Ditemukan 745874 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 09-06-2021 — Putus : 05-07-2021 — Upload : 05-07-2021
Putusan PT SAMARINDA Nomor 96/PDT/2021/PT SMR
Tanggal 5 Juli 2021 — Pembanding/Tergugat : YULIANTI TONAPA Diwakili Oleh : EDI SISWANTO, S.H.
Terbanding/Penggugat : YONRIS TANDI SAU Diwakili Oleh : Nunung Tri Sulistiawati, S.H.,M.H
12224
  • Terlebih lagi saat ini diantara Penggugat dan Tergugattelah kembali hidup rukun dan damai sebagai suami isteri dalam suatu perkawinan,untuk membina rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan kekal, sesuai SuratPerjanjian Rujuk Perkawinan yang mereka tandatangani pada tangal 15 Februari2021 (terlampir).
    tingkat pertamatelah salah dalam menerapkan hukum pembuktian sebabhakim juga harus mendengarkan keterangan pihak Tergugatdan memberikan keputusan yang seadiladilnya (Pasal 145ayat (2) Rbg junto Pasal 157 Rbg junto Pasal 4 UndangUndang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaanKehakiman);Bahwa selain itu, menurut ketentuan UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan yang dimaksud dengan suatuperkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanitauntuk membentuk suatu rumah tangga yang kekal
    dan bahagiaberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga dalam suatuperkawinan selain merupakan suatu perjanjian oleh para pihak yangmelangsungkannya, sesungguhnya juga mengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuan yang luhur, sebagaimana diisyaratkanoleh iman dan kepecayaan para pihak tersebut, yakni membentukrumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa;Bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna dan hakikat sertatujuan suatu perkawinan, dalam UndangUndang Nomor
    satu rumah, dipandang satu sama lainmasin dapat berkomunikasi dengan baik serta menyelesaikanpermasalahan yang terjadi sehinga mereka secara bersamasama dapatmendidik anakanaknya dalam suatu mahligai rumah tangga yang utuh.Hal ini membuktikan, bahwa sesungguhnya diantara Penggugat denganHalaman 17 dari 24 Putusan Nomor 96/PDT/2021/PT SMRTergugat masih ada harapan dan atau bukannya tidak mungkin lagiuntuk dapat hidup bersama dalam ikatan perkawinan untuk membentuksuatu. keluarga yang sejahtera, kekal
    Sebab manakala keadaan kehidupanperkawinan dan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yangdemikian tersebut, dihubungkan dengan tujuan dari perkawinan yangpada dasarnya adalah untuk membentuk suatu keluarga (rumah tangga)yang kekal dan bahagia, tentunya untuk mencapai tujuan tersebut, harusada saling pengertian yang mendalam antara sepasang suamiisteritersebut.
Register : 11-09-2020 — Putus : 24-11-2020 — Upload : 10-08-2021
Putusan PN CIBINONG Nomor 254/Pdt.G/2020/PN Cbi
Tanggal 24 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
1911
  • Tergugat telah melangsungkan perkawinandihadapan Pemuka Agama Katolik yang bernama Pastor AmbrosiusNainggolan, OFMCAP, pada tanggal 22 April 2017 dan berlangsung diGereja Katolik Paroki Santo Padre Pio Medan Keuskupan Agung Medan,sebagaimana tercatat pada Kutipan Akta Perkawinan yang dikeluarkan olehKantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Nomor : 1271KW260420170003, tanggal 27 April 2017;Bahwa tujuan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalahmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Hal ini sesuai denganpenjelasan atas UndangUndang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinanyang menyebutkan Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yangbahagia dan kekal. Untuk itu suami ister!
    Pasal 22 ayat (1)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tersebut maka Pengadilan NegeriCibinong berwenang memeriksa dan mengadili gugatan ini;Menimbang, bahwa sebuah Perkawinan merupakan ikatan lahir batinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai Ssuamiisteri dengan tujuanmembentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa (vide: Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974).
    Ketentuan ini menunjukkan pada prinsipnya suatu perkawinan harusdijaga keutuhannya secara terus menerus, kekal dan abadi;Menimbang, bahwa walaupun pada prinsipnya suatu perkawinanbersifat kekal dan abadi.
Register : 09-07-2019 — Putus : 10-10-2019 — Upload : 15-10-2019
Putusan PN BANDUNG Nomor 248/Pdt.G/2019/PN Bdg
Tanggal 10 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
4218
  • Tahun 1974 tentang Perkawinan;Bahwa setelah Penggugat dan Tergugat melangsungkan perkawinan telahbergaul dengan baik sebagaimana layaknya suami istri dan terakhir tinggalbersama di Jalan Kebon Jati No. 41 RT. 005/003 Kelurahan Kebon Jeruk,Kecamatan Andir, Kota Bandung;Bahwa dari hasil perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat belumdikarunial anak;Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat denganTergugat berjalan dengan harmonis, sehingga tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal
    keretakan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernahdidamaikan oleh keluarga, namun tidak berhasil;Bahwa berdasarkan uraianuraian tersebut diatas, jelas bahwasannyaantara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi saling sayangmenyayangi, cinta mencintai, dan kerukunan, sehingga apa yang menjaditujuan dan sendisendi dasar sebuah perkawinan sebagaimana yangtersebut dalam Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yaituyang bertujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
    Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan perkawinan diBandung pada tanggal 19 Juni 2016, sesuai Kutipan Akta PerkawinanNomor 3273KW200620160008, yang dikeluarkan oleh Kepala DinasKependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung, tertanggal 20 Juni2016; Bahwa sebelum dilangsungkannya perkawinanan, Penggugat danTergugat sepakat untuk membentuk keluarga yang bahagia dan sejahteradan jika ada perselisihan dan pertengkaran itu dianggap sebagai ujiandalam membina rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Tergugat melangsungkan perkawinantelah bergaul dengan baik sebagaimana layaknya suami istri dan terakhirtinggal bersama di Jalan Kebon Jati No. 41 RT. 005/003 KelurahanKebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung; Bahwa dari hasil perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat belumdikaruniai anak;Halaman 7 dari 16 Putusan Nomor 248/Pdt.G/ecourt/2019/PN BdgBahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat denganTergugat berjalan dengan harmonis, sehingga tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal
    selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanpokok permasalahan adalah apakah benar antara Penggugat dan Tergugatsering teradi pertengkaran secara terus menerus yang mengakibatkanPenggugat pergi meninggalkan rumah sehingga harus putus karenaperceraian,Menimbang, bahwa dengan sebagaimana ketentuan UU No.1 Tahun1974 tentang Perkawinan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Putus : 02-03-2015 — Upload : 02-04-2015
Putusan PN SURABAYA Nomor 687/Pdt.G/2014/PN.SBY
Tanggal 2 Maret 2015 — VICTOR CHRIST GOENTORO melawan FIJU FITRIANI
198
  • Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sahyang telah dilangsungkan dihadapan pemuka agamaKristen yang bernama Pendeta Dr.Lukas Soetopo padatanggal 17 Mei 2013 di Gereja Alfa Omega di Surabayadan dicatat di Catatan Sipil Kota Surabaya dengan AktaPerkawinan Nomor : 3578KW090720130004 ;Bahwa pada awalnya perkawinan antara Penggugat danTergugat tersebut berjalan harmonis' seperti yangPenggugat harapharapkan sebagaimana yangdiamanatkan dalam perkawinan yang membentuk suaturumah tangga yang bahagia, kekal
    dan Tergugat adalah suami istriyang telah telah dilangsungkan dihadapan pemuka agamaKristen yang bernama Pendeta Dr.Lukas Soetopo padatanggal 17 Mei 2013 di Gereja Alfa Omega di Surabayadan dicatat di Catatan Sipil Kota Surabaya dengan AktaPerkawinan Nomor : 3578KW090720130004 ;Bahwa benar pada awalnya perkawinan antaraPenggugat dan Tergugat tersebut berjalan harmonisseperti yang Penggugat harapharapkan sebagaimanayang diamanatkan dalam perkawinan yang membentuksuatu. rumah tangga yang bahagia, kekal
Register : 03-12-2013 — Putus : 07-01-2014 — Upload : 02-04-2014
Putusan PA NGAWI Nomor 1860/Pdt.G/2013/PA.Ngw
Tanggal 7 Januari 2014 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
71
  • terjadipertengkaran Tergugat sering melakukan kekerasan fisik terhadap Penggugat;; Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tersebut terjadikurang lebih pada bulan Mei 2013, yang akibatnya antara Penggugat dengan Tergugat telahpisah rumah, Tergugat pulang kerumah orang tuanya; Bahwa Penggugat dan Tergugat selama 7 bulan hidup berpisah selama itu sudah tidak adahubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal
    merekabaikbaik akan tetapi sekarang Mereka sering bercekcok yaitu bertengkar mulut disebabkanoleh Tergugat tidak dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga untuk tiap hari, dimanaTergugat malas bekerja, dan jika terjadi pertengkaran Tergugat sering melakukan kekerasanfisik terhadap Penggugat;; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama 7 bulan hidup berpisah selama itusudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinanmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    belumdikaruniai keturunan ; Bahwa saksi mengetahui rumah tangga Penggugat dan Tergugat Semula rumah merekabaikbaik akan tetapi sekarang mereka sering bercekcok yaitu bertengkar mulut disebabkanoleh Tergugat tidak dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga untuk tiap hari, dan Tergugatmalas bekerja; Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat selama 7 bulan hidup berpisah selama itusudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinanmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    adalah bertengkarmulut; Bahwa sebab terjadinya pertengkaran ialah karena Tergugat tidak dapat mencukupi kebutuhanrumah tangga untuk tiap hari, dimana Tergugat malas bekerja, dan jika terjadi pertengkaranTergugat sering melakukan kekerasan fisik terhadap Penggugat:;; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama Penggugat dan Tergugat selama 7bulan hidup berpisah selama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin,sehingga tujuan perkawinan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
Register : 26-06-2013 — Putus : 01-10-2013 — Upload : 19-02-2014
Putusan PA NGAWI Nomor 0979/Pdt.G/2013/PA.Ngw
Tanggal 1 Oktober 2013 — PEMOHON DAN TERMOHON
71
  • Termohon tidak terimadengan keadaan Pemohon yang belum mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap; ; Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tersebutterjadi kurang lebih pada bulan Juni 2006, yang akibatnya antara Pemohon dengan Termohontelah pisah rumah, Pemohon pulang kerumah orang tua; Bahwa Pemohon dan Termohon selama 7 tahun hidup berpisah selama itu sudah tidak adahubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinan membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal
    anak bernama : ANAK I umur 8 tahun 11bulan; Bahwa saksi mengetahui sekarang mereka sering bercekcok yaitu Pemohon dan Termohonsaling mendiamkan dan mereka berpisah tempat tinggal disebabkan oleh Termohon tidakterima dengan keadaan Pemohon yang belum mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap;; Bahwa saksi mengetahui Pemohon dan Termohon selama 7 tahun hidup berpisah selama itusudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinanmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    anak bernama : ANAK I umur 8 tahun 11bulan; Bahwa saksi mengetahui sekarang ereka sering bercekcok yaitu Pemohon dan Termohonsaling mendiamkan dan mereka berpisah tempat tinggal disebabkan oleh Termohon tidakterima dengan keadaan Pemohon yang belum mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap;; Bahwa saksi mengetahui Pemohon dan Termohon selama 7 tahun hidup berpisah selama itusudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga tujuan perkawinanmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    /Pdt.G/2012/PA.Ngwyang bahagia dan kekal tidak tercapai sebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 UU No. 1tahun 1974 Bahwa pihak keluarga telah berusaha merukunkan Pemohon dengan Termohon tetapi tidakberhasilMenimbang bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut majelis Hakim berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecah, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana yangdikehendaki oleh pasal UU Nomor tahun 1974 tidak tercapai oleh karena itu perceraian adalahalternatif terbaik bagi keduanya
Register : 09-04-2015 — Putus : 06-05-2015 — Upload : 17-12-2015
Putusan PA MAJALENGKA Nomor 1173/Pdt.G/2015/PA.Mjl
Tanggal 6 Mei 2015 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
160
  • Tergugat sekarang ini telah menjadi terpidana dan telah menjalanimasa hukuman di LAPAS Majalengka dengan hukuman penjara selama 10tahun dan denda sebesar Rp. 60.000.000, (enam puluh juta rupiah); bahwa antara Penggugat dan Tergugat sekarang ini telah pisah tempattinggal sejak Agutus 2014;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakimberkesimpulan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat benarbenar telahpecah dan sangat sulit untuk dipersatukan kembali dalam satu rumah tanggayang kekal
    3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa selama dalam persidangan Penggugat telahmenunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai dan tidak terpoengaruh dengannasehat Majelis Hakim dan menyatakan sudah tidak mau lagi mempertahankanrumah tangganya dengan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasar ketentuan pasal 1 Jo. pasal 33 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan ialah ikatan lahir dan bathin antaraseorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    perkawinan yakni unsur ikatan bathin sudah tidak ada lagidalam hati Penggugat dan dihubungkan pula dengan kenyataan antaraPenggugat dan Tergugat sudah hidup berpisah, tidak berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri sejak bulan Agustus tahun 2014 hingga sekarang;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut, rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat telah tidak sejalan dengan ketentuan SyariatIslam dan perundangundangan yang berlaku, dan akan sulit bagi Penggugatuntuk mewujudkan rumah tangga yang kekal
Register : 22-03-2017 — Putus : 17-05-2017 — Upload : 31-07-2017
Putusan PN WATES Nomor 05/Pdt.G/2017/PN Wat
Tanggal 17 Mei 2017 — INDAH EKA HERUWATI melawan MUJI WAHONO
9010
  • Katholikgereja Nanggulan pada tanggal 25 April 2005, dan kemudianperkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor DinasKependudukan, Catatan Sipil, Keluarga Berencana danPemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 25April 2005, serta telah mendapatkan Kutipan Akta Perkawinan denganNomor : 48/Cs.B.1933/2005 ;Bahwa Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugatdilangsungkan atas kehendak kedua belah pihak, serta berdasarkancinta kasih dengan tujuaan membentuk rumah tangga yang bahagiadan kekal
    Tergugat bersama anak anaknyatinggal di rumah orang tuanya di Desa Kembang, sementaraPenggugat di rumah nenek di Desa Nanggulan ;Bahwa anak anak tinggal dengan Penggugat 3 kali dalam 1minggu dengan cara di ambil di rumah orang tua Tergugat di DesaKembang sampai sekarang ;Bahwa sampai saat gugatan ini diajukan antara Penggugat denganTergugat telah pisah ranjang atau tidak hidup serumah lagi danselama itu pula tidak ada komunikasi lagi, dengan demikian tujuanperkawinan yaitu menuju rumah tangga bahagia, kekal
    abadi,harmonis sudah tidak biasa terwujud lagi ;Bahwa berdasarkan hal hal tersebut di atas, karena Perkawinanantara Penggugat dengan Tergugat tersebut sudah tidak mungkinlagi diwujudkan atau dipertahankan rumah tangga yang bahagia,kekal abadi maka jalan satu satunya bagi Penggugat hanyalahmengakhiri hubungan Perkawinan antara Penggugat dan Tergugatdengan Perceraian melalui Pengadilan Negeri Wates ;Berdasarkan alasan alasan yang kami kemukakan di atas, makakami sebagai Penggugat mohon kehadapan Yth
    Sejak itu Penggugat dengan Tergugat telah berpisahrumah ;Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun1974 disebutkan tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa.
Register : 27-05-2021 — Putus : 19-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PN MUARA TEWE Nomor 11/Pdt.G/2021/PN Mtw
Tanggal 19 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
7316
  • dan Tergugat tersebut telah dikaruniai 1(Satu) anak yang bernama:Anak Penggugat dan Tergugat, jenis kelamin Perempuan, lahir di Kuala Kapuaspada tanggal 24 Januari 2015, berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran No. 6211LU040220150012 tanggal O04 Februari 2015 dari Dinas KependudukanPencatatan Sipil Pulang Pisau.Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugatberjalan rukun dan damai dan jika ada perselisihan itu dianggap sebagai ujiandalam membina rumah tangga yang bahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhananyang Maha Esa.Adapun Kronologisnya adalah sebagai berikut :1.Bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria danseorang wanita sebagai Ssuami istri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumahtangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugatberjalan rukun dan damai dan jika ada perselisihan itu dianggap sebagai ujiandalam membina rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan
    #4##/##H#H/HHHHHMenimbang, bahwa karena yang menjadi masalah pokok dalam gugatanPenggugat adalah tentang Perceraian, maka yang perlu dipertimbangkan terlebihdahulu adalah apa benar antara Penggugat dan Tergugat terikat dalam suatuperkawinan yang sah sehingga Penggugat mempunyai /egal standing untukmengajukan gugatan;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorangpria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    Putusan Mahkamah Agung RI nomor 534 K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996);Menimbang, bahwa berdasarkan uraianuraian pertimbangan tersebut diatas,maka Majelis Hakim berpendapat bahwa di dalam rumah tangga Penggugat denganTergugat telah timbul permasalahan hingga terjadi perselisinan / pertengkaran dankomitmen untuk mengakhiri rumah tangga mereka dengan baikbaik maka tentuperasaan cinta yang menjadi titik tolak terciptanya ikatan batin antara suami danisteri untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan kekal
    telah luntur sebagaimanaMajelis Hakim mendapatinya dari keterangan para saksi dan bukti surat, sehinggadengan keadaan rumah tangga yang sudah tidak didasarkan pada prinsipprinsipkeharmonisan maupun kecocokan antara Ssuami dengan isteri maka keadaan rumahtangga / perkawinan ini tidak akan kokoh atau kekal apabila dipertahankan lagiantara Penggugat dan Tergugat tidak ada lagi hubungan selayaknya suami Istri dantidak lagi tinggal serumah;Menimbang, bahwa suami istri yang telah pisah tempat tinggal
Register : 18-04-2019 — Putus : 30-09-2019 — Upload : 30-09-2019
Putusan PA BEKASI Nomor 1683/Pdt.G/2019/PA.Bks
Tanggal 30 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
143
  • Bahwa berdasarkan Pasal ayat Undangundang No. tahun 1974,tentang perkawinan didefinisikan bahwa perkawinan adalah ikatan lahirbatin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa4.
    Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Pemohon denganTermohon berjalan rukun dan damai, apabila ada perselisihan danpertengkaran dianggap satu hal yang wajar karena hal tersebut dianggapsebagai ujian dalam menjalani kehidupan berumah tangga untuk menujukehidupan rumah tangga yang lebih baik, bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa;5.
    XXX yang dikeluarkan olehKepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi,tertanggal 5 April 2010.,3.Bahwa benar yang disampaikan pada gugatan Pasal 1 ayat 1 UndangUndang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan adalah ikatan lahir batinantara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa.
    Secarapribadi,Termohon berharap pernikahan ini dapat kekal dan bahagia.4. Bahwa Termohon tidak tahu apa yang menjadi pertimbangan dariPemohon sehingga berkesimpulan bahwa perkawinan antara Pemohondengan Termohon tidak dapat membentuk keluarga yang kekal sesuaidengan tujuan UndangUndang perkawiann.
    UndangUndang perkawianntidak memndefinisikan membentuk keluarga yang bahagia dan kekalnyahanya petunjuk untuk membenteuk keluarga yang bahgia kekal yaitusuami istri perlu saling membantu dan melengkapi, agar masingmasingdapat mengembangkan kepribadiannya membantu dan mencapaikesejahteraan sprituil dan materiil.
Register : 11-10-2016 — Putus : 22-11-2016 — Upload : 19-01-2017
Putusan PN SINGARAJA Nomor 511/Pdt.G/2016/PN.Sgr
Tanggal 22 Nopember 2016 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
2021
  • Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugatdengan Tergugat berjalan rukun dan damai serta jika ada perselisihandan pertengkaran itu dianggap sebagai ujian dalam membina keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa;. Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal serumah dan menjalanikehidupan rumah tangga dengan bahagia bersama Tergugat diDenpasar yang mana Penggugat dan Tergugat mencari nafkah untukmemenuhi kebutuhan hidupnya di Denpasar;.
    setelah bekerja dari Negara Malaysia sebagai SPA teraphis.Mulai awal kedatangan Penggugat sudah tidak lagi bertemu denganTergugat dikarenakan Tergugat tidak ingin lagi bertemu dan tinggalserumah, sehingga Penggugat sudah merasakan tidak adanyahubungan yang harmonis diantara mereka, dan Penggugat memilihuntuk meninggalkan Tergugat;Bahwa dari kejadiankejadian tersebut diatas, Penggugat berkesimpulanbahwa tujuan mulia dari suatu perkawinan untuk membentuk suatukeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    , yaitu: Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan wanita sebagaisuami istri dengan tujuaan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,saling kasihmengasihi dan hargamenghargai antara Penggugat danTergugat sudah tidak mungkin diharapkan untuk membentuk keluargayang harmonis, bahkan akan menimbulkan kesengsaraan danpenderitaan, oleh karena itu perkawinan Penggugat dengan TergugatHalaman 4 dari 15 Putusan Nomor 511/Pdt.G/2016.
    Oleh karena apabila perselisihan dan ketidak cocokanantara Penggugat dan Tergugat tersebut tetap dipertahankan maka akanmenimbulkan siksaan batin atau trauma yang berkepanjangan bagikedua pihak atau salah satu pihak, yang mana hal ini bertentangandengan tujuan perkawinan itu sendiri yaitu membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa seperti(Vide: Pasal 1 Undangundang No. 1 tahun 1974 tentangPerkawinan);17.Bahwa halhal sebagaimana yang telah diuraikan tersebut diatas
    karenaTergugat mempunyai selingkuhan pada saat Penggugat bekerja di Singapure.Bahwa permasalahan Penggugat dan Tergugat dari pihak keluarga berusahamempertemukan dan mendamaikan namun pada saat itu Tergugat marahmarah dan ingin bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathinantara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 23-02-2018 — Putus : 12-03-2018 — Upload : 09-04-2019
Putusan PA BIMA Nomor 47/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 12 Maret 2018 — Pemohon melawan Termohon
1027
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 31-07-2013 — Putus : 05-02-2013 — Upload : 31-07-2013
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 58/Pdt.G/2012/PN.Kray
Tanggal 5 Februari 2013 — Nama : PENGGUGAT Tempat/tanggal lahir : Surakarta / 08 Oktober 1979 Agama : Kristen Pekerjaan : Swasta Tempat tinggal : Jl.Rambutan II/18 Rt.004/020 Wonorejo Gondangrejo Karanganyar 57773 Selanjutnya disebut sebagai ….………………………………. PENGGUGAT M e l a w a n Nama : TERGUGAT Tempat /tanggal lahir : Bandung / 10 Februari 1983 Agama : Kristen Pekerjaan : Swasta Tempat tinggal : Dahulu bertempat tinggal di Jl.Rambutan II/18 Rt.004/020 Wonorejo Gondangrejo Karanganyar 57773 Namun sekarang tidak diketahui domisilinya Selanjutnya disebut sebagai …………………………………. TERGUGAT
404
  • 10 Juli 2006 Nomor : 1488/2006 yang dikeluarkan oleh DinasKependudukan Dan Catatan Sipil Kota Surakarta.2 Bahwa dalam perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 1 (satu)orang anak yang bernama : Anak Penggugat dan Tergugat lahir di Surakarta padatanggal 04 November 2004.3 Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilaki sebagai suamidengan seorang perempuan sebagai istri yang bertujuan untuk membentuk suaturumah tangga yang harmonis, bahagia dan sejahtera yang kekal
    tetapitidak pernah berhasil.Bahwa anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Anak Penggugat dan Tergugatlahir di Surakarta pada tanggal 08 November 2004 yang saat ini masih di bawah umurdan masih memerlukan kasih sayang seorang ibu maka Penggugat mohon ditetapkansebagai Wali dari anak tersebut.Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilaki sebagai suamidengan seorang perempuan sebagai isteri yang bertujuan untuk membentuk suaturumah tangga yang harmonis, bahagia dan sejahtera kekal
    selama 5 (lima) tahun dan terjadipercekcokan yang terus menerus ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap di persidangantersebut maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perkawinan antara Penggugat danTergugat sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan menurut pasal UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yaitu perkawinan ialah ikatan lahirbatin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 23-10-2015 — Putus : 29-12-2015 — Upload : 01-11-2016
Putusan PN SURAKARTA Nomor 245/Pdt.G/2015/PN.Skt
Tanggal 29 Desember 2015 — DWIANTO SETYAWAN vs MONIKA ELVIRA WIJAYA
338
  • Skt.Bahwa perkawinan adalah ikatan batin antara seorang lakilaki sebagaisuami dengan seorang perempuan sebagai isteri yang bertujuan untukmembentuk suatu rumah tangga yang harmonis, bahagia dan sejahterayang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Bahwa tujuan perkawinan tersebut di atas ternyata tidak dapat dicapai,hal tersebut disebabkan karena kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat sering diwarnai dengan percecokan / pertengkaran terusmenerus dan sulit untuk dihindarkan dikarenakan tidak
    sah menurutketentuan undangundang sebagaimana ditentukan dalam pasal 2 ayat 1 dan 2UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa oleh karena perkawinan Penggugat denganTergugat sah menurut hukum, selanjutnya Majelis Hakim akanmempertimbangkan apakah Penggugat dapat membuktikan dalildalilgugatannya yang mengemukakan bahwa kehidupan rumah tangga Penggugatdengan Tergugat tidak bisa berjalan sesuai dengan tujuan perkawinan yaitumembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    Apabila perkawinan itu tetap dipertahankan maka pihakyang menginginkan perkawinan pecah, tetap akan berbuat yang tidak baik agarperkawinan tetap pecah;Menimbang, bahwa dalam kehidupan rumah tangga kebersamaan sertakomunikasi antara suami istri merupakan hal yang sangat esensial bagiterwujudnya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, dengan tidakHalaman 9 dari 13 Putusan Perdata Gugatan Nomor 245./Pdt.G/2015/PN.
