Ditemukan 745874 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 13-11-2017 — Putus : 27-11-2017 — Upload : 22-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 190/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 27 Nopember 2017 — Pemohon melawan Termohon
106
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum islam(KH);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan daiamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh datammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 09-07-2015 — Putus : 29-09-2015 — Upload : 27-10-2015
Putusan PN DENPASAR Nomor 515 / Pdt.G / 2015 / PN.Dps
Tanggal 29 September 2015 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
65
  • No. 9 tahun 1975 yaitu karenaadanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat yang boleh dikatakan terus menerus,sehingga tidak akan ada harapan hidup rukun lagi dalam rumahtangga, maka apa yang menjadi tujuan perkawinan seperti tersebutdalam pasal 1 Undang undang No.1 tahun 1974 yaitumembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa tampaknya sudah tidak bisa terwujuddalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehinggasudah sepantasnyalah
    tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun kembali guna membentukrumah tangga yang harmonis dan bahagia, alasan mana sesuai denganketentuan yang termuat dalam pasal 19 huruf f Peraturan PemerintahNomor : 9 Tahun 1975 sehingga sudah sepatutnya untuk dipertimbangkan lebihlanjut ;Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 UU No.1 Tahun 1974tentang Perkawinan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin diantaraseorang lakilaki dan seorang perempuan dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Hal 11 dari 16 hal putusan Nomor 515/Pdt.G/2015/PN DpsMenimbang bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisatercapai apabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaranatau percekcokan yang berlangsung secara terus menerus ;Menimbang bahwa berdasarkan fakta dipersidangan bahwa Tergugattelah dipanggil secara sah dan patut untuk hadir ke persidangan, akan tetapitidak hadir karenanya secara hukum Tergugat dianggap melepaskan haknyauntuk menyangkal
    telah menunjukkan sikap untuk tetap bercerai dan sudah tidakmenginginkan lagi untuk bersatu dan mempertahankan perkawinannya denganTergugat, dan jika hal itu sudah timbul dalam kehidupan rumah tangga yangtelah mereka bina bersama, maka hal tersebut merupakan suatu pertandabahwa sudah tidak ada manfaatnya lagi mempertahankan perkawinan yangseperti itu, karena diantara suami dengan istri sudah tidak ada lagi ikatan batinyang timbalbalik, sehingga tujuan untuk membina rumah tangga yang bahagiadan kekal
Register : 18-02-2016 — Putus : 12-05-2016 — Upload : 29-11-2016
Putusan PN SURAKARTA Nomor 34/Pdt.G/2016/PN Skt
Tanggal 12 Mei 2016 — BANDINI vs WESLY SIMANJUNTAK
2515
  • Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilakisebagai suami dengan seorang perempuan sebagai isteri yangbertujluan untuk membentuk suatu rumah tangga yang harmonis,bahagia dan sejahtera yang kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa dengan hak dan kewajiban masingmasing serta penuhtanggung jawab, sedangkan antara Penggugat dan Tergugat ikatanlahir dan bathin sudah tidak mungkin lagi terjadi, sehingga Penggugatmengajukan gugatan perceraian ini.Berdasarkan alasanalasan tersebut diatas
    yang keterangannya saling bersesuaian dan dibenarkan sehingga darifaktafakta tersebut di atas, telah ternyata bahwa keadaan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi dikarenakan antaraPenggugat dengan Tergugat sering cekcok dan sehingga tidak dapatdiharapkan untuk rukun lagi dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa dalam kehidupan rumah tangga kebersamaan sertakomunikasi antara suami istri merupakan hal yang sangat esensial bagiterwujudnya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    lama yaitusejak setahun belakangan ini, maka menurut pendapat Majelis Hakim bahwadalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadiperselisinan dan pertengkaran yang terjadi secara terus menerus;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal (1) UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dinyatakan bahwa yang dimaksud denganperkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanitasebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    tidak ada;Menimbang, bahwa dari faktafakta sebagaimana dipertimbangkandiatas dan dengan berpegang pada pendapat Mahkamah Agung RepublikIndonesia dalam Putusannya No. 534 K/Pdt/1996, tanggal 18 Juni 1996sebagaimana telah dipertimbangkan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwaPenggugat telah dapat membuktikan bahwa kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sering diwarnai perselisihan dan pertengkaranyang berlangsung secara terus menerus sehingga tidak dapat diharapkan lagiuntuk hidup bahagia dan kekal
