Ditemukan 8630 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 10-02-2012 — Upload : 10-07-2013
Putusan PN SURABAYA Nomor 108/PID.SUS/2011/PN.SBY
Tanggal 10 Februari 2012 —
4514
  • SUWITO terbukti bersalah melakukan tindakpidana "sebagai pegawai negeri atau penyelenggara negara, menerimapemberian atau janji. atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri ataupenyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri ataupenyeienggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalamjJabatanya yang bertentangan dengan kewajibannya, dilakukan atau tidakdilakukan dalam jabatannya" sebagaimana diatur dan/ diancam ...............diancam dalam Pasal 5 ayat (2) UURI No.20 Tahun
    Wungu Kab.Madiun, Terdakwa selaku Kepala Desa/ Penyelenggara Negara yang mempunyai tugas dan tanggung jawabmenyelenggarakan urusan pemerintahan,/ pembangunaan ...............pembangunan dan kemasyarakatan serta sebagai pengayom masyarakat danmengetahui maksud program tersebutuntuk warga miskin, seharusnya ia berkewajiban untuk mengayomimasyarakatnya antara lain: membantu warga Desanya yang miskin agarberhasil memperoleh serifikat hak atas tanahnya, namunterdakwamelaksanakan hal yang bertentangan
    KeputusanBupati Madiun Nomor: 317 TAHUN 2004 tanggal 16 Agustus 2004 tentangMasa Jabatan Kepala Desa di Kecamatan Wungu Kab.Madiun, terdakwa padatanggal 23 Maret 2009 sampai dengan bulan Juli 2010 atau setidaktidaknyapada suatu waktu dalam taftun 2009 sampai dengan tahun 2010 bertempat diDesa Bantengan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun atau setidaktidaknyapada suatu tempat/ termasuk ...............termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya,"'sebaqai pegawai negeri atau penyelenggara
    negara. menerima pemberian10atau janji,penyelenggara nagara dengan maksudsupaya pegawaiatau menjanjikan sesuatu. kepada pegawainegeri ataunegeri ataupenyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatudalam jabatanya yang bertentangan dengan kewajibannya, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya" perbuatanan tersebut dilakukan terdakwa dengancara sebagai berikut: Bahwa pada tahun 2009, Desa Bantengan Kecamatan WunguKabupaten Madiun termasuk Desa yang terpilih mendapatProgram Prona
    Negara diDesa telah memanfaatkan program Percepatan PelaksanaanPendaftaran Tanah sebagai sarana menerima pemberian darimasyarakat peserta Percepatan Pelaksanaan PendaftaranTanah yaitu terdakwa sendiri telah menerima sebesarRp.7.000.000, (tujuh juta rupiah), sehingga bertentangandengan kewajibannya sebagai Kepala Desa yang seharusnyamembantu masyarakatnya khususnya yang miskin untukmemperoleh Sertifikat secara gratis; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal 5 ayat (2)
Register : 14-01-2019 — Putus : 11-02-2019 — Upload : 10-05-2019
Putusan PT MAKASSAR Nomor 1/PID.TPK/2019/PT MKS
Tanggal 11 Februari 2019 — Pembanding/Terdakwa : Dra.HUSNAWATY BINTI SALENG
Terbanding/Penuntut Umum : ANDI NOVIATI ANDRIANI, SH
4629
  • Husnawaty Binti Salengterbukti secara sah danmenyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana PegawaiHal. 6 dari 19 Putusan No.1/PID.SUS.TPK/2019/PT.MKSNegeri Atau Penyelenggara Negara Yang Menerima Hadiah atau Janji PadahalDiketahui Atau Patut Diduga, Bahwa Hadiah Atau Janji Tersebut DiberikanKarena Kekuasaan Atau Kewenangan Yang Berhubungan Dengan Jabatannya,Atau Yang Menurut Pikiran Orang Yang Memberikan Hadiah Atau Janji TersebutAda Hubungan Dengan Jabatannyasebagaimana diatur dan diancamdalamPasal
    kepadaterdakwa dan terdakwa bukanlah penentu dalam menyeleksi penerimadacil di Kabupaten Pangkep. bahwa menurut pendapat kami selakuPenuntut Umum pasal yang disangkakan kepada terdakwa sudah sangatjelas dimana pasal 11 Undangundang Nomor 31 ahun 1999 tentang TindakPidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undangundang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangundangNomor 31 'ahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yangmenyebutkan bahwa Pegawai Negeri Atau Penyelenggara
    Negara YangMenerima Hadiah atau Janji Padahal Diketahui Atau Patut Diduga,Bahwa Hadiah Atau Janji Tersebut Diberikan Karena Kekuasaan AtauHal. 15 dari 19 Putusan No.1/PID.SUS.TPK/2019/PT.MKSKewenangan Yang Berhubungan Dengan Jabatannya, Atau YangMenurut Pikiran Orang Yang Memberikan Hadiah Atau Janji TersebutAda Hubungan Dengan labatannya*.
