Ditemukan 7089 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 23-01-2013 — Putus : 19-03-2013 — Upload : 17-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 662/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 19 Maret 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
54
  • yang hingga kini telah berlangsungselama kurang lebih 11 bulan, selama itu pula Penggugat dan Tergugat sudah tidaksaling menghiraukan dan memperdulikan antara satu. dengan yanglainnya;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri
    rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Penggugat dan Tergugat dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri
Register : 05-05-2013 — Putus : 04-09-2013 — Upload : 31-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 3373/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 4 September 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
95
  • Mlg.apabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri monialguilt), akan tetapi Majelis Hakim menitikberatkan pada penilaian terhadap kondisirumah tangga antara Pemohon dan Termohon yang dikenal dengan prinsip marriagebreakdown atau broken marriage atau azzawwaj almaksuroh (pecahnya rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Pemohon dan Termohon dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah
    Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri manial guilt ;Menimbang, bahwa disharmoni sebuah perkawinan dalam hukum Islam disebutjuga azzawwaj almakhsuroh (roken marriage), yang dalam permasalahan keluargalandasannya bukan sematamata
Register : 23-10-2013 — Putus : 03-12-2013 — Upload : 28-02-2014
Putusan PN SAMPIT Nomor 382/PID.B/2013/PN.SPT
Tanggal 3 Desember 2013 — SAMUDI Bin ABDUL RAHMAN
569
  • MATRI danyang lain ;Bahwa selanjutnya terdakwa bersama yang lain mendorongPortal dan dibengkokan ke arah jalan Jlalu tedakwameninggalkan lokasi kejadian ;Bahwa selanjutnya sekira pukul 15.45 Wib, telah terjadiPengrusakan dan Pembakaran pos Jaga Security di Lahan BlokL.42 PT. MSM 2 Desa Kawan Batu Kec. Mentawa Hulu Kab. Kotimyang di lakukan oleh Sdr. MASKUR Als. ENTOI, Sdr. ISAM,saksi MUHAMAT HATA, Saksi SYAMSUDIN Als. MADIN, Sdr. SUPRI,Sdr. YANI, Sdr. JOHAN dan tersangka MULIADI Als.
    MATRI dan yang lain ;Bahwa selanjutnya Sdr. MASKUR Als. ENTOI, Sdr. YAYAN, Sdr.EBOK, Sdr. JOHAN, Sdr. ISAM, Sdr. SUPRI dan Terdakwamendorong Portal dan Membengkokkannya selanjutnya Sdr.MASKUR Als. ENTOI, Sdr. YAYAN, Sdr. EBOK, Sdr. JOHAN, Sdr.ISAM, Sdr. SUPRI dan Terdakwa meninggalkan Pos Satpam ;Bahwa kemudian sekira Pukul 16.00 Wib, datang lagi Sdr.MASKUR Als. ENTOI, Sdr. YAYAN, Sdr. EBOK, Sdr. JOHAN, Sdr.ISAM, Sdr.
    MATRI dan yang lain. Kemudian Sdr. MASKURAls. ENTOI, Sdr. YAYAN, Sdr. EBOK, Sdr. JOHAN, Sdr. ISAM, Sdr.SUPRI dan Terdakwa mendorong Portal dan Membengkokkannya ke arahjalan selanjutnya Sdr. MASKUR Als. ENTOI, Sdr. YAYAN, Sdr. EBOK,Sdr. JOHAN, Sdr. ISAM, Sdr. SUPRI dan Terdakwa meninggalkan PosSatpam ;Menimbang, bahwa selanjutnya terdakwa menerangkan sekirapukul 15.45 Wib, telah terjadi Pengrusakan dan Pembakaran posJaga Security di Lahan Blok L.42 PT. MSM 2 Desa Kawan Batu Kec.Mentawa Hulu Kab.