Register : 18-10-2021 — Putus : 24-11-2021 — Upload : 24-11-2021
Putusan PA Muaradua Nomor 374/Pdt.G/2021/PA.Mrd
Tanggal 24 Nopember 2021 — Penggugat melawan Tergugat
4611
  • ArRum Ayat 21 dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, akan sangat sulit terwujud;Menimbang, bahwa mengenai fakta pisah tempat tinggal antaraPenggugat dengan Tergugat bukan merupakan upaya sementara untukmeredam konflik yang mereka hadapi, melainkan sudah merupakan akibat darikonflik yang berkesinambungan atau berkelanjutan dan menunjukkanpeningkatan kualitas perselisihan dan pertengkaran
    ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor1 Tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut dapat diketahui bahwasalah satu unsur dari perkawinan itu ialah unsur ikatan batin dan apabila unsuritu sudah tidak ada lagi maka sebenarnya perkawinan tersebut sudah rapuhdan tidak
    Putusan No 374/Pdt.G/2021/PA.Mrdseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa terwujudnya keluarga yang bahagia dan kekaltersebut merupakan tanggung jawab bersama suami isteri (vide pasal 30 UUNomor 1 tahun 1974), oleh karena itu suami isteri wajib saling cinta mencintai,hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir dan batin satu kepadayang lain (vide pasal 33 UU nomor 1 tahun 1974);Menimbang,
    bahwa apabila seorang suami atau seorang isteri ataukeduadua nya sudah tidak saling mencintai, tidak saling menghormati, tidaksaling setia dan tidak saling memberikan bantuan lahir batin yang berdampakpada munculnya perselisihan dan pertengkaran yang tidak berkesudahan,maka diyakini tujuan rumah tangga yang kekal dan abadi pun sulit untuk diwujudkan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim telah menilaimanfaat dan madlaratnya dan akhirnya Majelis berkesimpulan bahwa jikaperkawinan Penggugat
Register : 25-05-2015 — Putus : 15-09-2015 — Upload : 18-10-2016
Putusan PN SURAKARTA Nomor 127/Pdt.G/2015/PN.Skt
Tanggal 15 September 2015 — SENDY MEYLANA vs FENDY IRWANTO
3016
  • Jordan Montela (lahir tanggal 18 Mei 2011);Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilaki sebagaisuami dan seorang perempuan sebagai isteri yang bertujuan untukmembentuk suatu rumah tangga yang harmonis, bahagia dan sejahterayang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Bahwa awalnya kehidupan rumah tangga antara Penggugat denganTergugat adalah harmonis dan sejahtera, namun keadaan seperti ini tidakbisa berjalan sesuai tujuaan dan kandas ditengah jalan sehingga tujuanperkawinan
    memberikan nafkah lahir maupun batin kepadaPenggugat;Bahwa Penggugat telah berupaya mencari jalan keluar untukmenyelamatkan perkawinan akan tetapi karena kekerasan hati Tergugatuntuk tidak mau melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami, makajalan satusatunya yang dianggap paling baik oleh Penggugat adalahdengan cara mengajukan gugatan perceraian ini;Bahwa mengingat tujuan perkawinan dalam UndangUndang PokokPerkawinan Nomor : 1 Tahun 1974 ialah membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal
    Apabila perkawinan itu tetap dipertahankan maka pihakyang menginginkan perkawinan pecah, tetap akan berbuat yang tidak baik agarperkawinan tetap pecah;Menimbang, bahwa dalam kehidupan rumah tangga kebersamaan sertakomunikasi antara suami istri merupakan hal yang sangat esensial bagiterwujudnya keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, dengan tidakterciptanya hal ini dalam suatu rumah tangga maka dalam rumah tanggatersebut dapat dianggap telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terjadiantara