    Demikian juga denganobyek sesuatu janji yang diberikan oleh si pemberi pada pegawai negeriatau penyelenggara negara, untuk selesainya perbuatan menerima suatujanji, haruslah secara nyata janji tersebut diterima oleh Pegawai Negeri.bahwa uraian terdakwa mengenai "pada saat pihak kepolisian resortpangkep melakukan OTT saber pungli dimana barang bukti yangditemukan sebanyak Rp.900.000, yang mana pada saat itu saksi JamilHal. 16 dari 19 Putusan No.1/PID.SUS.TPK/2019/PT.MKSmembawa untuk pembayaran kain
Register : 11-08-2017 — Putus : 02-10-2017 — Upload : 09-07-2020
Putusan PT MAKASSAR Nomor 29/PID.TPK/2017/PT MKS
Tanggal 2 Oktober 2017 — Pembanding/Terbanding/Terdakwa : ANDI BAU MALIK BARAMMASE/ ANDI MALIK, SH Diwakili Oleh : Andi Wartawaty , SH
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : H. ILHAM HR, SH
10244
  • dengan pasti dalam tahun 2009, bertempat di Kantor CamatPallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa atau ditempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Makassarberdasarkan Pasal 35 Ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 46 Tahun 2009tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, melakukan beberapa perbuatan,meskipun masingmasing merupakan kejahatan atau pelanggaran, adahubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satuperbuatan berlanjut Pegawai negeri atau penyelenggara
    negara yang denganmaksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum ataudengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikansesuatu, membayar, atau Mmenerima pembayaran dengan potongan atau untukHal. 9 dari 26 Hal.
    18UndangUndang No. 31 Tahun 1999 Jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP;SUBSIDIAIRBahwa terdakwa Andi Bau Malik Barammase selaku camat PallanggaKabupaten Gowa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gowa Nomor:821.27/079/BKD tanggal 04 Mei Tahun 2009 pada waktu dan tempatsebagaimana dalam dakwaan Kedua Primair diatas, melakukan beberapaperbuatan, meskipun masingmasing merupakan kejahatan atau pelanggaran,ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satuperbuatan berlanjut pegawai negeri atau penyelenggara
    negara yang pada waktumenjalankan tugas, meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepadaHal. 12 dari 26 Hal.
    No. 29/PID.SUS.TPK/2017/PT MKSpegawai negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kepada kas umum,seolaholah pegawai negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kas umumtersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebutbukan merupakan utang, yang dilakukan dengan cara antara lain :e Bahwa pada tahun anggaran 2009 telah dianggarkan alokasi(ADD/K) dengankemiskinan dan mengurangi kesenjangan,desa/kelurahaninfrastruktur pedesaan.tujuanantara laindanamenanggulang!
Register : 07-06-2012 — Putus : 30-08-2012 — Upload : 26-09-2013
Putusan PTTUN JAKARTA Nomor 114/B/2012/ PT.TUN.JKT.
Tanggal 30 Agustus 2012 — PT. GLOBAL ASIA PRIMA COALINDO MINING (GAPCO); BUPATI BARITO UTARA;
8524
  • Padasaatnya negara dalam hal ini kekuasaan yudisial harus membuat suatukeputusan akhir yang tidak dapat lagi diubah dan ditiadakan.b Tujuan dari setiap peraturan hukum adalah memberikan kepastian hukumbagi perorangan, masyarakat dan penyelenggara negara. Sikap aparatperadilan yang tidak dapat membuat suatu keputusan akhir yang tidakdapat diubah atau ditiadakan akan menimbulkan ketidakpastian bagiindividu, masyarakat dan penyelenggara negara. (E.
Register : 23-10-2017 — Putus : 20-02-2018 — Upload : 12-03-2018
Putusan PTUN BENGKULU Nomor 17/G/2017/PTUN.BKL
Tanggal 20 Februari 2018 — Penggugat:
WIWIK PITERSON
Tergugat:
BUPATI SELUMA
14067
  • Putusan No. 17/G/2017/PTUN.BKL1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan BebasDari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme, yang berbunyi:Ketentuan Pasal 1;ayat 2 Penyelenggara Negara yang bersih adalahPenyelenggara Negara yang menaati asasasas umumpenyelenggaraan negara dan bebas dari praktek korupsi,kolusi dan nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya.Ayat 4 Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama secaramelawan hukum antar Penyelenggara Negara atau antaraPenyelenggara Negara dan pihak lain yang
Register : 22-07-2019 — Putus : 05-08-2019 — Upload : 14-08-2019
Putusan PN NGAWI Nomor 1/Pid.Pra/2019/PN Ngw
Tanggal 5 Agustus 2019 — Pemohon:
LIRPRADNYA PARAMITHA YATHIN
Termohon:
KAPOLSEK KARANGJATI
9537
  • Termohon sangat tidak tepat dan kelirukarena semestinya Pemohon mengajukan gugatan Praperadilan ini secaraberjenjang sesuai dengan struktur organisasi Kepolisian Republik Indonesiamulai dari Pemerintah Republik Indonesia selanjutnya Kepala KepolisianNegara Republik Indonesia selanjutnya Kepala Kepolisian Daerah Jawatimur selanjutnya Kepolisian Resort Ngawi barulah selanjutnya KepolisianSektor Karangjati hal tersebut didasari bahwa kepolisian Negara adalahmerupakan Institusi negara dan salah satu penyelenggara
    negara dibidangpemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan penegak hukumperlindungan pengayoman dan pelayanan masyarakat sesuai dengan pasal2 UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesiaoleh karena itu permohonan Pemohon haruslah dinyatakan tidak beralasandan salah alamat ;Berdasarkan uraian tersebut diatas, dan oleh karena permohonan Pemohontentang gugatan Error in Persona, maka secara hukum permohonan harusditolak atau setidaktidaknya dinyatakan tidak dapat diterima
    negara dibidangpemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan penegak hukumperlindungan pengayoman dan pelayanan masyarakat sesuai dengan pasal2 UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesiaoleh karena itu permohonan Pemohon haruslah dinyatakan tidak beralasandan salah alamat ;ll.
