2016/PN PwtBahwa saksi tidak pernah melihat Terdakwa sakau

terdakwa sesuai SuratKeterangan Kesehatan Nomor : 530/KLINIK/XII/2016 tertanggal 29Desember2016 ; Hal. 12 dari 19 halaman Putusan Nomor 1079/Pid.Sus/2016/PN Dps Bahwa untuk mengetahui kondisi terdakwa saksi melakukan pemeriksaan berupa wawancara dengan terdakwa ; Bahwa dari wawancara tersebut diperoleh hasil bahwa terdakwa merupakan penyalah guna ekstasi dan shabu; Bahwa terdakwa menggunakan ekstasi jika memiliki uang untukmembelinya, jika tidak menggunakan ekstasi terdakwa biasa dan tidakmengalami sakau

Hal tersebut dapatdibuktikan selama di dalam proses persidangan tidak pernah terjadi /tidak terlihat tandatanda adiksi / sakau / kecanduan dari zat adiktifberupa SabuSabu pada diri Terdakwa, dan selama Terdakwa beradadi dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Demak Terdakwa samasekali tidak pernan memperoleh / mendapatkan, menggunakanataupun bersinggungan dengan Narkotika jenis SabuSabudikarenakan Narkotika jenis SabuSabu tidak diperbolehkan dandilarang di dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Demak, yang

Sidrap, Terdakwa sama sekali tidak menggunakan/ konsumsishabushabu dan pada saat tidak konsumsi dalam waktu yang cukup lama, tidak adamasalah/ sakau pada diri Terdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas maka unsurtanpa hak memiliki narkotika golongan I bukan tanaman telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan hukum diatasmaka perbuatan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana tanpa hak memiliki narkotika golongan

KesehatanRepublik Indonesia;Menimbang, bahwa untuk menghindari penggunaan bahan yang mengandung zatadiktif, harus memenuhi standard dan atau persyaratan yang ditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis shabushabuberada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampu melakukan aktifitasnyaseharihari walaupun tanpa perlu mengkonsumsi Narkotika dan dari keterangan saksimaupun keterangan terdakwa sendiri tidak ada yang menerangkan kalau terdakwa dalamkeadaan ketergantungan atau sakau

Kesehatan RepublikIndonesia;Menimbang, bahwa untuk menghindari penggunaan bahanyang mengandung zat adiktif, harus memenuhi standard dan ataupersyaratan yang ditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotikajenis sabusabu berada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwatetap mampu melakukan aktifitasnya seharihari walaupun tanpaperlu mengkonsumsi Narkotika dan dari keterangan saksi maupunketerangan terdakwa sendiri tidak ada yang menerangkan kalauterdakwa dalam keadaan ketergantungan atau sakau

dari sedotan dan asapnya terdakwa hisap;bahwa benar urine terdakwa adalah positif mengandung Metamfetamina;Bahwa benar terdakwa mengenal sabusabu sejak bulan Januari 2014;Bahwa benar terdakwa merasakan badan terasa enak apabila mengkonsumsi sabusabu;Bahwa benar apabila terdakwa tidak mengkonsumsi sabusabu badan terasa sakit, lemahdan serta panas dingin sehingga terdakwa selalu ingin mengkonsumsi sabusabu danapabila sudah mengkonsumsi badan terasa segar kembali;Bahwa benar terdakwa sering mengalami sakau

Pertimbangan Majelis Hakim yangmemeriksa dan mengadili perkara a quo yang tidak tepat dalammenguraikan fakta hukum persidangan tersebut antara lain : Terhadap keterangan saksi diatas (saksi EKO SAPUTRO),para terdakwa menanggapi saksi selalu mengancam padamereka jika tidak diberi sabusabu saat ketagihan/ sakau akanmelaporkannya ke pihak polisi serta membantingbantingperabot rumah tangga sehingga para terdakvamemberikannya dengan meminta uang pengganti harga sabuagar para terdakwa dapat membelinya

dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yangsama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secara tibatibamenimbulkan gejala fisik dan psikis yan khas, sedangkan yang dimaksud denganpenyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak ataumelawan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1 huruf 15 UndangUndangNomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa selama persidangan ini berlangsung, Majelis Hakimmendapatkan fakta bahwa terdakwa tidak pernah merasakan sakau

meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabilapenggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secara tibatiba menimbulkangejala fisik dan psikis yan knas, sedangkan yang dimaksud dengan penyalahgunaadalah orang yang menggunakan narkotika tanopa hak atau melawan hukumsesuai dengan ketentuan Pasal 1 huruf 15 UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika;Menimbang, bahwa selama persidangan ini berlangsung, Majelis Hakimmendapatkan fakta bahwa TerdakwaTerdakwa mengakui tidak pernahmerasakan sakau