    yang lama yaitusejak akhir tahun 2012, maka menurut pendapat Majelis Hakim bahwa dalamkehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihandan pertengkaran yang terjadi secara terus menerus;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal (1) UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dinyatakan bahwa yang dimaksud denganperkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanitasebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    Skt.Menimbang, bahwa dari faktafakta sebagaimana dipertimbangkandiatas dan dengan berpegang pada pendapat Mahkamah Agung RepublikIndonesia dalam Putusannya No. 534 K/Pdt/1996, tanggal 18 Juni 1996sebagaimana telah dipertimbangkan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwaPenggugat telah dapat membuktikan bahwa kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sering diwarnai perselisihan dan pertengkaranyang berlangsung secara terus menerus sehingga tidak dapat diharapkan lagiuntuk hidup bahagia dan kekal
Register : 20-07-2020 — Putus : 09-09-2020 — Upload : 12-08-2021
Putusan PN BLITAR Nomor 93/Pdt.G/2020/PN Blt
Tanggal 9 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
366
  • Bahwa semula Rumah Tangga Penggugat dengan Tergugatcukup harmonis dan bahagia, akan tetapi tujuan perkawinan untukmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa tidak dapat dipertahankan lagi antara Penggugatdengan Tergugat awal mula percekcokan pada kisaran tahunn 2014dikarenakan penyebabnya antara lain dikarenakan sudah tidak ada lagi kecocokan dan keharmonisan rumahtangga yang disebabkan adanya perselisihnan, pertengkaran yangsering dan terus menerus terjadi antara
    Bahwa ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugatsebagaimana yang diuraikan diatas sudah tidak bisa dibina untukmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sebagaimana maksud dan tujuan dari suatuperkawinan yang diamanatkan dalam Pasal 1 Undangundang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, sehingga cukup beralasan bagiPenggugat untuk mengajukan gugatan perceraian berdasarkanketentutan Pasal 19 huruf (F) Peraturan Pemerintan No. 09 Tahun 1975tentang pelaksanaan Undangundang
    Bahwa ikatan perkawinan antara Penggugat dan TergugatHalaman 8 dari 17 Putusan Nomor 93/Padt.G/2020/PN BItsebagaimana yang diuraikan diatas sudah tidak bisa dibina untukmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sebagaimana maksud dan tujuan dari suatuperkawinan yang diamanatkan dalam Pasal 1 Undangundang Nomor1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, sehingga cukup beralasan bagiPenggugat untuk mengajukan gugatan perceraian berdasarkanketentutan Pasal 19 huruf (F) Peraturan
    Bahwadengan demikian apabila rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tetapdipertahankan maka yang didapat bukanlah kebahagiaan melainkan sebuahkesengsaraan, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan antara Penggugatdan Tergugat tidak dapat diharapkan untuk hidup rukun lagi dalam rumahtangga;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makatujuan perkawinan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sesuai dengan Pasal1 UndangUndang
Register : 04-04-2019 — Putus : 25-06-2019 — Upload : 25-07-2019
Putusan PN SURABAYA Nomor 332/Pdt.G/2019/PN Sby
Tanggal 25 Juni 2019 — Penggugat melawan Tergugat
4212
  • dapat dipersatukan lagi,meskipun salah satu pihak tetap menginginkan perkawinan supayatetap utuh.Bahwa oleh karena kehidupan rumah tangga antara PENGGUGATdan TERGUGAT sudah tidak ada harapan lagi akan hidup rukun dandamai sebagaimana diamanatkan di dalam Pasal 1 UU RI No, 1Tahun 1974 yang mengaturPerkawinan adalah ikatan lahir bathinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteriHal.5 Putusan Nomor 332/Pdt.G/2019/PN.Sby.dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yangbahagia dan kekal
    Selain itu juga terungkap motifsesungguhnya kenapa Penggugat mengawini Tergugat, ternyata bukanHal.7 Putusan Nomor 332/Pdt.G/2019/PN.Sby.karena cinta dan bertujuan membentuk rumah tangga yang bahagia, damaidan kekal abadi, melainkan karena Penggugat dan keluarga Penggugat(kakak Penggugat) hanya ingin memanfaatkan Tergugat secara ekonomi,sebagai berikut; 1 (Satu) bulan setelah perkawinan telah terjadi pertengkaran karenaPenggugat tidak dengan sungguhsungguh mengurus dan menjalankanusaha Tergugat menjual
    Bahwa, berdasarkan uraianuraian tersebut pada poin 5 di atas, sangatlahjelas dapat disimpulkan bahwa motif Penggugat mengawini Tergugat adalahkarena cinta dan bertujuaan membentuk rumah tangga yang bahagia dandamai serta kekal abadi, melainkan karena Penggugat dan keluargaPenggugat (kakak Penggugat) hanya ingin memanfaatkan Tergugat secaraekonomi;7.
