Ditemukan 16315 data
7 — 2
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BBS BS age She 6 jena eee Ge al de Ly pe antl GLA poe glWEYL Ge penal gl yee ee yl OleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
8 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:2 NU 5S got!
74 — 18
Wahbah AzZuhaili, dalam kitabnya Al Figh AlIslam wa Adillatuh, Jilid VII, hal. 719720: Sesungguhnya secara berturutanHal. 14 dari 13 Put.
11 — 2
nafkah wajib kepada Penggugat, Tergugat sering pergi meninggalkanPenggugat dan anaknya dan tanpa mempedulikan keduanya; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak bulan Juli 2014,sampai sekarang telah berjalan lebih kurang dua tahun lamanya; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah didamaikan, namun tidakberhasil; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih Wahbah
9 — 1
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X, halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakimsebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:BRIE 3B aged Shad ye joel Gee ge BI le Lye atl SAM poe IWEY) GS jelly) pe) Gee pel GlArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, bahwa
29 — 7
tal gy pisArtinya : Tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, Seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
139 — 78
Wahbah Azzuhaili), jilid 8 halaman 122yang selanjutnya diambil alih menjadi pendapat Pengadilan Tingkat Banding sendiriyang berbunyi sebagai berikut :Artinya: Bahwa wasiat itu adalah kewajiban agama dan penunaian kewajiban bagikedua orang tua dan para kerabat yang tidak menerima warisan, karenaterhalang mendapat warisan atau karena ada penghalang yangmenghalangi mereka mendapatkan warisan seperti perbedaan agama;Menimbang, bahwa dari pertimbangan pertimbangan tersebut maka anakketurunan almarhum
11 — 5
Jol le doll a>Artinya : Kewajibankewajiban seorang ayah terhadap anaknya adalah ......menafkahinya dari rezki yang baik (halal)Selanjutnya Wahbah azZuhaili dalam Kitab AlFighu AlIslami yangselanjutnya diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai bahan pertimbangandisebutkan bahwa yang menjadi landasan kewajiban seorang ayah untukmenafkahi anaknya selain disebabkan adanya hubungan nasab antara ayahdengan anak, juga karena kondisi anak yang membutuhkan belanja dankewajiban tersebut bukan hanya dibebankan
10 — 6
Wahbah Azzuhaili dalamHal. 12 dari 17 Hal. Putusan Nomor 28/Padt.G/2022/PA.Mbl!
30 — 5
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:lal hs ye Agi antall 553Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
30 — 12
bahwa dari terminologi di atas cukup jelas menunjukkanbahwa Talak Raji hanya dapat diberikan apabila seorang suami masih adakemungkinan untuk kembali lagi kepada istri yang ditalaknya selama masaiddah tanpa memerlukan akad nikah baru, sedangkan dalam hal suami telahkeluar dari agama Islam (Murtad), maka suami tersebut tidak lagi memilikikewenangan (haq alada) terhadap Talak Raji, Karena tidak memenuhi syaratuntuk melakukan rujuk, sebagaimana dijelaskan dalam kitab alFigh alIslamywa Adillatuhu karya Wahbah
9 — 8
bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnHalaman 13 dari16 Putusan Nomor 593/Pdt.G/2021/PA.TngNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cba NS ye Spi walall 555Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
8 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
6 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cllall le ye D5 eal 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
6 — 3
Putusan Nomor 1152/Pdt.G/2021/PA.Tngmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab Al/Asybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cba 1s So D5 walall 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab
14 — 1
Lebih lanjut, alQurthubiy menyimpulkan bahwasayattersebut menegaskan tentang kewajiban memberi mut'ah terhadapsemua isteri yang ditalak secara umum, tanopa membedakan kewajibanpemberian mut'ah berdasarkan waktu terjadinya talak (setelah atausebelum dukhul), atau status si isteri (merdeka atau budak, muslim ataudzimmiy);Menimbang, bahwa Pendapat Ahli Fikih, Ulama Syafiiyyah,sebagaimana dikutip oleh Wahbah alZuhayliy, dan diambil alin menjadipendapat Majelis Hakim, yang menyatakan bahwa mutah wajib
22 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482:2 BN OS a dl Sheil Ge pet ey aly de Ly peo atl LEY pas olwale 35 jell gl peel eee yell GeArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3. Kitab Syargowi Ala AtTahrir halaman Juz II 302:Ut Zi HE: GR GH ER Hal. 12 dari 17 Hal.
20 — 6
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:2 BN OBS andl Shai Ge peel ee ail de Lye atl GLY sae olDEYN ye jem gh ple Cae Sey UlleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3.
12 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BBS BS age She 6 jena eee Ge al de Ly pe antl GLA poe glWEYL Ge penal gl yee ee yl OleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
23 — 4
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cSball 1S yo Uji wala 55Artinya : Menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat