Ditemukan 16313 data
18 — 3
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam waAdillatuhu, Juz X, halaman 482:2 PN GSS puck! Sha ge jandl Gee Ge aL le ye atl SUM poe glDEYN eyed gl ple) ae Sept UlleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkahterhadap istrinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya,sehingga istri berhak untuk minta cerai ke pengadilan disebabkansuami tidak mampu menjamin nafkahnya.3.
141 — 102
Wahbah Az Zuhaili yang menyatakan sebagaiberikut:ws jrit JgoaJl hd Lenasl gl yleg JI x51 9calf Olo . Jed! od clSuI aunail sl, 25 palcole qual!
9 — 9
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
16 — 19
Wahbah AZuhaili, juz 7, halaman 726729,syaratsyarat umum haadlin (pihak yang diberi hak pemeliharaan anak) ialah;1. Cukup umur, anakanak tidak dibolehkan menjadi haadlin;2. Berakal sehat;3. Mampu mendidik anakanak;4. Mempunyai perilaku yang baik dari segi akhlak islamiah; dan5. Beragama Islam.Sedangkan syaratsyarat khusus seorang perempuan sebagai haadlinah yaitu;.1 Belum menikah lagi dengan lelaki lain yang tidak memiliki hubungan waris dengansang anak;.2.
14 — 8
Wahbah AlZuhaili mengutip dan menjelaskanpendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab alFigh alIslami wa Adillatuhu, juzHalaman 13 dari 16 Putusan Nomor 250/Pdt.G/2020/PA. BjbHalaman 13 dari 16 Putusan Nomor 250/Pdt.G/2020/PA.
14 — 9
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
128 — 75
No 4878/Pdt.G/2021/PA.SorMenimbang, bahwa Majelis Hakim dalam hal ini menganggap perlu untukmengetengahkan pendapat Wahbah alZuhayli dalam kitab Figh alIslam waadillatuhu :aa OY... gare il aol pio Cus SS yo pail Ube jor289 doe! craiil 1518 sogisdl pyo aod!
24 — 14
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX, halaman 482 yang diambil aliholeh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:ah ere 2 Pe ee ee 2 es ee ee Me yl ee ee eeLt = So Ne : Rest #" = + haa? r. Lo a, Nae. 3.
20 — 21
Wahbah Al Zuhaily dalam kitabnya Figh Al Islami waAdillatuhu juz VII :2 22202222 22222222 Artinya: Pemberian mutah agar bisa menghibur hati isteri dan untukmeringankan kepedihan akibat cerai talak ituMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut maka dengan memperhatikan keberadaan Pemohon yang bekerjasebagai penjual / pembeli emas, serta memperhatikan pula kekecewaanTermohon bila dicerai oleh Pemohon, Majelis Hakim berpendapat besarnyamutah yang pantas bagi Termohon adalah Rp 5.000.000,00
14 — 5
Sehingga bila bertentangan antara mafsadat denganmanfaat, maka yang lebih utama adalah menjauhkan mafsadat daripadamengejar maslahat yang belum tentu dapat diraih, sebagaimana kaidah UshulFikin yang dijelaskan oleh Tajuddin AsSubki dalam kitab AlAsybah wa AnNazhair (Beirut: Dar AlKutub AlIlmiyyah, 1991) jilid halaman 105, yangberbunyi:cola 1S So D5i wala 55Artinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat
33 — 8
py gy pelaArtinya : Tidak boleh memudharatkan dan dimudharatkan, barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak bolen memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah
11 — 7
Wahbah Zuhaili di dalam bukunya AlFigh Al Islami, Juz VII, him. 696, kesaksian tersebut disebut al Syahadah biTasamu li Itsbati al Nasbi (4s.wwJl oblsY eoluutbL oolggwil), artinyakesaksian berdasarkan berita untuk menetapkan garis keturunan, dan yangdimaksud dengan al Tasaamu adalah kesaksian berdasarkan berita yang telahberkembang ditengahtengah masyarakat;Menimbang, bahwa terhadap kesaksian J/stifadhah dan Tasaamuberdasarkan doktrin Hanabilah dan yang sependapat dengannya, sebagaimanaterdapat dalam
46 — 31
Putusan No.31/Pdt.G/2021/PA.PdnArtinya: menolak mafsadat lebih diutamakan daripada meraih maslahat;Menimbang, bahwa Ahli Fikih, Wahbah AzZuhaili mengutip danmenjelaskan pendapat Ulama Mazhab Maliki dalam kitab AlFigh AlIslami waAdillatuhu (Beirut: Dar AlFikr, 1985) jilid VIl halaman 527, yang kemudianMajelis Hakim sependapat dan mengambil alin pendapat tersebut menjadipendapat Majelis, menyatakan:Lae Lamy BLL eet gory FLA Lee ype pl GLU Go 22d) ASU!