    yang dianut dan perkawinan merekapun telah dicatatkanoleh Pegawai Pencatat sesuai dengan Peraturan PerundangUndangan yangberlaku sehingga atas dasar itu Majelis berpendapat bahwa Penggugat telahmelangsungkan perkawinan secara sah dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 UndangUndangNomor.1 Tahun 1994 dimana ditentukan Perkawinan adalah ikatan lahir bathinantara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa setiap orang yang melangsungkan perkawinantentu berharap akan dapat memperoleh kebahagiaan yang kekal dalamkehidupan rumah tangganya, akan tetapi setiap orang yang melangsungkanperkawinan dapat memperoleh kebahagiaan yang kekal seperti yangdiharapkan, kadang kala jika ada kebahagiaan seperti yang dimaksud tidakberlangsung lama karena seiring dengan perjalanan waktu dalam kehidupanrumah tangga antara suami istri sering timbul perselisinan dimana
Register : 02-01-2018 — Putus : 18-01-2018 — Upload : 09-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 2/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 18 Januari 2018 — Pemohon melawan Termohon
102
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kKematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangHal
Register : 13-09-2017 — Putus : 20-04-2017 — Upload : 13-09-2017
Putusan PN KARANGAYAR Nomor 20/Pdt.G/2017/PN.Krg
Tanggal 20 April 2017 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
619
  • namun ternyata sampaisekarang tidak berhasil.Halaman 2 dari 10 Putusan Perdata Gugatan Nomor 20/Pat.G/2017/PN Krg13.Bahwa pada tanggal 9 Februari 2017 saya telah diserahkan kepadakedua orangtua saya, saya dan Tergugat sepakat untuk berceraikarena tidak bisa lagi bersama sebagai suami istri.14.Bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilakisebagi suami dengan seorang perempuan sebagai istri yang bertujuanuntuk membentuk suatu rumah tangga yang harmonis, bahagia dansejahtera yang kekal
    perkawinan Penggugat dan Tergugat terjadi cekcok terus menerusyang pada akhirnya Penggugat dengan Tergugat tidak tinggal dalam satu rumahlagi sejak 9 Pebruari 2017 sehingga diantara mereka tidak ada keharmonisanberumah tangga ;Menimbang, bahwa akibat dari cekcok antara Penggugat denganTergugat, ternyata secara factual Penggugat dengan Tergugat sudah tidakserumah lagi maka hal ini menunjukan bahwa antara Penggugat denganTergugat sudah tidak ada harapan lagi untuk kembali dalam satu rumah tanggayang kekal
    percekcokan atau salah satumeninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri,apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut dihubungkan denganyurisprdensi Mahkamah Agung No. 534K/Padt/1996 tanggal 18 Juni 1996, bahwarumah tangga Pengggugat dengan Tergugat sering terjadi cekcok dan secarafactual Penggugat dan Tergugat sudah tidak tinggal serumah lagi, sehinggatujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang kekal
Register : 20-10-2020 — Putus : 11-11-2020 — Upload : 11-11-2020
Putusan PA BANGKALAN Nomor 1451/Pdt.G/2020/PA.Bkl
Tanggal 11 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
167
  • Termohon sehingga Pemohon memilin jalan untuk berceraidengan Termohon;Bahwa Pemohon sudah berusaha bersabar dan menasehati Termohonagar mau mengubah sikapnya tersebut, namun Termohon tetap tidak bisamerubah, dan pihak keluarga telah berusaha menasehati danmerukunkan akan tetapi tidak berhasil;Bahwa dengan kondisi rumah tangga sebagaimana tersebut di atas, makakeutuhan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon sudah tidakdapat dipertahankan lagi dan untuk membentuk rumah tangga bahagia,harmonis dan kekal
    sebagaimana yang diisyaratkan oleh UU No. 1 Tahun1974 maupun syariah hukum Islam yang bahagia dan kekal sulit untukdiwujudkan;Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibatperkara ini;Nomor Putusan ,Halaman 2 dari 5alasan Berdasarkan/dalildalil di atas, mohon agar Ketua PemohonPengadilan Agama Bangkalan segera memeriksa dan mengadili perkara ini,selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:Primair:1.