    MATRI dan yang lain.Kemudian Sdr. MASKUR Als. ENTOI, Sdr. YAYAN, Sdr. EBOK, Sdr.JOHAN, Sdr. ISAM, Sdr. SUPRI dan Terdakwa mendorong Portal danMembengkokkannya ke arah jalan selanjutnya Sdr. MASKUR Als.ENTOI, Sdr. YAYAN, Sdr. EBOK, Sdr. JOHAN, Sdr. ISAM, Sdr. SUPRIdan Terdakwa meninggalkan Pos Satpam ;Menimbang, bahwa selanjutnya sekira pukul 15.45 Wib,telah terjadi Pengrusakan dan Pembakaran pos Jaga Security diLahan Blok L.42 PT. MSM 2 Desa Kawan Batu Kec.
Register : 04-07-2013 — Putus : 31-07-2013 — Upload : 23-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 3935/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 31 Juli 2013 — PEMOHON LAWAN TERMOHON
99
  • Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri monialguilt), akan tetapi Majelis Hakim menitikberatkan pada penilaian terhadap kondisirumah tangga antara Pemohon dan Termohon yang
    rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Pemohon dan Termohon dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri
Register : 11-03-2014 — Putus : 19-06-2014 — Upload : 03-07-2014
Putusan PN KOTABUMI Nomor 05/Pdt.G/2014/PN.KB
Tanggal 19 Juni 2014 — ANGGITO Melawan SURTI
815
  • TESTIMONIUM MATRI MONIUM No.0612.ANNO 2003/VEL L.1B (fotocopysesuai dengan aslinya, diberi tanda P.6);7). TESTIMONIUM MATRI MONIUM No.0642.ANNO 2003/VEL L.1 (fotocopysesuai dengan aslinya, diberi tanda P.7);8). Kartu Keluarga No.1805112805090007 (fotocopy sesuai dengan aslinya, diberitanda P.8);9).
Register : 03-10-2013 — Putus : 28-11-2013 — Upload : 31-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 5700/Pdt.G/2013/PA.Kab.Mlg
Tanggal 28 Nopember 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
85
  • berdasarkan pengakuan Penggugat yang didukungoleh keterangan saksisaksi terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugattelah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yangdisebabkan oleh Tergugat tidak memberikan nafkah yang layak kepadaPenggugat dan kurang memperhatikan Penggugat dan cuma mementingkandirinya sendin;Menimbang, bahwa untuk tegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisahdengan baik), maka tidak bijaksana apabila Majelis Hakim melemparkankesalahan kepada salah satu pihak (matri
    marriage (pecahnya rumah tangga), hal ini dimaksudkan agartetap terjaganya sendisendi kehidupan anak keturunan Penggugat danTergugat dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian ini sesuai denganYurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasanPasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalahmarriage breakdown bukanlah matri
Register : 28-08-2013 — Putus : 25-09-2013 — Upload : 31-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 4764/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 25 September 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
119
  • kekejamanmental (mental cruelty), sehingga meskipun tidak terjadi pertengkaran mulut ataukekerasan fisik maupun penganiayaan secara terus menerus, akan tetapi telah secaranyata terjadi dan berlangsung kekejaman mental terhadap salah satu pihak, maka sudahdianggap terjadi broken marriage;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri
    Mlg.Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrinyang harus diterapkan adalah marriage breakdown bukanlah matri manial guilt;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka Majelis Hakimberpendapat unsur pertama tersebut telah terpenuhi dalam perkara ini; Menimbang, bahwa selanjutnya terbukti pula bahwa akibat dari perselisihandan pertengkaran yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi pisahtempat tinggal kurang lebih selama 2 tahun 2 bulan
Register : 26-06-2013 — Putus : 24-07-2013 — Upload : 21-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 3767/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 24 Juli 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
1313
  • , selama itu keduanya sudah tidak saling menghiraukan dan memperdulikan,maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan cerai gugat tersebut telah beralasanhukum dan harus diterima;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri
    rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Pemohon dan Termohon dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri
Register : 02-01-2014 — Putus : 05-02-2014 — Upload : 14-08-2014
Putusan PA MALANG Nomor 31/Pdt.G/2014/PA.Mlg
Tanggal 5 Februari 2014 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
86
  • ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa untuk tegaknya prinsiptasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksana apabila MajelisHakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri monial guilt), akantetapi Majelis Hakim menitikberatkan pada penilaian terhadap kondisi rumah tanggaantara Penggugat dan Tergugat yang dikenal dengan prinsip marriage breakdownatau broken marriage atau azzawwaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga), halini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi
