Ditemukan 55150 data
17 — 5
Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam telah terpenuhi, oleh karena itu gugatan Pengugat patutdikabulkan;Menimbang, bahwa Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islamdan doktrin Hukum Islam yang termuat dalam kitab Ghayatul Maram Li SyaikhiAlMajdi, terdapat abstrak hukum bahwa dalam perkara gugatan ceralPengadilan (Hakim) dibenarkan menjatuhkan talak suami dengan talak satubain sughra, dengan demikian Majelis menjatuhkan talak satu bain sughra dariTergugat terhadap Penggugat ;Menimbang, bahwa
27 — 10
Putusan No.342/Pdt.G/2020/PA.PIpMenimbang, bahwa oleh karena rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah retak dan pecah, maka untuk menghindari penderitaan lahir batin yangterus menerus dialami oleh salah satu pihak, maka perceraian menjadi alternatifterakhir meskipun perceraian adalah perbuatan halal yang paling dibenci AllahSWT,Menimbang, bahwa pendapat Majelis Hakim tersebut diatas telahbersesuaian dengan pendapat ahli figh dalam Kitab Ghayatul Maram yangselanjutnya diambil sebagai pendapat majelis
14 — 4
Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam telah terpenuhi, oleh karena itu gugatan Pengugat patutdikabulkan;Menimbang, bahwa Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islamdan doktrin Hukum Islam yang termuat dalam kitab Ghayatul Maram Li SyaikhiAlMajdi, terdapat abstrak hukum bahwa dalam perkara gugatan ceralPengadilan (Hakim) dibenarkan menjatuhkan talak suami dengan talak satubain sughra, dengan demikian Majelis menjatuhkan talak satu bain sughra dariTergugat terhadap Penggugat ;Menimbang, bahwa
14 — 7
mengusahakanperdamaian, maka Majelis berpendapat bahwasanya Pasal 22ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telahterpenuhi karenanya gugatan Penggugat dapatdipertimbangkan ;Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan sangat bencidan tidak senang lagi bersuamikan Tergugat, karenanyaMajelis berpendapat bahwa kebencian Penggugat terhadapTergugat telah memuncak dan jika perkawinan diteruskanakan mendapat mudharat yang berkepanjangan ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkandalil dalam Kitab Ghayatul
, pecah dan kehidupannya menjadi kalut ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta diatasMajelis Hakim berkesimpulan bahwasanya telah terbuktiantara Penggugat dengan Tergugat terjadi perselisihan danpertengkaran terus menerus dan tidak mungkin lagi untukdapat didamaikan maka dengan demikian gugatan Penggugatuntuk melakukan perceraian telah cukup beralasan dantidak melawan hukum, sebagaimana dimaksud pasal 39 ayat(2) Undang UndangMenimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkandalil dalam Kitab Ghayatul
30 — 3
kemudharan bagi Penggugatdan Tergugat lebih utama dari pada mempertahankan rumah tangga yangsudah pecah sehingga untuk menghilangkan kemudharatan tersebut adalahdengan perceraian, oleh karena itu perceraian adalah lebih utama darimempertahankan perkawinan Penggugat dengan Tergugat, dengan demikianmaka berdasarkan kaedah fighi tersebut diatas maka perceraian adalah jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa dalam perkara ini pengadilan sependapat dengandalil fiqn yang terdapat dalam Kitab Ghayatul
7 — 5
kemudharatan itu) harus diprioritaskan dari padamendatangkan kemaslahatan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat mempunyai dasar hukumdan cukup beralasan, sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, olehKarena itu gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga memandang perlu mengetengahkandalil dari kitab Ghayatul
6 — 5
kemudharatan itu) harus diprioritaskan dari padamendatangkan kemaslahatan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat mempunyai dasar hukumdan cukup beralasan, sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, olehKarena itu gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga memandang perlu mengetengahkandalil dari kitab Ghayatul
21 — 9
kKemudharan bagi Penggugat danTergugat lebin utama dari pada mempertahankan rumah tangga yang sudahpecah sehingga untuk menghilangkan kemudharatan tersebut adalah denganperceraian, oleh karena itu perceraian adalah lebih utama darimempertahankan perkawinan Penggugat dengan Tergugat dengan demikianmaka berdasarkan kaedah fighi tersebut diatas maka perceraian adalah jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa dalam perkara ini pengadilan sependapat dengandalil fiqn yang terdapat dalam Kitab Ghayatul
19 — 8
YkZOU aN LT >DY Kae =)N4 Bp le pido swlaoll 5.Artinya : mencegah kemudharatan harus lebih diuttamakan daripada menarikkemaslahatan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu pula mengetengahkan dalilyang termaktub dalam Kitab Ghayatul Maram, sebagai berikut :voles ade oll leog iJ amg JI ac, prcraiul olswallHal. 8 dari 10 Hal. Put.