Register : 15-07-2019 — Putus : 12-09-2019 — Upload : 23-09-2019
Putusan PN GUNUNG SUGIH Nomor 29/Pdt.G/2019/PN Gns
Tanggal 12 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
7922
  • Bahwa dari Kejadiankejadian tersebut di atas, PENGGUGATberkesimpulan bahwa tujuan mulia dari suatu Lembaga Perkawinan yakniuntuk membentuk keluarga (Rumah Tangga) yang bahagia dan kekal,saling kasin mengasihi dan harga menghargai antara PENGGUGAT danTERGUGAT sebagaimana diamanatkan UndangUnaang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan, sudah tidak mungkin diharapkan lagi, bahkanmenimbulkan kesengsaraan dan penderitaan oleh karena itu perkawinanantara PENGGUGAT dan TERGUGAT sepatutnya tidak dapatdipertahankan
    berdasar hukum/tidak beralasan ;Menimbang, tentang petitum gugatan angka 2 ;Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan lebihlanjut kebenaran alasanalasan Kuasa Penggugat untuk mohon putusanperceraian tersebut, maka terlebin dahulu Majelis Hakim mempertimbangkankebenaran ikatan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Bahwa, dengan demikian tujuan dari perkawinan untukmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diamanakandalam pasal 1 Undang Undang Republik Indonesia, Nomor 1 Tahun 1974tentang perkawinan, tidak tercapai dan bahkan tidak mungkin dapatdipertahankan lagi, untuk itu. cukup beralasan bagi Penggugat, untukmengajukan gugatan perceraian, berdasarkan ketentuan pasal 19 huruf fPeraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 1975 tentangPelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia,
    telah berusaha untuk menasehati dan mendamaikan dengan harapanPenggugat dan Tergugat dapat rujuk kembali, namun usaha tersebut tidakberhasil ;Menimbang, bahwa sesungguhnya perkawinan itu adalah bukan sekedarperjanjian antara seorang lakiJtaki dengan seorang perempuan untukmembentuk suatu keluarga, namun lebih dari itu perkawinan juga merupakanikatan lahir batin antara seorang lakilaki dengan seorang perempuan sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga dan rumah tangga yangbahagia dan kekal
    setelah dihubungkan dengan fakta yang terungkap di persidangan ternyataketentuan huruf f telah terpenuhi dan terbukti menurut pasal dimaksud,dengan demikian menurut Majelis, ikatan perkawinan antara Penggugat denganTergugat telah bertentangan dengan Pasal 1 UndangUndang No. 1 tahun1974, tentang Perkawinan yang menyatakan bahwa Perkawinanialahmerupakan ikatan lahirbathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai SuamiIsteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
Register : 06-02-2017 — Putus : 23-03-2017 — Upload : 12-05-2017
Putusan PN DENPASAR Nomor 96 / Pdt.G / 2017 / PN Dps
Tanggal 23 Maret 2017 — PENGGUGAT melawan TERGUGAT
84
  • Penggugat dan Tergugat telah terjadi percekcokan yang terusmenerusdan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun kembali dalam membentukrumah tangga yang harmonis dan bahagia, alasan mana sesuai denganketentuan yang termuat dalam pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor : 9TRAIL 19.755 seers eanrecnea tac a 5 ect ANT tAMenimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorangpria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuaan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    G/2017/PN Dpstersebut untuk hidup bersama (ikatan batin), artinya tanpa ikatan batin ini ikatanlahir akan menjadi rapuh; 0Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisatercapai apabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaranapalagi karena adanya perbedaan pendapat/prinsip yang sangat mendasarsehingga berakibat pada pertengkaran atau percekcokan
    bertemu dan berbicara yang dipermasalahkan adalahmasalah keuangan dan kebudayaan yang dianut mereka saksi jugamenyatakan istri Penggugat orangnya sangat keras sukar untuk mengalahsampai saksi juga pernah menasehatinya akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut diatas maupunkenyataan dari kehidupan suami istri maka Penggugat dan Tergugat tidakmungkin berwujud hubungan serasi dan seimbang atau harmonis hubunganmana merupakan unsure pokok dalam membina rumah tangga yang kekal
Register : 26-01-2021 — Putus : 18-03-2021 — Upload : 22-03-2021
Putusan PN MATARAM Nomor 28/Pdt.G/2021/PN Mtr
Tanggal 18 Maret 2021 — Penggugat melawan Tergugat
3617
  • melakukan perbuatan Tergugat seperti yang diuraikandiatas; Bahwa karena halhal yang telah diuraikan diatas, sejak tanggal 8atau setidaknya sudah kurang lebih 2 minggu lamanya Penggugat danTergugat sudah tidak tinggal bersama; Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 Undangundang No. 1 tahun 1974,tentang pokokpokok perkawinan, dinyatakan sebagai berikut bahwa:Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal
    dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal(satya alaki rabi) (Parisada Hindu Dharma Pusat, 1985 :34).
