Ditemukan 593 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 14-08-2017 — Putus : 22-11-2017 — Upload : 09-01-2018
Putusan PA MALANG Nomor 1427/Pdt.G/2017/PA.MLG
Tanggal 22 Nopember 2017 — Penggugat vs Tergugat
5734
  • Putusan No.1427/Pdt.G/2017/PA.Mlgsedangkan Tergugat masih tetap mendapatkan kebebasan bertemu danmengajak anakanak tersebut sesuai kebutuhannya;Menimbang, bahwa selanjutnya petitum pokok dalam gugatan tersebutakan dipertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa untuk menjadi pemelihara anak haruslah mempunyaikemampuan dan untuk mengukur kemampuan seseorang menjadi hadhin agarukuran tersebut obyektif haruslah dikembalikan kepada syaratsyarat sepertiyang dikemukakan oleh Dr.H.Abd.Rahman Ghazaly, MA
    Hadhin hendaklah orang yang tidak membenci si anak;Menimbang, bahwa senada dengan apa yang telah dikemukakan olehbeliau tersebut di atas, di dalam Ensiklopedi Islam disebutkan bahwa syaratyang harus dipenuhi seorang hadhin adalah sebagai berikut : (a). berakal, (b).baligh, (c). mampu mendidik, (d). dapat dipercaya dan berakhlak mulia, dan (e).beragama Islam;Menimbang, bahwa dari kritirea yang telah dikemukakan tersebut di atas,maka apakah Penggugat memenuhi syarat untuk menjadi hadhin terhadap 2orang
Register : 10-07-2019 — Putus : 17-09-2019 — Upload : 26-09-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 307/Pdt.G/2019/MS.BIR
Tanggal 17 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
209
  • dari kekerasan dandiskriminasi:;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelinara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis HakimHal. 15 dari 19 Put.
    Dan berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baik secara agama, hukum danadat, dengan demikian secara umum Penggugat berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaperceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 21-02-2019 — Putus : 02-04-2019 — Upload : 09-04-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 105/Pdt.G/2019/MS.BIR
Tanggal 2 April 2019 — Penggugat:

Tergugat:

249
  • dari kekerasan dan diskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari keduaorang tuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalammelaksanakan tugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebutdewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnyapemeliharaan anak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yangmembutuhkan tanggung jawab penuh, maka syari'at telah memberikansyarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslahorang yang sudah dewasa, berakal, memiliki kemampuan dalammemelihara, mengasuh, merawat dan mendidik, dapat menjaga amanah,berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhaksebagai pemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut,Majelis Hakim mendasarkan pada kedekatan hubungan batin antara anakdengan ibu bapaknya, dan yang menyangkut dengan sifat dan sikaporang yang mengasuh, yang kesemuanya bermuara
    Danberdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baiksecara agama, hukum dan adat, dengan demikian secara umumPenggugat berhak sebagai pemegang hak hadhanah (hadhin) terhadapanak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlumengemukakan norma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak(hadhanah) adalah berdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menyatakan bahwa akibatputusnya perkawinan karena perceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalamkandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yangsah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaikbagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baikayah maupun ibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 12-03-2020 — Putus : 08-04-2020 — Upload : 08-04-2020
Putusan PTA JAKARTA Nomor 45/Pdt.G/2020/PTA.JK
Tanggal 8 April 2020 — Pembanding/Terbanding/Penggugat : JAMIE LEIGH BURNS Bin KEVIN CHARLES Diwakili Oleh : Asgar Hasrat Syarfi, S.H., M.H., CLA
Terbanding/Pembanding/Tergugat : dr.AGUS BUDIMAN LUBIS Diwakili Oleh : Siswanto, SH
12655