    Tentang gugatan Error In PersonaMenimbang, bahwa Kepolisian Negara adalah merupakan InstitusiNegara dan salah satu Penyelenggara Negara dibidang PemeliharaanKeamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Penegak Hukum PerlindunganPengayoman dan Pelayanan Masyarakat sesuai dengan Pasal 2 UU Nomor2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam olehkarenanya Pengadilan sependapat dengan Termohon bahwa seharusnyaPemohon mengajukan gugatan Praperadilan ini secara berjenjang sesuaidengan struktur
Putus : 07-03-2012 — Upload : 10-10-2016
Putusan PN SEMARANG Nomor 73/Pid.Sus/2011/PN.TIPIKOR.Smg
Tanggal 7 Maret 2012 — Ir SUYATNO, MM Bin WIRYO SUMARTO (TERDAKWA)
488259
  • SUYATNO,MMKesatu :Melakukan perbuatan yaitu telah memberi atau menjanjikan sesuatukepada pegawai negeri atau penyelenggara negara, yaitu memberikan uangsejumlah Rp.13.500.000.000, (tiga belas milyar lima ratus juta rupiah) kepadaHENDY BOEDORO selaku Bupati Kendal dan/atau WARSA SUSILO selakuKepala DPKD (Dinas Pendapatan dan Keuangan Daerah) Kabupaten Kendal14dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebutberbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangandengan
    MUDZAKKIR, S.H., M.H. yangtelah memberikan pendapat berdasarkan sumpah yang pada pokoknya sebagaiberikut :65 Bahwa si dari Pasal 5 ayat 1 a.b UU No. 20 tahun 2001 pada pokoknyayang mengatur tentang suap menyuap yang sifatnya umum yangdilakukan oleh Pejabat Negara / Penyelenggara Negara yang menerimasuap ; Bahwa Penyelenggara Negara yang menerima suap tersebut diaturdalam Pasal 5 ayat (2) ; Sedangkan obyek yang disuap adalah Penyelenggara Negara / PegawaiNegeri Sipil ; Bahwa Pasal 5 ayat (1) ditujukan
    kepada umum ; Bahwa Pasal 5 ayat (2) ditujukan kepada ke Pegawai Negeri Sipil /Penyelenggara Negara Bahwa pemberian suap tersebut dimaksudkan agar yang disuap berbuatsesuatu ; Bahwa sebagai obyek penerima suap harus Pegawai Negeri Sipil/Penyelenggara Negara dan pasal tersebut tidak bisa dikenakan kepadaOrang yang bukan PNS ; Bahwa pada intinya isi Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999 adalah setiapOrang yang memberikan hadiah kepada PNS ; Bahwa Janji pengertiannya hampir mirip pada penipuan yaitu sesuatuyang
    Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yangmempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat.Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Penyelenggara Negara,menurut penjelasan Pasal 5 Ayat (2) UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 20 Tahun 2001disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Penyelenggara Negara adalahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999tentang81Penyelenggara Negara yang Bersih dari Kolusi, Korupsi
    negara maka Kas83Daerah Kabupaten Kendal jelas TIDAK memenuhi kwalifikasi sebagai pegawainegeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud Pasal 2 Angka 7UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yangbersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan pengertian PegawaiNegeri menurut Pasal 1 angka 2, UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 .Menimbang, bahwa Dengan demikian unsur "kepada pegawai negeriatau penyelenggara
Register : 04-03-2020 — Putus : 15-10-2020 — Upload : 30-04-2021
Putusan PN SAROLANGUN Nomor 6/Pdt.G/2020/PN SRL
Tanggal 15 Oktober 2020 — PENGGUGAT: Melanesia Coruption Watch TERGUGAT: 1.Bupati Sarolangun 2.Pimpinan Manajemen Hotel Abadi Dan Toserba PT. CAH TURUT TERGUGAT: 1.Badan Permeriksa Keuangan Prov. Jambi 2.Komisi Pemberantasan Korupsi 3.Hasan Basri Agus
12156
  • Dalamketentuan Pasal 9 ayat (1) UU Nomor 28/1999 diaturmengenai bentukbentuk peran serta masyarakat, yaitu:1) hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasitentang penyelenggaraan negara;2) hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adildari Penyelenggara Negara;3) hak menyampaikan saran dan pendapat secarabertanggung jawab terhadap kebijakan PenyelenggaraNegara; dan4) hak memperoleh perlindungan hukumketentuan dalam Pasal 9 ayat (1) UU Nomor 28/1999tersebut mengatur bentuk peran serta masyarakat
    Dalam ketentuanPasal 2 ayat (1) huruf a PP Nomor 68/1999 disebutkansalah satu bentuk peran serta masyarakat untukmewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih adalahmemberi informasi penyelenggaraan negara, namun tatacara pemberian informasi telah diatur dengan tegas dalamPasal 4 PP Nomor 68/1999, yaitu pemberian informasidisampaikan secaratertulis kepada instansi terkait ataukomisi pemeriksa dengan disertai nama dan alamatpemberi informasi, keterangan mengenai fakta dan tempatkejadian yang diinformasikan
