Ditemukan 17618 data
25 — 11
tanda baca koma dan katakata atau, sehinggauntuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu terpenuhi semua sub unsur secarakumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukup apabila salah satu subunsur alternatif teroenuhi, maka terbuktilah unsur tersebut dipersidangan;Menimbang bahwa perkataan tanpa hak didalam pasal ini adalah tiaptiap penyelenggaraan permainan judi haruslah mendapatkan izin dari pihakyang berwenang;Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagaiopzet als willens en wetens
dan menurut Memorie van Toelichting bisadiartikan sebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatuperbuatan tertentu) dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahui bahwaperbuatan tersebut dapat menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki);Menimbang bahwa memberikan kesempatan adalah setiap perbuatanmembuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalat judi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatu permainanyang hasil kKemenangannya hanya tergantung pada untunguntungan
44 — 5
Dengan sengaja dan melawan hak memiliki suatubarangyang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain :Menimbang, bahwa dengan sengaja mempunyai pengertianmenghendaki dan mengetahui (willens en wetens).
Yang dimaksuddengan menghendaki dan mengetahui itu sendiri yaitu seseorang yangmelakukan sesuatu) perbuatan dengan sengaja itu, haruslahmenghendaki (willens) apa yang ia buat, dan harus mengetahui(wetens) pula apa yang ia buat itu beserta akibatnya ;Menimbang, bahwa dengan sengaja / kesengajaan tersebutmempunyai tiga bentuk, yaitu :e kesengajaan bertujuan berarti apabila perbuatan yangdilakukan atau terjadinya suatu akibat adalah memangmenjadi tujuan si pembuat.e kesengajaan berkesadaran kepastian
88 — 29
Bahwa menurut MEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yang dimaksudkan"DENGAN SENGAJA atau "OPZET itu adalah "WILLEN EN WETENS dalamartian pembuat harus menghendaki (WILLEN) melakukan perbuatan tersebutdan juga harus mengerti (WETEN) akan akibat dari perbuatan itu.
Kemudianmenurut MEMORIE VAN ANTWOOD (MvA) Menteri Kehakiman BelandaMODDERMAN dengan Komisi Pelapor mengatakan OPZET Itu adalah "de(bewuste) richting van de wil op een bepaald misdrijf atau opzet itu adalahtujuan (yang disadari) dari kehendak untuk melakukan Kejahatan tertentu.Selanjutnya menurut Prof VAN BEMMELEN berasumsi bahwa pendapat dariMenteri Kehakiman diatas pada akhirnya juga berkisar pada pengertian"WILLEN EN WETENS atau pada pengertian "menghendaki dan mengetahuiyang dalam pengunaannya
PA.F LAMINTANG, SH dalambuku : "DASARDASAR HUKUM PIDANA INDONESIA, Penerbit PT CitraAditya Bakti, halaman 281 menyatakan bahwa, *Perkataan WILLEN ENWETENS tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebih dahuludalam MEMORIE VAN TOELICHTING itu mengartikan opzettelijk plegen vaneen misdrij atau "kesengajaan melakukan suatu kejahatan sebagai "netteweegbregen van verboden handeling willens en wetens atau sebagai*melakukan tindakan yang terlarang secara dikehendaki dan diketahui.3.
1.HEPPIES M.H. NOTANUBUN, S.H.
2.PRASETYO PURBO, S.H.
Terdakwa:
STEVEN LOULOULIA Alias ELAT
124 — 77
Sengajadisini adalah bahwa suatu perbuatan dikatakan dilakukan karenamemiliki willens end wetens (perbuatan itu. dikehendaki dandiketahui), karena orang yang melakukan memang menghendaki danmengetahui perbuatan yang ia dilakukan. Oleh sebab itu, perbuatanyang dilakukan itu bersifat dengan sengaja, dan bukan tujuanmenghinanya yang dilakukan dengan sengaja.