    kehidupan Penggugat dan Tergugatdimasa yang akan datang, prinsip yang demikian ini sesuai dengan YurisprudensiMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991,bahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, dimanadoktrin yang harus diterapkan adalah marriage breakdown atau broken marriagebukanlah matri manial guilt;Menimbang, bahwa terhadap perkara ini dapat dipertimbangkan
Register : 09-07-2013 — Putus : 04-09-2013 — Upload : 31-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 4000/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 4 September 2013 — PEMOHON LAWAN TERMOHON
85
  • Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri monialguilt), akan tetapi Majelis Hakim menitikberatkan pada penilaian terhadap kondisirumah tangga antara Pemohon dan Termohon yang
    rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Pemohon dan Termohon dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri
Register : 03-07-2013 — Putus : 31-07-2013 — Upload : 23-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 3913/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 31 Juli 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
1211
  • bahkan sudah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 3.tahun 11 bulan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan cerai gugat tersebuttelah beralasan hukum dan harus diterima;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri
    rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Pemohon dan Termohon dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri
Register : 15-06-2020 — Putus : 22-06-2020 — Upload : 22-06-2020
Putusan PA KOTAMOBAGU Nomor 78/Pdt.P/2020/PA.Ktg
Tanggal 22 Juni 2020 — Pemohon melawan Termohon
3519
  • PENETAPANNomor 78/Pdt.P/2020/PA Ktg.woh Ai beDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Agama Kotamobagu yang memeriksa dan mengadiliperkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan hakim tunggal telahmenjatuhkan penetapan atas perkara dispensasi kawin :Kurnia Mokodongan alias Kuriniati Mokodongan Binti Matri Mokodongan,Tempat, tanggal lahir Genggulang, 05 Agustus 1984,Umur 35 Tahun, Agama Islam, PekerjaanPedagang Ikang, Pendidikan SMP, Alamat Jin.
    Mokodongan binti Matri Mokodongan, umur 20 tahun,Agama Islam, pekerjaan tidak ada, tempat kediaman di JInGenggulangRT 5 RW 3 Kelurahan Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara,Kota Kotamobagu; Bahwa saksi kenal Pemohon bernama Kurnia Mokodongan sebagaitetangga; Bahwa Pemohon akan menikahkan anak kandungnya dengan calonSsuaminya yang bernama, Yobby Cahyadi Mokoginta, akan tetapiumurnya belum cukup sehingga ditolak oleh Kantor Urusan AgamaKecamatan Kotamobagu Utara, karena umurnya masih 18 tahun 7bulan
Register : 22-08-2013 — Putus : 18-09-2013 — Upload : 31-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 4556/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 18 September 2013 — PEMOHON LAWAN TERMOHON
127
  • kekejamanmental (mental cruelty), sehingga meskipun tidak terjadi pertengkaran mulut ataukekerasan fisik maupun penganiayaan secara terus menerus, akan tetapi telah secaranyata terjadi dan berlangsung kekejaman mental terhadap salah satu pihak, maka sudahdianggap terjadi broken marriage;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri
    marriage (pecahnya rumah tangga), hal ini dimaksudkanagar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anak keturunan Pemohon dan Termohondimasa yang akan datang, prinsip yang demikian ini sesuai dengan YurisprudensiMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991,bahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrinyang harus diterapkan adalah marriage breakdown bukanlah matri
Register : 06-09-2016 — Putus : 05-12-2016 — Upload : 21-07-2019
Putusan PA MOJOKERTO Nomor 2028/Pdt.G/2016/PA.Mr
Tanggal 5 Desember 2016 — Penggugat melawan Tergugat
80
  • , antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggalsejak 2 bulan yang lalu, selama itu. kKeduanya sudah tidak salingmemperdulikan dan menghiraukan seperti layaknya suami isteri;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidakbijaksana apabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satupihak (matri
    tangga), hal ini dimaksudkan agar tetapterjaganya sendisendi kehidupan anak keturunan Penggugat dan Tergugatdimasa yang akan datang, prinsip yang demikian ini seSuai denganYurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990tanggal 5 Oktober 1991, bahwa : dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalahmarriage breakdown atau broken marriage bukanlah matri
Register : 02-10-2020 — Putus : 21-10-2020 — Upload : 21-10-2020
Putusan PA BANTAENG Nomor 328/Pdt.G/2020/PA.Batg