    Negara; dan/ataub) menyangkut kerugian negara paling sedikitRp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).Dengan diaturnya pembatasan kewenangan KPK dalammelaksanakan penyelidikan, penyidikan dan penuntutandugaan tindak pidana korupsi, secara hukum dapatdimaknai bahwa bukan berarti dalam hal suatu tindakpidana korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum,Penyelenggara Negara, dan orang lain yang ada kaitannyadengan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh aparatpenegak hukum atau Penyelenggara Negara
    dan/ataumenyangkut kerugian negara paling sedikitHalaman 50 dari 74, Putusan Nomor : 6/Pdt.G/2020/PN SrlRp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) mutlak menjadikewenangan KPK (Turut Tergugat II) untuk menanganinya.Atau dengan arti kata lain, instansi penegak hukum lain,seperti Kepolisian dan Kejaksaan Agung pun tetap memilikikewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikandugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan aparatpenegak hukum, Penyelenggara Negara, dan orang lainyang ada kaitannya
    Turut Tergugat Il menurut UU KPK Pasal 11 memilikikewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikandugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan aparat penegakhukum, Penyelenggara Negara, dan orang lain yang adakaitannya dengan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan olehaparat penegak hukum atau Penyelenggara Negara dan/ataumenyangkut kerugian negara paling sedikit Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).b.
Register : 01-04-2014 — Putus : 21-04-2014 — Upload : 15-07-2020
Putusan PT SURABAYA Nomor 15/PID.TPK/2014/PT SBY
Tanggal 21 April 2014 — Pembanding/Jaksa Penuntut : MULYONO,SH.
Terbanding/Terdakwa : Drs. H.M. MUKHSIN, M.Mpd.
6231
  • bulan Februari 2012 sampaildengan bulan Agustus 2012 atau setidaktidaknya pada kurun waktu dalamtahun 2012 bertempat di Kantor Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruanatau setidaktidaknya pada tempattempat lain dimana Pengadilan TindakPidana Korupsi Surabaya berwenang untuk memeriksa dan mengadiliperkaranya, baik sebagai yang melakukan atau turut serta melakukanbeberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehinggaharus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut yaitu pegawai negeriatau penyelenggara
    negara yang pada waktu menjalankan tugas meminta,menerima, atau memotong pembayaran kepada pegawai negeri ataupenyelenggara negara yang lain atau kepada kas umum, seolaholahpegawai negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kas umumtersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa haltersebut bukan merupakan utang, yang dilakukan oleh terdakwa dengancaracara antara lain sebagai berikut :1.Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran(DIPA) Tahun Anggaran 2011 Nomor
    bulan Februari 2012 sampaidengan bulan Agustus 2012 atau setidaktidaknya pada kurun waktu dalamtahun 2012 bertempat di Kantor Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruanatau setidaktidaknya pada tempattempat lain dimana Pengadilan TindakPidana Korupsi Surabaya berwenang untuk memeriksa dan mengadiliperkaranya, baik sebagai yang melakukan atau turut serta melakukanbeberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehinggaharus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut yaitu pegawai negeriatau penyelenggara
    negara yang menerima hadiah atau janji padahaldiketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikankarena kekuasaan atau) kewenangan yang berhubungan dengan10jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiahatau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya, yang dilakukan olehterdakwa dengan caracara antara lain sebagai berikut :1.
Putus : 18-07-2014 — Upload : 14-03-2016
Putusan PN SURABAYA Nomor 85/Pid.Sus/TPK/2014/PN.Sby
Tanggal 18 Juli 2014 — ACHMAD YUSUF WIBISONO, S.Kom ; KEJAKSAAN NEGERI GRESIK
8690
  • UU No. 20 Tahun0hal 63 dari 103 PutNo. 85/Pid.Sus/Tpk/2014/PN.SbyBahwa pengertian pasal 5 ayat (1) adalah pemberian atau janjian tersebut dengan maksud agarSi penerima (pegawai negeri) atau penyelenggara Negara) berbuat / tidak berbuat sesuatudalam jabatannya yang bertentangan dengan kewenangannya.
    Acontrarionya, si pemberi tidak melakukan pemberian haadiah / janji kepadapegawai negeri / penyelenggara Negara tersebut jika tidak memegang suatu jabatan ataukewenangan tertentu.
    Jika itu titipan mestinya dimasukkan dalam kas daerah, bukan pada petugasnya(pegawai negeri / penyelenggara Negara), karena ini merupakan pendapat asli daerah,sehingga ada dugaan yang kuat bahwa penitipan tersebut terkait dengan perbuatan suap.e Bahwa seseorang yang memberikan uang kepada pegawai negeri untuk pengurusan danpembayaran retribusi IMB dapat dikenakan Pasal 11 ayat (1) atau pasal 13 UU No. 31 Tahun1999 jo UU No. Tahuun 2001.
