Ditemukan 17618 data
34 — 17
Dengan demikian unsur setiaporang telah terpenuhi;Ad.2) Dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancamankekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannyaatau dengan orang lain;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja, yaitupelaku menghendaki perbuatanya dan mengetahui akibatnya (willensen wetens).
Unsur Dengan sengaja melakukan tipu muslihat,serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untukmelakukan persetubuhan dengannya atau dengan oranglain;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja, yaitupelaku menghendaki perbuatanya dan mengetahui akibatnya (willensen wetens). Menghendaki dan mengetahui ini, menunjuk kepadaperbuatan melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, ataumembujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya ataudengan orang lain.
Unsur Dengan sengaja melakukan kekerasan atauancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat,serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untukmelakukan atau membiarkan dilakukan perbuatancabul;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja, yaitupelaku menghendaki perbuatanya dan mengetahui akibatnya (willensen wetens).
37 — 7
MuhammadHalaman 16 dari 20 halaman, Putusan Nomor 586/Pid.B/2016/PN.PlgTorik Bin Muhammad Dalie dengan menggunakan tangan kanan terdakwa sebanyaksatu kali hingga mengenai bagian punggung belikat sebelah kanan korban hinggaterjatuh, berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, maka diperoleh kesimpulan : Bahwa terdakwa memang telah menghendaki (Willens) melakukan tindakanberupa penusukan dengan senjata tajam jenis pisau tersebut kea rah dadabagian depan yang merupakan bagian vital dan telah mengetahui (wetens
)bahwa penusukan dengan senjata tajam jenis pisau kearah belikat kanan yangmerupakan bagian vital itu memang bertujuan untuk menghilangkan nyawa oranglain; Bahwa terdakwa memang telah menghendaki (wilens) bahwa yang akandihilangkan itu ialah nyawa dengan mengarahkan objek pemukulan pada bagianvital Kehidupan seseorang yaitu pada bagian belokat sebelah kanan kali; Bahwa terdakwa telah mengetahui (wetens) bahwa yang hendak ia hilangkanitu ialah nyawa orang lain yang dalam hal ini yaitu korban;Dengan
beberapa saat dibawa ke rumah saksi mendapatkanpertolongan medis, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong lagi dan akhirnyadinyatakan telah meninggal dunia.Berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, maka diperoleh kesimpualn : Bahwa terdakwa memang telah menghendaki (wilens) dilakukannya tindakanberupa penusukan dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau untukmenghilangkan nyawa orang lain yang bernama korban Muhammad Torik BinMuhammad Dalie tersebut; Bahwa terdakwa memang telah mengetahui (wetens
69 — 10
Selanjutnya Terdakwa membeli 4 (empat) monitordan 1 (satu) scanner tersebut pada malam hari sekira pukul 18.30 Wib, dimanamalam hari merupakan waktu yang tidak wajar untuk melakukan transaksi jual bellibarang elektronik, apalagi Terdakwa baru mengenali saksi Pijar Hastomo ;Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim, padadasarnya Terdakwa sepatutnya mengetahui (willen) dan menyadari (wetens) jikaHalaman 27 dari 32barang bukti tersebut merupakan hasil kejahatan yang dilakukan saksi PijarHastomo
31 — 12
Unsur Dengan maksud hendak dimiliki secara melawan hukum; Menimbang, bahwa pengertian dengan maksud dalam konteks keseluruhan unsurini merujuk pada konsep dengan sengaja atau ajaran kesengajaan (opzettelijke) yangsecara umum maknanya meliputi arti dari istilah menghendaki (willen) dan mengetahui(wetens), dalam arti bahwa pelaku memang menghendaki terjadinya perbuatan tersebut danmengetahui bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan melawan hukum serta mengetahuipula akibat yang timbul dari perbuatan
terungkap dipersidangan berdasarkan keterangan saksisaksi yang diperkuat oleh keterangan terdakwayang diajukan di persidangan, bentuk kesengajaan yang relevan dengan perkara ini adalahsengaja sebagai tujuan, di mana terlihat adanya kehendak, keinginan dan tujuan (willen)dari terdakwa untuk memiliki sesuatu barang berupa berupa 1 (satu) buah handphone MerkNokia, 1 (satu) buah Carger Nokia, 1 (satu) buah kalung perhiasan warna kuning yangterbuat dari kuningan selain itu terdapat pula pengetahuan (wetens
20 — 4
mengenai orangnya terlepas daripertimbangan tentang kesalahannya yang akan dibuktikan selanjutnya dalam unsurunsurberikutnya;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka unsur "barang siapa"telah terpenuhi;Unsur 2: Tanpa hak dan dengan sengaja mengadakan atau memberi kesempatan untukpermainan judi;Menimbang, bahwa "tanpa hak" identik dengan tanpa kewenangan atau tanpa yin, sedangmenurut memorie van toelichting (MvT) yang dimaksud "dengan sengqja' atau "opzet" adalah"willen en wetens
" dalam artian pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetens) akan akibat daripada perbuatan itu;Menimbang, bahwa menurut pasal 303 ayat (3) KUHP yang disebut permainan judi adalahtiaptiap permainan, dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung padaperuntungan belakajuga karena permainannya lebih terlatih atau lebih mahir.