  • tua yang lain, keluarga anak dalamgaris lurus keatas dan sudara kandung yang telah dewasa, atau pejabat yangberwenang, dengan keputusan Pengadilan dalam halhal: a. la sangat melalaikankewayjibannya terhadap anaknya; b. la berkelakuan buruk sekalli;Menimbang, bahwa dari ketentuan Pasal 49 ayat (1) UndangundangNomor 1 Tahun 1974 tersebut, Majelis Tingkat Banding dapat menarik suatunorma melalui interpretasi acontrario, bahwa syaratsyarat penguasaan anak(hadanah) adalah pihak penguasa/pengasuh anak (hadhin
    Penguasa/pengasuh (hadhin) harus memilikiperilaku yang baik;Menimbang, bahwa Pembanding I/Terbanding II.1 (Satu) dalam gugatanmendalilkan yang pada pokoknya bahwa pada tanggal 19 Maret 2018 telah pergike negaranya (Inggris) karena urusan pekerjaan, dalil Pembanding 1I/TerbandingI1.1 (Satu) mana ternyata telah dijawab oleh Terbanding 1.1 (Satu)/Pembanding IIyang pada pokoknya bahwa benar Pembanding I/Terbanding II.1 (Satu) padabulan Maret 2018 telah pergi meninggalkan isterinya (almahumah Kharina
    nafkah isteri dan anaknyaPembanding I/Terbanding II.1 (Satu) adalah Pembanding II/Terbanding .1 (Satu).Dengan demikian, Majelis Tingkat Banding berpendapat bahwa PembandingI/Terbanding II.1 (Satu) dikategorikan sebagai suami dan/atau ayah dari anaknyayang tidak bertanggung jawab sebab tidak memperdulikan, tidak memperhatikandan tidak memenuhi kewajibannya memberi nafkah kepada isteri dan anaknya,sehingga Pembanding /Terbanding II.1 (Satu) tidak memenuhi syarat untukditetapkan sebagai pengasuh anak (hadhin
Register : 14-12-2018 — Putus : 19-02-2019 — Upload : 25-02-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 555/Pdt.G/2018/MS.BIR
Tanggal 19 Februari 2019 — Penggugat:
Rahmawati binti Abdurrahman
Tergugat:
Tarmizi bin M.Yusuf
2710
  • dari kekerasan dan diskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut diatas ,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari keduaorang tuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalammelaksanakan tugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebutdewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnyapemeliharaan anak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yangmembutuhkan tanggung jawab penuh, maka syari'at telah memberikansyarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslahorang yang sudah dewasa, berakal, memiliki kemampuan dalammemelihara, mengasuh, merawat dan mendidik, dapat menjaga amanah,berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhaksebagai pemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut,Majelis Hakim mendasarkan pada kemampuan dibidang materi,kedekatan hubungan batin antara anak dengan ibu bapaknya, dan yangmenyangkut dengan sifat dan sikap orang yang mengasuh
    Nomor 0555/Pdt.G/2018/MSBIRdengan demikian secara umum Penggugat berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anakanak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlumengemukakan norma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak(hadhanah) adalah berdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menyatakan bahwa akibatputusnya perkawinan karena perceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalamkandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yangsah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaikbagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baikayah maupun ibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 03-07-2018 — Putus : 06-08-2018 — Upload : 05-11-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 265/Pdt.G/2018/MS.BIR
Tanggal 6 Agustus 2018 — Penggugat Vs Tergugat
7518
  • dari kekerasan dandiskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syari'at telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    Nomor 265/Pdt.G/2018/MSBIR,memiliki kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis Hakimmendasarkan pada kemampuan dibidang materi, kKedekatan hubungan batinantara anak dengan ibu bapaknya, dan yang menyangkut dengan sifat dansikap orang yang mengasuh, yang kesemuanya bermuara kepada untukkepentingan
    Danberdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baik secaraagama, hukum dan adat, dengan demikian secara umum Penggugat berhaksebagai pemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anakanak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaperceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 24-11-2017 — Putus : 21-03-2018 — Upload : 05-09-2019
Putusan PA AMBARAWA Nomor 1106/Pdt.G/2017/PA.Amb