    Jika itu titipan mestinya dimasukkan dalamkas daerah, bukan pada petugasnya (pegawai negeri / penyelenggara Negara), karena ini merupakanpendapat asli daerah, sehingga ada dugaan yang kuat bahwa penitipan tersebut terkait denganperbuatan suap ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut, maka unsur yang menerima hadiah ataujanji telah terpenuhi telah terpenuhi ; hal 85 dari 103 PutNo. 85/Pid.Sus/Tpk/2014/PN.SbyAd. 3.
    negeri atau penyelenggara Negara tersebut dapat memenuhi apa yang diharapkan dariorang yang memberi hadiah atau janji ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Drs.
Register : 12-05-2016 — Putus : 17-06-2016 — Upload : 05-09-2016
Putusan PT PALANGKARAYA Nomor 6/PID.SUS-TPK/2016/PT.PLK
Tanggal 17 Juni 2016 — SETIA BUDI;
7347
  • I dengan menggunakan sebuah sepeda motor langsungmendahului mobil terdakwa dan menghadang laju mobil terdakwa hingga terdakwalangsung diamankan oleh saksi Tri Satrio Wahyu Murthi, SH.berikut uang sebesarRp. 6.000.000, (enam juta rupiah) dari saksi Jagau Dagub dan 1 (satu) unit mobilmerk toyota kijang warna silver dengan Nopol DA 8092 AC milik terdakwa.Bahwa berdasarkan pasal 5 angka 4 undangundang RI nomor 28 tahun1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dannepotisme
    Kapuas.Terdakwa selaku penyelenggara negara seharusnya tidak melakukanperbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana diatur dalam pasal 5 angka 4Undangundang RI Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersihdan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme tersebut.
    I dengan menggunakan sebuah sepeda motorlangsung mendahului mobil terdakwa dan menghadang laju mobil terdakwahingga terdakwa langsung diamankan oleh saksi Tri Satrio Wahyu Murthi,SH.berikut uang sebesar Rp. 6.000.000, (enam juta rupiah) dari saksi JagauDagub dan (satu) unit mobil merk toyota kijang warna silver dengan nopol DA8092 AC milik terdakwa.Bahwa berdasarkan pasal 5 angka 4 Undangundang RI Nomor 28 tahun1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi,kolusidan nepotisme
    Kapuas.Terdakwa selakupenyelenggara negara seharusnya tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi dannepotisme sebagaimana diatur dalam pasal 5 angka 4 Undangundang RI Nomor28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi,kolusi dan nepotisme tersebut.
Register : 09-05-2018 — Putus : 19-12-2018 — Upload : 27-02-2019
Putusan PTUN JAKARTA Nomor 112/G/2018/PTUN.JKT
Tanggal 19 Desember 2018 — GEREJA PENTAKOSTA : 1. DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL, DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, DKK
373210
  • Bahwa Azas Kepastian Hukum, yaitu: asas dalam NegaraHukum yang mengutamakan landasan peraturan perundangundangan, kepatuhan dan keadilan dalam setiap KebijakanPenyelenggaraan NegaraBahwa selanjutnya sebagai Penyelenggara Negara, Tergugat jugatidak menunjukkan sebagai Pejabat Penyelenggara Negara yangbaik karena Penggugat berkeyakinan bahwa perbuatan hukumTergugat jelas tidak melaksanakan amanat dari Asas TertibPenyelenggara Negara yaitu: menjadi landasan keteraturan.keserasian, keseimbangan dalam
    sesuaitugas dan fungsinya sebagai Penyelenggara Negara seharusnyadapat mengutamakan asas Proporsionalitas, yaitu Asas yangmengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajibanPenyelenggara Negara.
    Negara.
    Bahwa dengan adanyakeputusan yang dikeluarkan Tergugat tersebut mengakibatkan tidaktertionya Tergugat sebagai penyelenggara Negara, yang harusmenerapkan keteraturan, keselarasan serta keseimbangan dalampengendalian negara;(3) Asas Kepentingan Umurn adalah asas yang medahulukankesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, danHalaman 24 dari 91 halaman Putusan Nomor : 112/G/2018/PTUNJKT(4)selektif.
    Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkunganeksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya;c. Berdasarkan ketentuan perundangundangan dan AUPB;d. Bersifat final dalam arti lebih luas;e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan/atauf. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat.6. Bahwa objek sengketa yakni surat Direktur Jenderal KekayaanIntelektual No.
