Unsur melakukan penganiayaan:Bahwa menurut HR 25 Juni 1894 yang dimaksud dengan penganiayaan(menganiaya) adalah dengan sengaja menimbulkan sakit atau luka, sedangkanyang dimaksud dengan sengaja, KUHP sendiri ternyata tidak memberikanrumusannya, namun menurut Memorie van Toelichting (MvT) berbuat dengansengaja adalah berbuat dengan kehendak dan dengan pengetahuan (Willensen wetens handelen), sehingga dalam hubungannya dengan delik ini, makaHalaman 9 dari 12 Putusan Nomor 103/Pid.B/2019/PN Adaldisyaratkan

Sedangkan yang dimaksud dengansengaja, KUHP sendiri ternyata tidak memberikan rumusannya, namun menurutmemorie van toelichting (MvT), berbuat dengan sengaja adalah berbuat dengankehendak dan dengan pengetahuan (Willens en wetens handelen). Singkatnyamau untuk berbuat, apa akibatnya dan tahu apa yang diperbuat.

Unsur Sengaja telah melakukan penganiayaan ;Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan sengaja KUHP sendiriternyata tidak memberikan rumusannya, namun menurut Memorie van Toelicthing(MvT), berbuat dengan sengaja adalah kehendak dan menyadari serta mengetahuisegala akibat yang akan timbul dari perbuatannya itu (Willens en wetens handelen),sehingga hubungan dengan delik ini, maka disyaratkan adanya perbuatan yangditujukan untuk menimbulkan luka pada badan atau terhadap kesehatan orang lain.Menimbang,

Unsur Melakukan PenganiayaanBahwa menurut HR 25 Juni 1894 yang dimaksud dengan penganiayaan(menganiaya) adalah dengan sengaja menimbulkan sakit atau luka, sedangkan yangdimaksud dengan sengaja, KUHP sendiri ternyata tidak memberikan rumusannya,namun menurut Memorie van Toelichting (MvT) berbuat dengan sengaja adalahberbuat dengan kehendak dan dengan pengetahuan (Willens en wetens handelen),sehingga dalam hubungannya dengan delik ini, maka disyaratkan adanya perbuatan yangditujukan untuk menimbulkan

Unsur Sengaja melakukan Penganiayaan .Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan sengaja KUHP sendiriternyata tidak memberikan rumusannya, namun menurut Memorie van Toelicthing(MvT) , oerbuat dengan sengaja adalah kehendak dan menyadari serta mengetahuisegala akibat yang akan timbul dari perbuatannya itu (Willens en wetens handelen),sehingga hubungan dengan delik ini, maka disyaratkan adanya perbuatan yangditujukan untuk menimbulkan luka pada badan atau terhadap kesehatan orang lain.Menimbang, bahwa

Sedangkan yang dimaksud "dengan sengaja",KUHP sendiri temyata tidak memberikan rumusannya, namun menurut MemorieHalaman 8 dari 12 Putusan Nomor 18/Pid.B/2020/PN Drhvan Toelichting (MvT) "berbuat dengan sengaja" adalah berbuat dengankehendak dan dengan pengetahuan (Willens en wetens handelen). Singkatnya :Mau untuk berbuat, apa akibatnya, dan tahu apa yang diperbuat.

Mengacu pada beberapa ketentuan yang ada di dalamKitab UndangUndang Hukum Pidana unsur obyektif berupa tingkah lakudirumuskan ke dalam dua jenis tingkah laku, yaitu tingkah laku aktif atau positif(handelen) dan tingkah laku pasif atau negatif (nalaten).

Adapun dalam rumusanpasal yang digunakan dalam Pasal 363 ayat (1) ke3 Kitab UndangUndangHukum Pidana adalah mengambil merupakan tingkah laku aktif atau positif(handelen), yaitu untuk terpenuhinya atau terwujudnya tingkah laku ini makaharus dibuktikan dengan adanya wujud gerakangerakan tubuh atau bagiantubuh dari si petindak;Menimbang, bahwa mengenai unsur mengambil ini R.

Menurut teori ini maksud/sengaja adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahui unsurunsur yang diperlukan menurut yang terumus dalam undangundang (dewil tot handelen bij voorstelling van de tot de wetteliike omschrijvingbehoorende bestandelen).

yang ada dalam surat dakwaan PenuntutUmum dan selama persidangan terdakwa sehat jasmani dan rohani sehinggadapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.Dengan demikian unsur barangsiapa telah terpenuhi.Ad. 2.Unsur Dengan Sengaja mengedarkan pupuk;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja dalam unsure iniadalah adanya niat dan kesadaran dari pelaku akan maksud perbuatannya itu.Menurut Memorie van Toelichting adalah sengaja adalah berbuat dengankehendak dan dengan pengetahuan (willens en wetens handelen

Menurut teori ini Sengaja adalah kehendak untukberbuat dengan mengetahui unsurunsur yang diperlukan menurut yang terumusdalam undangundang (de wil tot handelen bij voorstelling van de tot de wetteliikeomschrijving behoorende bestandelen). Menurut teori ini kKesengajaan ditekankankepada apa yang diketahui pada waktu berbuat.Halaman 8 dari 11Putusan No.531/Pid.B/2016/PN Mig.Menimbang, bahwa selain itu dikenal juga 3 (tiga) corak atau tingkatan kesengajaanyaitu :1.