28 — 5
Menurut Memorie Van Toelicting, sengaja adalah sama denganWillens en Wetens dimaksudkan seseorang yang melakukan sesuatuperbuatan dengan sengaja harus menghendaki (Willens) perbuatan itu, sertaharus menginsafi/ mengerti (Wetens) akan akibat dari perbuatannya ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi danketerangan terdakwa dipersidangan dan dihubungkan dengan barang bukti telahpula diperoleh faktafakta mengenai perkara ini, selanjutnya Hakim akanmempertimbangkannya;Menimbang, bahwa kejadian
ASRIADI, SH
Terdakwa:
KAMAL Bin HARUM DG. NAI
57 — 35
Unsur dengan Sengaja.Menurut Memori Van Toelighting sengaja adalah wilen en wetens atautahu dan dimaksud artinya dalam diri si pelaku haruslah terdapat suatupengetahuan dan sekaligus kehendak untuk melakukan suatu perbuatan dantermasuk segala akibatnya;Menimbang, bahwa dari fakta persidangan, pada hari Rabu, tanggal 15Desember 2021, sekitar pukul 07.00 Wita, di sebuah rumah di JI. Abadi , Kel.Kolakaasi, Kec. Latambaga, Kab.
39 — 19
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang laindilakukan secara berlanjut;Halaman 15 dari 23Putusan Nomor 122/Pid.Sus/201 5/PN.Spg.Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua terdiri dari elemenelemen yangdisusun secara alternatif, maka apabila salah satu elemen dari unsur kedua telah terbuktimaka unsur kedua dianggap telah terbukti;Menimbang, bahwa yang dimaksud DENGAN SENGAJA menurutMEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yang dimaksudkan DENGANSENGAJA atau OPZET itu adalah WILLEN EN WETENS
Citra Aditya Bakti, halaman 281 menyatakan bahwa,Perkataan willens en wetens tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebihdahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT) dimana para penyusun Memorie vanToelichting itu mengartikan opzettelijk plegen van een misdrij atau kesengajaanmelakukan suatu kejahatan sebagai het teweegbregen van verboden handelingwillens en wetens atau sebagai melakukan tindakan yang terlarang secaradikehendaki dan diketahu1 ;Bahwa yang dimaksud membujuk adalah perbuatan
39 — 5
secara tegas menyebut opzetmerupakan :Opzet is de wil om te doen of te laten die daden welke bij de wetgeboden of verboden zijn; Atau opzet adalah kehendak untukmelakukan atau tidak melakukan tindakantindakan seperti yangdilarang atau diharuskan dalam undangundang;Menimbang, bahwa selanjutnya menurut Memorie van Toelichting (MvT)yang dimaksudkan dengan sengaja atau opzet itu adalah willen en wetensdalam artian pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetens
Citra Aditya Bakti, halaman 291, menyatakan bahwa :Perkataan willens en wetens tersebut sebenarnya gunakan telahdipergunakan orang terlebin dahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT)Halaman 25 dari34 Putusan Nomor 81/Pid.B/2016/PN Lmjdimana para penyusun 'Memorie van Toerichting, itu mengartikan opzeftelijkplegen van een misdrij, atau kesengajaan melakukan suatu kejahatansebagai het teweegbregen van verboden handeling willens en wetens atausebagai melakukan tindakan yang terlarang secara dikehendaki
(di dalambukunya yang berjudul DasarDasar Hukum Pidana Indonesia, terbitan PT.CitraAditya Bakti, Bandung, 1997, halaman 286), menegaskan bahwa dalamMemorie Van Toelichting, opzet juga diartikan sebagai Willens en wetens.Perkataan Willens atau menghendaki itu diartikan sebagai kehendak untukmelakukan suatu perbuatan tertentu dan wetens atau mengetahui itu diartikansebagai mengetahui atau dapat mengetahui bahwa perbuatan tersebut dapatmenimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki;Menimbang, bahwa