Upload : 01-03-2019
Putusan PT MAKASSAR Nomor 1/ PID.SUS.TPK/ 2019/ PT MKS
3119
  • Husnawaty Binti Salengterbukti secara sah danmenyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana PegavaiNegeri Atau Penyelenggara Negara Yang Menerima Hadiah atau Janji PadahalDiketahui Atau Patut Diduga, Bahwa Hadiah Atau Janji Tersebut DiberikanKarena Kekuasaan Atau Kewenangan Yang Berhubungan Dengan Jabatannya,Atau Yang Menurut Pikiran Orang Yang Memberikan Hadiah Atau JanjiTersebut Ada Hubungan Dengan Jabatannyasebagaimana diatur dan diancamdalamPasal 11 Undangundang Nomor 31 tahun 1999
    diserahkan kepadaterdakwa dan terdakwa bukanlah penentu dalam menyeleksi penerimadacil di Kabupaten Pangkep. bahwa menurut pendapat kami selakuPenuntut Umum pasal yang disangkakan kepada terdakwa sudah sangatjelas dimana pasal 11 Undangundang Nomor 31 ahun 1999 tentang TindakPidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undangundang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangundangNomor 31 ahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yangmenyebutkan bahwa Pegawai Negeri Atau Penyelenggara
    Negara YangMenerima Hadiah atau Janji Padahal Diketahui Atau Patut Diduga,Bahwa Hadiah Atau Janji Tersebut Diberikan Karena Kekuasaan AtauKewenangan Yang Berhubungan Dengan Jabatannya, Atau YangMenurut Pikiran Orang Yang Memberikan Hadiah Atau Janji TersebutAda Hubungan Dengan labatannya*.
    Demikian jugadengan obyek sesuatu janji yang diberikan oleh si pemberi padapegawai negeri atau penyelenggara negara, untuk selesainya perbuatanmenerima suatu janji, haruslah secara nyata janji tersebut diterima olehPegawai Negeri.bahwa uraian terdakwa mengenai "pada saat pihak kepolisian resortpangkep melakukan OTT saber pungli dimana barang bukti yangditemukan sebanyak Rp.900.000, yang mana pada saat itu saksi Jamilmembawa untuk pembayaran kain baju batik yang sebelumnya pernahdipesan dan catatan
Putus : 12-05-2014 — Upload : 23-10-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 138 K/TUN/2014
Tanggal 12 Mei 2014 — HARDIANTO vs KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PASAMAN
7060 Berkekuatan Hukum Tetap
  • AsasAsas UmumPemerintahan Yang Baik atau AsasAsas Umum Penyelenggaraan Negaraterhadap objek sengketa Tata Usaha Negara yang dikeluarkan olehTergugat/Termohon Kasasi yang tidak hanya mengutamakan landasanperaturan perundangundangan, tetapi juga kepatutan dan keadilan,keteraturan, keserasian dan keseimbangan, memperoleh informasi yangbenar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengantetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, dankeseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara
    Negara (videPasal 53 ayat (2) huruf b.
    Asas tertib penyelenggara negara;d. Asas keterbukaan;e. Asas proporsionalitas;f. Asas profesionalitas;g. Asas akuntabilitas;h. Asas efisiensi; dani. Asas efektivitas;Adapun Pasal 3 UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999, dinyatakan: AsasAsas Umum Penyelenggaraan Negara meliputi:. Asas kepastian hukum;2. Asas tertib penyelenggaraan negara;3. Asas kepentingan umum;4. Asas keterbukaan;5. Asas proporsionalitas;6. Asas profesionalitas; dan7.
    Putusan Nomor 138 K/TUN/2014diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetapmemperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, dan keseimbanganantara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara;Bahwa Panwaslu Kabupaten Pasaman dan atau Tergugat/TermohonKasasi dapat menggunakan dan mengutamakan haknya tanpamengenyampingkan kewajiban untuk tidak mengeluarkan keputusan dalamperkara Judex Facti dengan pertimbangan atau landasan kepatutan,keadilan, keteraturan keserasian dan keseimbangan, memperolehinformasi
Register : 06-07-2018 — Putus : 12-11-2018 — Upload : 12-11-2018
Putusan PTUN BANDA ACEH Nomor 26/G/2018/PTUN.BNA
Tanggal 12 Nopember 2018 — Penggugat:
RIDHWAN
Tergugat:
KETUA DPRK ACEH SINGKIL
11524
  • Bahwa pasal 1 angka 1 UU No 28 tahun 1999 tentang PenyelengaraanNegara yang bersih dari KKN disebutkan : Dalam Undangundang ini yangdimaksud dengan Penyelenggara Negara adalah Pejabat Negara yangmenjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lainyang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraannegara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yangberlaku;4.
    Bahwa dalam pasal 1 ayat (5) UU No. 28 Tahun 1999 disebutkanNepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secaramelawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya danatau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara ;7.
    negara;Halaman 9 dari 58 HalamanPutusan Perkara Nomor: 26/G/2018/PTUN.BNA11.
    Dan asas tertibHalaman 29 dari 58 HalamanPutusan Perkara Nomor: 26/G/2018/PTUN.BNApenyelenggaraan negara, yaitu asas yang menjadi landasan keteraturan,keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara negara;Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Surat Keputusan Dewan PerwakilanRakyat Kabupaten Aceh Singkil Nomor : 5 Tahun 2018 Tentang Penetapan 5(lima) Nama Calon Anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) KabupatenAceh Singkil dan 5 (lima) Nama Cadangan Calon Anggota KIP KabupatenAceh Singkil
    Bukti P1 : Fotokopi sesuai dengan fotokopi, UndangUndang Nomor28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yangBersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;2. BuktiP2 : Fotokopi sesuai fotokopi, Qanun Aceh Nomor 6 tahun2016, tentang Penyelenggara Pemilihan Umum danPemilihan di Aceh;3.