Ajaran/doktrin Hukum pidanamengenal beberapa teori kesengajaan (opzettelijk) dan salah satubentuk teorinya adalah kesengajaan dengan maksud" (opzet alsoogmerk) untuk mencapai suatu tujuan, yakni kesengajaan (willensHalaman 13 dari 24 Putusan Nomor 98/Pid.B/2019/PN Smlend wetens) di mana perbuatan yang dilakukan dikehendaki dandiketahui apa yang dilakukan.Merusak kehormatan / nama baik seseorang adalah :Perbuatan pencemaran nama baik atau mencermakan nama baikseseorang, pada hakikatnya merupakan suatu
LAImerupakan pernyataan yang sifatnya telah menyerang martabat dan atauharga diri seseorang berupa tuduhan bahwa ALOWISIUS REFWALUalias DABU, dan perbuatan itu dilakukan dengan sengaja (opzet, dolus).Dilihat dari unsurunsurnya perbuatan ini dapat dikategorikan sebagaitindak pidana penghinaan, akan tetapi dilihat dari situai dan keadaan saatitu apakah ada niat atau kehendak (kesengajaan) yang dalam teorihukum pidana dijelaskan bahwa adanya kesengajaan tergantung darikehendak dan mengetahui (willens en wetens
66 — 35
Bahwa menurut MEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yangdimaksudkan "DENGAN SENGAJA atau "OPZET itu adalah"WILLEN EN WETENS dalam artian pembuat harus menghendaki(WILLEN) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti(WETEN) akan akibat dari perbuatan itu.
Selanjutnya menurut ProfVAN BEMMELEN berasumsi bahwa pendapat dari MenteriKehakiman diatas pada akhirnya juga berkisar pada pengertian"WILLEN EN WETENS atau pada pengertian "menghendaki danmengetahui yang dalam pengunaannya seharihari seringdikacaukan dengan pengertian "OPZETTELIJK. Selanjutnya,menurut Drs.
PA.F LAMINTANG, SH dalam buku : ' DASAR17DASAR HUKUM PIDANA INDONESIA, Penerbit PT Citra AdityaBakti, halaman 281 menyatakan bahwa, Perkataan WILLEN ENWETENS tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebihdahulu dalam MEMORIE VAN TOELICHTING itu). mengartikan"opzettelijk plegen van een misdrij atau "kesengajaanmelakukan suatu kejahatan sebagai "net teweegbregen vanverboden handeling willens en wetens atau sebagai "melakukantindakan yang terlarang secara dikehendaki dandiketahul .3.
100 — 5
Unsur Dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau oranglain;Menimbang, bahwa yang dimaksud kelompok kata (frase) denganmaksud dalam unsur ini merujuk pada konsep kesengajaan (opzettelijke)yang secara umum pengertiannya meliputi arti dan perkataan: menghendaki(willen) dan mengetahui (wetens).
persidangan berdasarkan keterangan saksisaksi sertadikaitkan dengan keterangan Terdakwa, maka majelis berpendapat bahwabentuk kesengajaan yang paling relevan dan paling tepat diterapkan sebagaipisau analisa untuk memberikan pertimbangan hukum terhadap perbuatanTerdakwa dalam perkara ini adalah sengaja sebagai tujuan, di mana akandiberikan penilaian hukum apakah ada kehendak (willen), kKeinginan dan tujuandari Terdakwa untuk melakukan perbuatan membohongi para saksi korban danapakah Terdakwa mengetahui (wetens
menitipkanuangnya sejumlah Rp 16.000.000,00 (enam belas juta rupiah) kepada Terdakwauntuk pengerjaan Proyek PUPR dan apabila berhasil uang tersebut akanTerdkwa kembalikan selama 30 (tiga puluh) hari dan akan mendapatkan lebih,namun uang tersebut tidak Terdakwa gunakan untuk Proyek dari Dinas PUPRnamun untuk kepentingan pribadi Terdakwa hal ini terdapat kehendak (willen)dalam diri Terdakwa untuk melakukan perbuatan tersebut yaitu kehendak untukmemperkaya diri sendiri, walaupun Terdakwa sesungguhnya mengetahui(wetens
32 — 5
Menurut Memorie Van Toelicting, sengaja adalah sama denganWillens en Wetens dimaksudkan seseorang yang melakukan sesuatuperbuatan dengan sengaja harus menghendaki (Willens) perbuatan itu,serta harus menginsafi / mengerti (Wetens) akan akibat dariperbuatannya;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangansajak tanggal 02 Oktober 2013 Terdakwa menyewa mobil dari INDRAPARULIAN SINAGA dengan uang sewa mobil sebesar Rp. 300.000, (TigaRatus Ribu Rupiah) samapai tanggal 15 Oktober 2013
LUH PUTU DENNY WITARI,SH.