ANDI ODDANG MOH. SUNAN TOMBOLOTUTU, S.H.,M.H
Terdakwa:
INDRA LAIYA Alias PALA
23 — 5
Menurut MemoriPenjelasan (MvT) Wvs Belanda tahun 1886, sengaja (opzet) berartikehendak yang disadari yang ditujukan untuk melakukan kejahatantertentu, menurut penjelasan tersebut sengaja (opzet) sama denganwillens en wetens (dikehendaki dan diketahui);Menimbang, bahwa dalam kesengajaan, kehendak harus timbuldari pelaku dan pelaku harus benarbenar mengetahui dan sadar apayang diperbuatnya dimana secara teori sengaja (opzet) secara umumtelah dikenal mempunyai dua corak yaitu sengaja sebagai kepastiandan
Sengaja (opzet) adalah sesuatuyang dikehendaki dan diketahui (willens and wetens) sehinggaseseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja, harusHalaman 17 dari 24 Putusan Nomor 120/Pid.Sus/2021/PN Ktgmenghendaki (willens) perbuatannya serta mengetahui (wetens) akanakibat dari perbuatannya itu;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 3 PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan pengertianproduksi adalah kegiatan atau proses
TWENTY PURANDARI, S.H.
Terdakwa:
RIZKY HERMANSYAH Bin SUDARIYANTO
62 — 11
secara tegas menyebut opzetmerupakan :Opzet is de wil om te doen of te laten die daden welke bij de wet gebodenof verboden zijn, Atau opzet adalah kehendak untuk melakukan atau tidakmelakukan tindakantindakan seperti yang dilarang atau diharuskan dalamundangundang;Menimbang, bahwa selanjutnya menurut Memorie van Toelichting (MvT)yang dimaksudkan dengan sengaja atau opzet itu adalah willen en wetensdalam artian pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatantersebut dan juga harus mengerti (wetens
Citra Aditya Bakti, halaman 291, menyatakan bahwa:Perkataan willens en wetens tersebut sebenarnya gunakan telahdipergunakan orang terlebin dahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT)dimana para penyusun Memorie van Toerichting, itu. mengartikanopzeftelijk plegen van een misdrij, atau kesengajaan melakukan suatukejahatan sebagai het teweegbregen van verboden handeling willens enwetens atau sebagai melakukan tindakan yang terlarang secaradikehendaki dan diketahu;Menimbang, bahwa Opzet/dolus/kesengajaan
(di dalambukunya yang berjudul DasarDasar Hukum Pidana Indonesia, terbitan PT.CitraHalaman 18 dari 28 Putusan Nomor 163/Pid.B/2018/PN LmjAditya Bakti, Bandung, 1997, halaman 286), menegaskan bahwa dalamMemorie Van Toelichting, opzet juga diartikan sebagai Willens en wetens.Perkataan Willens atau menghendaki itu diartikan sebagai kehendak untukmelakukan suatu perbuatan tertentu dan wetens atau mengetahui itu diartikansebagai mengetahui atau dapat mengetahui bahwa perbuatan tersebut dapatmenimbulkan
akibat sebagaimana yang dikehendaki;Menimbang, bahwa menurut memorie van toelichting (MvT)menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan sengaja atau opzet itu adalahwitten en wetens dalam arti banwa pembuat harus menghendaki (willen)melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibatdaripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembangberberapa teori yaitu:a)Teori kehendak (wills theori) dari von Hippel mengatakan bahwa opset itusebagai suatu de
47 — 4