Register : 19-10-2012 — Upload : 22-10-2012
Putusan PN BLITAR Nomor 194 / Pid.B / 2009 / PN.Blt
H. NUR HASYIM,SPdi
898
  • NUR HASYIM, SPdi, bersalah telah melakukanTindak pidana Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yangmenerima hadiah atau janji pada hal diketahui atau patut diduga bahwahadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenanganpikiran yang berhubungan dengan jabatannya atau menurut pikiran orangyang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungannya denganjabatannya sebagaimana diatur dalam pasal 11 Undangundang No.20tahun 2001 tentang perubahan Undangundang No.31 tahun 1999 tentangPemberantasan
    Nur Hasyim, Spdi. selaku Pejabat Kepala Desa Karangsono,berdasarkan Keputusan Bupati Blitar Nomor : 288 tahun 2007 tanggal 23 Mei 2007 tentangpengangkatan Pejabat Kepala Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, padahari serta tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti sekitar bulan Juni 2007 sampaidengan bulan Januari 2008 atau setidaktidaknya pada tempattempat tertentu dalam daerahhukum Pengadilan Negeri Blitar Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang denganmaksud menguntungkan
    Negara ; 37ad.
    Unsur Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara ;Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain ; Secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya ; Memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayarandengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri ; Menimbang, bahwa menurut pasal 1 angka 2 Undangundang No.31 tahun 1999sebagaimana telah dirubah dengan UndangUndang Nomor 20 tahun 2001 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi pengertian
    Unsur Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara ;Menimbang, bahwa oleh karena unsur Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negaratelah terbukti menurut hukum sebagaimana terurai dalam dakwaan primair, maka unsurPegawai Negeri atau Penyelenggara Negara tidak perlu buktikan lagi ; ad.
Register : 06-03-2014 — Putus : 09-06-2014 — Upload : 14-10-2014
Putusan PN PALANGKARAYA Nomor 18/Pid.Sus/Tipikor/2014/PN.Pl.R
Tanggal 9 Juni 2014 — Hj. SUHERLINA Als. Hj. LINA Binti H. IDRUS
4614
  • IDRUS,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana KorupsiPegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang menerima hadiah ataujanji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebutdiberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan denganjabatannya atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah ataujanji tersebut ada hubungannya dengan jabatannya, sebagaimana diatur dandiancam dalam Pasal 11 UndangUndang RI Nomor 31 tahun 1999 yang telahdiubah
    pegawai negeri atau penyelenggara negara denganmaksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atautidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya,perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : e Bahwa terdakwa Hj.
    Karenanya pengertian Penyelenggaran Negara yang diaturdalam UndangUndang RI Nomor 28 tahun 1999 tersebut dapat diterapkan terhadapUndangUndang Tipikor ini, sesuai asas lex specialis dorogat, lex generalis; Menimbang, bahwa menurut Pasal ayat (1) UndangUndang RI Nomor 28Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi79disebutkan Penyelenggara Negara adalah Pejabat Negara yang menjalankan fungsieksekutif, legislatif dan yudikatif dan pejabat lain yang fungsi dan tugas
    pokoknyaberkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan peraturanperundangundangnan yang berlaku; Menimbang, bahwa dalam Pasal 2 UndangUndang No. 28 Tahun 1999menyebutkan Penyelenggara Negara meliputi; a.
    Demikian juga dengan obyeksesuatu janji yang diberikan oleh si pemberi pada pegawai negeri atau penyelenggaranegara, untuk selesainya perbuatan menerima suatu janji, haruslah secara nyata janjitersebut diterima oleh Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, atau bisa melaluiorang lain. Dengan demikian dalam menerima hadiah atau janji, tidak perlu atau harusdilakukan/diterima langsung oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara itu sendiri,tetapi dapat dilakukan atau melalui orang lain.
Putus : 02-12-2019 — Upload : 16-10-2020
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 378 PK/Pid.Sus/2019
Tanggal 2 Desember 2019 — RIDWAN bin LABAI
25894 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sebaliknya Terdakwa dalammewujudkan tindak pidana a quo tidak dalam kapasitas melaksanakantugas, Kewenangan dan tanggungjawab dalam jabatan pemerintahan/negara;Penyimpangan/pelanggaran dalam kaitan kegiatan proyek Terdakwadalam kapasitas sebagai orang perorangan swasta atau privat,Terdakwa bertindak tidak dalam kapasitas sebagai pegawai negeri (yangdipersamakan dengan pegawai) atau penyelenggara negara/pejabatHal. 22 dari 28 hal.
    TIMAKO GROUPPRATAMA dapat menyalahgunakan kewenangan sedangkan secaraadministrasi tidak terpenuhi adanya surat keputusan pengangkatanTerdakwa selaku pengawai negeri, penyelenggara negara ataupemangku jabatan negara/pemerintahan;Bahwa untuk menyatakan seseorang melakukan penyalahgunaankewenangan sebagai dimaksud Pasal 3 tersebut apabila dia bertindakuntuk mewakili kepentingan pemerintah/negara.