Tanggal 21 Maret 2018 — Penggugat melawan Tergugat
357
  • dalam bahasa hukum Islam disebut hadhanah;Menimbang, bahwa hadhanah dalam perspektif hukum setidaktidaknya terdapat 2 (dua) unsur yang harus terpenuhi, yang pertamahadhin ( pemelihara ) dan yang kedua anak yang dipelihara(mahdhun), yang dalam perkara ini kedua unsur tersebut terpenuhi;Menimbang, bahwa selain 2 (dua ) unsur tersebut, maka harusjelas pula yang menjadi tujuan utama dalam gugatan hadhanah adalahuntuk kesejahteraan anak, dan dari sisi pemelihara harus ada kemauandan kemampuan menjadi hadhin
    kesejahteraan anak menurutPasal 1 (a) Undangundang Nomor. 4 Tahun 1979 adalah suatu tatakehidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan danperkembangannya secara wajar, baik secara rohani , jasmani maupunsosial:;Menimbang, bahwa dalam konteks kesejahteraan anak, makadari penggarisan pasal tersebut di atas yang dimaksud kesejahteraanterutama adalah kebutuhan pokok anak, yang meliputi pangan,sandang, pemukiman, pendidikan dan kesehatan;Menimbang, bahwa sedangkan untuk mengukur kKemampuanseseorang menjadi hadhin
    Hadhin hendaklah orang yang tidak membenci si anak;Menimbang, bahwa senada dengan beliau di dalamEnsiklopedi Islam disebutkan bahwa syarat yang harus dipenuhiseorang hadhin adalah sebagai berikut : (a). berakal, (b). baligh, (c).mampu mendidik, (d). dapat dipercaya dan berakhlak mulia, dan (e).beragama Islam;Menimbang, bahwa Penggugat menganggap dirinya yangpaling berhak sebagai pengasuh atau hadhin, oleh sebab itu majelishakim membebankan pembuktian kepada Penggugat, karenaTergugat; dapat dikualifikasikan
Register : 06-09-2019 — Putus : 08-10-2019 — Upload : 18-10-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 384/Pdt.G/2019/MS.BIR
Tanggal 8 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
3011
  • dari kekerasan dandiskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis Hakimmendasarkan pada kedekatan hubungan batin antara anak dengan ibubapaknya, dan yang menyangkut dengan sifat dan sikap orang yangmengasuh, yang kesemuanya bermuara
    Dan berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baik secara agama, hukum danadat, dengan demikian secara umum Penggugat berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaHal. 13 dari 19 Put. Nomor00o...
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 02-08-2019 — Putus : 22-10-2019 — Upload : 23-10-2019
Putusan MS BIREUEN Nomor 329/Pdt.G/2019/MS.BIR
Tanggal 22 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
2411
  • dari kekerasan dandiskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik Sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syari'at telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelihara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki Kemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis Hakimmendasarkan pada kedekatan hubungan batin antara anak dengan ibubapaknya, dan yang menyangkut dengan sifat dan sikap orang yangmengasuh, yang kesemuanya bermuara
    Dan berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, Penggugat orang baik secara agama, hukum danadat, dengan demikian secara umum Penggugat berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaperceraian ialah: a.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 12-04-2016 — Putus : 16-05-2016 — Upload : 01-10-2019
Putusan PA TUBAN Nomor 836/Pdt.G/2016/PA.Tbn
Tanggal 16 Mei 2016 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
5732
  • ;Menimbang, bahwa selanjutnya petitum pokok dalam gugatan tersebutakan dipertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa untuk menjadi pemelihara anak haruslahmempunyai kKemampuan, dan untuk mengukur kemampuan seseorangmenjadi hadhin agar ukuran tersebut obyektif haruslah dikembalikan kepadasyaratsyarat seperti yang dikemukakan oleh Dr.H.Abd.Rahman Ghazaly,MA dalam Fiqh Munakahat, yang antara lain sebagai berikut :1.
    Hadhin hendaklah orang yang tidak membenci si anak.;Menimbang, bahwa senada dengan apa yang telah dikemukakan olehbeliau tersebut, di dalam Ensiklopedi Islam disebutkan bahwa syarat yangharus dipenuhi seorang hadhin adalah sebagai berikut : (a). berakal, (b).baligh, (c). mampu mendidik, (d). dapat dipercaya dan berakhlak mulia, dan(e). beragama Islam.