    lama yaitusejak setahun belakangan ini, maka menurut pendapat Majelis Hakim bahwadalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadiperselisinan dan pertengkaran yang terjadi secara terus menerus;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal (1) UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dinyatakan bahwa yang dimaksud denganperkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanitasebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    tidak ada;Menimbang, bahwa dari faktafakta sebagaimana dipertimbangkandiatas dan dengan berpegang pada pendapat Mahkamah Agung RepublikIndonesia dalam Putusannya No. 534 K/Pdt/1996, tanggal 18 Juni 1996sebagaimana telah dipertimbangkan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwaPenggugat telah dapat membuktikan bahwa kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sering diwarnai perselisihan dan pertengkaranyang berlangsung secara terus menerus sehingga tidak dapat diharapkan lagiuntuk hidup bahagia dan kekal
Register : 19-09-2019 — Putus : 12-11-2019 — Upload : 14-11-2019
Putusan PN Nanga Bulik Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Ngb
Tanggal 12 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
6816
  • Bahwa sebuah perkawinan ialah ikatan lahir batin antaraseorang pria dan seorang wanita sebagai suami dan istridengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yanghalaman 1 dari 12Putusan Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Ngbbahagia dan kekal berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa,sebagaimana yang tercantum dalam pasal 1 UU RI No. 1 Tahun1974 tentang perkawinan);3.
    Tergugat yang awalnya berjalan dengan baik,rukun dan harmonis bahkan dari perkawinan tersebut Penggugat danTergugat telah dikaruniai 1 (Satu) orang anak yang diberi nama ANAKhalaman 6 dari 12Putusan Nomor 17/Pdt.G/2019/PN Ngbnamun sejak tahun 2013 kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga dalamhubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sudah tidakmungkin lagi didamaikan dan hidup rukun selaku suami steri untukmembentuk keluarga yang kekal
    patut untuk dikabulkan atau tidak;wonnn nena n= Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dalildalilgugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat tertanda P1sampai dengan P5, serta 2 (dua) orang saksi;wonn Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan suatu perkawinanberdasarkan ketentuan Pasal 1 UndangUndang No. 1 tahun 1974tentang Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    dalam menjalani kehidupan rumah tangga terutama mengenaipekerjaan bahkan sejak tahun 2013 sampai dengan sekarangPenggugat dan Tergugat sudah tidak tinggal bersama lagi dalam satuPUM AN == nn nnn nnn nn nnn nnn nnn enn nn nnn nnn een nnn nn nee nnn nnn cee ee nnn nneewonn Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan tersebut di atas manakala dihubungkan dengan makna dantujuan dari suatu perkawinan yang pada pokoknya adalah untukmembentuk suatu keluarga (rumah tangga) yang kekal
    dan bahagianamun pada kenyataannya kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat selalu diliputi pertengkaran yang terjadi terusmenerus yangdisebabkan karena sering terjadi perbedaan pendapat dalam menjalanikehidupan rumah tangga mereka terutama mengenai pekerjaan bahkansejak tahun 2013 hingga kini Penggugat dan Tergugat sudah tidaktinggal bersama lagi dalam satu rumah maka sulit diharapkan antaraPenggugat dan Tergugat dapat hidup rukun lagi sebagai suamiisteriuntuk membentuk rumah tangga yang kekal
Register : 09-07-2015 — Putus : 29-09-2015 — Upload : 27-10-2015
Putusan PN DENPASAR Nomor 515 / Pdt.G / 2015 / PN.Dps
Tanggal 29 September 2015 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
65
  • No. 9 tahun 1975 yaitu karenaadanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat yang boleh dikatakan terus menerus,sehingga tidak akan ada harapan hidup rukun lagi dalam rumahtangga, maka apa yang menjadi tujuan perkawinan seperti tersebutdalam pasal 1 Undang undang No.1 tahun 1974 yaitumembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa tampaknya sudah tidak bisa terwujuddalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehinggasudah sepantasnyalah
    tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun kembali guna membentukrumah tangga yang harmonis dan bahagia, alasan mana sesuai denganketentuan yang termuat dalam pasal 19 huruf f Peraturan PemerintahNomor : 9 Tahun 1975 sehingga sudah sepatutnya untuk dipertimbangkan lebihlanjut ;Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 UU No.1 Tahun 1974tentang Perkawinan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin diantaraseorang lakilaki dan seorang perempuan dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Hal 11 dari 16 hal putusan Nomor 515/Pdt.G/2015/PN DpsMenimbang bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisatercapai apabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaranatau percekcokan yang berlangsung secara terus menerus ;Menimbang bahwa berdasarkan fakta dipersidangan bahwa Tergugattelah dipanggil secara sah dan patut untuk hadir ke persidangan, akan tetapitidak hadir karenanya secara hukum Tergugat dianggap melepaskan haknyauntuk menyangkal