    Selain hal tersebutsyarat utamanya harus ada surat keputusan pengangkatan Terdakwaselaku pegawai negeri atau penyelenggara negara. Namun hal ini tidakterungkap di persidangan;Bahwa maksud dan tujuan Pembuat UndangUndang merumuskanPasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 dengan kualitas subjek berbeda yaitu Pasal3 dengan subjek pegawai negeri/penyelenggara selaku pemangkujabatan negeri/negara (vide Pasal 1 ayat (2) Juncto UndangUndangNomor 28 Tahun 1999).
    Sedangkan Pasal 2 dengan subjekpartikulir/swasta bukan pemangku jabatan negeri/negara;Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindak pidana Pasal 3 adalahdilakukan dengan menyalahgunakan kewenangan dengan subjeknyapegawai/penyelenggara negara;Sedangkan kedudukan Terdakwa dalam proyek pengadaan adalahselaku Dirut selaku Direktur PT.TIMAKO GROUP PRATAMA sebagaipelaksana pekerjaan di lapangan bertindak untuk dan atas namamewakili kKepentingan perusahaan PT.
Register : 09-12-2014 — Putus : 12-03-2015 — Upload : 05-08-2015
Putusan PTUN PALU Nomor 18/G/2014/PTUN.PL
Tanggal 12 Maret 2015 — - PT. MITRA KARYA AGUNG LESTARI vs - BUPATI MOROWALI
12056
  • Putusan No. 18/G/2014/PTUN.PLV.18.Asasasas Umum pemerintahan yang Baik, yaitu bertentangan dengan Asas Akuntabilitas;Bahwa yang dimaksud dengan Asas Akuntabilitas adalahasas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhirdari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapatdipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyatsebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai denganketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
    (Vide:Penjelasan Pasal 3 Undang Undang No 28 Tahun 1999Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme);Bahwa pengambilan Keputusan atas penerbitan ObjekSengketa oleh Tergugat, telah tidak didasarkan pada peraturanperundangundangan yang berlaku, dengan sewenangwenangmencabut/membatalkan Izin Usaha Pertambangan (IUP)Eksplorasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati MorowaliNomor 540.2/SK.026/DESDM/1/2010, Tanggal 29 Januari2010, dengan tidak memperhatikan ketentuan Pasal
    Dengan demikian, penerbitan ObjekSengketa bertentangan dengan Asasasas UmumPemerintahan yang Baik yaitu Asas Kepastian Hukum;Bahwa yang dimaksud dengan Asas Kepastian Hukum adalahasas dalam negara hukum yang mengutamakan landasanperaturan perundangundangan, kepatutan, dan keadilan dalamsetiap kebijakan Penyelenggara Negara; (Vide: PenjelasanPasal 3 Undang Undang No 28 Tahun 1999 TentangPenyelenggara Negara Yang Bersih Bebas Dari Korupsi, KolusiDan Nepotisme); Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas
    Negara; (Vide:Penjelasan Pasal 3 Undang Undang No 28 Tahun 1999Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Bebas DariKorupsi, Kolusi Dan Nepotisme); Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukanbahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatanPenyelenggara Negara harus dapatdipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyatsebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuaidengan ketentuan peraturan perundangundangan yangberlaku.
    (Vide: Penjelasan Pasal 3 Undang Undang No28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara YangBersih Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme); Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakankeahlian yang berdasarkan kode etik dan ketentuanperaturan perundang undangan. (Vide: Penjelasan PasalHal. 33 dari 58 Hal.
Putus : 17-07-2014 — Upload : 18-08-2015
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 252 K/TUN/2014
Tanggal 17 Juli 2014 — PT. PAPUAN RIMBA NALIK VS BUPATI YAHUKIMO, DK
11645 Berkekuatan Hukum Tetap
  • dimaksud dalam ketentuan Pasal 53ayat (2) huruf (a) dan huruf (b) UndangUndang Nomor 9 Tahun 2004tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1986 tentangPeradilan Tata Usaha Negara;.Bahwa selain tidak berdasarkan hukum, atau melanggar hukum, ataumerupakan tindakan sewenangwenang Pejabat Tata Usaha Negara,bahwa tindakan Tergugat a quo juga melanggar dan bertentangandengan AsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimanadimaksud dalam ketentuan Pasal 3 UndangUndang Nomor 28 Tahun1999 tentang Penyelenggara
    Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusidan Nepotisme, yaitu asas:i) Kepastian Hukum;ii) Tertib Penyelenggaraan Negara;ili) Keterobukaan;iv) Proporsional;v) Profesionalitas;vi) Akuntabilitas;12.Bahwa selanjutnya dalam UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi danNepotisme, in casu ketentuan Pasal 1 angka 6, ditegaskan bahwaAsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baik adalah asas yangmenjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan, dan norma hukum, untukmewujudkan
    penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi,kolusi dan nepotisme;13.Bahwa dihadapkan kapada AsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baikmenurut UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 yang mengikat danwajib dijalankan Tergugat selaku Pejabat Tata Usaha Negara, makatindakan Tergugat menerbitkan Objek Sengketa setidaktidaknya telahmelanggar, atau bertentangan, atau tidak memenuhi Asas KepastianHukum, Asas Tertio Penyelenggaraan Negara, Asas Keterbukaan, AsasProfesionalitas, dan Asas Akuntabilitas, maupun