Register : 15-08-2019 — Putus : 18-10-2019 — Upload : 19-10-2019
Putusan PA BONDOWOSO Nomor 1233/Pdt.G/2019/PA.Bdw
Tanggal 18 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
205
  • Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya ;
  • Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan atau membayar nafkah selama masa iddah Penggugat Rekonvensi sejumlah Rp.1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu rupiah);
  • Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan atau membayar mutah Penggugat Rekonvensi berupa uang sejumlah Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) ;
  • Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan biaya pengasuhan dan pemeliharaan (hadhin
    ) seorang anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi yang bernama Arif Miko Setyawan, laki-laki, umur 2 tahun 6 bulan yang berada dalam asuhan dan pemeliharaan (hadhin) Penggugat Rekonvensi selaku ibu kandung anak tersebut dan sebagai pemegang hak hadhanah berupa uang sejumlah Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan yang diberikan melalui dan kepada Penggugat Rekonvensi terhitung sejak putusan ini dijatuhkan sampai dengan anak tersebut dewasa
    Majelis Hakim berpendapat bahwa kesepakatan tersebut tidakbertentangan dengan peraturan perundangundangan dan norma susilakarenanya Majelis Hakim perlu menghukum kepada Tergugat Rekonvensiuntuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : nafkah selama masaiddah kepada Penggugat Rekonvensi berupa uang sejumlah Rp.1.800.000,00(satu juta delapan ratus ribu rupiah), mutan Penggugat Rekonvensi berupauang sejumlah Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), untuk memberikan biayapengasuhan dan pemeliharaan (hadhin
    ) seorang anak Penggugat Rekonvensidan Tergugat Rekonvensi yang bernama Anak asili, lakilaki, umur 2 tahun 6bulan yang berada dalam asuhan dan pemeliharaan (hadhin) PenggugatRekonvensi selaku ibu kandung anak tersebut dan sebagai pemegang hakhadhanah berupa uang sejumlah Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) setiapbulan yang diberikan melalui dan kepada Penggugat Rekonvensi terhitungsejak putusan ini dijatuhkan sampai dengan anak tersebut dewasa atau mandiridengan kenaikan 10% setiap tahun di luar
    UndangUndang Nomor 23Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah denganUndangUndang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang berbunyiSetiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika adaalasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan ituadalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbanganterakhir., dengan demikian baik ayah maupun ibu mempunyai hak yang samasebagai hadhin
    Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan biaya pengasuhandan pemeliharaan (hadhin) seorang anak Penggugat Rekonvensi danTergugat Rekonvensi yang bernama Anak asli, lakilaki, umur 2 tahun 6bulan yang berada dalam asuhan dan pemeliharaan (hadhin) PenggugatRekonvensi selaku ibu kandung anak tersebut dan sebagai pemegang hakhadhanah berupa uang sejumlah Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah)setiap bulan yang diberikan melalui dan kepada Penggugat Rekonvensiterhitung sejak putusan ini dijatunkan
Register : 09-09-2014 — Putus : 29-09-2014 — Upload : 08-10-2014
Putusan MS LHOK SUKON Nomor 362/pdt.G/2014/ms-Lsk
Tanggal 29 September 2014 — Penggugat-Tergugat
156
  • Menetapkan seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Asa Sulthan, laki- laki umur 6 tahun, berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini yang hingga kini dihitung sebesar Rp.391.000;- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
    Muslim dan Abu Daud);Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya PemeliharaanAnak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka Syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang Hadhin(Pemelihara dan Pengasuh Anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki kKemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat, dan mendidik,dapat amanah, berakhlak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang bahwa vide Pasal 3 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002Majelis Hakim berpendapat
    dalam hal menentukan siapa yang paling berhakmenjadi Hadhin, maka yang harus dipertimbangkan dan diutamakan adalah bukankepentingan Penggugat sebagai ibunya atau Tergugat sebagai ayahnya,melainkan sematamata demi kepentingan anak itu sendiri, baik secara fisikmaupun psikis.