Merekomendasi rencana terapi dan rehabilitasi terhadap pecanduNarkotika dan korban Penyalahgunaan Narkotika sebagaimana dimaksudpada huruf b ;Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini Terdakwa tidakmampu menunjukkan Surat Keputusan yang dibuat/ dikeluarkan oleh TimAsesmen Terpadu sebagaimana ketentuan ketentuan dalam PeraturanBersama tersebut diatas dan Terdakwa mengakui bahwa selama di dalampenjara tidak pernah merasakan sakit atau sakau layaknya seorang yangmenderita ketergantungan terhadap

apabilaHalaman 21 dari 25 Putusan Nomor 535/Pid.Sus/2021/PNCkrpenggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secara tibatiba menimbulkangejala fisik dan psikis yan khas, sedangkan yang dimaksud dengan penyalahgunaadalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukumsesuai dengan ketentuan Pasal 1 huruf 15 UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika;Menimbang, bahwa selama persidangan ini berlangsung, Majelis Hakimmendapatkan fakta bahwa Terdakwa mengakui tidak pernah merasakan sakau

Republik Indonesia;Menimbang, bahwa untuk menghindari penggunaan bahan yang mengandungzat adiktif, harus memenuhi standard dan atau persyaratan yang ditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis SABUSABUberada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampu melakukanaktifitasnya seharihari walaupun tanpa perlu mengkonsumsi Narkotika dan dariketerangan saksi maupun keterangan terdakwa sendiri tidak ada yang menerangkankalau terdakwa dalam keadaan ketergantungan atau sakau

Kesehatan Republik Indonesia serta untuk menghindaripenggunaan bahan yang mengandung zat adiktif, harus memenuhi standarddan atau persyaratan yang ditentukan ;Menimbang, bahwa terdakwa sebelum memakai Narkotika jenis SABUSABU berada dalam keadaan sadar, sehat bahkan terdakwa tetap mampumelakukan aktifitasnya seharihari walaupun tanpa perlu mengkonsumsiNarkotika dan dari keterangan saksisaksi maupun keterangan terdakwa sendiritidak ada yang menerangkan kalau terdakwa dalam keadaan ketergantunganatau sakau

terdakwa serta barang bukti tersebut dibawa diamankanke kantor Polres Pandeglang untuk dimintai keteranganlebih lanjut; Bahwa benar terdakwa membeli barang Narkotika jenisshabu shabu dan ganja tersebut sebanyak 2 (dua) paketuntuk dipergunakan sendiri bukan untuk dijual ; Bahwa benar terdakwa mengakui' terus' terang seringmenggunakan Narkotika jenis shabu shabu dan ganja sudahlama yaitu sekitar 4 (empat ) tahun dan terdakwa kalautidak mengkonsumsi shabu shabu dan ganja tersebutbadan merasa sakit / sakau

) kapsul warna merah hitam, danyang sebagian sudah Terdakwa jual kepada Sdr.Aang Kurniawan danjuga Terdakwa konsumsi sendiri;Bahwa Terdkawa belum pernah mengenyami pendidikan tentangfarmasi;Bahwa Terdakwa tidak ada wewenang untuk mengedarkan obatpsikotropika;Bahwa Terdakwa meminum obat dari resep dokter itu 3 (tiga) kali dalamsehari;Halaman 14 dari 24 Putusan Nomor 47/Pid.Sus/2019/PN Pct.Bahwa obat yang terdakwa jual tersebut gunanya untuk menghilangkanrasa capek;Bahwa Terdakwa pernah mengalami sakau