Dalam hal ini pembuat undangundang mengkategorikan tingkah lakunya sebagai perbuatan aktif atau positif(handelen), yang mana untuk terpenuhinya harus dibuktikan dengan adanyawujud gerakangerakan tubuh dari pelaku;Menimbang, bahwa perbuatan aktif dalam pasal ini adalah melakukankekerasan.

Menurut teori ini Sengaja adalahkehendak untuk berbuat dengan mengetahui unsurunsur yang diperlukanmenurut yang terumus dalam undangundang (de wil tot handelen bijvoorstelling van de tot de wetteliike omschnijving behoorende bestandelen).Menurut teori ini Kesengajaan ditekankan kepada apa yang diketahui padawaktu berbuat ;Menimbang, bahwa selain itu dikenal juga 3 (tiga) corak atau tingkatankesengajaan yaitu : Dengan sengaja sebagai maksud (dolus directus) yaitu bahwa perbuatanpelaku memang bertujuan

Unsur melakukan penganiayaan:Bahwa menurut HR 25 Juni 1894 yang dimaksud dengan penganiayaan(menganiaya) adalah dengan sengaja menimbulkan sakit atau luka, sedangkanyang dimaksud dengan sengaja, KUHP sendiri ternyata tidak memberikanrumusannya, namun menurut Memorie van Toelichting (MvT) berbuat dengansengaja adalah berbuat dengan kehendak dan dengan pengetahuan (Willensen wetens handelen), sehingga dalam hubungannya dengan delik ini, makaHalaman 7 dari 11 Putusan Nomor 115/Pid.B/2019/PN Adaldisyaratkan

Dengan Sengaja Secara Bersamasama Menggunakan Kekerasan TerhadapOrang;Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT) yang dimaksuddengan sengaja adalah berbuat dengan kehendak dan dengan pengetahuan (Willens enwetens handelen). Singkatnya : Mau untuk berbuat, apa akibatnya, dan tahu apa yangdiperbuat. Dalam hubungannya dengan delik ini, maka disyaratkan adanya perbuatanyang ditujukan untuk menimbulkan luka pada badan atau terhadap kesehatan orang lain.

Unsur Telah Melakukan Penganiayaan : Bahwa menurut HR 25 Juni 1894 yang dimaksud dengan penganiayaan(menganiaya) adalah dengan sengaja menimbulkan sakit atau luka, sedangkan yangdimaksud dengan sengaja, KUHP sendiri ternyata tidak memberikan rumusannya,namun menurut Memorie van Toelichting (MvT) berbuat dengan sengaja adalahberbuat dengan kehendak dan dengan pengetahuan (Willens en wetens handelen),sehingga dalam hubungannya dengan delik ini, maka disyaratkan adanya perbuatanyang ditujukan untuk

Melakukan Penganiayaan : Menimbang, bahwa unsur ini mengatur tentang perbuatan (daya upaya) yangdiatur secara alternatif, maka dengan telah terpenuhinya salah satu perbuatansaja, unsur ini telah terpenuh1 ; Menimbang, bahwa tentang apa yang dimaksud dengan sengaja dalam KUHPidana tidak dirumuskan, tetapi dalam MvTI (Memori van Toelichting) /memoripenjelasan Undangundang diterangkan bahwa yang dimaksud dengan perbuatanyang disengaja adalah perbuatan yang diketahui dan dikehendaki (willens enwetens handelen

Unsur melakukan penganiayaan:Bahwa menurut HR 25 Juni 1894 yang dimaksud dengan penganiayaan(menganiaya) adalah dengan sengaja menimbulkan sakit atau luka, sedangkanyang dimaksud dengan sengaja, KUHP sendiri ternyata tidak memberikanrumusannya, namun menurut Memorie van Toelichting (MvT) berbuat dengansengaja adalah berbuat dengan kehendak dan dengan pengetahuan (Willensen wetens handelen), sehingga dalam hubungannya dengan delik ini, makadisyaratkan adanya perbuatan yang ditujukan untuk menimbulkan

Menurut teori ini Sengaja adalah kehendakuntuk berbuat dengan mengetahui unsurunsur yang diperlukan menurut yangterumus dalam undangundang (de wil tot handelen bij voorstelling van de tot dewettelijke omschrijving behoorende bestandelen). Menurut teori ini kesengajaanditekankan kepada apa yang diketahui pada waktu berbuat.;Menimbang, bahwa selain itu dikenal juga 3 (tiga) corak atau tingkatankesengajaan yaitu :1.

sesungguhnya dari kata penganiayaan, namun dari yurisprudensiMahkamah Agung memberikan pengertian bahwa yang dimaksud denganpenganiayaan adalah dengan sengaja menyebabkan perasaan tidak enak, rasasakit atau luka, dan termasuk dalam pengertian ini adalah sengaja merusakkesehatan seseorang.Menimbang, bahwa dari sejarah pembentukan UndangUndang yangtermuat dalam Memori van Toelichting (MvT) yang dimaksud dengan perbuatanyang disengaja adalah perbuatan yang diketahui dan dikehendaki (willens enwetens handelen

Unsur Sengaja telah melakukan penganiayaan ;Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan sengaja KUHP sendiriternyata tidak memberikan rumusannya, namun menurut Memorie vanToelicthing (MvT) , berbuat dengan sengaja adalah kehendak danmenyadari serta mengetahui segala akibat yang akan timbul dariperbuatannya itu (Willens en wetens handelen), sehingga hubungan dengandelik ini, maka disyaratkan adanya perbuatan yang ditujukan untukmenimbulkan luka pada badan atau terhadap kesehatan orang lain.Menimbang,