    Menetapkan seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama AsaSulthan, laki laki umur 6 tahun, berada dalam pengasuhan danpemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya6.
Register : 04-12-2014 — Putus : 12-01-2015 — Upload : 16-02-2015
Putusan MS LHOK SUKON Nomor 496/pdt.G/2014/ms-Lsk
Tanggal 12 Januari 2015 — penggugat-Tergugat
207
  • Menetapkan seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Anak I usia 4,3 tahun, berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya, tanpa menghilangkan hak dan kewajiban Tergugat selaku ayah kandungnya;3.
    Menghukum Tergugat untuk memberikan biaya pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) untuk anak tersebut di atas pada diktum angka 6 dalam rekonpensi minimal sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) perbulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan, yang diberikan melalui dan kepada Penggugat sebagai pemegang hak hadhanah;4.
Register : 12-06-2017 — Putus : 03-08-2017 — Upload : 29-10-2019
Putusan MS LANGSA Nomor 0159/Pdt.G/2017/MS.LGS
Tanggal 3 Agustus 2017 — Penggugat melawan Tergugat
2410
  • dari kekerasan dan diskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atasdiperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari keduaorang tuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalammelaksanakan tugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebutdewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnyapemelihnaraan anak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yangmembutuhkan tanggung jawab penuh, maka syari'at telah memberikansyarat: bahwa seorang hadhin
    Penggugat yang pada pokoknya sebagai berikut; Bahwa Penggugat adalah salah seorang ibu yangbaik; Bahwa Penggugat mampu mendidikan danmemelihara anak; Bahwa Penggugat tidak melakukan halhal atauperbuatan yang tercela; Bahwa Penggugat merupakan salah seorang tipemanusia yang bertanggung jawab dan mempunyai rasa kasihsayang terhadap anak; Bahwa Penggugat selalu mengerjakan halhalyang diperintahkan oleh agama Islam;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhaksebagai pemegang hak hadhanah (hadhin
    Dan berdasarkan faktafakta hukumtersebut diatas, antara Penggugat dan Tergugat samasama orang baiksecara agama, hukum dan adat, dengan demikian secara umumPenggugat dan Tergugat samasama berhak sebagai pemegang hakhadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Hal. 17 dari 25 Put.
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalamkandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yangsah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaikbagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baikayah maupun ibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 26-02-2019 — Putus : 09-04-2019 — Upload : 11-04-2019
Putusan PA REMBANG Nomor 198/Pdt.G/2019/PA.Rbg
Tanggal 9 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
172
  • dari kekerasan dan diskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atas,diperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandir;Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    (pemelinara dan pengasuh anak) haruslah orang yang sudah dewasa, berakal,memiliki kKemampuan dalam memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik,dapat menjaga amanah, berahklak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut, Majelis HakimHalaman 16 dari 21 Halaman Pts.