Terdakwa:
SANADIN als. SIDI bin P. MAT
33 — 11
Unsur dengan sengaja melakukan penganiayaanMenimbang, bahwa sengaja atau kesengajaan ini adalahbersumber kepada suatu niat yang kemudian dilaksanakan atau diwujudkandalam suatu perbuatan materiil sebagai lawan dari kelalaian atau kealpaan,dan menurut Memorie Van Toelicting, sengaja adalah sama dengan Willensen Wetens yang maksudnya adalah seseorang yang melakukan sesuatuperbuatan dengan sengaja harus menghendaki (Willens) perbuatan itu,serta haruS menginsafi/ mengerti (Wetens) akan akibat dariperbuatannya
46 — 46
ini terungkap baikdalam pemeriksaan di penyidik maupun dalam persidangan yaitu berdasarkanketerangan para saksi dan dihubungkan dengan keterangan Terdakwa bahwaTerdakwa dan temantemannya dalam melakukan perjudian berupa taruhan uanguntuk menebak pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada KabupatenWakatobi tahun 2015 tanpa memiliki Izin yang sah dari yang berwenang;28Menimbang, bahwa menurut memorie van Toelchting (MvT) bahwa yangdimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah willen en wetens
dalam artibahwa pembuat harus menghendaki (wi/len) melakukan perbuatan tersebut dan jugaharus mengerti (wetens) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa menurut doktrin ilmu hukum pengertian Opsef?
Unsur: Dengan Sengaja Mempergunakan kesempatan main judi yangdiadakan dengan melanggar Pasal 303: Menimbang, bahwa menurut memorie van Toelchting (MvT) bahwa yangdimaksudkan dengan sengaja atau opset itu adalah willen en wetens dalam artibahwa pembuat harus menghendaki (wi/len) melakukan perbuatan tersebut dan jugaharus mengerti (wetens) akan akibat daripada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa menurut doktrin ilmu hukum pengertian Opse? ini telahdikembangkan dalam beberapa teori yaitu:3.
107 — 7
tanda baca koma dan katakata atau, sehinggauntuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu terpenuhi semua sub unsur secarakumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukup apabila salah satu subunsur alternatif teroenuhi, maka terbuktilah unsur tersebut dipersidangan;Menimbang bahwa perkataan tanpa hak didalam pasal ini adalah tiaptiap penyelenggaraan permainan judi haruslah mendapatkan izin dari pihak yangberwenang;Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagai opzetals willens en wetens
dan menurut Memorie van Toelichting bisa diartikansebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatu perbuatan tertentu)dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahui bahwa perbuatan tersebutdapat menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki);Menimbang bahwa memberikan kesempatan adalah setiap perbuatanmembuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalat judi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatu permainanyang hasil Kemenangannya hanya tergantung pada untunguntungan
64 — 7
tak sadar bahwa ia telah melewati batasbatas yang tidak wajar.Berdasarkan beberapa yurisprudensi tersebut diatas, Majelis Hakimberpendapat bahwa penganiayaan adalah kesengajaan untuk menimbulkanrasa sakit atau menimbulkan suatu luka pada tubuh seseorang ; Menimbang, bahwa arti dari kesengajaan (do/us) juga tidak diatur dalamKUHPidana, namun MvT (Memorie van Toelichting) menyebutkan bahwa :Pidana pada umumnya dijatuhkan pada barangsiapa melakukan perbuatanyang dikehendaki dan diketahui (willens en wetens
Sehingga dengandemikian, kesengajaan selalu dikaitkan dengan dikehendaki dan diketahui(willens en wetens).