tanda baca koma dan katakata atau, sehinggauntuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu terpenuhi semua sub unsur secarakumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukup apabila salah satu subunsur alternatif teroenuhi, maka terbuktilah unsur tersebut dipersidangan;Menimbang bahwa perkataan tanpa hak didalam pasal ini adalah tiaptiap penyelenggaraan permainan judi haruslah mendapatkan izin dari pihak yangberwenang;Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagai opzetals willens en wetens
dan menurut Memorie van Toelichting bisa diartikansebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatu perbuatan tertentu)dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahui bahwa perbuatan tersebutdapat menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki);Menimbang bahwa memberikan kesempatan adalah setiap perbuatanmembuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalat judi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatu permainanyang hasil kemenangannya hanya tergantung pada untunguntungan
23 — 5
tanda baca koma dan katakata atau, sehinggauntuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu teroenuhi semua sub unsur secarakumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukup apabila salah satu subunsur alternatif terpenuhi, maka terbuktilah unsur tersebut dipersidangan;Menimbang bahwa perkataan tanpa hak didalam pasal ini adalah tiaptiap penyelenggaraan permainan judi haruslah mendapatkan izin dari pihakyang berwenang;Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagai opzetals willens en wetens
dan menurut Memorie van Toelichting bisa diartikansebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatu perbuatantertentu) dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahui bahwa perbuatantersebut dapat menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki);Menimbang bahwa memberikan kesempatan adalah setiap perouatanmembuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalat judi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatu permainanyang hasil Kemenangannya hanya tergantung pada untunguntungan
27 — 8
Unsur dengan sengaja melakukan penganiayaanMenimbang, bahwa sengaja atau kesengajaan ini adalahbersumber kepada suatu niat yang kemudian dilaksanakan atau diwujudkandalam suatu perbuatan materiil sebagai lawan dari kelalaian atau kealpaan,dan menurut Memorie Van Toelicting, sengaja adalah sama dengan Willensen Wetens yang maksudnya adalah seseorang yang melakukan sesuatuperbuatan dengan sengaja harus menghendaki (Willens) perbuatan itu,serta harus menginsafi/ mengerti (Wetens) akan akibat dariperbuatannya
29 — 16
Dalam pengertian ini kesengajaan diartikan sebagai:menghendaki dan mengetahui (willens en wetens).
Perkataan willens ataumenghendaki itu diartikan sebagai kehendak untuk melakukan suatu perbuatanHalaman 9 dari 13 Putusan Nomor 639/Pid.B/2017/PN Smgtertentu dan wetens atau mengetahui itu diartikan sebagai menginsafi ataudapat mengetahui bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan akibatsebagaimana yang dikehendaki;Menimbang, bahwa fakta hukum yang terungkap di depan persidanganadalah sebagai berikut:Bahwa pada hari Senin tanggal 29 Mei 2017 menyuruh Sdri.
WAHYU HERI PURNAMA, SH,MH
Terdakwa:
JASMAN SYAHDY Alias SAHDI Bin RABUSAH
73 — 5
Dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan atau banjir;Menimbang, bahwa pengertian sub unsur dengan sengaja dalamperkara ini merujuk pada konsep kesengajaan (opzettelijke) yang secara umummaknanya meliputi arti dari istilah menghendaki (willen) dan mengetahui(wetens), dalam arti bahwa pelaku memang menghendaki terjadinya perbuatanmelawan hukum serta mengetahui pula akibat yang timbul dari perbuatantersebut.