    dansikap orang yang mengasuh, yang kesemuanya bermuara kepada untukkepentingan, kemaslahatan, dan masa depan anak tersebut, baik dari segiperkembangan mental, Spiritual, akhlak dan agama anak itu sendiri;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi yang diajukanoleh Penggugat dan Tergugat, Majelis Hakim mendapatkan fakta bahwaPenggugat dan Tergugat samasama orang baik secara agama, hukum danadat, dengan demikian secara umum Penggugat dan Tergugat samasamaberhak sebagai pemegang hak hadhanah (hadhin
    itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejakdalam kandungan; Pasal 14 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh olehorang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin
Register : 04-01-2018 — Putus : 04-04-2018 — Upload : 16-07-2019
Putusan MS LANGSA Nomor 0011/Pdt.G/2018/MS.LGS
Tanggal 4 April 2018 — Penggugat melawan Tergugat
255
  • perlindungan dari kekerasan dandiskriminasi;Menimbang, bahwa untuk merealisasikan maksud tersebut di atasdiperlukan usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari kedua orangtuanya atau dari orang yang menjadi pengasuh utamanya dalam melaksanakantugas memelihara dan mendidik sampai anak tersebut dewasa atau mandiri,Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya pemeliharaananak, dan karena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab penuh, maka syariat telah memberikan syarat: bahwa seorang hadhin
    Penggugatyang pada pokoknya sebagai berikut; Bahwa Penggugat adalah salah seorang ibu yang baik; Bahwa Penggugat mampu mendidikan dan memelihara anak; Bahwa Penggugat tidak melakukan halhal atau perbuatan yang tercela; Bahwa Penggugat merupakan salah seorang tipe manusia yangbertanggung jawab dan mempunyai rasa kasih sayang terhadap anak; Bahwa Penggugat selalu mengerjakan halhal yang diperintahkan olehagama Islam;Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa yang lebih berhak sebagaipemegang hak hadhanah (hadhin
    Danberdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas, antara Penggugat dan Tergugatsamasama orang baik secara agama, hukum dan adat, dengan demikiansecara umum Penggugat dan Tergugat samasama berhak sebagai pemeganghak hadhanah (hadhin) terhadap anak tersebut;Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakannorma dasar pemeliharaan dan pengasuhan anak (hadhanah) adalahberdasarkan Pasal 41 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, yang menyatakan bahwa akibat putusnya perkawinan karenaperceraian
    No. 0011/Pdt.G/2018/MS.Lgstentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak, yang berbunyi Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sahmenunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anakdan merupakan pertimbangan terakhir, dengan demikian baik ayah maupunibu mempunyai hak yang sama sebagai hadhin anaknya pasca bercerai;Menimbang, bahwa di persidangan telah terungkap dalam diri
    No. 0011/Pdt.G/2018/MS.Lgspemegang hak hadhanah (hadhin) terhadap 3 (tiga) orang anak Penggugatdan Tergugat masingmasing bernama Rizky Al Hafiz (Lakilaki), umur 16tahun, Ryan Alfiansyah (lakilaki), umur 13 tahun dan Nadya Azzahra(perempuan), umur 10 tahun 6 bulan;Menimbang, bahwa majelis hakim perlu mengumukakan hujjai syariyahyang berhubungan dengan hak pengasuhan dan pemeliharaan anak (hakhadhanah).yaitu:1.
Register : 19-03-2021 — Putus : 27-04-2021 — Upload : 29-04-2021
Putusan MS LHOK SUKON Nomor 244/Pdt.G/2021/MS.Lsk
Tanggal 27 April 2021 — Penggugat melawan Tergugat
170
  • Jailani)
  • Menetapkan dua orang anak bernama Zaskia Humaira, umur 6 tahun 6 bulan, perempuan dan Nazhifa Azzahra, umur 2 tahun 10 bulan, perempuan berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya;
  • Membebankan Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 700.000,- (tujuh
Register : 16-11-2015 — Putus : 14-12-2015 — Upload : 11-03-2016
Putusan MS LHOK SUKON Nomor 479/pdt.G/2015/ms-Lsk
Tanggal 14 Desember 2015 — pengggugat-Tergugat
678
  • Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Handika Yudia Al-Kabir umur 6 tahun berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya4. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syariyah Lhoksukon untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada PPN KUA Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara untuk dicatat dalam buku register yang disediakan untuk itu;5. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;6.
    Muslim dan Abu Daud);Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya Pemeliharaan Anak, dankarena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab penuh, maka Syariattelah memberikan syarat: bahwa seorang Hadhin (Pemelihara dan Pengasuh Anak) haruslahorang yang sudah dewasa, berakal, memiliki kemampuan dalam memelihara, mengasuh,merawat, dan mendidik, dapat amanah, berakhlak baik, dan tidak terganggu ingatannya;Menimbang bahwa vide Pasal 3 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 MajelisHakim berpendapat
    dalam hal menentukan siapa yang paling berhak menjadi Hadhin, makaHal. 15 dari 18 Hal.Putusan Nomor 479/Pdt.G/2015/MSLsk.16yang harus dipertimbangkan dan diutamakan adalah bukan kepentingan Penggugat sebagaiibunya atau Tergugat sebagai ayahnya, melainkan sematamata demi kepentingan anak itusendiri, baik secara fisik maupun psikis.