    Pengertian ini sejalandengan perkawinan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 UndangUndangPerkawinan yang menyatakan perkawinan sebagai ikatan lahir batin antaraseorang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan ke Tuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa Manava Dharmasastra IX.101102 menyebutkantentang perkawinan sebagai berikut : Anyonyasyawayabhicaroghaweamanamantikah, Esa dharmah samasenajneyah stripumsayohparah, yang artinya : Hendaknya
    Selanjutnya Manava Dharmasastra11.60 menyebutkan Samstusto bharyaya bharta bharta tathaiva ca, sminnewakule nityam kalyanam tatra wai dhruwam, yang artinya Pada keluarga dimanasuami isteri berbahagia dengan isterinya dan demikian pula sang isteri terhadapsuaminya, kebahagian pasti kekal.
    Bahwa berdasarkan slokasloka tersebutagama Hindu tidak menginginkan adanya perceraian dan menganjurkan agarperkawinan yang kekal hendaknya dijadikan sebagai tujuan tertinggi bagipasangan suami isteri;Menimbang, bahwa namun demikian agama Hindu memperbolehkansuami menceraikan isteri apabila sedemikian rupa isteri telah lalai melaksanakankewajibannya terhadap suami.
Register : 14-12-2015 — Putus : 21-01-2016 — Upload : 26-02-2016
Putusan PN KOTA AGUNG Nomor 17/Pdt.G/2015/PN.Kot
Tanggal 21 Januari 2016 — - SURYONO; - SUGIARSIH;
9933
  • 1975Pasal 19 huruf (B) Pasal 19 Huruf (F) tentang alas an perceraian dimanaapabila suami dan istri terjadi perselisinan dan pertengkaran terus menerus(OH HELLBAAR TWEEST PALT) dan salsh satu pihak meninggalkan pihaklain selama 2 (dua) tahun berturutturut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena halhal lain untuk kemampuannya, sehingga tidaktercapai maksud dari Pasal 1 UndangUndang Perkawinan No. 1 tahun1974, tentang perkawinan membentuk keluarga (Rumah Tangga) yangbahagia dan kekal
    Tergugat, dan berpuncak pada sikap tergugat meninggalkan Penggugattanpa alasan yang sah, sehingga sebelum Majelis Hakim mempertimbangkanlebih lanjut pokok gugatan Penggugat tersebut maka terlebih dahulu MajelisHakim akan mempertimbangkan dalil posita Gugatan Penggugat tentangterjadinya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Perasaancinta yang menjadi titik tolak terciptanya ikatan batin antara suami dan isteriuntuk menciptakan keluarga yang bahagia dan kekal, telah luntur denganadanya keteguhan masingmasing pihak dalam mempertahankanperbedaan prinsip hingga pada akhirnya perasaan saling menghargaiterhadap pasangan hidupnya menjadi tidak ada;Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sudahtidak didasarkan pada prinsipprinsip saling menghargai, maka keadaanrumah tangga ini tidak akan kokoh atau kekal apabila
Register : 14-08-2019 — Putus : 17-09-2019 — Upload : 18-09-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 146/Pdt.G/2019/PN Byw
Tanggal 17 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
354
  • Banyuwangi dan setelahmenikah tinggal bersama di Perkebunan Sarongan; Bahwa awalnya kehidupanrumah tangga keduanya harmonis namun berjalannya waktu sering seringterjadi pertengkaran karena masalah ekonomi; Bahwa antara Penggugat danTergugat telah pisah ranjang sejak tahun 2009 yang lalu dan tidak pernah adakomunikasi lagi sehingga kehidupan rumah tangga antara Penggugat denganTergugat sudah tidak mungkin lagi didamaikan dan tidak dapat hidup rukunselaku suami isteri untuk membentuk keluarga yang kekal
    dan bahagia;Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidakpernah menanggapinya karena tidak pernah datang dan menghadap dipersidangan walaupun telah dipanggil secara sah dan patut;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Undang Undang Nomor. 1tahun 1974 tentang Perkawinan yang dimaksud dengan suatu perkawinanadalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita untuk membentuksuatu rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa, sehingga dalam suatu perkawinan
    selain merupakan suatuperjanjian oleh para pihak yang melangsungkannya, sesungguhnya jugamengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuan yang luhur, sebagaimanadiisyaratkan oleh iman dan kepecayaan para pihak tersebut, yakni membentukrumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa oleh karena itulah selain mengatur makna danhakekat serta tujuan suatu perkawinan, dalam Undang Undang Nomor.1 Tahun 1974 Juncto Peraturan Pemerintah Nomor. 9 Tahun 1975 tentangPeraturan