19 — 15
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas,maka Majelis berkesimpulan bahwa alasan perceraian yang diajukan olehPenggugat sebagaimana tercantum dalam pasal 39 ayat (2) UndangUndangNomor I Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo Pasal 116 huruf (f) KompilasiHukum Islam, telah terpenuhi dan terbukti, oleh karena itu Gugatan Penggugattersebut sudah sepatutnya dikabulkan,; Menimbang, bahwa pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islamdan doktrin Hukum Islam yang termuat dalam kitab Ghayatul
Dengan demikian, Majelis manjatuhkan talak satu bain sughro dariTergugat Menimbang, bahwa pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi HukumIslam dan doktrin Hukum Islam yang termuat dalam kitab Ghayatul Maram LiSyaikhi AlMajdi, terdapat abstrak hukum bahwa dalam perkara gugatan ceraiPengadilan (Hakim) dibenarkan yang menjatuhkan talaknya suami dengan talaksatu bain sughro.
13 — 2
hakhak dan kewajiban suami istri sebagaimana diatur dalam Pasal 30 sampaldengan Pasal 34 UndangUndang Nomor Tahun 1974 jo Pasal 77 sampaidengan Pasal 81dan 83 Kompilasi Hukum Islam, tidak terpenuhi;Menimbang, bahwa Penggugat telan sedemikian rupa ketidaksukaannya terhadap Tergugat, sehubungan dengan hal tersebut Majelis Hakimperlu mengemukakan dalil dari kitab Ghayatul Maram, yang diambil alin olehMajelis sebagai pendapat sendiri sebagai berikut:. pvoLlall ats oll Igrg J asa Jl arc, ere riwl 15Artinya
49 — 5
mengakibatkan akibatnegatif bagi semua pihak dan kesemuanya itu bisa mendatangkan mudharat,oleh karena itu harus dicari kemaslahatannya (yang terbaik), hal ini Sesuai puladengan kaidah figh yang berbunyi sebagai berikut:dlasil ule le 2822 swliall 235Artinya: Menolak kesusahan (madlarat) itu harus didahulukan (diutamakan)daripada mengambil kemaslahatan;Halaman 13 dari 16 halaman, Putusan Nomor 299/Pdt.G/2020/PA.PPMenimbang, bahwa Hakim Tunggal perlu mengetengahkan dalil/nujahsyar'iyyah dari Kitab Ghayatul
14 — 7
sesungguhnya yang demikian itu menjadi tandatanda kebesaranNya bagiorangorang yang bertikir.Menimbang, bahwa oleh karena rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah retak dan pecah, maka untuk menghindari penderitaan lahir batin yangterus menerus dialami oleh salah satu pihak, maka perceraian menjadi alternatifterakhir meskipun perceraian adalah perbuatan halal yang paling dibenci AllahSWT.Menimbang, bahwa pendapat Majelis Hakim tersebut diatas telahbersesuaian dengan pendapat ahli fiqgh dalam Kitab Ghayatul
14 — 13
perlu dilihat dari siapapenyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain,tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri; apakah perkawinan itumasih bisa dipertahankan atau tidak, karena jika hati kedua belah pihak atausalah satu pihak sudah pecah, maka perkawinan itu sudah tidak mungkindapat dipertahankan lagi, meskipun salah satu pihak tetap menginginkanperkawinan tetap utuh;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu pula mengetengahkan dalilyang termaktub dalam Kitab Ghayatul
14 — 1
hakhak dan kewajiban suami istri sebagaimana diatur dalam Pasal 30 sampaldengan Pasal 34 UndangUndang Nomor Tahun 1974 jo Pasal 77 sampaidengan Pasal 81dan 83 Kompilasi Hukum Islam, tidak terpenuhi;Menimbang, bahwa Penggugat telan sedemikian rupa ketidaksukaannya terhadap Tergugat, sehubungan dengan hal tersebut Majelis Hakimperlu mengemukakan dalil dari kitab Ghayatul Maram, yang diambil alin olehMajelis sebagai pendapat sendiri sebagai berikut:. pvoLlall ats oll Igrg J asa Jl arc, ere riwl 15Artinya