    telah menunjukkan sikap untuk tetap bercerai dan sudah tidakmenginginkan lagi untuk bersatu dan mempertahankan perkawinannya denganTergugat, dan jika hal itu sudah timbul dalam kehidupan rumah tangga yangtelah mereka bina bersama, maka hal tersebut merupakan suatu pertandabahwa sudah tidak ada manfaatnya lagi mempertahankan perkawinan yangseperti itu, karena diantara suami dengan istri sudah tidak ada lagi ikatan batinyang timbalbalik, sehingga tujuan untuk membina rumah tangga yang bahagiadan kekal
Register : 18-02-2016 — Putus : 12-05-2016 — Upload : 29-11-2016
Putusan PN SURAKARTA Nomor 34/Pdt.G/2016/PN Skt
Tanggal 12 Mei 2016 — BANDINI vs WESLY SIMANJUNTAK
2515
  • Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilakisebagai suami dengan seorang perempuan sebagai isteri yangbertujluan untuk membentuk suatu rumah tangga yang harmonis,bahagia dan sejahtera yang kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa dengan hak dan kewajiban masingmasing serta penuhtanggung jawab, sedangkan antara Penggugat dan Tergugat ikatanlahir dan bathin sudah tidak mungkin lagi terjadi, sehingga Penggugatmengajukan gugatan perceraian ini.Berdasarkan alasanalasan tersebut diatas
    yang keterangannya saling bersesuaian dan dibenarkan sehingga darifaktafakta tersebut di atas, telah ternyata bahwa keadaan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi dikarenakan antaraPenggugat dengan Tergugat sering cekcok dan sehingga tidak dapatdiharapkan untuk rukun lagi dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa dalam kehidupan rumah tangga kebersamaan sertakomunikasi antara suami istri merupakan hal yang sangat esensial bagiterwujudnya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    lama yaitusejak setahun belakangan ini, maka menurut pendapat Majelis Hakim bahwadalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadiperselisinan dan pertengkaran yang terjadi secara terus menerus;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal (1) UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dinyatakan bahwa yang dimaksud denganperkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanitasebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    tidak ada;Menimbang, bahwa dari faktafakta sebagaimana dipertimbangkandiatas dan dengan berpegang pada pendapat Mahkamah Agung RepublikIndonesia dalam Putusannya No. 534 K/Pdt/1996, tanggal 18 Juni 1996sebagaimana telah dipertimbangkan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwaPenggugat telah dapat membuktikan bahwa kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sering diwarnai perselisihan dan pertengkaranyang berlangsung secara terus menerus sehingga tidak dapat diharapkan lagiuntuk hidup bahagia dan kekal
Register : 18-10-2021 — Putus : 24-11-2021 — Upload : 24-11-2021
Putusan PA Muaradua Nomor 374/Pdt.G/2021/PA.Mrd
Tanggal 24 Nopember 2021 — Penggugat melawan Tergugat
4611
  • ArRum Ayat 21 dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, akan sangat sulit terwujud;Menimbang, bahwa mengenai fakta pisah tempat tinggal antaraPenggugat dengan Tergugat bukan merupakan upaya sementara untukmeredam konflik yang mereka hadapi, melainkan sudah merupakan akibat darikonflik yang berkesinambungan atau berkelanjutan dan menunjukkanpeningkatan kualitas perselisihan dan pertengkaran
    ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor1 Tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut dapat diketahui bahwasalah satu unsur dari perkawinan itu ialah unsur ikatan batin dan apabila unsuritu sudah tidak ada lagi maka sebenarnya perkawinan tersebut sudah rapuhdan tidak
    Putusan No 374/Pdt.G/2021/PA.Mrdseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa terwujudnya keluarga yang bahagia dan kekaltersebut merupakan tanggung jawab bersama suami isteri (vide pasal 30 UUNomor 1 tahun 1974), oleh karena itu suami isteri wajib saling cinta mencintai,hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir dan batin satu kepadayang lain (vide pasal 33 UU nomor 1 tahun 1974);Menimbang,