    didamaikan diantara mereka, dikarenakan masalah ekonomi, dan saat iniantara Penggugat dan Tergugat sudah tidak satu rumah lagi, Kenyataan inimenegaskan antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada lagikecocokan dan keinginan untuk membentuk suatu keluarga dalam ikatanperkawinan;Halaman 7 dari 11 Putusan Perdata Gugatan Nomor 146/Padt.G/2019/PN BywMenimbang, bahwa manakala hal ini dihubungkan dengan tujuan dariperkawinan yang pada dasarnya adalah untuk membentuk suatu keluarga(rumah tangga) yang kekal
Register : 11-11-2019 — Putus : 16-12-2019 — Upload : 09-01-2020
Putusan PN Nanga Bulik Nomor 22/Pdt.G/2019/PN Ngb
Tanggal 16 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
7223
  • kurang lebih 8 tahun tidakhidup bersama atau berpisah, tanpa adanya nafkah lahir batinatara penggugat dan tergugat; Bahwa dalam hubungan rumah tangga selama menjalankankehidupan perkawinan antara penggugat dan tergugat tidakada kecocokan lagi antara penggugat dan tergugat dalamkehidupan rumah tangga yang disebabkan sikap dan perilakuyang kurang baik terhadap penggugat sehingga mengajukangugatan perceraian dipengadilan negeri; Dengan demikian tujuan dari perkawinan untuk rumah tanggayang bahagia dan kekal
    rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang awalnyaberjalan dengan rukun dan harmonis namun setelah beberapa bulanmenikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering terjadihalaman 5 dari 10Putusan Nomor 22/Pdt.G/2019/PN Ngbperselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena antaraPenggugat dengan Tergugat sudah tidak ada kecocokan lagi sehinggadalam hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak mungkin lagi didamaikan dan hidup rukun selaku suami isteriuntuk membentuk keluarga yang kekal
    yangmembahayakan pihak lain, Salah satu pihak mendapat cacat badanatau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibankewajibannya sebagai suami isteri dan Antara suami isteri terusmenerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapanakan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;w Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkapdi persidangan manakala dihubungkan dengan makna dan tujuan darisuatu perkawinan yang pada pokoknya adalah untuk membentuksuatu keluarga (rumah tangga) yang kekal
    Bahkan sejak tahun 2013 Tergugattelah pergi meninggalkan Penggugat sehingga Penggugat danTergugat tidak mungkin lagi dapat hidup bersama dalam ikatanperkawinan dan atau dapat hidup rukun lagi sebagai suamiisteri untukmembentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa maka terhadap tuntutan Penggugat agarperkawinannya dengan Tergugat yang telah dilangsungkan padatanggal 10 April 2011 dihadapan pemuka agama Kristen yanghalaman 7 dari 10Putusan Nomor 22/Pdt.G/2019/PN Ngbbernama
Register : 21-10-2020 — Putus : 09-11-2020 — Upload : 09-11-2020
Putusan PA BANGKALAN Nomor 1457/Pdt.G/2020/PA.Bkl
Tanggal 9 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
137
  • Bahwa dengan kondisi rumah tangga sebagaimana tersebut di atas,maka keutuhan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon sudahtidak dapat dipertahankan lagi dan untuk membentuk rumah tanggabahagia, harmonis dan kekal sebagaimana yang diisyaratkan olehUndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 maupun syariah hukum Islamyang bahagia dan kekal sulit untuk diwujudkan;10.Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibatperkara ini;Berdasarkan alasan/dalildalil di atas, Pemohon mohon agar KetuaPengadilan
Register : 12-10-2017 — Putus : 07-11-2017 — Upload : 03-04-2019
Putusan PA BIMA Nomor 164/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 7 Nopember 2017 — Pemohon melawan Termohon
71
  • No. 164/Pdt.P/2017/PA.Bmperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa sesuai dengan AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan Pasal 1Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin kKomunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Putus : 18-11-2013 — Upload : 27-12-2013
Putusan PN DENPASAR Nomor 658/Pdt.G/2013/PN.Dps
Tanggal 18 Nopember 2013 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
3616
  • Bahwa sesuai ketentuan pasal 1 Undangundang Perkawinan No. tahun 1974, dimana tujuan dan perkawinan adalah membentuk keluargayang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, akantetapi tujuan dan perkawinan sebagaimana dimaksud pasal tersebutsudah tidak tercapai pada diri Penggugat dan Tergugat.