58 — 12
yang sah;Menimbang, bahwa menurut Ulama Malikiyah di dalam kitab MausuahalFighiyyah alKuwaitiyyah bahwa nusyuz terjadi jika istri menolakbersenangsenang dengan suami, termasuk juga keluar rumah tanpa izinsuami ke suatu tempat yang istri tahu suaminya tidak senang kalau istrinyapergi kesitu, sementara Jika suami mampu mencegah istrinya dari awal (namuntidak suami lakukan) atau mampu mengembalikannya dengan damai ataulewat Hakim, maka istri tidak terkatagori melakukan nusyuz;Menimbang, bahwa menurut Wahbah
yangmembuat salah satu dari pasangan suami istri benci dan pergi dari rumahtanpa izinsuami bukan untuk mencari keadilan kepada hakim.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dari saksi 1 dan saksi 2yang diajukan Penggugat yang menerangkan bahwa benar Tergugat telahmengusir Penggugat dari kediaman bersama, bukan sematamata untukmeninggalkan Tergugat tanpa alasan, maka Majelis Hakim berpendapat Pasal84 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam tidak terpenuhi, dan hal tersebut telahsesuai dengan pendapat dari Wahbah
12 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:PU 3S aed Shad ge joel Gee ge all fe yal GY pre giEY 56 jell gl ee ee Et ClbArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim
10 — 7
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz IX,halaman 482 yang diambil alin oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BME gS apd She Ge pert Gee oy BL fe Lye atl GUY pacArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis Hakim berpendapat, bahwa dengan
12 — 5
Wahbah Azzuhaili dalamkitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz 1X, halaman 482 yang diambil alih olehMajelis Hakim sebagai pendapat sendiri yang menyatakan sebagai berikut:Jail gs jasll Cu po dll le Luo wil Slail pre olgl pLows YI Cos pet lb WS Gall ld V9 9 , nwuialGla Qs jasllArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta ceral ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang
7 — 4
Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya alfigh alislam wa Adillatuhu, Juz X,halaman 482 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapat sendiriyang menyatakan sebagai berikut:BBS BS age She 6 jena eee Ge al de Ly pe antl GLA poe glWEYL Ge penal gl yee ee yl OleArtinya: Bahwa sesungguhnya keadaan suami tidak menjamin nafkah terhadapisterinya itu merupakan perbuatan yang sangat aniaya, sehingga isteri berhakuntuk minta cerai ke pengadilan disebabkan suami tidak mampu menjaminnafkahnya.Menimbang, Majelis
9 — 4
Wahbah az Zuhaili dalam kitabnya Figh Allslami Waadillatuhu juzHalaman 15 Putusan No.626/Pdt.G/2021/PA.WipVil halaman 320 yang diambil alin menjadi pendapat Majelis Hakim sebagaiberikut :OSG al o) Apa tl) col) Aiginll (le Sagal!
12 — 4
Tergugat jarangmemberikan nafkah lahir untuk mencukupi kebutuhan rumah tanggadikarenakan Tergugat malas bekerja, dan Tergugat sering pergimeninggalkan Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak tahun 2016sampai sekarang telah berjalan lebih dari 2 (dua) tahun lamanya tanpanafkah lahir maupun batin; Bahwa Penggugat bersikeras ingin bercerai dari Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap faktafakta tersebut diatas, maka Majelismemandang perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih Wahbah