Hera yang sudah tersiram minyak solar yang mana menurut MajelisHakim merupakan sesuatu hal yang umum diketahui (notoir feit) bahwa solarmerupakan senyawa yang mudah terbakar dimana apabila orang menyiramkansolar dan menyalakan api pada suatu tempat yang telah tersiram solar, makaakan mudah terbakar;Menimbang, bahwa dengan demikian Terdakwa menghendaki (willen)adanya pembakaran tersebut yang tercermin dari perbuatannya yang dilakukandengan kesadaran tanpa adanya tekanan dari siapapun dan mengetahui(wetens
16 — 5
adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara;Menimbang bahwa unsur ke 2 (dua) mengandung beberapa sub unsuralternatif karena menggunakan tanda baca koma dan katakata atau, sehinggauntuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu terpenuhi semua sub unsur secarakumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukup apabila salah satu subunsur alternatif terpenuhi, maka terbuktilan unsur tersebut dipersidangan;Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagai opzetals willens en wetens
dan menurut Memorie Van Toelichting bisa diartikansebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatu perbuatan tertentu)dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahui bahwa perbuatan tersebutdapat menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki);Menimbang bahwa memberikan kesempatan adalah setiap perbuatanmembuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalat judi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatu permainanyang hasil kemenangannya hanya tergantung pada untunguntungan
66 — 35
Bahwa menurut MEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yangdimaksudkan "DENGAN SENGAJA atau "OPZET itu adalah"WILLEN EN WETENS dalam artian pembuat harus menghendaki(WILLEN) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti(WETEN) akan akibat dari perbuatan itu.
Selanjutnya menurut ProfVAN BEMMELEN berasumsi bahwa pendapat dari MenteriKehakiman diatas pada akhirnya juga berkisar pada pengertian"WILLEN EN WETENS atau pada pengertian "menghendaki danmengetahui yang dalam pengunaannya seharihari seringdikacaukan dengan pengertian "OPZETTELIJK. Selanjutnya,menurut Drs.
PA.F LAMINTANG, SH dalam buku : ' DASAR17DASAR HUKUM PIDANA INDONESIA, Penerbit PT Citra AdityaBakti, halaman 281 menyatakan bahwa, Perkataan WILLEN ENWETENS tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebihdahulu dalam MEMORIE VAN TOELICHTING itu). mengartikan"opzettelijk plegen van een misdrij atau "kesengajaanmelakukan suatu kejahatan sebagai "net teweegbregen vanverboden handeling willens en wetens atau sebagai "melakukantindakan yang terlarang secara dikehendaki dandiketahul .3.
100 — 5
Unsur Dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau oranglain;Menimbang, bahwa yang dimaksud kelompok kata (frase) denganmaksud dalam unsur ini merujuk pada konsep kesengajaan (opzettelijke)yang secara umum pengertiannya meliputi arti dan perkataan: menghendaki(willen) dan mengetahui (wetens).
persidangan berdasarkan keterangan saksisaksi sertadikaitkan dengan keterangan Terdakwa, maka majelis berpendapat bahwabentuk kesengajaan yang paling relevan dan paling tepat diterapkan sebagaipisau analisa untuk memberikan pertimbangan hukum terhadap perbuatanTerdakwa dalam perkara ini adalah sengaja sebagai tujuan, di mana akandiberikan penilaian hukum apakah ada kehendak (willen), kKeinginan dan tujuandari Terdakwa untuk melakukan perbuatan membohongi para saksi korban danapakah Terdakwa mengetahui (wetens
menitipkanuangnya sejumlah Rp 16.000.000,00 (enam belas juta rupiah) kepada Terdakwauntuk pengerjaan Proyek PUPR dan apabila berhasil uang tersebut akanTerdkwa kembalikan selama 30 (tiga puluh) hari dan akan mendapatkan lebih,namun uang tersebut tidak Terdakwa gunakan untuk Proyek dari Dinas PUPRnamun untuk kepentingan pribadi Terdakwa hal ini terdapat kehendak (willen)dalam diri Terdakwa untuk melakukan perbuatan tersebut yaitu kehendak untukmemperkaya diri sendiri, walaupun Terdakwa sesungguhnya mengetahui(wetens
78 — 21
Dilakukan Dengan Sengaja.Menimbang, bahwa pengertian dengan sengaja menurut MemorievanToelicting (MvT) adalah willen en wetens yaitu pembuat harus menghendaki(willen) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (wetens) akan akibatdari perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa dari fakta hukum berupa adanya pertanyaanpertanyaan dariterdakwa kepada saksi korban dan kemudian sikap terdakwa yang masuk ke rumahsaksi korban untuk memastikan apakah saksi korban sendirian saja di rumah dansetelah terdakwa