    No. 239K/Sip/1968. ( TAN THONG KIE,STUDI NOTARIAT & SERBASERBI PRAKTEK NOTARIS, PT Ichtiar Baru VanHoeve, Jakarta, 2007 hal. 17 ) sehingga sudah sepatutnya untukdipertimbangkan lebih lanjut ;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang, bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisatercapai apabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran atau percekcokan apalagi karena adanya masalah
    perkawinan seperti itu sudah tidakada manfaatnya lagi karena antara suami isteri sudah tidak ada ikatanbathin lagi sehingga untuk membina rumah tangga yang bahagia dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud12dalam Undangundang Perkawinan No.1 Tahun 1974 tidak akan dapatterwujud ; Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurutMajelis, jelas tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1Undangundang No.1 tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
Register : 07-01-2019 — Putus : 04-04-2019 — Upload : 08-06-2020
Putusan PN Cikarang Nomor 1/Pdt.G/2019/PN Ckr
Tanggal 4 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
3114
  • Bahwa semula perkawinan antara Penggugat dan Tergugat berjalandengan harmonis, saling menyayangi satu dengan yang lain,Halaman 1 dari 16Putusan Nomor 1/Pdt.G/2018/PN Ckrsebagaimana layaknya pasangan suami isteri yang diamanatkan olehundangundang perkawinan No. 1 tahun 1974 nasal 1 tentanaoerkawinan vana menvatakan : "perkawinan ialah ikatan lahir bathin antaraseorang pra dengan seorang wanita sebagai suami ister dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan
    Yang Maha Esa";Bahwa akan tetapi tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal ternyata tidak dapat dipertahankan lagi, hal inidikarenakan antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisinanatau percekcokan yang terus menerus;Bahwa sebab sebab ketidakharmonisan/pertengkaran yang terjadiantara Penggugat dan Tergugat disebabkan karena penggugat danTergugat tidak pernah sependapat dalam mengambil keputusan rumahtangga layaknya suami isteriBahwa Tergugat egois dalam mengambil
    percekcokkan yangkerap terjadi, akan tetapi harapan untuk membentuk rumah tangga yangharmonis tidak juga tercapai;Bahwa berdasarkan uraian uraian diatas dan mengingat keadaanrumah tangga / kehidupan perkawinan antara Penggugat dan Tergugatsudah tidak saling mencintai, tidak ada keharmonisan, tidak salingmenghormati, dan tidak ada lagi bantuan lahir bathin yang satu kepadayang lainnya sebagaimana diwajibkan dalam pasal 33 Undang UndangNo. tahun 1974 yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    Penggugat dimana ketika keluarga Penggugatberkunjung ke rumah Penggugat bahkan Tergugat tidak mau ikut bergabungberkumpul bersama dan para saksi juga pernah mendengar Penggugat danTergugat bertengkar karena Tergugat bicara kasar kepada Penggugat danTergugat selalu mengatakan ingin cerai jika sedang bertengkar denganPenggugat;Menimbang, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami / istri dengan tujuanmembentuk keluarga / rumah tangga yang bahagia dan kekal