    bahwa apabila seorang suami atau seorang isteri ataukeduadua nya sudah tidak saling mencintai, tidak saling menghormati, tidaksaling setia dan tidak saling memberikan bantuan lahir batin yang berdampakpada munculnya perselisihan dan pertengkaran yang tidak berkesudahan,maka diyakini tujuan rumah tangga yang kekal dan abadi pun sulit untuk diwujudkan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim telah menilaimanfaat dan madlaratnya dan akhirnya Majelis berkesimpulan bahwa jikaperkawinan Penggugat
Register : 24-08-2011 — Putus : 16-12-2011 — Upload : 09-04-2013
Putusan PN WAINGAPU Nomor 9/PDT.P/2011/PN.WNP
Tanggal 16 Desember 2011 — - DAY DARA HAE A.Md.F,CS
299
  • 2010 Pemohon II bersama orang tua mendatangi orang tua Pemohon I untukmelakukan pendekatan dan menyampaikan hubungan antara Pemohon I denganPemohon IJ;4 Bahwa dari hasil hubungan cinta antara Para Pemohon maka Pemohon I hamil dan telahmelahirkan seorang anak perempuan pada tanggal 23 Juni 2011 yang diberi namaCLARESTA ARIELLA SHADA oleh karena Pemohon I telah melahirkan seoranganak, maka Para Pemohon sepakat untuk segera melaksanakan pernikahan untukmembentuk suatu rumah tangga yang bahagia dan kekal
    perundingan tersebut bukan merupakanhalangan bagi para pemohon untuk melangsungkan perkawinan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 6 ayat 2 UU No.1 tahun 1974 tersebut, maka ijinkawin dari orang tua tidak disyaratkan lagi kepada para pemohon dan untuk itu tidak adahalangan kepada para pemohon untuk melangsungkan perkawinan; Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria danseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yangbahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan perkawinan adalah sah apabiladilakukan menurut hukum masingmasing agama dan kepercayaannya itu serta tiaptiapperkawinan di catatkan ( Vide pasal 1 dan 2 UndangUndang No. tahun 1974 tentangPerkawinan ) : 7722222 2222222 n nnn nnn nnn nnn nnn nnnMenimbang bahwa, untuk mencapai tujuan perkawinan yaitu membentuk keluarga( rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan supayaperkawinan para pemohon sah maka berdasarkan fakta hukum
    tidak dipermasalahkan lagi,karena pada waktu perundingan di tikar adat pemohon I menyatakan akan mengikuti agamayang dianut oleh pemohon IJ yaitu Katolik , keterangan saksisaksi tersebut bersesuaian denganbukti surat P6 tentang pernyataan Pemohon I bersedia untuk mengikuti ajaran agama dariPemohon I yaitu agama Katholik; Menimbang, bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria danseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    tidak dipermasalahkan lagi,karena pada waktu perundingan di tikar adat pemohon I menyatakan akan mengikuti agamayang dianut oleh pemohon IJ yaitu Katolik , keterangan saksisaksi tersebut bersesuaian denganbukti surat P6 tentang pernyataan Pemohon I bersedia untuk mengikuti ajaran agama dariPemohon II yaitu agama Katholik; Menimbang, bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria danseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
Register : 22-08-2017 — Putus : 18-12-2017 — Upload : 31-10-2018
Putusan PN SINGARAJA Nomor 418/Pdt.G/2017/PN Sgr
Tanggal 18 Desember 2017 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
1714
  • Bahwa dari kejadiankejadian tersebut yang penggugat curahkankeinginannya dari hati yang paling dalam , Penggugat berkesimpulan bahwatujuaan mulia dari suatu lembaga perkawinan adalah untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, sebagaimanadiamanatkan dalam Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 yaitu, Perkawnan ialahikatan lahir bathin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istridengan tujuaan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekalHalaman 3 dari 14 Putusan Perdata
    Kenyataan ini membuktikan bahwa dalam rumah tanggaPengugat dan Tergugat sudah terjadi pertengkaran dan kedua pihakmeninggalkan apa yang menjadi kewajiban sebagai suamiisteri sehinggaberarti antaranya keduanya sudah tidak dapat diharapkan untuk hidup rukunkembali sebagai suami isteri, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuksuatu keluarga yang bahagia dan kekal sudah tidak lagi tercapai dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan ialah membentuk suatukeluarga (rumah
    tangga) yang bahagia dan kekal, dimana untuk mencapaitujuan ini harus ada saling pengertian yang mendalam antara suamiisteri;Halaman 10 dari 14 Putusan Perdata Gugatan Nomor 418/Pat.G/2017/PN SgrMenimbang, bahwa dengan adanya pertengkaran terus menerusantara Penggugat dan Tergugat serta ditambah lagi dengan Tergugat yangtidak diketahui lagi keberadaannya maka tidak bisa diharapkan antaraPenggugat dan Tergugat untuk dapat hidup rukun dan bahagia lagi sebagaisuamiisteri sehingga tujuan perkawinan
    untuk membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esasebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undangundang RI Nomor 1 tahun 1974tentunya tidak akan terwujud.