13 — 2
Oleh karenanya, dalam MvT (Memorie vanToelichting) ditentukan bahwa: Pidana pada umumnya dijatuhkanpada barang siapa melakukan perbuatan yang dikehendaki dandiketahui (willens en wetens).Bahwa yang dimaksud dengan willens en wetens adalah sebagaimelakukan tindakan yang terlarang secara dikehendaki dan diketahui.Sesuai dengan fakta yang terungkap dalam persidangan yangdiperoleh dari keterangan saksi ABD.
25 — 5
Unsur Dengan maksud untuk dimiliki barang itu secara melawanhukum ;Menimbang, bahwa pengertian subunsur dengan maksud dalamkonteks keseluruhan unsur ini merujuk pada konsepkesengajaan (opzetteliike) yang secara umum maknanya meliputi arti dariistilah menghendaki (willen) dan mengetahui (wetens), dalam arti bahwapelaku memang menghendaki terjadinya perbuatan tersebut dan mengetahuibahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan melawan hukum sertamengetahui pula akibat yang timbul dari perbuatan itu.
dalam hal ini pihak perkebunan PTPN IV Adolina ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi dandibenarkan Terdakwa dipersidangan mengatakan bahwa tujuan Terdakwamengambil 11 (sebelas) tandan buah kelapa sawit tersebut diarealperkebunan PTPN IV Adolina adalah untuk dijual lagi kepada orang lain,sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Terdakwa memangmenghendaki perbuatan mengambil buah kelapa sawit milik PTPN IV Adolinauntuk memperoleh keuntungan, selain itu terdapat pula adanya pengetahuan(wetens
32 — 6
tanda baca koma dan katakata atau,sehingga untuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu terpoenuhi semua subunsur secara kumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukupapabila salah satu sub unsur alternatif terpenuhi, maka terbuktilah unsurtersebut dipersidangan;Menimbang bahwa perkataan tanpa hak didalam pasal ini adalahtiaptiap penyelenggaraan permainan judi haruslah mendapatkan izin daripihak yang berwenang;Menimbang bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagaiopzet als willens en wetens
dan menurut Memorie van Toelichting bisadiartikan sebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatuperbuatan tertentu) dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahuibahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan akibat sebagaimana yangdikehendaki);Halaman 13 dari 19 Putusan Nomor 190/Pid.B/2015/PN.Bil.Menimbang bahwa memberikan kesempatan adalah setiapperbuatan membuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalat judi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatupermainan yang
49 — 19
Menurut Memorie Van Toelicting,sengaja adalah sama dengan willens en wetens dimaksudkan seseorang melakukan sesuatu11perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (willens) perbuatan itu, serta harus menginsyafi /mengerti (wetens) akan akibat dari perbuatannya;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap di persidangan :Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 jam 11 . 00 Wit bertempat di tempatpemungutan suara (TPS) 15 Kampung Wari Distrik Biak Utara Kabupaten BiakNumfor, terdakwa
26 — 3
tanda baca koma dan katakata atau, sehinggauntuk terbuktinya unsur tersebut tidak perlu terpenuhi semua sub unsur secarakumulatif oleh terdakwa dan perbuatannya, tetapi cukup apabila salah satu subunsur alternatif terpenuhi, maka terbuktilan unsur tersebut dipersidangan;Menimbang, bahwa perkataan tanpa hak didalam pasal ini adalahtiaptiap penyelenggaraan permainan judi haruslah mendapatkan izin dari pihakyang berwenang;Menimbang, bahwa perkataan dengan sengaja diartikan sebagaiopzet als willens en wetens