    semua biaya yang timbul dalam perkara inidibebankan kepada Penggugat;Mengingat dan memperhatikan segala Peraturan PerundangUndangan yangberlaku, dan segala peraturan yang berlaku serta hukum syara yang berkaitan denganperkara ini;MENGADILI1 Mengabulkan gugatan Penggugat sebahagian;2 Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat(Penggugat);3 Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Handika Yudia AlKabirumur 6 tahun berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin
Register : 20-09-2018 — Putus : 11-02-2019 — Upload : 21-03-2019
Putusan PA KEBUMEN Nomor 2203/Pdt.G/2018/PA.Kbm
Tanggal 11 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
101
  • bahwa untuk meneguhkan dalildalil gugatannya,Penggugat telah mengajukan alat bukti P1, P.2, P.3, P.4,P5 dan P.6 serta 2(dua) orang saksi yang telah memberikan keterangan sebagaimana teruraipada bagian pembuktian;Menimbang, bahwa alat bukti P.1 dan P.2 adalah merupakan alat buktiotentik yang mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;Menimbang, bahwa kedua anak Penggugat dan Tergugat tersebut telahmumayyiz, oleh karenanya anak tersebut diberi hak untuk memilih ibu atauayahnya sebagai hadhin
    Menimbang, bahwa berdasarkan P.3 membuktikan bahwa Penggugatdan Tergugat mempunyai anak yang bernama ANNISA INDAH NUR AFIFAH,yang lahir pada tanggal 20 Juni 1999;Menimbang, bahwa berdasarkan P.4 membuktikan bahwa Penggugatdan Tergugat mempunyai anak yang bernama RAFA FADHILAH AULIA, yanglahir pada tanggal 02 Maret 2005;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 dan P.4, kedua anakPenggugat dan Tergugat tersebut telah mumayyiz, oleh karenanya anaktersebut diberi hak untuk memilih ibu atau ayahnya sebagai hadhin
Register : 17-06-2014 — Putus : 17-11-2014 — Upload : 01-12-2014
Putusan MS LHOK SUKON Nomor 266/pdt.G/2014/ms-Lsk
Tanggal 17 Nopember 2014 — Penggugat-Tergugat
207
  • Menetapkan seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Atika Anak Binti Mochamad Sholeh Suadi, jenis kelamin perempuan, umur 2 tahun, berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin) Penggugat selaku ibu kandungnya5.
    Muslim dan Abu Daud);Menimbang, bahwa mengingat sedemikian pentingnya Pemeliharaan Anak, dankarena hadhanah adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab penuh, makaSyariat telah memberikan syarat: bahwa seorang Hadhin (Pemelihara dan Pengasuh Anak)haruslah orang yang sudah dewasa, berakal, memiliki kemampuan dalam memelihara,mengasuh, merawat, dan mendidik, dapat amanah, berakhlak baik, dan tidak tergangguingatannya;Menimbang bahwa vide Pasal 3 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 MajelisHakim berpendapat
    dalam hal menentukan siapa yang paling berhak menjadi Hadhin, makayang harus dipertimbangkan dan diutamakan adalah bukan kepentingan Penggugat sebagaiibunya atau Tergugat sebagai ayahnya, melainkan sematamata demi kepentingan anak itusendiri, baik secara fisik maupun psikis.
    MENGADILI1 Menyatakan bahwa Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datangmenghadap di persidangan, tidak hadir;2 Mengabulkan gugatan Penggugat dengan Verstek;Hal. 13 dari 15 halaman Putusan Nomor 0266/Pdt.G/2014/MSLsk.3 Menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat(Penggugat),4 Menetapkan seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Atika Anak BintiMochamad Sholeh Suadi, jenis kelamin perempuan, umur 2 tahun, berada dalampengasuhan dan pemeliharaan (Hadhin