Ditemukan 16313 data
12 — 4
Putusan Nomor 1303/Pdt.G/2020/PA.TngMenimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab AlFigh AlIslami waAdillatuhu (Beirut: Dar AlFikr, 1985) jilid Vil halaman 527, yang kemudianMajelis Hakim sependapat dan mengambil alin pendapat tersebut menjadipendapat Majelis, menyatakan:Laem demas alt eet gay IA Lace oy pall oh GLEAN ge pel ASW je,csrlilaysl sil abs ade slay GIS, SY : pL sdall ale pal db,Lalyes cecady pall OLS) ye Syre Oly aie Gal
46 — 14
py gy pelaArtinya : Tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak bolen memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
11 — 4
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnyaFigh Allslami wa adillatuhu juz VII halaman 320 yang diambil alin menjadipendapat Majelis Hakim sebagai berikut :Uubilg pbl> sll carasrig ol Slal sty El ule629d J aro Ul ol oS US digit!
11 — 4
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cba 1S yo D5l walall 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
13 — 5
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,Hal. 14 dari 19 Hal. Putusan Nomor 1846/Pdt.G/2019/PA.Ckrhalaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:ao o 7 o a5. Hor NT = o oft . 6 lo =f ge ' NI ayoes! man) o Sel oes oe D1 po ne whee Bes) pe Oe" o e a a 3J28N 1) = a fh ot 2 NP wo SOT iV a we ty it os S35 +e ry vi 4 1 7 i A a aSG a a uw a 9 i ) Leen ' ae ac Rye anes oe rr ea!
17 — 8
Wahbah azZuhaili, dalamkitab alFighul Islamiyyu wa Adillatuhd, Juz Vil, halaman 527 dan 529 sebagaiberikut :Y sizg LiU Laie pia ol Gla p20 ALI jl,: pil, Bal! alle Aogitg , SSbg lame arg WI dbo! qraijlo Va ype YUlama Malikiyyah membolehkan perceraian karena perselisihan dankemudaratan, untuk mencegah perseteruan, dan agar kehidupan rumah tanggaPutusan Nomor 939/Pdt.G/2021/PA.Pwk. Halaman 14 dari 17tidak menjadi neraka dan bencana.
13 — 7
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PBI 585 aul Slat ge jen Se ge BM le Lyre atl GUAM eae glSY 5e jell gh plete ell GalleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
8 — 2
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:lal Ae fo S5h antl 53Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
48 — 12
) peep) peeArtinya : Tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barangsiapayang memudharatkan maka Allah akan memudharatkannya danSiapa saja yang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharatkepada isterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberimudharat kepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang olehsyariat;Menimbang, bahwa Ahli Fikin, Wahbah
32 — 2
Wahbah Az Zuhaili 7 h.673:ye ails bly loolysl a Laiug , dpwII gle poi ill pile! 594 CullVg aul yo 52 Volld arasuly ai jally prll da>5 Qulul Ws esi aballdori sds ols post Y sd pwIl Gi oo Cull dlls oy uo youMall cals, dw! poll Sail Vo) 3 QhLusY! ole alll lgasil polesJog 56 alll yiol IM, boll oy der y9 bss Ul> yo vil wis lol inDailaww Jlis awl glu!
11 — 6
seharihari Penggugat bekerjasebagai TKI di Taiwan; Bahwa pada bulan Juli 2015 Penggugat berangkat kerja ke Taiwan dansampai sekarang tidak pernah pulang menemui Tergugat; Bahwa antara Penggugat maupun Tergugat tidak lagi menjalankan Hal. 12 dari 16 halaman, Putusan Nomor 1462/Padt.G/2019/PA.Gsgkewajiban sebagai suami istri; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikin Wahbah
26 — 6
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:clad AS Spe 5h sata 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
33 — 12
dapat menahan gelora syahwat.Dan siapa saja yang tidak/belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa,karena sesungguhnya puasaitu menjadi pengekang baginya;Menimbang, bahwa Hakim perlu untuk mengemukakan berdasarpendapat ulama serta Qaidah Figh, yang kemudian diambil alin menjadipendapat hakim sebagai berikut: Imam Jalaludin asSayuti, dalam AlAsbah wa al Nadzoirhalaman 128:arbadl bogie as J Ws eloYl 6 paiArtinya : Kebijakan Pemerintah (Hakim) hendaknya selalu berorientasipada kemaslahatan rakyat ; Imam Wahbah
13 — 8
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:lable ye Sf antatl 53Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
25 — 9
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cba NS ye Spi walall 555Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
13 — 13
AlFigh alIslamy wa adilatuh, juz 7, halaman 527, karangan Wahbah alZuhailly, yang berbunyi:Twos VY i> EU lei) po! Glau & cai6dMoS ale agalg s Sg Lume ding i & LeUJl eV 5410 Y pSlulyArtinya: Perceraian diperbolehkan apabila disebabkan perselisihan yangterus menerus ataupun disebabkan kemadharatan untukmencegah pertikaian agar jangan sampai kehidupan suamiistrimenjadi neraka dan bencana, hal ini berdasarkan sabdaRasulullah saw.: Tidak ada kemadharatan dan tidak bolehmelakukan kemagharatan;3.
23 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:PBI GSS a geckl Sha 55 jon Gee oy ald fe Ly pe atl GE pos GIwoe 5 & jeedl gl plne YN eee Spell GalleHal. 12 dari 17 Hal. Putusan Nomor 659/Pdt.G/2020/PA.BknArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3.
22 — 10
kitab Nail alAuthar :Artinya : Rasullullah saw bersabda, satu dinar yang dinafkahkan dijalanAllah SWT, satu dinar yang dinafkahkan kepada kerabat dekat,satu dinar yang disedekahkan kepada orangorang miskin, dansatu. dinar yang dinafkahkah keluarga yang menjaditanggungjawabnya (anakistrinya), yang lebih besar pahalanyaadalah menafkahkan hartanya kepada keluarga yang menjaditanggungjawabnya (anak dan istrinya).Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil tersebut, Majelis Hakimsependapat dengan pendapat Wahbah
29 — 8
danmasyarakat di sekitar para Pemohon tinggal khususnya keterangan saksi berkategori testimonium de auditu, namun karena pengetahuan saksisaksitersebut bersumber dari para Pemohon sendiri dan orang banyak, yang daripadanya dapat dipersangkakan telah terjadinya pernikahan antara paraPemohon;Menimbang, bahwa kesaksian yang bersifat testimonium de auditu dalamkonsep hukum Islam disebut dengan kesaksian istifadhah, yaitu kesaksianberdasarkan berita yang telah berkembang ditengahtengah masyarakat.Menurut Wahbah
18 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:2 PN GSS puck! Sha ge jandl Gee Ge aL le ye atl SUM poe glDEYN eyed gl ple) ae Sept UlleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3.