dan menurut Memorie van Toelichting bisadiartikan sebagai willlens (sebagai kehendak untuk melakukan suatu perbuatantertentu) dan wetens (mengetahui serta dapat mengetahui bahwa perbuatantersebut dapat menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki);Menimbang, bahwa memberikan kesempatan adalah setiapperbuatan membuka kesempatan, seperti menyediakan tempat atau alatalatjudi;Menimbang, bahwa permainan judi diartikan sebagai suatupermainan yang hasil kemenangannya hanya tergantung pada untunguntungansaja
36 — 18
Dalam MvT ada sedikit keterangan tentang opzetteliyk,yaitu. sebagai willens en wetens yang dalam arti harafiah dapat disebut sebagaimenghendaki dan mengetahui. Mengenai willens en wetens ini dapat diterangkan lebihlanjut ialah, bahwa orang yang melakukan sesuatu perbuatan dengan sengaja berarti iamenghendaki mewujudkan perbuatan dan ia mengetahui, mengerti nilai perbuatan sertasadar (bahkan bisa menghendaki) akan akibat yang timbul dari perbuatannya itu.
80 — 20
Menurut Memorie Van Toelicting, sengajaadalah sama dengan Willens en Wetens dimaksudkan seseorang yangmelakukan sesuatu perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (Willens)perbuatan itu, serta harus menginsafi/ mengerti (Wetens) akan akibat dariperbuatannya;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur sengaja disiniterdakwa mempunyai niat (kehendak) atau maksud menimbulkan penderitaan,rasa sakit atau luka pada orang lain ;Menimbang, bahwa dari keterangan saksisaksi, keterangan terdakwaserta dihubungkan
21 — 3
Bahwa menurut MEMORIE VAN TOELICHTING (MvT) yang dimaksudkanDENGAN SENGAJA atau OPZET itu adalah WILLEN EN WETENS dalamartian pembuat harus menghendaki (WILLEN) melakukan perbuatan tersebut danjuga harus mengerti (WETEN) akan akibat dari pada perbuatan itu.
Citra AdityaBakti, halaman 281 menyatakan bahwa, Perkataan willens en wetens tersebutsebenarnya telah dipergunakan orang terlebih dahulu dalam Memorie vanToelichting (MvT) dimana para penyusun Memorie van Toelichting itumengartikan opzettelijk plegen van een misdrij atau kesengajaan melakukansuatu kejahatan sebagai het teweegbregen van verboden handeling willensen wetens atau sebagai melakukan tindakan yang terlarang secara dikehendakidan diketahui ;3.
66 — 22
terpenuhi ;Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah perbuatanterdakwa tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan sengaja, yang dimaksud dengansengaja menurut Memorie van Toelichting (MvT) adalah kehendak untukmenimbulkan sesuatu akibat dari perbuatan atau tindakantersebut ; Menimbang, bahwa kesengajaan dalam praktek peradilan dan menurut doktrindikenal dan dibedakan beberapa gradasinya, sehingga dapat ditafsirkan lebih luas lagitidak hanya sebagai dikehendaki dan diinsyafi (willense en wetens
Citra Aditya Bakti, halaman 281 menyatakan bahwa, Perkataanwillens en wetens tersebut sebenarnya telah dipergunakan orang terlebihdahulu dalam Memorie van Toelichting (MvT) dimana para penyusun Memorievan Toelichting itu mengartikan opzettelijk plegen van een misdrij ataukesengajaan melakukan suatu kejahatan sebagai het teweegbregen vanverboden handeling willens en wetens atau sebagai melakukan tindakan yangterlarang secara dikehendaki dan diketahui ;Bahwa menurut doktrin pengertian OPZET ini telah