Tanggal 21 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
3624
  • bisa didamaikan lagi, maka hakim wajyibmenceraikannya dengan talak (satu) bain;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 39 ayat (2) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 bahwa untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan,bahwa antara suami isteri itu tidak akan hidup rukun sebagai suami isteri;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yang harusditerapkan bukanlah matri
Register : 21-08-2013 — Putus : 18-09-2013 — Upload : 31-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 4481/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 18 September 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
73
  • kekejamanmental (mental cruelty), sehingga meskipun tidak terjadi pertengkaran mulut ataukekerasan fisik maupun penganiayaan secara terus menerus, akan tetapi telah secaranyata terjadi dan berlangsung kekejaman mental terhadap salah satu pihak, maka sudahdianggap terjadi broken marriage ;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri
    marriage (pecahnya rumah tangga), hal ini dimaksudkanagar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anak keturunan Penggugat dan Tergugatdimasa yang akan datang, prinsip yang demikian ini sesuai dengan YurisprudensiMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991,bahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrinyang harus diterapkan adalah marriage breakdown bukanlah matri
Register : 07-04-2016 — Putus : 16-05-2016 — Upload : 27-09-2019
Putusan PA MENTOK Nomor 0006/Pdt.P/2016/PA.MTK
Tanggal 16 Mei 2016 — Pemohon melawan Termohon
105
  • Matri bin Man, umur 67 tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan PT Timah Tbk,tempat tinggal di Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat.Saksi tersebut di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut: Bahwa Saksi adalah Paman Kandung calon isteri anak Pemohon; Bahwa tujuan Pemohon berperkara di Pengadilan Agama Mentok adalahuntuk mengajukan dispensasi nikah terhadap anak Pemohon (TeguhFahrizal) yang akan menikah dengan keponakan saksi (Riska).
    memenuhi ketentuan pasal 7 ayat 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974,sehingga dinilai patut apabila Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kantor Urusan AgamaKecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat menolak keinginan Pemohon untukmenikahkan anaknya tersebut (bukti surat P.4 dan P.5) dan apabila tetap bermaksudmenikah maka harus ada dispensasi nikah dari Pengadilan sesuai ketentuan pasal 7ayat 2 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974;Menimbang, bahwa Pemohon telah menghadirkan dua orang saksi dalampersidangan yang bernama Matri
Register : 25-03-2013 — Putus : 05-06-2013 — Upload : 21-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 1874/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 5 Juni 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
84
  • Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sudah tidak salingmenghiraukan dan memperdulikan antara satu dengan yang lainnya;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri monialguilt), akan tetapi Majelis Hakim
    rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Penggugat dan Tergugat dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri
Register : 06-02-2013 — Putus : 20-03-2013 — Upload : 17-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 931/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 20 Maret 2013 — PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
74
  • yang hingga kini telah berlangsungselama kurang lebih 6 bulan, selama itu pula Penggugat dan Tergugat sudah tidaksaling menghiraukan dan memperdulikan antara satu dengan yanglainnya;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri
    rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Penggugat dan Tergugat dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri
Register : 24-06-2013 — Putus : 24-07-2013 — Upload : 21-12-2013
Putusan PA KAB MALANG Nomor 3727/Pdt.G/2013/PA. Kab. Mlg.
Tanggal 24 Juli 2013 — PEMOHON LAWAN TERMOHON
89
  • Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikanpertimbanganpertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa untuktegaknya prinsip tasriihun bi ihsaan (berpisah dengan baik), maka tidak bijaksanaapabila Majelis Hakim melemparkan kesalahan kepada salah satu pihak (matri monialguilt), akan tetapi Majelis Hakim menitikberatkan pada penilaian terhadap kondisirumah tangga antara Pemohon dan Termohon yang
    rumahtangga), hal ini dimaksudkan agar tetap terjaganya sendisendi kehidupan anakketurunan Pemohon dan Termohon dimasa yang akan datang, prinsip yang demikian inisesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan adalah marriagebreakdown atau broken marriage bukanlah matri