22 — 16
pihak meninggalkan pihaklain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakahperkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak;Menimbang, bahwa dengan pertimbangan di atas maka keberatanPembanding yang menganggap pertimbangan Pengadilan Tingkat pertmakeliru menilai keterangan para saksi tidak dapat diterima karenapertimbangan hakim tingkat pertama sudah tepat dan benar oleh karenaitu harus dipertahankan dan dikuatkan;Menimbang, bahwa sesuai pendapat pakar Hukum Islam dalamkitab Ghayatul
Maram yang menyatakan bahwa :Artinya : Ketika isteri sudah sangat tidak senang terhadap suaminya makaHakim dibolehkan menjatuhkan talak satu suami (kitab Ghayatul Maram) ;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, lagi pula tidak ternyata Pengadilan Tingkat pertama lalaiatau keliru dalam menjatuhkan putusannya, maka putusan Pengadilantingkat pertama tersebut dapat dipertahankan dan oleh karena ituharuslah dikuatkan sesuai pendapat ahli hukum Islam dalam kitabBughyatul
19 — 2
oleh karenanya permohonan Pemohon beralasan hukum dan dapatdipertimbangkanMenimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas dapat disimpulkan bahwaperkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah, tujuan perkawinansebagaimana pasal 1 Undangundang No. 1 Tahun 1974 untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia tidak tercapai, sehingga perkawinantidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu. penyelesaian yang dapatmembawa maslahat kepada kedua belah pihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul
didamaikan lagi dan antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak ada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas dapat disimpulkan bahwaperkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah, tujuan perkawinansebagaimana pasal 1 Undangundang No. 1 Tahun 1974 untuk membentukkeluaga (rumah tangga) yang bahagia tidak tercapai sehingga perkawinantidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu penyelesaian yang dipandangadil adalah perceraian;Menimbang, bahwa dalam kitab Ghayatul
104 — 16
itu (rumahtangga yang sudah pecah/retak) bisa menimbulkan dan mengakibatkan akibatnegatif bagi semua pihak dan kesemuanya itu bisa mendatangkan mudharat,oleh karena itu harus dicari kemaslahatannya (yang terbaik), hal ini sesuai puladengan kaidah figh yang berbunyi sebagai berikut:dlasll ols Wl 2588 awlaall 35Artinya: Menolak kesusahan (madlarat) itu harus didahulukan (diutamakan)daripada mengambil kemaslahatan;Menimbang, bahwa Hakim Tunggal perlu mengetengahkan dalil/nujahsyar'iyyah dari Kitab Ghayatul
14 — 8
telah diuraikan di atas,maka Majelis berpendapat pintu. perceraian dapat dibuka gunamenghindarkan para pihak dari kemelut rumah tangga yang berkepanjanganyang akan membawa mudharat kepada kehidupan Penggugatdan Tergugatapabila rumah tangga keduanya tetap dipertahankan, sedangkankemudharatan harus disingkirkan sebagaimana kaidah fighiyah yang berbunyisebagai berikut :Jl in bwodArtinya : Kemudharatan harus disingkirkan ;Menimbang, bahwa Majelis perlu mengetegahkan dalil/nujah syar'iyyahdari Kitab Ghayatul
14 — 1
PUTUSANNomor 1106/Pdt.G/2018/PA.Jmb2 Ze ule prtie awlaoll sy.Artinya: Menolak kemafsadatan itu adalah lebih utama dari pada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil dalamKitab Ghayatul Maram Lisy Syaikhil Madjy yang berbunyi sebagai berikut;afl nico Lall ads sll lgrg J arg JI art, pre raisul Is!